You are on page 1of 68

PASAR MODAL

DOSEN PEMBIMBING :
SYARIFAH MAULI MASYITHAH, S.E., MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Lembaga
yang Terkait dengan Pasar Modal.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Banda Aceh, Desember 2018

Penyusun

BAB I
SEJARAH PASAR MODAL DI INDONESIA

1.1.PEMBAHASAN

1.1.1. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan pembagian

pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional, dan melalui pergeseran

struktur kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier (TriWidodo,2006).

Pembangunan ekonomi mutlak diperlukan oleh suatu Negara dalam rangka meningkatkan taraf

hidup dan kesejahteraan masyarakat, dengan cara mengembangkan semua bidang kegiatan yang

ada di suatu negara. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan

pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang merata.

Dalam pelaksanaan pembangunan, pertumbuhan yang tinggi merupakan sasaran utama

bagi negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama suatu periode tertentu tidak

lepas dari perkembangan masing-masing sektor atau subsektor yang ikut membentuk nilai

tambah perekonomian suatu daerah.

Perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan.

Rencana pembangunan memuat berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di seluruh sektor atau

sub sektor. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan membutuhkan tenaga kerja yang sesuai.

Perencanaan tenaga kerja memuat perkiraan permintaan atau kebutuhan dan penawaran atau

penyediaan tenaga kerja, serta kebijakan maupun program ketenagakerjaan yang diperlukan

dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan.


Perencanaan tenaga kerja dapat dilakukan pada tahap perusahaan, lembaga pemerintah

atau unit organisasi swasta lainnya. Perencanaan tenaga kerja seperti ini disebut perencanaan

tenaga kerja mikro. Pemerintah biasanya juga membuat perencanaan tenaga kerja dalam cakupan

wilayah tertentu maupun secara nasional. Jenis perencanaan tenaga kerja seperti itu dikenal

sebagai perencanaan tenaga kerja makro, nasional atau perencanaan tenaga kerja regional.

Sistem perencanaan tenaga kerja menunjukkan kedudukan perencanaan tenaga kerja

dalam kerangka perencanaan pembangunan secara keseluruhan. Perencanaan pembangunan yang

disertai dengan data kependudukan dan informasi pasar kerja merupakan masukan utama dalam

penyusunan perencanaan tenaga kerja. Hasil perencanaan tenaga kerja adalah berupa rencana

tenaga kerja.

Dalam sistem perencanaan pembangunan yang melihat perencanaan tenaga kerja sebagai

bagian integral dari perencanaan pembangunan, maka proses perencanaan tenaga kerja akan

melibatkan instansi. Proses perencanaan tenaga kerja itu sendiri menunjukkan langkah-langkah

yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan perencanaan tenaga kerja.

Industri sering identik dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang

mentah atau barang baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Istilah industri sering

juga disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Industri juga menyangkut semua

kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial, karena kegiatan

ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara maupun

daerah.

Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau

daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan
usaha tersebut. Pada dasarnya, pengkalsifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu

berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan.

Berbicara mengenai kegiatan prindustrian maka dapat dihubungkan dengan Jumlah Tenaga

Kerja yang merupakan faktor utama dalam menghasilkan suatu produktivitas dalam usaha

industri tersebut. Tenaga kerja dalam perindustrian sangat berperan aktif dalam proses kegiatan

pengolahan suatu kegiatan ekonomi untuk mengubah barang dasar secara mekanis atau kimia,

sehingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Sehingga barang tersebut menjadi

barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir.

1.2. PEMBAHASAN

1.2.1. Pengertian Pasar Modal

Pasar Modal sebagaimana pasar konvensional pada umumnya, merupakan sarana yang

mempertemukan penjual dan pembeli untuk suatu komoditas atau jasa, dan komoditas yang

diperjualbelikan dalam pasar modal disebut dengan efek. Pasar Modal menjadi wadah tempat

bertemunya penjual dan pembeli efek, baik dalam tahap pasar perdana (primary market) maupun

tahap pasar sekunder (secondary market). Pembeli efek (investor) adalah perorangan maupun

kelembagaan/badan usaha yang menginvestasikan dananya untuk usaha yang bersifat produktif.

Sedangkan penjual efek adalah perusahaan yang memerlukan dana atau tambahan modal untuk

keperluan usahanya.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang “Pasar Modal memberikan pengertian

yang lebih spesifik mengenai Pasar Modal, yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi
yang berkaitan dengan efek”. Menurut Fuady “pasar modal adalah tempat pertemuan antara

penawaran dengan permintaan surat berharga/efek”. Selanjutnya Darmadji mengatakan bahwa

“pasar modal merupakan sebuah pasar tempat dana-dana modal seperti ekuitas dan utang

diperdagangkan”.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Pasar Modal adalah seluruh kegiatan

yang mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang atau pusat keuangan,

bank dan firma yang meminjamkan uang secara besar-besaran atau pasar atau bursa modal yang

memperjualbelikan surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. U Tun

Wai dan Hugh T. Patrick dalam sebuah makalah IMF berjudul “Stock and Bonds Issue and

Capital Market in the Less Developed Countries” menyebutkan tiga pengertian Pasar Modal

sebagai berikut:

Definisi yang luas disebutkan bahwa pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan

yang terorganisasi, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan,

serta surat-surat berharga jangka pendek dan jangka panjang, primer dan tidak langsung. Definisi

dalam arti menengah, disebutkan bahwa pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan

lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu

lebih dari 1 tahun) termasuk saham-saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotek dan tabungan,

serta deposito berjangka. Definisi dalam arti sempit, Pasar Modal adalah tempat pasar

terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi-obligasi dengan memakai jasa

dari makelar, komisioner dan para underwriter.


Pasar modal memiliki peranan yang penting dan strategis dalam kehidupan ekkonomi

dimana pasar modal berfungsi sebagai fasilitator untuk memindahkan dana dari pihak yang

berkelebihan dana ke pihak yang berkekurangan/memerlukan dana dalam jangka waktu panjang.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pasar modal

adalah suatu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli didalam kegiatan jual beli dana

jangka panjang, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri dan berfungsi sebagai sumber

pembiayaan dunia usaha dan alternatif untuk melakukan investasi bagi investor maupun

masyarakat.

1.2.2. Peranan Pasar Modal

Menurut Tandelilin, pada dasarnya pasar modal bermanfaat :

a). Menjadikan manajemen profesional

c) Alternatif investasi

d) Alternatif sumber dana

e) Indikator ekonomi makro

Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara yang pada dasarnya

mempunyai kesamaan antar satu negara dengan negara lain. Hampir semua negara di dunia ini

mempunyai pasar modal yang bertujuan untuk menciptakan fasilitas bagi keperluan industri dan

keseluruhan entitas dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal.

Peranan pasar modal pada suatu negara dapat dilihat dari 5 segi yaitu :
1. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan

harga saham atau surat berharga yang diperjual belikan.

2. Memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk menentukan hasil return) yang

diharapkan.

3. Memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya

atau surat berharga lainnya.

4. Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam

perkembangan suatu perekonomian.

5. Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.

1.2.3. Sejarah Pasar Modal

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada

abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreninging voor den

Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal

Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat

Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan

Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar modal sudah sejak tahun

1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang Belanda di Batavia

yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda

mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber

dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut
terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi

dari penghasilan penduduk pribumi.

Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar midal. Setelah

mengadakan persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar midal di Indonesia yang terletak di

Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Verreninging voor den

Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai perdagangan. Efek yang diperdagangkan

pada saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta obligasi

pemerintah Hindia Belanda. Bursa Batavia dihentikan pada perang dunia yang pertama dan

dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan aktivitasnya dengan membuka bursa

paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada perang dunia kedua.

Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar

Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan. Unuk merangsang perusahan

melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan atas pajak perseroan sebesar 10%-20%

selama 5 tahun sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI

yang membeli saham melalui pasar modal tidak dikenakan pajakpendapatan atas capital gain,

pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal.

Pada tahun 1988, pemerintah melakukan deregulasi di sektor keuangan dan perbankan

termasuk pasar modal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar modal antara lain

Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah dikeluarkan Paker 24

Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok:

a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.

b. Diperkenalkan Bursa Paralel.


c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang sebelumnya

dipungut oleh Bapepam.

d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.

e. Saham boleh dierbitkan atas unjuk.

f. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum ditiadakan.

g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari sejak

dilengkapinya persyaratan.

Menurut Djiptono dkk mengatakan bahwa “pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham di

swastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini

mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal”.

Dalam era globalisasi, setiap negara harus tunduk pada peraturan ekonomi regional dan

organisasi ekonomi dunia serta tidak bebas lagi atau terlarang menentukan aturan main yang

bertentangan atau yang tidak sesuai dengan aturan internasioanl yang telah disepakati. Misalnya,

dengan WTO, suatu negara terikat oleh hukum internasional dan tidak mungkin lagi membuat

perundangan sendiri yang bertentangan dengan hukum internasional walaupun untuk tujuan yang

baik, yaitu mengatur kepentingan negara sendiri oleh karena hal tersebut merupakan pelanggaran

terhadap hukum internasional yang akan menghapai hukuman internasional yang serius. Alasan

seperti inilah yang mendorong setiap negara akan berusaha melakukan efisiensi atau

menghilangkan ekonomi biaya tinggi agar dapat bersaing ataupun melakukan merger,

konsolidasi, akuisisi, aliansi, dan kerajsama bilateral antarperusahaan dalam bentuk apa pun agar

dapat menang dalam persaingan. Salah satu cara untuk menekan biaya tinggi adalah menggiring
perusahaan swasta masuk ke pasar modal agar struktur modal perusahaan menjadi lebih baik,

lebih efisien, dan lebih terkendali oleh masyrakat, serta privatisasi Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) untuk menghapuskan beban berat yang ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN), karena kebanyakan BUMN menderita kerugian yang disebabkan oleh

salah urus. Pada hakikatnya, yang dimaksud dengan struktur permodalan adalah pencerminan

dari perimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri dari suatu perusahaan.

Untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan globalisasi ekonomi dan

pembangunan nasional secara bersamaan, pasar modal sebagai salah satu alternatif pembiayaan

pembangunan, harus dapat memfasilitasi perkembangan ekonomi pasar. Sistem ekonomi pasar di

Indonesia dianggap hanya memakmurkan sebagian kecil golongan masyarakat. Di banyak negara

tetangga, sistem ekonomi pasar berhasil memakmurkan sebagian besar rakyatnya, sehingga

banyak negara yang sebelumnya beralih ke sistem ekonomi pasar sejak tahun 1988. Negara yang

menganut paham sosialis pun, seperti RRC, dalam kehidupan perekonomiannya sudah mengarah

kepada praktik yang umum terdapat di negara kapitalis. Hal ini berarti kegagalan di Indonesia

dapat disebabkan oleh unsur manusianya yang tidak beres, pengelolaan negara yang salah urus,

atau subsistem ekonomi yang tidak komplit, dan bukan kesalahan sistem ekonomi pasar itu

sendiri. Mengingat pentingnya pasar modal bagi pembangunan nasional, pemerintah hendaknya

melalui Bapepam mengatur pasar modal Indonesia dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi

kehidupan bangsa dan negara.

Sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dibagi dalam beberapa periode.

Pembagian tersebut dimaksudkan karena ada hal-hal khusus yang terjadi dalam periode

perkembangannya baik dilihat dari sisi peraturan maupun dari sisi ekonomi, bahkan juga dari sisi

politik dan keamanan. Adapun periode yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Periode pertama (1912-1942) periode Jaman Belanda.

a. Pada tanggal 14 Desember 1912 suatu asosiasi 13 broker dibentuk di jakarta yang

diberi nama “vereniging voor Effectenhandel” yang merupakan cikal bakal pasar modal

pertama di indonesia.

b. Setelah perang dunia 1, pasar modal di surabaya mendapat giliran dibuka pada tanggal

1 januari 1925 dan disusul semarang pada tanggal 1 agustus 1925.

c. Saham-saham yang diperdagangkan juga merupakan saham-saham perusahaan belanda

dan afilisiasinya yang tergabung dalam ductch east trading agencies.

d. Pasar-pasar modal ini beroperasi sampai datangnya jepang di indonesia di tahun 1942.

2. . Periode kedua (1952-1960) Periode Orde Lama

a. setelah jepang meninggalkan indonesia, pada tanggal 1 november 1951 melalui

keputusan menteri keuangan No.2897373/U.U< Bursa efek jakarta akhirnya kenbali pada

tanggal 3 juni 1952.

b. Tujuan dibuka kembali bursa ini :

 Untuk menampung obloigasi pemerintah yang dikeluarkan pada tahun-tahun

sebelimnya.

 Untuk mencegah saham-saham perusahaan belanda yang dulunya

diperdagangkan di pasar modal jakarta lari ke luar negeri.

c. Kepengurusan bursa efek ini diberikan diserahkan kepada perserikatan perdagangan

uang dan efek-efek yang terdiri dari 3 bank dengan bank indonesia sebagai anggota

kehormatan.
d. Karena adanya sengketa antara antara pemerintah RI dengan belanda mengenai arian

barat, semua bisnis belanda dinasionalkan melalui UU nasionalisasi No.86 tahun 1958.

Sengketa ini mengakibatkan larinya modal belanda dari tanah indonesia.

