You are on page 1of 3

PANITIA PRABU UNPAD 2018

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA


KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
Sekretariat: Student Center Kav. 23 Kampus Unpad Jatinangor
Website: kema.unpad.ac.id, E-mail: bemkemaunpad@gmail.com

Nama : Kevin Reinard Lie


NPM : 260110180089
Program Studi : Farmasi

Menjadi Mahasiswa Indonesia yang Ikut Aktif Mendukung SDGs di


Bidang Perdamaian dan Keadilan

SGDs atau disebut juga Sustainable Development Goals adalah aksi


panggilan global untuk menyudahi kemiskinan, melindungi Bumi, dan
memastikan agar semua orang dapat menikmati kedamaian dan kekayaan.
Program ini dipelopori oleh UNDP atau disebut juga United Nations
Development Programme dan digunakan sebagai development guide bagi
UNDP. SGDs sendiri sudah didukung oleh Indonesia, pemerintah telah
menunjukkan komitmen yang kuat dan mengambil tindakan awal, termasuk
menghubungkan sebagian besar target dan indikator SDGs ke dalam rencana
pembangunan jangka menengah nasional (RJPMN), menindaklanjuti konvergensi
yang kuat antara SDGs, sembilan agenda prioritas presiden “Nawa Cita” dan
RJPMN. Maka dari itu kita sebagai rakyat dan tentunya mahasiswa seharusnya
ikut mendukung langkah pemerintah dalam menyukseskan SDGs.
Program SGDs terdiri atas tujuh belas goal utama untuk mewujudkan
pengembangan yang stabil. goal – goal tersebut adalah sebagai berikut: Tidak
adanya kemiskinan, tidak adanya kelaparan, kesehatan yang baik, edukasi
berkualitas, kesetaraan gender, air dan lingkungan yang bersih, energi murah dan
ramah lingkungan, lapangan kerja yang luas dan pertumbuhan ekonomi yang baik,
perkembangan industri dan inovasi serta infrastruktur, kesetaraan antar Negara,
kota – kota dan komunitas yang berkelanjutan, proses konsumsi dan produksi
yang bertanggung jawab, aksi peduli perubahan iklim, perawatan ekosistem laut,
perawatan ekosistem darat, perdamaian dan keadilan serta institusi yang kuat, dan
kemitraan untuk pemenuhan goal – goal tersebut. Goal – goal tersebut dipercaya
dapat mewujudkan SGDs dan pada akhirnya mewujudkan komunitas yang selama
ini diimpikan oleh seluruh insan manusia. Dalam hal ini, kita sebagai mahasiswa
Indonesia dapat berpartisipasi dalam hal apapun, terutama dalam bidang
perdamaian, keadilan, dan Institusi yang kuat.
Pedamaian ,keadilan, dan institusi yang kuat adalah salah satu goal yang
dibicarakan dalam SDGs. Maksud dari goal ini adalah membangun perdamaian
bagi seluruh umat manusia, memberikan keadilan bagi segala golongan, dan
membentuk institusi yang bertanggung jawab dan inklusif. Untuk mewujudkan
tujuan ini pemerintah Indonesia sendiri sudah mengambil beberapa tindakan,
contohnya adalah pembuatan UU antiteroris yang baru dirilis beberapa bulan yang
lalu. Dengan pembuatan ini proses pemberantasan teroris dapat dilakukan dengan

1
lebih efektif dan menjamin kedamaian di Indonesia. Tetapi masih banyak masalah
– masalah perdamaian dan keadilan yang terjadi di Indonesia, seperti masalah
intoleransi, hukum yang tajam ke bawah tumpul ke atas, dan juga kasus – kasus
penyuapan hakim. Permasalahan – permasalahan tersebut adalah permasalahan
yang utama dan sering terjadi di Indonesia. Walau begitu, solusi dari berbagai
permasalahan ini belum berujung pada sebuah solusi. Maka, kita sebagai
mahasiswa yang merupakan agen perubahan haruslah mencari solusi yang efektif
dan berakuntabilitas.
Tentu saja semua solusi berawal dari kita sendiri, kita harus mengubah
sikap dan mental kita, apalagi untuk menyelesaikan masalah intoleransi di
Indonesia, kita harus memiliki mental kebhinekaan dimana kita menghargai dan
menghormati segala perbedaan. Setelah itu barulah kita layak untuk
membicarakan solusi dari permasalahan. Hal yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa adalah mengadakan seminar ataupun debat terbuka tentang toleransi
yang baik dan benar. Lalu, untuk mengusahakan keadilan agar dapat dilakukan,
mahasiswa dapat melakukan pemantauan terhadap kinerja hakim, pemerintah, dan
oknum – oknum peradilan lainnya dan juga mengajak seluruh kalangan rakyat
untuk ikut mengawasi kinerja mereka, contohnya pada saat pembuatan UU MD3
terlebih saat masyarakat menemukan kejanggalan dalam UU tersebut, mereka
bersama mempertanyakan dan menolak keberadaan UU tersebut. Setelah itu,
mahasiswa dapat melaporkan kejanggalan – kejanggalan yang ditemukan, apalagi
pada saat ini kita dapat dengan mudah mengomunikasikan dan membuat segala
permasalahan menjadi viral, seperti aksi beberapa BEM di Indonesia yang dengan
tindakan kecil dapat menjadi viral dengan bantuan teknologi. Dengan terjadinya
keadilan, tentulah terjadi perdamaian dimana segala golongan merasa
diperlakukan sama tanpa ada perbedaan. Lalu, dengan adanya pengawasan dari
segala kalangan masyarakat, maka terciptalah institusi yang kuat dan akuntabel.
Solusi tersebut mungkin dapat dikatakan “menuntut” ataupun tidak
realistis, namun segala sesuatu tidak dapat diprediksi dengan pasti, terlebih
perilaku sosial. Solusi – solusi di atas jika dilakukan dengan aksi nyata, maka
akan membawa perubahan mental. Itulah tugas kita sebagai mahasiswa yaitu
agent of change, tentunya menuju perubahan yang lebih baik dan juga
berpengaruh bagi seluruh kalangan.

2
Daftar Pustaka
Bahuet, C., & Sopacua, J. A. (2018). Artikel: SGDs Di Indonesia. Diambil dari
United Nations Development Programme Indonesia Web Site:
http://www.id.undp.org/content/indonesia/id/home/presscenter/articles/201
8/sdgs-di-indonesia--2018-dan-setelah-itu.html?cq_ck=1521445399178
United Nations Development Programme. (2018). Home: Sustainable
Development Goals. Diambil dari United Nations Development
Programme Web Site:
http://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainable-development-
goals.html

You might also like