3. Periode Ketiga (1977-1988) Periode Orde Baru

a. BEJ dikatakan lahir kembali pada tahun 1977 dalam periode baru sebagai hasil kerja

keputusan presiden No. 52 tahun 1976. Keputusan ini menetapkan pendirian pasar modal,

pembentukan badan pembina pasar modal, pembentukan badan pelaksana pasar modal

(BAPEPEM) dan PT Danareksa.

b. PT semen cibinong merupakan perusahaan pertama yang tercatat di BEJ.

c. Periode ini disebut juga dengan periode tidut panjang, karena sampai tahun 1988 hanya

sedikit sekali perusahaan yang tercatat di BEJ, yaitu hanya 24 perusahaan saja selama 4

tahun, 1985-1988 tidak ada perusahaan yang Go Public.

d. Kurang meneriknya pasar modal pada periode ini dari segi investor mungkin disebabkan

oleh tidak dikenakannya pajak atas bunga deposito, sedang penerimaan dividen

dikenakan pajak penghasilan sebesar 15%.

4. Periode Keempat (1988-Mei1995) Periode Bangun Dari Tidur Panjang

a. Setelah tahun 1988, selama 3 tahun saja, yaitu sampai tahun 1990, jumlah perusahaan

yang terdapat di BEJ Meningkat sampai dengan 128.

b. Sampai dengan akhir tahun 1994, jumlah perusahaan yang sudah IPO menjadi 225. Pada

periode ini, IPO menjadi peristiwa nasional dan banyak dikenal sebagai periode lonjakan

IPO (IPO boom).

c. Pada tahun 1991, BEJ diswatakan dan sebagai konseksuwensinya, BABEPAM bukan

lagi pelaksana pasar modal, tetapi lebih ke pengawas pelaksanaan pasar modal.
Peningkatan di pasar modal ini disebabkan oleh :

 Permintaan dari investor asing

Investor asing dibatasi kepemilikannya sampai dengan 49% dari sekuritas yang terdaftar

di bursa. Tetapi karena krisi moneter di tahun 1997 untuk menarik dana dari investor

asing peraturan ini dihapuskan. Ini berati investor asingdapat memiliki sampai dengan

100% saham suatu perusahaan.

 Pakto 88

Pakto 88 merupakan reformasi tanggal 27 oktober 1988 yang dikeluarkan untui

merangsang ekspor non migas, meningkatkan efesiensi dari bank komersial, membuat

kebijakan lebih efektif, meningkatkan simpanan domestik, dan meningkatkan pasar

modal.

 Perubahan generasi

Perubahan kultur bisnis terjadi di periode ini, yaitu kultur bisnis keluarga tertutup ke

kurtul bisnis profesional yang terbuka yang memungkinkan profesional dari luar keluarga

untuk duduk di kursi kepemimpinan perusahaan.

5. Periode kelima (Mulai Mei 1995) periode Otomatisasi

a. Karena peningkatan kegiatan transaksi yang dirasakan sudah melebihi kapasitas manual,

maka BEJ memutuskan untuk mengotomatisasikan kegiatan transaksi bursa.

b. Sistem otomatisasi yang diterapkan di BEJ diberi nama Jakarta Automated Trading

System (JATS) yang mulai dioperasikan pada tanggal 22 mei 1995.

c. Sistem otomatisasi yang diterapkan di BEJ diberi nama Surabaya Market Information &

Automated Remote Trading (S-MART) yang dimulai dioperasikan pada tanggal 19

september 1996.
6. Periode Keenam (Mulai Agustus 1997-September 1998) Krisis Moneter

a. Pada bulan agustus 1997, krisis moneter melanda negara-negara Asia, termasuk Indonesia,

Malaysia, Thailand, Korea Selatan, dan Singapura.

b. Krisis moneter yang terjadi ini dimulai dari penurunan nilai-nilai mata uang negara

negara-negara asia tersebut relatif terhadap Dolar Amerika. Penurunan ini disebabkan

oleh:

 Spekulasi dari pedagang-pedagang valas

 Kurang percaya masyarakat terhadap nilai mata uang negaranya sendiri

 Kurang kuatnya pondasi perekonomian

c. Untuk mencegang permintaan dolar Amerika yang berlebihan yang mengakibatkan

nilainya meningkat dan menurunkan nilai rupiah, bank indonesia menaikan suku bunga

SBI, diharapkan dengan suku bunga deposito yang tinggi, pemilik modal akan

menanamkan modalnya di deposito untuk mengurangi permintaan terhadap dolar.

d. Tingginya suku bunga deposito berakibat negatif terhadap pasar modal.

7. Periode ketujuh (mulai Juli 2000) periode tanpa warkat

a. Perdagangan dengan warkat sudang dianggap tidak efesiensi lagi.

b. Warkat yang hilang sewaktu disimpan

c. Warkat dipalsukan

d. Secara administratif, penerbitan warkat juga akan menghambat proses penyelesaian

transaksi.

1.2.4. Perkembangan Pasar Modal

a. Pasar Modal Syariah


Perkembangan pasar modal di negara-negara maju, termasuk di negara-negara muslim

sekalipun, kiranya menarik untuk dicermati lebih lanjut. Hal demikian menjadi keharusan,

selain terkait dengan semakin membesarnya peran pasar modal di dalam memobilisasi dana

ke sektor riil, juga disebabkan adanya tuntutan bahwa sekuritas yang diperdagangkan harus

selaras dengan syariat Islam.

Hal demikian sependapat dengan hipotesa Fauzi bahwa masyarakat yang semakin

terdidik akan semakin tidak suka menanamkan dana mereka di bank komersial karena bank

komersial memberikan return yang relatif kecil, meskipun risikonya juga relatif kecil. Tetapi,

justru di situlah masalahnya, masyarakat yang semakin paham akan pasar keuangan, semakin

mengerti akan penilaian dan pengendalian risiko investasi, serta akan semakin berani

memasuki area yang akan lebih beresiko.

Dalam konteks investasi syariah di pasar modal, pemahaman akan pengendalian risiko

dan return saja tidak cukup, hal lain yang tak kalah penting untuk dipahami adalah

pengenalan akan sekuritas-sekuritas mana yang selaras dengan syariah Islam. Pada industri

pasar modal, prinsip syariah telah diterapkan pada instrumen obligasi, saham dan fund (reksa

dana). Adapun negara yang pertama kali mengintrodusir untuk menginmplementasikan

prinsip syariah di sektor pasar modal adalah Jordan dan Pakistan, dan kedua negara tersebut

telah menyusun dasar hukum penerbitan obligasi syariah. Selanjutnya, pada tahun 1978,

pemerintah Jordan telah mengizinkan Jordan Islamic Bank untuk menerbitkan muqaradah

bond act pada tahun 1981. Sementara pemerintah Pakistan, baru pada tahun 1980

menerbitkan The Madarabas Company dan Madarabas Ordinance.


Obligasi syariah di dunia internasional dikenal dengan istilah sukuk. Sukuk berasal dari

bahasa Arab “sak” (tunggal) dan “sukuk” (jamak), yang memiliki arti mirip dengan sertifikat

atau note. Dalam pemahaman praktisnya, sukuk merupakan bukti (claim) kepemilikan.

Sebuah sukuk mewakili kepentingan, baik penuh maupun proporsional dalam sebuah atau

sekumpulan aset.

Untuk investor muslim, Achsien berpendapat, investasi pada saham (equity investment)

memang sudah semestinya menjadi preferensi untuk menggantikan investasi pada interest

yielding bonds atau sertifikat deposito, walaupun jika kemudian dinyatakan dalam fikih klasik

bahwa ekuitas, dalam hal ini saham tidak bisa dipersamakan dengan instrumen keuangan

Islam, seperti kontrak mudharabah. Saham dapat diperdagangkan kapan saja di pasar

sekunder, tanpa memerlukan persetujuan dari perusahaan yang mengeluarkan saham,

sementara mudharabahditetapkan berdasarkan persetujuan rab al mal (investor) dan

perusahaan sebagai mudharib untuk suatu periode tertentu. Karena batasan periode kontrak

yang mengikat tersebut, yang kemudian menjadikan mudharabah sering kali dianggap

tidak likuid. Sementara saham, memungkinkan untuk dijual kapan saja sehingga sudah pasti

lebih likuid dan lebih atraktif, meskipun kemudian terjadi modifikasi untuk membuat kontrak

keuangan Islam menjadi likuid.

Tidak semua saham yang terdaftar di pasar modal memenuhi prinsip-prinsip syariah.

Untuk itulah, Bursa Efek Jakarta yang saat ini namanya Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

sama dengan Danareksa Investment Management mengembangkan suatu indeks untuk me-

listing saham-saham mana saja yang layak dianggap memenuhi prinsip-prinsip syariah, indeks

ini disebut juga Jakarta Islamic Index (JII). Saham-saham yang masuk dalam indeks ini

adalah saham yang kegiatan emitennya tidak bertentangan dengan syariah, misalnya:
1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan terlarang;

2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi

konvensional;

3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman

yang tergolong haram;

4. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau menyediakan barang-barang ataupun

jasa yang merusak moral dan bersifat mudara.t.

Dalam perjalanannya, perkembangan pasar modal syariah di Indonesia telah mengalami

kemajuan, sebagai gambaran bahwa setidaknya terdapat beberapa perkembangan dan

kemajuan pasar modal syariah yang patut dicatat hingga tahun 2004, di antaranya adalah telah

diterbitkan 6 (enam) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)

yang berkaitan dengan industri

b. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga independen pengawas perbankan dan

lembaga keuangan, yang semestinya sudah ada pada 2002, sesuai amanat UU No.23 Tahun

1999 tentang Bank Indonesia. Namun dengan adanya UU No. 3 Tahun 2004 tentang

Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 1999, pembentukan OJK diperpanjang dan akan

dilaksanakan selambat-lambatnya 31 Desember 2010. OJK yang merupakan lembaga

pengawasan jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar modal , reksadana, perusahaan

pembiayaan, dana pensiun dan asuransi.


Secara teoritis, terdapat dua aliran (school of thought) dalam hal pengawasan lembaga

keuangan yaitu :

1. Aliran yang berpendapat bahwa pengawasan industri keuangan sebaiknya dilakukan oleh

satu institusi.

2. Aliran yang berpendapat bahwa pengawasan industri keuangan sebaiknya dilakukan oleh

beberapa institusi.

Dari segi industri, pembentukan OJK mempertegas fungsi pengawasan produk.

Misalnya, saat kasus Bank Century, Bank Indonesia beranggapan reksadana yang dijual Bank

Century sudah didaftarkan ke Bapepam LK. Padahal Bapepam-LK tidak tahu-menahu soal

reksadana, yang ternyata palsu tersebut. Hal ini dikarenakan jasa lembaga keuangan bank-

bank seperti Bank Century juga telah berkembang pesat sehingga memungkinkan bank juga

bergerak dalam perusahaan sekuritas, asuransi, dan dana pensiun. Kompleksitas inilah yang

belum diawasi maksimal. Meski tugas pengawasan bank ada pada bank sentral dan sekuritas

diawasi Bapepam-LK, tapi masih ada kebingungan untuk mempertegas kewenangan masing-

masing Dengan adanya suatu lembaga pengawasan berada pada satu atap seperti OJK,

pengawasan terhadap lembaga-lembaga keuangan akan lebih efektif sehingga diharapkan

kasus seperti Bank Century tidak akan terulang kembali.

c. Penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Burse Efek Surabaya (BES) menjadi

Bursa Efek Indonesia (BEI)

Sebelum tahun 2007 di Indonesia terdapat dua bursa efek yaitu Bursa Efek Jakarta

(BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). BEJ berawal dengan dibukanya sebuah bursa saham

oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia. Setelah sempat tutup beberapa kali
karena terjadinya perang, BEJ kembali dibuka pada 1977 di bawah pengawasan Bapepam.

Pada 13 Juli 1992, BEJ diprivatisasi dengan dibentuknya PT. Bursa Efek Jakarta.Indonesia ,

yang didirikan pada tanggal 16 Juni 1989 berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor

645/KMK.010/1989, oleh Menteri Keuangan waktu itu JB Sumarlin. Pendirian BES

dimaksudkan untuk mendukung perkembangan ekonomi wilayah Indonesia bagian timur,

dengan mengembangkan industri pasar modal di Surabaya dan Jawa Timur. Sedangkan BES

sendiri merupakan bursa efek swasta pertama di Surabaya dan Jawa Timur[16].

Pada tahun 2007 BES melakukan merger dengan melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta

yang selanjutnya berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Penggabungan ini

menjadikan Indonesia hanya memilki satu pasar modal. Langkah merger PT Bursa Efek

Jakarta (BEJ) dan PT Bursa Efek Surabaya (BES) adalah upaya untuk meningkatkan efisiensi

pasar modal guna bersaing dengan bursa luar negeri. Hal ini dikarenakan bahwa

perkembangan pasar modal di Indonesia pada saat itu dapat dikatakan lamban dan cenderung

tertinggal dari kawasan Asia lainnya, baik dari segi jumlah emiten, produk investasi,

minimnya investor lokal dan persaingan antar bursa di dalam negeri. Untuk itu dengan

langkah merger yang dilakukan BEJ-BES ini untuk meningkatkan efisensi pasar modal

nasional yang diharapkan dapat mendorong peningkatan daya tarik dan daya saing industri di

tingkat internasional.

Dengan penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya menjadi Bursa

Efek Indonesia (BEI) akan memudahkan investor sehingga investor tidak harus datang ke

beberapa bursa untuk menentukan pilihan investasinya. Hal ini dikarenakan bahwa sebelum

penggabungan BEJ-BES, produk-produk acuan pasar modal berada di BEJ sedangkan produk-

produk derivatifnya berada di BES. Dari aspek operasional penghematan biaya operasional
yang timbul akibat merger, meliputi biaya penyediaan sistem dan sarana perdagangan, biaya

penyediaan sistem internal, biaya penyediaan jaringan dan sarana komunikasi, biaya

penyediaan band width, serta biaya data center. Selain itu, dari aspek pelaku, penggabungan

bursa efek akan menghemat biaya emiten dan investor. Merger ini juga akan mempermudah

untuk melakukan pengembangan produk yang akan diluncurkan di pasar. Jika ditinjau dari

aspek bisnis, sasaran penggabungan BEJ dan BES adalah bursa hasil merger diharapkan

mampu mengembangkan berbagai instrumen bursa, baik yang pada saat itu diperdagangkan

maupun yang akan diperdagangkan, yakni meningkatnya jumlah emiten tercatat, maupun

berkembangnya instrumen yang sudah mulai diperdagangkan saat itu dan menumbuhkan

instrumen-instrumen baru yang dapat diperdagangkan di bursa hasil merger.

d. Kegiatan dan Kelembagaan Pasar Modal Indonesia

Pada dasarnya, pasar modal menjembatani hubungan antara pemilik dana (investor) dan

pengguna dana. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pasar modal adalah wahana

investasi bagi investor dan wahana sumber dana bagi pengguna dana. Peranan lain dari pasar

modal adalah mengumpulkan dan mengerahkan tabungan masyarakat untuk keperluan

investasi. Pasar modal tergolong dalam pengertian “financial market” yang bertujuan untuk

mengadakan alokasi tabungan (saving) secara efeisien dari pemilik dana (saver) kepada

pemakai dana terakhir (ultimate user).

Dengan meningkatnya investasi, maka kapasitas produksi akan meningkat, yang berarti

menambah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat serta memperluas lapangan kerja.

Sektor swasta menjadi lebih kompetitif dan pasar modal yang maju terutama bagian
sekuritasnya memungkinkan individu, bagaimanapun kecilnya kontribusi mereka, menikmati

kemakmuran karena adanya sektor swasta yang kompetitif.

Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar

perdana, pasar sekunder, dan pasar paralel.

a) Pasar Perdana

Pasar perdana adalah pasar saham dalam masa penawaran efek dan perusahaan penjual

efek (emiten) kepada masyarakat untuk pertama kalinya. Dengan demikian, berarti

kegiatan pasar modal yang berkaitan dengan penawaran umum berlangsung di pasar

perdana atau pasar primer. Pasar perdana adalah penjualan perdana efek oleh perusahaan

yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual dengan harga emisi sehingga

perusahaan yang menerbitkan dana dari penjualan tersebut.

b) Pasar Sekunder

Pasar sekunder adalah titik sentral kegiatan pasar modal karena pada pasar sekunder

terjadi aktivitas perdagangan yang mempertemukan penjual dan pembeli efek. Di pasar

sekunder ini penerbit efek disebut investor jual sedangkan pembeli efek disebut pembeli.

Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir. Pada

pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Jadi pasar

sekunder adalah penjualan efek/sertifikat setelah pasar perdana berakhir. Pada pasar ini

efek yang diperdagangkan dengan harga kurs.

c) Bursa Paralel
Bursa paralel merupakan bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang menerbitkan efek

yang akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa paralel. Bursa

paralel merupakan alternatif bagi perusahaan yang go publicmemperjualbelikan efeknya

jika dapat memenuhi syarat yang ditentukan pada bursa efek. Jadi, bursa paralel merupakan

suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar Bursa Efek Indonesia (BEI),

dengan bentuk pasar sekunder, diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan

Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Badan Pengawas Pasar Modal

(Bapepam).

1.2.5. Contoh Studi Kasus Pasar Modal Yang Terjadi di Indonesia

1. POSISI KASUS

Kasus Dugaan penipuan ini berawal pada akhir tahun 2014, nasabah mendapatkan

tawaran produk investasi obligasi atau surat utang FR0035 oleh EP Larasati, ia menyebutkan

bahwa ia adalah karyawan dari PT Reliance Securities. Selanjutnya dana nasabah di transfer

melalui Magnus Capital yang merupakan pihak penampung dana, dan yang menjadi titik

permasalahan adalah investor tidak bisa menarik uang investasi mereka.

Saat ini Otoritas Jasa Keuangan telah memeriksa dan memanggil beberapa pihak terkait

mulai dari pidhak perusahaan sampai juga nasabah. Menurut mantan direktur Utama Reliance

Securities, Nicky Hogan, yang ikut diperiksa oleh OJK menyebutkan. Bahwa ia merasa namanya

di catut oleh larasati yang merupakan Mantan anak buahnya di PT Reliance Securities. Pihak

OJK pun telah melakukan pemeriksaan terhadap Larasati terkait kasus ini.
2. ANALISA KASUS

Kasus ini diduga merupakan kasus penipuan dalam pasar modal yang merujuk pada pasal

90 uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal karena nasabah mendapatkan tawaran produk

investasi obligasi atau surat utang FR0035 oleh EP Larasati, yang mana ia menyebutkan bahwa

ia adalah karyawan dari PT Reliance Securities. Selanjutnya dana nasabah di transfer melalui

Magnus Capital yang merupakan pihak penampung dana, dan yang menjadi titik permasalahan

adalah investor tidak bisa menarik uang investasi mereka.

Dalam pasal 90 menyatakan bahwa Dalam kegiatan perdagangan efek setiap pihak

dilarang secara langsung atau tidak langsung :

Menipu atau mengelabui pihak lain dengan v menggunakan sarana lain dan atau cara apapun.

Unsur dalam pasal 90 huruf a, yaitu :

a. Unsur Kegiatan Perdagangan Efek

Unsur kegiatan perdagangan efek yang terjadi dalam kasus PT Reliance Securities Tbk yakni EP

Larasati menawari produk obligasi FR0035 kepada dua nasabah yang bernama Alwi Susanto dan

Sutanni, dengan demikian unsur kegiatan perdagangan efek telah terpenuhi

b. Unsur setiap pihak

Unsur setiap pihak yang dimaksudkan dalam kasus ini yakni seorang Oknum yang mengaku

sebagai karyawan PT Reliance, dengan demikian unsur setiap pihak telah terbukti

Unsur dalam pasal 90 huruf a, yaitu :


c. Unsur Kegiatan Perdagangan Efek

Unsur kegiatan perdagangan efek yang terjadi dalam kasus PT Reliance Securities Tbk yakni EP

Larasati menawari produk obligasi FR0035 kepada dua nasabah yang bernama Alwi Susanto dan

Sutanni, dengan demikian unsur kegiatan perdagangan efek telah terpenuh.

d. Unsur setiap pihak

Unsur setiap pihak yang dimaksudkan dalam kasus ini yakni seorang Oknum yang mengaku

sebagai karyawan PT Reliance, dengan demikian unsur setiap pihak telah terbukti

e. Menggunakan sarana lain dan atau cara apapun

Yang dimaksud menggunakan sarana lain dan atau cara apapun adalah dalam kasus ini

EP Larasati mengaku sebagai karyawan Reliance dalam hal ini ep larasati menggunakan

perusahaan reliance sebagai sarana untuk meyakinkan pemodal untuk mentransfer dana

investasi.

Membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak

mengungkapakan fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai

keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau

menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan memengaruhi

pihak lain untuk membeli atau menjual efek.

Jika dilihat dari pasal 90 huruf c maka sudah jelas kasus ini masuk dalam tindakan

penipuan dalam kejahatan pasar modal karena semua unsur dalam pasal 90 huruf c telah

terpenuhi yang mana ep larasati selaku oknum telah membuat pernyataan tidak benar mengenai

fakta yang material atau tidak mengungkapakan fakta yang material terkait ep larasati masih

berstatus karyawan reliance untuk dapat mengelabui pemodal untuk mentransfer dana investasi
kepadanya namun ternyata oleh reliance sendiri menyatakan bahwa ep larasati telah

mengundurkan diri dan sudah bukan lagi merupakan karyawan reliance.

Bukan hanya itu saja pernyataan yang dibuat oleh ep larasaty bertujuan untuk tidak

menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk

menguntungkan diri sendiri dengan tujuan memengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual

efek keadaan yang dibuat buat oleh ep larasaty telah meyakinkan pihak pemodal yaitu Alwi

Susanto dan Sutanni (nasabah PT Reliance Securities Tbk) yang mana setelah kedua nasabah

selaku pemodal tersebut telah mentransfer dana investasi kepada ep larasati, ep larasati secara

otomatis mendapatkan keuntungan dari dana investasi tersebut.

Kasus ini juga dapat dikaitkan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Pasal 378 tentang penipuan, disebutkan bahwa penipuan adalah tindakan untuk menguntungkan

diri sendiri atau orang lain dengan cara:

f. Melawan hukum;

Yang dimaksud dengan melawan hukum adalah pihak ep larasaty melakukan penipuan terhadap

2 pihak yang termasuk dalam nasabah PT Reliance securities Tbk

g. Memakai nama palsu atau martabat palsu;

Dalam hal ini ep larasati mmakai martabat palsu yaitu mengaku sebagai karyawan dan mengatas

namakan PT Reliance securities Tbk yang mana oleh PT Reliance securities Tbk menyatakan

bahwa ep larasaty sudah tidak termasuk karyawan di PT Reliance lagi.


h. Tipu muslihat;

Tipu muslihat dalam hal ini mempengaruhi ke 2 nasabah tersebut dengan mengaku sebagai

karyawan agar ke 2 nasabah dari PT tersebut mengirimkan dana investasi pada akunnya yang

berada di magnus capital.

i. Rangkaian kebohongan;

Rangkaian kebohongan yang dimaksud dalam kasus ini adalah ep larasati berbohong sebagai

karyawan dari PT Reliance securities Tbk yang mana oleh PT Reliance securities Tbk

menyatakan bahwa ep larasaty sudah tidak termasuk karyawan di PT Reliance lagi.

Kesimpulan Dari Kasus Ini.

Jika dilihat kesamaan unsur dalam pasal 90 huf a dan c dengan kasus yang terjadi, maka

ep larasati benar-benar terbukti telah melakukan penipuan yang termasuk dalam kejahatan dan

pelanggaran dalam pasar modal, dan seharusnya ep larasati selaku pelaku yang terbukti

melakukan penipuan dalam kegiatan perdagangan efek dapat dikenakan pidana penjara paling

lama 10 tahun dan denda maks 15.000.000.000,00.

Ancaman pidana dan denda yang begitu berat dapat membuat efek jera, mengingat

kegiatan perdagangan efek melibatkan banyaknya pemodal dan jumlah uang yang amat besar,

bila dibandingkan dengan KUHP pasal 378 ancaman hukumannya paling lama 4 tahun penjara

bagi mereka yang terbukti melakukan penipuan. Sedangkan dalam KUHP pasal 390 ancaman

hukumannya adalah paling lama 2 tahun 8 bulan penjara.


1.3. PENUTUP

Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi bagi para investor. Melalui pasar

modal, investor dapat melakukan investasi di beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek

baru yang ditawarkan atau yang diperdagangkan di pasar modal. Sementara itu, perusahaan dapat

memperoleh dana yang dibutuhkan dengan menawarkan instrumen keuangan jangka panjang.

Adanya pasar modal memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan

berprospek baik, karena tidak hanya dimiliki oleh sejumlah orang tertentu. Penyebaran

kepemilikan yang luas akan mendorong perkembangan perusahaan yang transparan. Ini tentu

saja akan mendorong menuju terciptanya good corporate governance.

Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian nasional,

memiliki peranan yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian nasional.

Dukungan sektor swasta menjadi kekuatan nasional sebagai dinamisator aktivitas perekonomian

nasional. Pun demikian, di Indonesia, ternyata pasar modal masih didominasi oleh pemodal

asing. Idealnya, dalam pasar modal perlu ada keseimbangan antara pemodal asing dengan

pemodal lokal.

Pasar modal Indonesia masih dianalogikan dengan arena judi, bukan sebagai sarana

investasi. Akibatnya, hal ini menyebabkan peningkatan fluktuasi dan merugikan investor

minoritas. Indonesia memiliki 2 bursa efek, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek

Surabaya (BES), yang masing-masing dijalankan oleh perseroan terbatas. Pada September 2007,

Bursa Efek Jakarta dan Surabaya digabungkan (merger) menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Melalui merger ini diharapkan dapat makin memberikan peluang bagi perusahaan ke pasar

modal.
Melalui penggabungan ini, biaya pencatatan menjadi lebih murah, karena hanya

mencatatkan saham secara single listing, sudah terakreditasi pada BEI. Sementara itu, bagi

anggota bursa, dengan menjadi anggota bursa atau pemegang saham BEI, akan langsung

menembus pasar. Bagi investor penggabungan ini menjadikan makin banyaknya pilihan

investasi, karena tidak ada lagi pembedaan pasar BES dan BEJ, karena produk investasi

ditawarkan dalam satu atap, BEI.

1.4. DAFTAR PUSTAKA

Ardiyan, Adi,. (2008). The Master Traders: Belajar dari Traders Sukses Dunia. Jakarta:

Gramedia

Darmadji, Tjiptono, dan H. M. Fachruddin. (2006). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan

Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat

Fuady, Munir. (1996). Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum). Bandung: PT Citra Aditya Bakti

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution, (2007), Investasi pada Pasar Modal Syariah,

Cetakan I, Jakarta: Kencana

Husnan, Suad. (1998). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Investasi. UPP AMP YKPN.

Yogyakarta

Jusmaliani, dkk.,(2008), Investasi Syari’ah: Implementasi Konsep pada Kenyataan Empirik,

Cetakan I, Yogyakarta: Kreasi Wacana

Kamus Besar Bahasa Indonesai edisi ke tiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005
Munir Fuady, (2001), Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), PT. Citra Aditiya Bhakti,

Bandung

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, (2001), Pengantar Pasar Modal, Jakarta: PT Rineka Cipta

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:

Salemba Empat

Sunariyah, (2003), Pengantar Pengetahuan Pasar Modal , UUP AMP YKPN, Yogyakarta

Satrio, Saptono Budi, (2005), Optimasi Portofolio Saham Syariah (Studi Kasus Bursa Efek

Jakarta Tahun 2002-2004), Tesis Program Pascasarjana PSKTTI-UI Jakarta

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE Yogyakarta

Tjiptono Darmadji, et al.,(2001), Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab,Salemba

Empat, Jakarta.
BAB II

PENGERTIAN PASAR MODAL

2.1. PENDAHULUAN
2.1.1. LATAR BELAKANG

Pasar adalah satu dari beberapa aspek bertemunya penjual dan pembeli dimana
terjadinya suatu transaksi. Di era modern saat ini, pemkembangan pasar sangatlah pesat
dan melahirkan berbagai pembagian pasar itu sendiri salah satunya adalah pasar modal.
Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk
mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini, untuk
memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek. Fungsinya
sangat membantu berbagai pihak yang terkait.
Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dimulai
dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga menghasilkan Bursa Efek
Jakarta yang merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia. Aktivitas yang dilakukan
sangat banyak guna membantu para investor dan perusahaan melakukan transaksi
ekonomi.
Sebelum mengenal pasar modal terlebih jauh seperti tujuan adanya pasar modal,
fungsi pasar modal dan lain-lainnya, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu
pengertian definisi dari pasar modal itu sendiri beserta contoh kasusnya.

2.1.2. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas, maka kita dapat menarik beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa Pengertian pasar modal menurut arti sempit, menengah dan luas?
2. Apa Pengertian pasar modal menurut para ahli?
3. Bagaimana contoh Studi kasus pasar modal?

2.1.3. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Agar mahasiswa mengetahui Pengertian pasar modal menurut arti sempit,
menengah dan luas
2. Agar mahasiswa mengetahui Apa Pengertian pasar modal menurut para ahli
3. Agar mahasiswa mengetahui contoh Studi kasus pasar modal.
2.2. PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PASAR MODAL DALAM ARTI LUAS, MENENGAH DAN SEMPIT

Pengertian pasar modal hampir sama dengan pasar uang. Bedanya, pasar
modal adalah pasar yang memperjualbelikan uang dalam bentuk surat-surat berharga
yang berjangka waktu lebih dan satu tahun (jangka panjang) sedangkan pasar
uangmemperjual belikan uang dalam bentuk surat-surat berharga yang berjangka waktu
kurang dan satu tahun (jangka pendek).
Pengertian lain tentang pasar modal adalah pasar yang mempertemukan
permintaan dan penawaran uang dalam bentuk surat-surat berharga yang berjangka waktu
lebih dari satu tahun. Dalam pasar modal, surat berharga disebut juga dengan istilah
“efek”. Menurut Syahrir dalam Najib (1998) bahwa pasar modal Indonesia sebagai salah
satu lembaga yang memobilisasi dana masyarakat dengan menyediakan sarana atau
tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli dana jangka panjang yang disebut
efek. Dewasa ini telah merupakan salah satu pasar modal negara berkembang yang
memiliki kemajuan secara menakjubkan dan dinamik.
Menurut Hugh T. Patrick dan U tun Wai bahwa pengertian pasar modal dapat
dibagi dalam tiga definisi yaitu:
1. Pasar modal dalam arti luas
pasar modal dalam arti luas adalah keseluruhan sistem keuangan yang
terorganisir, termasuk bank bank komersial dan semua perantara di bidang
keuangan, surat berharga/klaim panjang pendek primer dan yang tidak
langsung
2. Pasar modal dalam arti menengah
Pengertian pasar modal dalam arti menengah bahwa pasar modal adalah
semua pasar yang terorganisasi dan lembaga lembaga yang memperdagangkan
warkat-warkat kredit (biasanya berjangka lebih dari satu tahun) termasuk
saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotik, tabungan dan deposito jangka
panjang.
3. Pasar modal dalam arti sempit
Pengertian pasar modal dalam arti sempit yaitu tempat pasar uang
terorganisasi yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan
menggunakan jasa makelar dan underwriter.

B. PENGERTIAN PASAR MODAL MENURUT PARA AHLI


Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang pasar modal. Yang
mana penjelasan ini adalah pengertian pasar modal yang dikemukakan oleh para ahli.
Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.

Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995


Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 adalah
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan investasi
kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek

Martalena dan Malinda (2011:2)


Pengertian pasar modal menurut Martalena dan Malinda adalah pasar modal terdiri dari
kata pasar dan modal, jadi pasar modal dapat didefinisikan sebagai tempat bertemunya
permintaan dan penawaran terhadap modal; baik bentuk ekuitas maupun jangka panjang.

Fahmi dan Hadi (2009:41)


Pengertian pasar modal menurut Fahmi dan Hadi adalah tempat berbagai pihak,
khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond), dengan tujuan dari
hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau
memperkuat modal perusahaan.

Irham (2011:34)
Pengertian pasar modal menurut Irham adalah sebuah pasar temapt dana-dana modal
seperti ekuitas dan utang diperdagangkan.

Sunariyah (2006:5)
Pengertian pasar modal menurut Sunariyah adalah tempat pertemuan antara penawaran
dengan permintaan surat berharga. Tempat dimana individu-individu atau badan usaha
yang mempunyai kelebihan dana (surplus fund) melakukan investasi dalam surat
berharga yang ditawarkan oleh emiten.

Suad Husnan (2005:3)


Pengertian pasar modal menurut Suad Husnan adalah yang secara formal sebagai pasar
untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan
oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin (2006:1)


Pengertian pasar modal menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin adalah
pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
dalam bentuk hutang, ekuitas (saham) instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya.
Pasar modal merupaan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun istitusi lain (misalnya
pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi.

Widoatmodjo (2012:15)
Pengertian pasar modal menurut Widoatmodjo adalah pasar abstrak, dimana yang
diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dan yang keterikatannya dalam
investasi lebih dari satu tahun.

Jurnal Ilmiah karya Telaumbanua dan Sumiyana (2008)


Pengertian pasar modal menurut Jurnal Ilmiah adalah pasar yang efisien merupakan suatu
pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang
terjadi dengan cepat dan akurat.

Wikipedia
Pengertian pasar modal menurut Wikipedia adalah kegiatan yang berhubungan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Sitomorang (2008:3)
Pengertian pasar modal menurut Situmorang adalah perdagangan instrumen keuangan
(sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun utang
(bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan swasta.

Mishkin dan Easkin (2000:16) dalam buku Financial Markets and Instirution
Pengertian pasar modal menurut Mishkin dan Easkin adaah capital market is the market
which longer-term debt (original matuyear or greater) and equity instrument are traded

Sartono (2001:21)
Pengertian pasar modal menurut Sartono adalah tempat terjadinya transaksi aset
keuangan jangka panjang (long-term financial aset) yang memiliki jatuh tempo lebih dari
satu tahun

Fahmi (2013:55)
Pengertian pasar modal menurut Fahmi adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya
perusahaan menjual saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut
nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dan atau memperkuat modal perusahaan.

Tandelilin (2010:26)
Pengertian pasar modal menurut Tandelilin adalh pasar untuk memperjualbelikan
sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.
Sjahrial (2009:13)
Pengertian pasar modal menurut Sjahrial adalah keseluruhan sistem keuangan yang
terorganisasi termasuk bank-bank komersial dan semua perantara dibidang keuangan
serta surat-surat berharga jangka panjang dan pendek.

UU No.21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan


Pengertian pasar modal menurut UU No.21 Tahun 2011 adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek. Perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek.

Keputusan Menteri Keuangan RI No.1548/KMK/1990 dalam Sutrisno (2012:300)


Pengertian pasar modal menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No.1548/KMK/1990
adalah suatu sistem keuangan yang teroganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank
komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-
surat berharga yang beredar.

Azis, Mintarti, dan Nadir (2015:15)


Pengertian pasar modal menurut Azis, Mintarti, dan Nadir adalah pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik surat utang
(obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun istrumen lainnya.

Eduardus Tandelilin (2010:26)


Pengertian pasar modal menurut Eduardus Tandelilin adalah pertemuan antara pihak yang
memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan sekuritas, sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas
disebut dengan bursa efek.

Rusdin
Pengertian pasar modal atau capital market menurut Rusdin adalah kegiatan yang
berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


Pengertian pasar modal menurut KBBI adalah seluruh kegiatan yang mempertemukan
penawaran dan permintaan dana jangka panjang; pusat keuangan, bank dan firma yang
meminjamkan uang secara besar-besaran; pasar atau bursa modal yang
memperjualbelikan surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.
C. STUDI KASUS PASAR MODAL

EKSPLORASI TINGKAT EFISIENSI PASAR MODAL INDONESIA STUDI KASUS


DI BURSA EFEK INDONESIA

Setting Penelitian ini adalah di investor pasar modal di Indonesia, dengan lokasi
informan yang berada di Surabaya. Alasan pemilihan Kota Surabaya adalah (1) Kota
Surabaya sebagai kota terbesar kedua dari jumlah investor Bursa Efek Indonesia setelah
Jakarta, yang memiliki prospek yang baik di masa depan, (2) Surabaya merupakan kota
terbesar di Jawa Timur. Kondisi fundamental Propinsi Jawa Timur pada tahun 2013
semakin membaik dengan perkiraan target pertumbuhan ekonomi sekitar 6-7%, sehingga
memungkinkan pasar modal berkembang dengan baik. Jumlah investor di Jawa Timur
adalah 10% dari angka nasional dan diperkirakan akan terus meningkat di tahun 2014.
Karena itu berbagai macam edukasi pasar modal dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat akan seluk-beluk berinvestasi di pasar modal. Sebagai target di
Jatim, BEI Surabaya menargetkan jumlah pemodal adalah 1% dari total penduduk
Indonesia, atau sekitar 2,3 juta orang di jatim menanamkan investasi di pasar modal. (3)
Iklim usaha di kota Surabaya sebagai kota metropolis yang lebih berkembang di antara
kota-kota lain di Jawa Timur akan berpengaruh secara psikologis pada iklim investasi
khususnya transaksi di pasar modal. Kondisi ini menyebabkan pentingnya penelitian
mengenai perilaku investor di Kota Surabaya agar investor dapat berinvestasi dengan
benar dan menguntungkan. (4) Peneliti lebih mengenal medan penelitian. Seperti
dikemukakan oleh Patton dan Appelbaum (2003), kedekatan peneliti dengan orang-orang
dan situasi yang diteliti merupakan syarat penting untuk keberhasilan penelitian yang
menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan
sekuritas di Surabaya, yaitu Danareksa sekuritas. Pemilihan Danareksa Sekuritas sebagai
konteks tempat dilakukannya penelitian dikarenakan adanya beberapa alasan, yaitu :
Danareksa Sekuritas adalah salah satu perusahaan sekuritas yang berbentuk BUMN,
sehingga banyak investor yang memilih persusahaan ini sebagai tempat untuk membuka
account demi untuk keamanan.

Penelitain ini menghasilkan wawancara (indepth interview) dengan 5 informan


dengan data demografi informan sebagai berikut :

Sebagai sarana pertemuan antara berbagai pelaku usaha, pasar modal memiliki
beberapa peranan penting dalam aktivitas perekonomian suatu negara, diantaranya
(Nafik, 2009): (1) sebagai sarana interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan
harga surat berharga yang ditransaksikankan, (2) alternatif penghimpunan dana
masyarakat di luar sektor perbankan, (3) tempat para investor untuk melakukan
diversifikasi secara efektif sesuai dengan preferensi risiko, (4) memberikan kesempatan
kepada investor untuk memperoleh hasil (return) yang diharapkan, (5) memberi
kesempatan investor untuk menjual kembali surat berharga yang dimiliki, (6)
menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan
ekonomi, (7) mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga, (8)
memungkinkan terjadinya alokasi dana dan sumber daya secara efisien. Keberadaan pasar
modal sangat bermanfaat bagi pengembangan ekonomi, yang dapat dirasakan oleh
berbagai pihak. Dunia usaha merasakan manfaat pasar modal, diantaranya: (1) suatu
perusahaan dapat menghimpun sejumlah dana yang besar, (2) dana yang besar tersebut
dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai, (3) tidak ada covenant sehingga
manajemen dapat lebih bebas mengelola dana/perusahaan, (4) solvabilitas tinggi sehingga
memperbaiki citra perusahaan, (5) ketergantungan emiten terhadap bank kecil, (6)
cashflow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal perusahaan, (7)
emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi, (8) Tidak ada
beban keuangan yang tetap, (9) jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas, (10) tidak
dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan tertentu. Sementara bagi pemodal, pasar
modal memiliki sejumlah manfaat, diantaranya adalah: (1) nilai investasi berkembang
mengikuti pertumbuhan ekonomi, (2) sebagai pemegang saham, investor memperoleh
deviden dan kenaikan harga saham sebagai pahala atas kepantasan penempatan modal
mereka pada risiko yang sama dengan pengalihan pada investasi yang aman seperti
obligasi pemerintah atau obligasi perusahaan yang aman (Salim, 2011). Sebagai
pemegang obligasi, investor memperoleh bunga tetap ataupun bunga yang mengambang,
(3) mempunyai hak suara dalam RUPS, (4) dapat dengan mudah mengganti instrument
investasi, seperti dari saham A ke saham B sehingga dapat meningkatkan keuntungan
sekaligus mengurangi risiko.

Sebagai sarana pertemuan antara berbagai pelaku usaha, pasar modal memiliki
beberapa peranan penting dalam aktivitas perekonomian suatu negara, diantaranya
(Nafik, 2009): (1) sebagai sarana interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan
harga surat berharga yang ditransaksikankan, (2) alternatif penghimpunan dana
masyarakat di luar sektor perbankan, (3) tempat para investor untuk melakukan
diversifikasi secara efektif sesuai dengan preferensi risiko, (4) memberikan kesempatan
kepada investor untuk memperoleh hasil (return) yang diharapkan, (5) memberi
kesempatan investor untuk menjual kembali surat berharga yang dimiliki, (6)
menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan
ekonomi, (7) mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga, (8)
memungkinkan terjadinya alokasi dana dan sumber daya secara efisien. Keberadaan pasar
modal sangat bermanfaat bagi pengembangan ekonomi, yang dapat dirasakan oleh
berbagai pihak. Dunia usaha merasakan manfaat pasar modal, diantaranya: (1) suatu
perusahaan dapat menghimpun sejumlah dana yang besar, (2) dana yang besar tersebut
dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai, (3) tidak ada covenant sehingga
manajemen dapat lebih bebas mengelola dana/perusahaan, (4) solvabilitas tinggi sehingga
memperbaiki citra perusahaan, (5) ketergantungan emiten terhadap bank kecil, (6)
cashflow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal perusahaan, (7)
emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi, (8) Tidak ada
beban keuangan yang tetap, (9) jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas, (10) tidak
dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan tertentu.

Sementara bagi pemodal, pasar modal memiliki sejumlah manfaat, diantaranya


adalah: (1) nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi, (2) sebagai
pemegang saham, investor memperoleh deviden dan kenaikan harga saham sebagai
pahala atas kepantasan penempatan modal mereka pada risiko yang sama dengan
pengalihan pada investasi yang aman seperti obligasi pemerintah atau obligasi perusahaan
yang aman (Salim, 2011). Sebagai pemegang obligasi, investor memperoleh bunga tetap
ataupun bunga yang mengambang, (3) mempunyai hak suara dalam RUPS, (4) dapat
dengan mudah mengganti instrument investasi, seperti dari saham A ke saham B
sehingga dapat meningkatkan keuntungan sekaligus mengurangi risiko.

Jumlah Investor yang sangat lambat bertambah menyebabkan sangat sedikitnya


manfat pasar modal yang diterima oleh masyarakat Indonesia. Sebagian besar keuntungan
dihasilkan oleh investor luar negeri (Foreign Investor). Dari sisi fungsi pasar modal
Indonesia seperti yang dipaparkan di atas, maka pasar modal belum berfungsi secara
maksimal untuk kemakmuran rakyat/masyarakat Indonesia.

Untuk meningkatkan jumlah investor lokal di Indonesia, PT Kustodian Sentral


Efek Indonesia (KSEI) bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), mengadakan
kegiatan sosialisasi dan edukasi di Propinsi Jawa Timur. Secara total tercatat pada Januari
2017, sebesar 52% aset pasar modal dikuasai oleh investor domestik, hal ini cukup
menggembirakan mengingat investor asing pernah menguasai aset pasar modal hingga
65%. Berdasarkan data KSEI per akhir Februari 2017, saat ini Jawa Timur menempati
urutan ke-3 jumlah investor terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta
dan Jawa Barat, dengan jumlah investor pemilik Efek sebanyak 67.272 orang. Dari
jumlah tersebut tercatat sebanyak 30.641 investor yang berdomisili di kota Surabaya atau
yang terbesar di provinsi Jawa Timur. Jumlah investor tersebut meningkat sekitar 10%
dari Februari tahun lalu sebesar 27.722. Adapun jumlah investor di Pasar Modal
Indonesia hingga akhir Februari 2017, telah mencapai sekitar 932.000 investor, yang
mencakup investor pemilik Efek, Reksa Dana dan Surat Berharga yang diterbitkan Bank
Indonesia. (http://bisnisjatim.co, 2017).

KSEI bersama BEI dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)


melakukan berbagai program peningkatan jumlah investor pasar modal melalui kerjasama
dengan perguruan tinggi, hal ini cukup berhasil mengajak mahasiswa sebagai investor
muda untuk mulai berinvestasi di pasar modal, sehingga diharapkan dalam jangka waktu
lima hingga sepuluh tahun ke depan saat sudah mulai bekerja, mereka akan menjadi
investor pasar modal yang berkualitas dan benar-benar paham berinvestasi, sehingga akan
mampu mendukung ketahanan Pasar Modal Indonesia.

KESIMPULAN DARI JURNAL STUDI KASUS SEBAGAI BERIKUT:

1. Pasar modal Indonesia belum berfungsi secara maksimal untuk meningkatkan


perekonomian masyarakat indonesia karena sebagian besar investor adalah investor
luar negeri (Foreign investor) yang merasakan manfaat keberadaannya.
2. Pasar modal Indonesia saat ini berada pada pada tingkat efisiensi lemah. Dalam
kondisi efisien bentuk lemah, maka investor tak akan mendapatkan return
berdasarkan informasi data historis dan pergerakan harga saham acak cenderung
acak(random walk) sehingga penggunaan analisis teknikal kurang memberikan
manfaat berupa return

2.3.KESIMPULAN
2.3.1. KESIMPULAN

pengertian lain pasar modal atau capital market adalah pasar untuk perdagangan dana
jangka panjang dalam bentuk obligasi atau saham. Dana yang ditawarkan dalam pasar
modal adalah dana yang berbentuk surat berharga atau sekuritas/efek yang memiliki jatuh
tempo lebih dari satu tahun. Oleh karna itu pasar modal dapat disebut dengan bursa
efek. Bursa efek adalahpasar tempat bertemunya penjual dan pembeli surat
berharga/efek.

2.4. DAFTAR PUSTAKA

https://www.sepengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-pasar-modal-menurut-para-
ahli.html

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
Jakarta: Salemba Empat
Hugh T. Patrick dan U Tun Wai dalam Nadjib A Gisymar. Insider Trading Dalam
Transaksi Efek. Opcit
BAB III

FUNGSI PASAR MODAL

2.1. Latar Belakang Masalah


Pasar modal atau capital market merupakan sebuah aktivitas sebagaimana pasar pada
umumnya. Hanya saja dalam pasar modal aktivitas pertemuan antara para pemilik modal dan
pihak yang membutuhkan modal, dengan perantaraan broker atau pialang efek. Pemilik modal
adalah mereka atau pihak yang memiliki modal atau yang lazim disebut sebagian investor,
sedangkan yang membutuhkan modal adalah perusahaan atau pihak yang akan menjual saham,
obligasi dan instrumen pasa modal lainnya.

Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham,


obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi
(put atau call). Karena pasar modal merupakan sebuah pasar dari instrumen keuangan jangka
panjang, memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Pasar modal
dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang
mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak
yang memerlukan dana.

Sebagai pertemuan pemilik modal dan pihak yang membutuhkan modal, praktis dana
yang ada di pasar modal merupakan dana-dana yang dapat dikatakan sebagai dana murah. Dana
tersebut menjadi murah, karena pemilik modal dalam sebuah aktivitas pasar modal dalam
menyalurkan dana dengan menukarkan sebagian dana yang dimiliki dengan sejumlah saham.
Praktis dengan membeli saham tersebut, si pemilik modal (investor) tidak mengenakan bunga
terhadap modal yang diberikan kepada issuer/emiten. Dengan kata lain investor menjadi
pemegang saham (pemilik dari perusahaan). Sebagai pemilik berarti investor menyetorkan dana
yang sebanding dengan jumlah kepemilikan sahamnya. Karena sifatnya setoran modal, dengan
demikian bagi perusahaan tersebut menjadi sangat murah, sebab tidak ada kewajiban
mengembalikan dana yang telah disetor. Begitu juga dengan pengembalian dalam bentuk bunga,
sama sekali tidak ada. Jadi dana yang diperoleh dari investor itu benar-benar murah, dan bisa
optimal dikembangkan untuk menjalankan operasional perusahaan.Pengembalian kepada
pemegang saham nantinya dalam bentuk dividen, atau meningkatknya harga saham atau yang
biasa disebut dengan capital gain (selisih harga beli dengan harga jual).

1.1. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas muncul beberapa pertanyaan yaitu sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan pasar modal?
b. Apa fungsi dari pasar modal?
c. Apa peranan pasar modal dalam perekonomian ?

1.2. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
a. Untuk mengetahui apa pemgertian pasar modal.
b. Untuk mengetahui apa fungsi dari pasar modal.
c. Untuk mengetahui apa peranan pasar modal dalam perekonomian.

2.2. PEMBAHASAN

2.2.1. Pengertian Pasar Modal

Pada dasarnya Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal
sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham,
obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi
(put atau call).

Dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995,Pasar modal dijelaskan dengan
lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan
Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan Efek. Dan dalam Keputusan presiden No. 52 tahun 1976, tentang
pasar modal pasar modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang No.
15 tahun 1952. Menurut undang-undang tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang
ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang
dikategorikan efek adalah saham, obligasi serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai
efek.

Pengertian lain tentang pasar modal adalah pasar yang mempertemukan permintaan dan
penawaran uang dalam bentuk surat-surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.
Dalam pasar modal, surat berharga disebut juga dengan istilah "efek”. Pengertian pasar modal
menurut para ahli adalah sebagai berikut.

Menurut Syahrir dalam Najib (1998) bahwa pasar modal Indonesia sebagai salah satu
lembaga yang memobilisasi dana masyarakat dengan menyediakan sarana atau tempat untuk
mempertemukan penjual dan pembeli dana jangka panjang yang disebut efek.
Dalam arti klasik, pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat surat
berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi atau efek efek pada umumnya.
Menurut Panji Anoraga (1995) bahwa pengertian pasar modal adalah suatu bidang usaha
perdagangan surat surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi.

Menurut Hugh T. Patrick dan U tun Wai bahwa pasar modal dapat dibagi dalam tiga
definisi yaitu Pertama; pasar modal dalam arti luas adalah keseluruhan sistem keuangan yang
terorganisir, termasuk bank bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, surat
berharga/klaim panjang pendek primer dan yang tidak langsung. Kedua;pengertian pasar modal
dalam arti menengah bahwa pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga
lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya berjangka lebih dari satu
tahun) termasuk saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotik, tabungan dan deposito jangka
panjang. Ketiga; pengertian pasar modal dalam arti sempit yaitu tempat pasar uang terorganisasi
yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa makelar dan underwriter.

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1) “Pasar modal merupakan pasar untuk
berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk
utang ataupun modal sendiri”. Menurut Widoatmodjo (2012:15). “Pasar modal dapat dikatakan
pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang
keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun”. Sedangkan menurut jurnal ilmiah
karya Telaumbanua dan Sumiyana (2008):Pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa
dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang terjadi dengan cepat dan
akurat.

2.2. Fungsi Pasar Modal

Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut

a) Sebagai sarana penambah modal bagi usaha. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan
cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum,
perusahaanperusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.

b) Sebagai sarana pemerataan pendapatan Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang
telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para
pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat
dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

c) Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi Dengan adanya tambahan modal yang
diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.

d) Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul
dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.
e) Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara Setiap deviden yang dibagikan kepada
para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan
pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.

f) Sebagai indikator perekonomian negara Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di


pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis
berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

Fungsi dari keberadaan pasar modal syariah:

a) Memungkinkan bagi masyarakat berpartispasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh


bagian dari keuntungan dan risikonya.

b) Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan likuiditas

c) Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan


mengembangkan lini produksinya

d) Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga saham yang
merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.

e) Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis
sebagaimana tercermin pada harga saham. Dan tujuan utama dari pasar modal adalah
untiuk memfasilitasi perdagangan atas klaim terhadap bisnis perusahaan, sehingga pasar
modal dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap investasi.

2.3. Peranan Pasar modal Dalam Perekonomian

Pasar modal mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi secara makro.
Pasar modal dapat berperan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara
optimal. Perusahaan yang memerlukan dana memandang pasar modal sebagai suatu alat
untuk memperoleh dana yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan modal yang
diprolehdari sektor perbankan. Modal yang diperoleh dari pasar modal selain mudah cara
memperolehnya, biaya untuk memperoleh model tersebut juga relatif lebih murah.

Sementara itu, peranan pasar modal pada suatu negara adalah sebagai berikut.

1. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk
menentukanharga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan
2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (return)
yangdiharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan (emiten) untuk
memenuhi keinginan para investor. Pasar modal menciptakan peluang bagi perusahaan
untuk memuaskan keinginan para pemegang saham melalui kebijakan deviden dan
stabilitas harga sekuritas yang relatif normal.
3. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham
yangdimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya pasar modal, para
investor dapatmelikuidasi surat berharga yang dimilikinya tersebut setiap saat.
4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat umum mempunyai kesempatan
untuk mempertimbangkan alternatif cara penggunaan uang mereka.
5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi para investor,
keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya informasi yang akurat dan
dapatdipercaya. Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para
investor secara lengkap, yang apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan memerlukan
biaya yangsangat mahal.

Peranan pada pasar modal dibagi menjadi tiga bidang yaitu sebagai berikut.

1. Peranan pasar modal dalam pembangunan


a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan usaha. Hal ini merupakan
perwujudan dari usaha pendemokrasian cara berusaha.
b. Menyatakan pendapat masyarakat dari hasil pembangunan tersebut.
c. Menyehatkan pengolahan perusahaan, sesuai dengan asas-asas keterbukaan perusahaan.
d. Memobilisasi dana masyarakat yang akan saling menunjang dengan pengembangan
kegiatan usaha yang memerlukan dana.
Peran Pasar Modal dalam pembangunan perekonomian bangsa ataupun pembangunan
nasional dapat membawa keuntungan yang sangat besar jika dilakukan dalam koridor yang baik,
adil, fair, benar, dan efisien. Keikutsertaan masyarakat investor melalui instrumen Pasar Modal
menjadi harapan bersama untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi secara
nasional.

Dilihat dari kegiatan di Pasar Modal, Pasar Modal dapat mendukung pembiayaan usaha-
usaha yang produktif, baik untuk kepentingan individu, badan usaha maupun lembaga, sehingga
tercapai suatu tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara optimal dan tercapai tingkat
kemakmuran bagi masyarakat secara efektif dan efisien. Investasi di Pasar Modal akan evektif
jika investor dapat menganalisa pasar dengan baik sehingga dapat menghasilkan keuntungan
bagi investor itu sendiri. Dari keuntungan investasi tersebut negara memiliki hak untuk
memungut pajak dan keuntungan lainnya yang menjadi sumber APBN.

Demikian pentingnya peran Pasar Modal dalam arus kegiatan ekonomi nasional tetapi
prinsip-prinsip pengaturannya dan implementasi penegakan hukumnya masih jauh dari harapan
pemberian perlindungan kepada pihak investor. Misalnya penegakan hukum terhadap praktik-
praktik perdagangan orang dalam (insider trading). Hal inilah yang ditakutkan atau
dikhawatirkan para investor untuk menginvestasikan dananya di Pasar Modal.

2. Peranan pasar modal sebagai sumber pembiayaan


Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan, setiap saat cenderung menunjukkan jumlah
yang semakin bertambah. Terjadinya pertambahan permintaan permodalan ini ditunjukkan
dengan semakin meningkat kebutuhan untuk aktivitas produksi. Oleh karena itu untuk
memudahkan masyarakat dan para produsen untuk mendapatkan permodalan maka pemerintah
bersama-sama lembaga-lembaga ekonomi menyelenggarakan kegiatan pasar modal.

Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (Financial market), di
samping pasar uang (Money Market) yang sangat penting peranannya bagi pembangunan
nasional pada umumnya dan bagi pengembangan dunia usaha pada khususnya sebagai salah satu
alternatif sumber pembiayaan eksternal oleh perusahaan. Di lain pihak dari sisi pemodal
(investor), pasar modal sebagai salah satu sarana investasi dapat bermanfaat untuk meningkatkan
nilai tambah terhadap dana yang dimilikinya.1 Sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 1998,
yang mengakibatkan begitu banyak perusahaan, serta lembaga perbankan yang bertumbangan,
pasar modal merupakan salah satu alternatif sumber pendanaan yang sangat signifikan bagi dunia
usaha.

3. Peranan pasar modal sebagai sarana pemerataan


Hampir setiap saat kita membaca surat kabar, melihat berita televisi tak lepas dari bagian
yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama yang selalu menayangkan
perkembangan pasar modal(terutama IHSG).

Akhir-akhir ini, pasar modal menjadi isu penting dalam perjalanan ekonomi kita. Kita
dapat melihat negara China, hampir sebagian besar penduduknya ikut terlibat dalam perdagangan
saham, bahkan para petani di sana ikut jual beli saham. Akan tetapi, ditengah hiruk pikuknya
pemberitaan, banyak masyarakat kita yang belum tahu tentang hal tersebut.

Secara makro ekonomi mempunyai banyak fungsi sebagai sarana pemerataan pendapatan.
Masyarakat dapat menikmati keuntungan dari perusahaan walaupun mereka bukan pendiri atau
pengelola, yaitu dengan membeli saham perusahaan tersebut. Sehingga keuntungan perusahaan
dapat dinikmati masyarakat umum dengan bantuan pasar modal.
Bagi perusahaan, pasar modal juga memberikan keuntungan besar, yaitu untuk
mengembangkan usahanya (ekspansi) dengan menggunakan dana dari hasil penjualan saham di
pasar ini tanpa harus hutang ke Bank yang bunganya cukup besar, dengan syarat yang rumit.

Studi Kasus

kasus sarijaya permana sekuritas(sps):

Kasus ini terjadi pada tahun 2009, dengan modus penggelapan dana nasabah yang
dilakukan oleh komisaris utama Herman Ramli senilai hampir Rp 235 miliar. Kasus ini
diindikasi merugikan 13.074 orang nasabah. Permasalahan terjadi karena adanya
penyalahgunaan uang nasabah yang dilakukan oleh Herman Ramli, herman melakukan transaksi
jual beli saham di bursa efek dengan mengunakan rekening nasabah tanpa sepengetahuan atau
order dari para nasabah. Apabila diakumulasikan, pemilik 60 persen saham perusahaan sekuritas
(Sarijaya) ini telah mempergunakan dana sekitar Rp 214,4 milyar, termasuk di dalamnya modal
perusahaan sebesar Rp 5,77 milyar. Oleh karena itu, Herman dianggap telah melakukan tindak
pidana penggelapan/penipuan, dan pencucian uang yang merugikan 13.074 nasabah Sarijaya
sekitar Rp 235,6 milyar.

Berkaca dari kasus penggelapan dana nasabah yang sering terjadi, maka pemerintah
berusaha melakukan inovasi dengan SID (Single Investor Identification) dan sistem RDN
(Rekening Dana Nasabah). Dengan adanya SID dan RDN, diharapkan dapat mengurangi jumlah
kejahatan pasar modal, khususnya penggelapan dana nasabah.

2.3. Daftar Pustaka

http://langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.com/2014/10/makalah-pasar-
modal.html

http://makalahekonomi-pasarmodal-ats.blogspot.com/2016/05/makalah-ekonomi-pasar-
modal.html

Nasution, Yenni Samri Juliati. Peranan Pasar Modal Dalam Perekonomian Negara. Jurnal
HUMAN FALAH: Volume 2. No. 1 Januari – Juni 2015
BAB IV

MANFAAT PASAR MODAL

4.1. PENDAHULUAN

Semakain berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan perubahan yang


signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulai melakukan transaksi ekonomi melalui
berbagai cara, salah satunya adalah dengan menginvestasikan harta atau uannya melalui pasar
modal. Pasar modal di bentuk untuk mempermudah para investor mendapatkan asset dan
mempermudah perusahaan menjual asset.

Kehidupan yang semain kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk mencapai
segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini, untuk mempermudah
transaksi produk pasar odal maka dibentuk bursa efek. Fungsinya sangat membantu berbagai
pihak yang terkait.

Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Di mulai dengan
adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga menghasilakn Bursa Efek jakarta yang
merupakan satu-satunya bursa efek indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna
membantu melakukan transaksi ekonomi.

4.2. PEMBAHASAN

4.2.1 Pengertian Pasar Modal

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Perkembangan ekonomi modern membuat
pasar modal memiliki peranan dan fungsi yang penting. Pasar modal berbeda dengan pasar uang.
Contoh perbedaan pasar uang dan pasar modal dapat dilihat dalam berbagai aspek. Kali ini akan
dibahas mengenai fungsi dan manfaat pasar modal baik bagi investor, perusahaan, emiten,
masyarakat serta bagi perekonomian dan pemerintahan.
4.2.2. Manfaat Pasar Modal

Apa saja manfaat dan fungsi pasar modal dalam kehidupan sehari-hari? Faktanya pasar
modal memiliki manfaat yang besar yang dapat dirasakan oleh para pelaku pasar modal itu
sendiri yang meliputi investor, emiten, perusahaan serta bagi masyarakat dan pemerintahan.

a. Manfaat Pasar Modal Bagi Investor


1. Memperoleh dividen atau saham dan bunga tetap atas obligasi yang dimiliki
2. Dapat melakukan investasi dalam beberapa perusahaan sekaligus untuk
mengurangi resiko
3. Mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS)
4. Dapat mengganti alat investasi dengan mudah
b. Manfaat Pasar Modal Bagi Emiten
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan
dana dan perusahaan
3. Dana dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
4. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
5. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
c. Manfaat Pasar Modal Bagi Perusahaan
1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat
pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
2. Meningkatkan produktivitas perusahaan karena adanya tambahan modal yang
diperoleh dari pasar modal
3. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki saham dan bunga yang
mengambang
4. Dapat lebih bebas mengelola dana
d. Manfaat Pasar Modal Bagi Masyarakat
1. Dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
2. Memberi kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi investor
3. Menambah lapangan kerja bagi masyarakat
4. Masyarakat dapat menikmati produk dari suatu perusahaan
5. Masyarakat pemegang saham dan obligasi memperoleh keuntungan baik berupa
deviden maupun bunga
6. Mempengaruhi harga jual barang konsumsi masyarakat
7. Mempermudah masyarakat memperoleh barang konsumsi yang diinginkan
e. Manfaat Pasar Modal Bagi Perekonomian dan Pemerintah
1. Meningkatkan pendapatan negara karena adanya tambahan pemasukan melalui
pajak dari pasar modal
2. Mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada
terciptanya lapangan kerja baru
3. Menjadi indikator perekonomian pemerintahan dengan melihat aktivitas dan
volume penjualan/pembelian di pasar modal
4. Mengurangi pengangguran karena munculnya lapangan kerja baru
5. Meningkatkan kegiatan pembangunan ekonomi pemerintahan suatu negara

4.2.3.Studi Kasus Pasar Modal Indonesia

Kasus Antaboga Cermin Kegagalan BI

Hasil penyelidikan BI menyatakan bahwa produk investasi berupa reksa dana Antaboga
tidak mempunyai izin dari Bapepam-LK. DPR menilai BI telah gagal dalam melaksanakan pilar
API.

Dalam Rapat Dengar Pendapat yang diadakan Komisi XI DPR pda Selasa (10/2), Deputi
Gubernur Bank Indonesia (BI), Siti Ch Fadjrijah membeberkan kronologis kasus PT Bank
Century Tbk. Bedasarkan temuan BI, produk investasi berupa reksa dana yang diterbitkan PT
Antaboga Delta Sekuritas, tidak mempunyai izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Terakhir diketahui, bahwa perusahaan sekuritas tersebut
dimiliki Robert Tantular, salah satu pemegang saham di Bank Century.

Fadjrijah menceritakan kasus ini bermula pada Januari 2005. Waktu itu Bank Century
memang menjadi sub agen penjual produk reksadana, yaitu Investasi Dana Pasti. Sedangkan
agennya adalah Antaboga. BI kemudian melakukan pemeriksaan, dan diketahui bahwa pegawai
bank yang menjual produk tersebut tidak mempunyai izin dari Bapepam-LK. Pada saat itu juga
BI meminta agar penjualan produk tersebut dihentikan.

Mei 2005, BI membahas secara internal soal maraknya produk reksa dana. Kemudian di
bulan Juni, BI mengeluarkan aturan mengenai syarat bank yang bisa bisa menjadi agen penjual
reksa dana. Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa sebagai agen reksa dana, bank harus dapat
memastikan bahwa reksadana yang bersangkutan telah memperoleh pernyataan yang efektif dari
otoritas pasar modal. Lalu, bank dilarang menjamin pelunasan dan kepastian besarnya imbal
hasil termasuk nilai aktiva bersih (NAB) secara langsung maupun tidak langsung. Bank juga
wajib melapor ke BI setiap bulan mengenai jenis-jenis produk reksa dana yang dijual.

Setelah mengadakan pertemuan dengan pihak Bank Century, BI akhirnya mengeluarkan


memo internal yang memberitahukan bahwa sejak Desember 2005 penjualan produk Antaboga
tersebut dihentikan. Memo itu kemudian disampaikan ke seluruh cabang Bank Century per 22
Desember 2005.

Awal 2006, bagian pengawas BI berpura-pura menjadi nasabah Bank Century. Ternyata
produk itu masih ada. BI memanggil direksi dan menegur manajemen Bank Century. Pada saat
itu juga Bank Century mengeluarkan memo untuk mempertegas penghentian penjualan produk
Antaboga. Setelah itu, di buku bank tidak ada catatan-catatan dalam pembukuan. Ini fakta yang
kami peroleh dari pemeriksaan, ujar Fadjrijah. Sebelumnya, Bank Century tidak pernah mencatat
hasil penjualan reksadana Anaboga ke dalam pembukuan perusahaan.

Menurut Fadjrijah, dari temuan BI sejak 2005, formulir penjualan produk tersebut
awalnya tercantum logo Antaboga dan Bank Century. Namun, belakangan sudah tidak ada logo
Bank Century, yang ada hanya Antaboga. Dari situ BI langsung memberikan informasi ke
Bapepam-LK dan meminta lembaga tersebut untuk meneliti reksadana yang dijual Antaboga.

Disamping itu, lanjut Fadjrijah, BI juga mendapat informasi bahwa petugas yang
menawarkan produk Antaboga selalu menawarkan hal yang bagus-bagus saja. Hal itu dilakukan
untuk meningkatkan kepercayaan terhadap produk tersebut. Namun aturan BI tadi mengatakan,
bank sebagai agen penjual tidak boleh menjamin produk yang dijualnya.
Lebih jauh Fadjrijah mengatakan, BI telah menelusuri 62 rekening yang dipakai Robert
Tantular. Semua rekening tersebut berada di dalam negeri. Kini data-data tersebut sudah
disampaikan ke Bareskrim Mabes Polri. Dia mengaku tidak mengetahui berapa nilai dari
rekening yang diblokir tersebut, karena kewenangan penyidikan ada di Kepolisian.

Dalam menelusuri aset Robert, BI bekerjasama dengan Bareskrim Mabes Polri dan Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Selain puluhan rekening yang tersebar di
sejumlah bank tersebut, juga ditemukan lima rekening Antaboga yang ada di Century.

Anggota Komisi XI DPR Drajad Wibowo mengatakan, BI telah gagal dalam


melaksanakan pilar Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Tugas BI melindungi kepentingan
nasabah dinilai tidak berjalan. BI telah gagal melaksanakan pilar ke 6 dari API, yaitu melindungi
kepentingan nasabah, tegasnya saat memberikan jawaban atas pernyataan yang disampaikan Siti
Fadjrijah.

Selama ini, kata Drajad, BI lalai melaksanakan tugasnya dan terlalu bersikap reaksioner
dalam menangani kasus-kasus perbankan. Padahal, banyak kasus perbankan yang merugikan
nasabah hingga triliunan rupiah. Ini bukti bahwa fungsi pengawasan BI tidak jalan sama sekali,
katanya. Bukti lainnya, kata dia, kasus Antaboga baru mencuat ke publik di tahun 2008. Padahal,
praktek penjualan produk tersebut sudah lama terjadi, tambahnya.

Bila hal ini berlangsung secara terus menerus, Drajad khawatir kepercayaan masyarakat
untuk menginvestasikan dana ke bank akan berkurang. Soalnya, kata dia, tidak ada nasabah yang
mau menaruh dananya di bank bila ujung-ujungnya duit mereka hilang.

4.3.KESIMPULAN

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Banyak manfaat yang dapat dengan adanya
pasar modal seperti:
1. Manfaat Pasar Modal Bagi Investor
2. Manfaat Pasar Modal Bagi Emiten
3. Manfaat Pasar Modal Bagi Perusahaan
4. Manfaat Pasar Modal Bagi Masyarakat
5. Manfaat Pasar Modal Bagi Perekonomian dan Pemerintah

Dengan kemudahan dan manfaat yang ditawarkan bagi mereka berkepentingan untuk
meringankan dan keuntungan didapat, akan tetapi praktik-praktik penyelewengan atau
kriminalitas masih terjadi sebagaimana contoh berikut ini:

kasus PT Bank Century Tbk. Bedasarkan temuan BI, produk investasi berupa reksa dana
yang diterbitkan PT Antaboga Delta Sekuritas, tidak mempunyai izin dari Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Terakhir diketahui, bahwa perusahaan sekuritas
tersebut dimiliki Robert Tantular, salah satu pemegang saham di Bank Century.

Menurut Fadjrijah, dari temuan BI sejak 2005, formulir penjualan produk tersebut
awalnya tercantum logo Antaboga dan Bank Century. Namun, belakangan sudah tidak ada logo
Bank Century, yang ada hanya Antaboga. Dari situ BI langsung memberikan informasi ke
Bapepam-LK dan meminta lembaga tersebut untuk meneliti reksadana yang dijual Antaboga.

Fadjrijah mengatakan, BI telah menelusuri 62 rekening yang dipakai Robert Tantular.


Selain puluhan rekening yang tersebar di sejumlah bank tersebut, juga ditemukan lima rekening
Antaboga yang ada di Century. Kini data-data tersebut sudah disampaikan ke Bareskrim Mabes
Polri. Dia mengaku tidak mengetahui berapa nilai dari rekening yang diblokir tersebut, karena
kewenangan penyidikan ada di Kepolisian.
BAB V
LEMBAGA YANG TERIKAT DENGAN PASAR MODAL

5.1. PENDAHULUAN
5.1.1.Latar Belakang
Salah satu indikator keberhasilan suatu negara dalam pembangunan adalah bergairahnya
sektor usaha. Kemajuan pada sektor usaha dengan sendirinya memerlukan dana investasi yang
cukup besar dalam rangka melakukan pengembangan-pengembangan usaha. Pasar modal adalah
salah satu alternatif atau sarana dalam memobilisasi dana masyarakat serta sekaligus sebagai
sarana investasi bagi pemilik modal.
Menurut Munir Fuady, pasar modal adalah suatu pasar dan dana-dana jangka panjang
baik utang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana-dana jangka panjang yang merupakan
utang biasanya berbentuk obligasi, sedangkan dana jangka panjang biasanya berbentuk saham.
Pasar modal adalah industri yang sangat dinamis, atraktif, selalu berubah dan mempunyai
interdepedensi yang sedemikian tinggi dengan sektor jasa keuangan lainnya di tingkat domestik,
regional maupun global. Karakteristik tersebut membawa konsekuensi terhadap perlunya
regulator yang independen serta siap menghadapi dinamika dari perubahan tersebut.
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999-2004 menyebutkan bahwa
untuk menciptakan industri pasar modal yang efektif dan efisien perlu dibentuk suatu lembaga
independen yang mengawasi kegiatan di bidang pasar modal.
Selain itu,berdasarkan Pasal 34 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999
sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia,
disebutkan bahwa pengawasan industri pasar modal dilakukan oleh lembaga pengawas sektor jasa
keuangan. Berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan sehari-hari pasar modal dilakukan oleh BAPEPAM yang bertujuan
untuk mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal dan masyarakat.
Kemudian dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 606/KMK.01./2005 tanggal 30
Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan, organisasi unit eselon I Badan PengawasPasar Modal (Bapepam) dan unit eselon I
Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan(DJLK) digabungkan menjadi satu organisasi unit eselon
I, yaitu menjadi BadanPengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
Penggabungan kedua badan/lembaga tersebut dimaksudkan agar lebih efektif dan efisien
dalam menjalankan regulasi sektor keuangan, disamping dalam kerangka mengikuti
perkembangan dunia pasar modal yang semakin cepat dan atraktif.Dari uraian tersebut, maka
menarik untuk dikaji mengenai kedudukan dan wewenang Bapepam-LK sebagai badan otoritas
di bidang pasar modal dan lembaga keuangan.

5.1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah bentuk lembaga pemerintah dalam pasar modal?
2. Bagaimanakah bentuk lembaga swasta dalam pasar modal?
3. Apa contoh studi kasus pada pasar modal?

5.1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk lembaga pemerintah dalam pasar modal.
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk lembaga swasta dalam pasar modal.
3. Untuk mengetahui contoh studi kasus pada pasar modal

5.2. PEMBAHASAN
5.2.1. Lembaga Pemerintah
1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Badan Pengawas Pasar Modal adalah lembaga pengatur pasar modal yang bertugas
mengatur dan melaksanakan pasar modal di Indonesia. Tugasnya adalah membina, mengatur,
dan mengawasi kegiatan-kegiatan yang terlibat di pasar modal.
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar
Modal adalah:
1) Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan
dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal
masyarakat umum.
2) Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:
a. Bursa efek
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system dan atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan pihak tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka. Pemegang saham bursa efek terdiri dari Perusahaan
efek yang telah memperoleh Izin Usaha sebagai perantara Perdagangan Efek.
b. Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
Pengertian Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang menyelengarakan jasa
kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Tugas Lembaga Kliring dan Penjaminan
antara lain:
(1) melaksanakan kliring dan penjaminan transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien.
(2) menjamin penyerahan secara fisik baik saham maupun uang.
Pengertian Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian adalah pihak yang menyelenggarakan
kegiatan Kustodian sentral bagi bank kustodian, perusaan efek dan pihak lain. Tugas Lembaga
Penyimpan dan Penyelesaian antara lain:
(1) menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar
dan efisien.
(2) mengamankan pemindahtanganan efek.
(3) menyelesaikan (settlement).
c. Reksa dana
d. Perusahaan efek dan perorangan.
3) Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
BAPEPAM sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan ketentuan bagi
terjaminnya pelaksanaan efek secara tertib dan wajar dalam rangka melindungi pemodal dan
masyarakat berupa:
a. Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua perusahaan
efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat persyaratan kererbukaan kepada
Ketua Bapepam dan masyarakat tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang
saham utama dan orang dalam serta pihak terasosiasikan dengannya.
b. Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah memperoleh izin
usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran profesi.
c. Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada suatu
penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn diadakannya penerbitan sertifikat
dalam jumlah yang kurang dari jumlah standar yang berlaku dalam perdagangan efek
pada suatu bursa efek.

BAPEPAM dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah memimpin
BAPEPAM sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah dan membina
aparatur BAPEPAM agar berdaya guna dan berhasil guna. Disamping itu Ketua BAPEPAM
bertugas membuat ketentuan pelaksanaan teknis di bidang pasar modal secara fungsional
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Setiap perusahaan yang akan menanamkan modalnya di Indonesia, baik penanaman
modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) haruslah memeroleh izin
dari BKPM terlebih dahulu. Izin yang akan diberikan BKPM setelah memenuhi berbagai syarat
yang ditetapkan bagi perusahaan yang hendak melakukan go public.
Izin penanaman modal harus dikeluarkan BKPM ini memuat hal-hak sebagai berikut:
a. Komposisi dan jumlah dana investasi.
b. Besarnya modal perusahaan.
c. Batas waktu penyerahan modal.
d. Komposisi pemegang saham.

3. Departemen Teknis
Pemberian izin Usaha tergantung dari bidang usahanya masing – masing. Setiap bidang
usaha izinnya akan dikeluarkan oleh departemen yang membawahinya. Sebagai contoh untuk
perusahaan pertambangan, maka izin usahanya haruslah dikeluarkan oleh departemen
pertambangan dan energy Adapun izin usaha yang dikeluarkan adalah sebagei berikut :
a. Izin Usaha bidang keuangan dan perbankan dari departemen keuangan melalui Bank
Indonesia.
b. Izin Usaha bidang pengangkutan dari departemen Perhubungan.
c. Izin Usaha bidang perdagangan dari departemen perindustrian dan perdagangan.
d. Izin usaha bidang industri oleh departemen perindustrian dan perdagangan.
e. Izin usaha bidang perkebunan dan peternakan dari departemen pertanian.
f. Izin usaha bidang pariwisata dari departemen pos dan telekomunikasi.

5.2.2. Lembaga Swasta


1. Lembaga Penunjang Pasar Perdana
a. Penjamin Emisi Efek, memiliki tugas yaitu:
1) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga
yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
2) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan
tugas administrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan
pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus merancang spesimen efek dan
mendampingi emiten selama proses evaluasi.
3) Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan sarana-
sarana penunjang).
b. Akuntan Publik, memiliki tugas yaitu :
1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan
pendapatya.
2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila
diperlukan.
c. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan
pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran
dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh
emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.
d. Notaris
Bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan anggaran dasar
dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
e. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang bertugas
melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan
menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.
f. Perusahaan Penilai
Diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali aktivanya.
Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva
perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.

2. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi


Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga dikenal
lembaga sebagai berikut:
a. Wali Amanat (Trustee), memiliki tugas yaitu:
1) Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten.
2) Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang
diterima olehnya sebagai jaminan.
3) Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
4) Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya
yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
5) Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
6) Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan emiten.
7) Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
8) Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.
b. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok obligasi
beserta bunganya dari emiten kepada para pemegang obligasi tepat pada waktunya, apabila
emiten tidak memenuhi kewajibannya.
c. Agen Pembayar (Paying Agent)
Bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan setiap dua kali setahun
dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.

3. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder


Lembaga penunjang pasar sekunder adalah lembaga yang menyediakan jasa-jasa dalam
pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri dari:
a. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga berfungsi
untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan harga serta memelihara
likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian ditawarkan di
bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan fee kepada investor.
c. Perusahaan Efek atau Perusahaan Sekuritas (securities company)
Perusahaan ini menjalankan satu atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi
efek (underwriter), peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investasi.
d. Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-
jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen, pembagaian hak
opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.
e. Reksa Dana (Mutual Fund)
Merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor yang pada
umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau pasar uang oleh manajer
investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti
keikutsertaan investor pada perusahaan reksa dana. Dalam arti lain, adalah sertifikat yang
menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer
investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi.

5.2.3. Contoh Studi Kasus


Kasus pembobolan dana PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (YULE) tengah menjadi sorotan.
Hal ini karena dalam kasus pembobolan dana ini dilakukan oleh pemegang saham lama. Dalam
informasi yang diterima kontan.co.id, dugaan kasus pembobolan dana di PT Yulie Sekuritas
Indonesia Tbk dilakukan oleh pemegang saham lama PT Jeje Yutrindo Utama sebesar Rp 27
miliar. Pembobolah dana ini dilakukan dengan menjaminkan deposito yang selama ini
dilaporkan sebagai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) sebagai kredit ke Bank Mandiri
pada Mei 2015. Hal ini diduga melanggar aturan pasar modal, perbankan dan KUHP soal
penipuan.
Menanggapi ini, Djustini Septiana Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal IIB OJK
bilang akan mengecek terkait dengan kasus ini. Sebelumnya PT Gema Buana Indonesia selaku
pemegang 11,90% saham PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk, mengaku telah menyampaikan
laporan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh manajemen lama kepada Kepala Eksekutif
Pengawas Pasar Modal OJK pada tanggal 8 Maret 2018. Menurut catatan kontan.co.id, pada
Maret 2018 lalu Bursa Efek Indonesia (BEI) pernah melakukan suspensi saham saham Yulie
Sekuritas. Suspensi ini terkait dengan perusahaan ini belum memenuhi ketentuan modal kerja
bersih disesuaikan (MKBD) minimal Rp 25 miliar.

5.3. PENUTUP
5.3.1. Kesimpulan
“Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang atau pun modal sendiri.
Jenis-Jenis Sekuritas Dan Efek Yang Dierdagangkan Di Dalam Pasar Modal yaitu Saham Biasa,
Saham Preferent, Obligasi, Obligasi Konversi, Sertfikat right dan Waran.
Lembaga-Lembaga Yang terkait di Pasar Modal yaitu Lembaga – Lembaga milik
Pemerintah Badan Pelaksana Pasar Modal atau BAPEPAM, Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM), Departemen Teknis, Departemen Kehakiman. sedangkan Lembaga – Lembaga
Swasta yaitu Notaris, Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Penilai atau Appraiser, Konsultan
Efek.

5.4. DAFTAR PUSTAKA

Rokhmatussa'dyah, A dan Suratman, 2009. Hukum Investasi dan Pasar Modal. Jakarta: Sinar
Grafika.

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:
Salemba Empat.
http://jhonnix.blogspot.co.id/2015/05/lembaga-lembaga-yang-terlibat-di-pasar.html
http://www.slideshare.net/sischayank/lembagalembaga-yang-terlibat-dalam-pasar-modal
BAB VI
KARAKTERISTIK PASAR MODAL
6.1. PENDAHULUAN
6.1.1. Latar Belakang
Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit.
Dalam pelaksanaannya diarahkan untuk berlandaskan kepada kemampuan sendiri,disamping
memanfaatkan dari sumber lainnya sebagai pendukung. Sumber dari luar tidak mungkin
selamanya diandalkan untuk pembangunan. Oleh sebab itu ,perlu ada usaha yang sungguh-
sungguh untuk mengarahkan dana investasi yang bersumber dari dalam,yaitu tabungan
masyarakat,tabungan pemerintah ,dan penerimaan devisa.

Untuk mengatasi kelangkaan dana itu banyak Negara yang sedang berkembang terlibat
dengan pinjaman luar negeri. Meskipun disadari tabungan masyarakat di Negara sedang
berkembang masih rendah dibanding dengan Negara-negara maju, tetapi yang lebih penting
dalam era pembangunan ini adalah mengusahakan efektifitas pengerahan tabungan masyarakat
itu kepada sector-sektor yang produktif.

Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat
pembangunan suatu Negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana yang
dapat menggalang penegerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sector-
sektor produktif. Apabila pengarahan dana masyarakat melalui lembaga-lemabaga keuangan
maupun pasar modal sudah dapat berjalan dengan baik,maka dana pembangunan yang bersumber
dari luar negeri makin lama makin dikurangi.

6.2. Rumusan Masalah


1. Apa Pegertian Pasar Modal?
2. Apa Karakteriktik Pasar Modal?
3. Apa Studi Kasus Pasar Modal?
6.2. PEMBAHASAN

6.2.1 Pasar modal

Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim
jangka panjang, memungkinkan penambahan financial asset ( dan hutang ) pada saat yang sama
memungkinkan investor untuk selalu merubah dan menyesuaikan potofolio investasinya (
melalui pasar sekunder ) ( Panji Anoraga; 1995 : 6 ).

Bruce Lloyd ( dalam Panji Anoraga; 1995 : 6 ) menyebutkan bahwa berlangsungnya fungsi pasar
modal adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan kriteria
pasarnya secara efisien akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.

Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk
didalamnya adalah bank – bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan,
serta keseluruhan surat – surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah
suatu pasar ( tempat, berupa gedung ) yang disiapkan guna memperdagangkan saham – saham,
obligasi – obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang
efek ( Sunariyah, 1997: 2 – 3 ).

6.2.2. Karakteristik Pasar Modal

Setelah mengetahui pengertian Pasar Modal secara definitif, kiranya perlu dikemukakan
beberapa klasifikasi dari karakteristik Pasar Modal. (Panji Anoraga; 1996 ) menyebutkan
beberapa klasifikasi dari karakteristik Pasar Modal adalah sebagai berikut :

a. Dari sudut pandangan para pemakai dana, maka terdapat berbagai macam pihak terlibat
dalam kegiatan Pasar Modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi pihak – pihak yang
membutuhkannya, maka berbagai instrumen menjembatani antara mereka yang
membutuhkan dana dengan para penanam modal ( investor ).
b. Dari sudut pandangan jenis instrumen yang ditawarkan melalui pasar modal, yakni apakah
instrumen hutang jangka menengah / panjang atau instrumen modal perusahaan (equity ).
c. Dari sudut jatuh temponya instrumen yang diperdagangkan di Pasar Modal. Sebagaimana
diketahui transaksi surat – surat berharga yang jatuh temponya dalam waktu kurang dari satu
tahun dilakukan dalam Pasar Uang ( Money Market) atau pasar dana – dana jangka pendek (
short term market ). Sehingga bagi dana – dana jangka menengah (intermediate term funds )
dan jangka panjang ( long terms funds ), perdagangannya dilakukan di pasar modal.
Meskipun kedua pasar tersebut tidak dapat dibedakan begitu saja.
d. Dari sudut pandangan tingkat sentralisasi. Suatu fakta yang tidak dapat dihindari adalah
dalam suatu negara yang secara geografis cukup luas, maka adanya pasar modal secara
wilayah maupun lokal sangat diperlukan mengingat menyebarnya kepentingan para pemilik
dana dan pemakai dana.
e. Dari sudut pandangan transaksinya, maka dalam suatu Pasar Modal transaksi yang dilakukan
oleh para pemodal dan pemakai dana terjadi dalam suatu pasar yang sifatnya terbuka ( open
market ) dan tidak langsung.
f. Di dalam mekanisme Pasar Modal dikenal adanya penawaran pada pasar perdana ( primary
market ) dan pasar sekunder / bursa ( secondary market ). Hal tersebut menimbulkan
perbedaan antara transaksi pada pasar perdana dengan transaksi pada pasar sekunder atau
bursa.

Karakteristik Pasar Modal (Mokhammad:2018)

1. Produk yang Dijual adalah Surat Berharga

Dalam pasar modal, produk yang diperjualbelikan adalah surat-surat berharga. Tidak seperti
pada pasar uang yang memperjualbelikan valuta asing atau mata uang, pada pasar modal ini yang
diperjualbelikan adalah surat-surat berharga dari suatu perusahaan tertentu.

2. Bersifat Jangka Panjang

Ciri-ciri pasar modal yang paling umum adalah menekankan pada pemenuhan dana jangka
panjang. Jangka waktu yang dimaksud biasanya berkisar dalam hitungan tahun.

3. Nilai Investasi Bergantung Pertumbuhan Ekonomi


Ciri lain dari pasar modal adalah nilai investasinya berkembang mengikuti pertumbuhan
ekonomi. Nilai efek yang dibeli juga berkembang sesuai dengan kemajuan perusahaan.

4. Tekait pada Tempat Tertentu

Pasar modal juga terkait pada tempat tertentu. Artinya pada pasar modal tidak bisa sembarangan
tempat dapat dijadikan wadah transaksi. Transaksi dari pasar modal juga diawasi oleh lembaga
pemerintahan tertentu.

Karakteristik Pasar Modal (Fitria: 2017)

1. Produk yang diperjualbelikan berupa surat-surat berharga dari suatu perusahaan, bukan
valuta asing seperti dalam pasar uang
2. Menekankan pada pemenuhan dana jangka panjang. Jangka waktu berkisar dalam
hitungan tahun.
3. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.
4. Terkait pada tempat tertentu. Tidak bisa sembarangan tempat dijadikan wadah transaksi.

Karakteristik Pasar Modal (Aha: 2017)

1. Produk yang tersedi berupa surat-surat berharga suatu perusahaan, bukan valuta asing
atau mata uang.
2. Nilai efek yang dibeli berkembang sesuai dengan kemajuan perusahaan.
3. Transaksi terikat pada tempat tertentu dan diawasi oleh lembaga dari pemerintahan.
4. Menekankan Pemenuhan dana jangka panjang.

6.2.3 Contoh Studi Kasus Pasar Modal

Contoh studi kasus pada Batavia Air (Khasus Penggelapan Dana)


Batavia Air Mengatakan tidak membembaya hutang karena "force majeur". Batavia Air
menyewa pesawat Airbus dari internasional lease finance corporation (ILFC) untuk angkutan
haji. Namun, Batavia Air kemudian tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti tender yang
dilakukan pemerintah. Gugatan yang diajukan ILFC bernilai US$ 4,68 juta, yang jatuh tempo
pada 13 Desember 2012. Karena Batavia Air tidak melakukan pembayaran, maka ILFC
mengajukan somasi atau peringatan. Namun akrena maskapai itu tetap tidak bisa membayar
utangnya, maka ILFC mengajukan gugatan pailit kepada Batavia Air di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat. Pesawat yang sudah di sewapun menganggur dan tidak dapat dioperasikan untuk
menutup utang.

Seharusnya, kuasa hukum Batavia Air harusnya mengajukan "counter" agar tidak dipailitkan
dalamlima hari setelah ada gugatan Pailit. "Karena itu tidak dilakukan oleh Batavia, maka kita
mau tidak mau menyidangkan perkara pailit," ujarnya. Dari bukti bukti yang diajukan ILFC
sebagai pemohon, ditemukan bukti adanya utang oleh Batavia Air. Sehingga sesuaiaturan
normatif, pengadilan menjatuhkan putusan pailit. Ada beberapa pertimbangan pengadilan.
Pertimbangan-pertimbangan itu adalah adanya bukti utang, tidak adanya pembayaran utang serta
adanya kreditur lain. Dari semua unsur tersebut, maka ketentuan pada pasal 2 ayat 1 Undang-
Undang kapailitan terpenuhi.

Jika menggunakan dalil "force majeur" untuk tidak membayar utang. Batavia Air harus bisa
menyebutkan adanya syarat-syarat kondisi itu daalm perjanjian. Namun Batavia Air tidak dapat
membuktikannya. Batavia Air pun diberi kesempatan untuk kasasi selama 8 hari, "Kalau tidak
mengajukan, maka pailit tetap," ujarnya

Kegiatan operasional Batavia Air kemudian akan dialihkan kepada kurator. Batavia Air sempat
disebut-sebut menelok dicabutnya gugatan Pailit itu. Hal tersebut menjadi tanda tanya bagi
pengadilan "Mengapa mereka menolak untuk dicabut?"ujarnya.

Menurut Bagus, Batavia Air pasrah dengan kondisi ini. Artinya, kata dia, Batavia Air sudah
menghitung secara finacial jumlah modal dan utang yang dimiliki. Ia pun menguturkan. Dengan
dipailitkan, maka direksi Batavia Air tidak bisa berkecimpung lagi di dunia penerbangan.
6.3. PENUTUP

6.3.1 Kesimpulan

Bedasarka penjelasan diatas maka kesimpulannya adalah Pasar modal dipandang sebagai
salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu Negara. Hal ini dimungkinkan
karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang penegerahan dana jangka
panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sector-sektor produktif. Apabila pengarahan dana
masyarakat melalui lembaga-lemabaga keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan
dengan baik,maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri makin lama makin
dikurangi.

6.4. DAFTAR PUSTAKA

Rokhmatussa'dyah, A dan Suratman, 2009. Hukum Investasi dan Pasar Modal. Jakarta: Sinar
Grafika.

https://annisawally0208.blogspot.com/2018/05/karakteristik-pasar-modal-syariah.html

https://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/6681-karakteristik-pasar-modal.html

https://www.haruspintar.com/ciri-ciri-pasar-modal/

You might also like