You are on page 1of 4

ARTIKEL LOTION

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRODUK DERIVAT

Disusun Oleh:
Nama : Ivanda Lutfi J M
NIM : 161710101108
Kelompok/Kelas : 4 / THP C

Asisten: 1. Rina Kartika Wati 082340144468


2. Lutfi Putri Yusviani 082346057858
3. Dwi Cahya Putra 081217280695
4. Seno Dwi Pratama P 082233842560

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Lotion merupakan sediaan kosmetik golongan emolien (pelembut) yang
mengandung banyak air. Penelitian tentang skin lotion dengan bahan tambahan
karaginan sebagai stabilisator, bahan pengental, pembentuk gel, pengemulsi, dan
humektan sehingga dapat mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit
telah dilakukan oleh Erugan et al. (2009). Menurut Balsam (1972), lotion
merupakan satu bentuk emulsi, didefinisikan sebagai campuran dari dua fasa (fasa
minyak dan fasa air) yang tidak dapat tercampur yang distabilkan dengan sisem
emulsi. Lotion apabila ditempatkan pada suhu ruang akan berbentuk cair dan
dapat dituang.
Lotion dibuat dari fasa minyak yang bisa didapatkan dari berbagai jens
minnyak tumbuhan seperti minyak kelapa. Salah satu asam lemak yang berperan
dalam pembuatan lotion adalah asam asetat (C16H32O2). Asam stearate
merupaka asam lemak yang terdiri dari rantai hodrokarbon dan dapat diperoleh
dari lemak dan minyak yang dapat dikonsumsi. Asam stearate biasanya berbentuk
serbuk dan berwarna putih. Asam stearate mudah larut dalam klorofrom, eter,
etanol, dan tidak larut dalam air. Asam stearate dapat menghasilkan kilauan yang
khas pada produk skin otion.
Pengemulsi atau emulsifier yang digunakan dalam pembuatan lotion
memiliki gugus polar dan non polar secara bersamaan, sehingga dapat mengikat
minyak pada salah satu sisinya dan air pada sisi lainnya (Suryani et al, 2000).
Kelapa merupakan hasil perkebunan yang memgang peran penting dalam
perekonomian Indonesia. Kelapa memiliki fungsi yang banyak bagi kebutuhan
manusia. Salah satu bahan yang dapat diambil untuk digunakan dalam pembuatan
produk adalah lemak kelapa. Kelapa mengandung asam-asam lemak yang
dipaparkan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Komposisi Asam Lemak Kelapa
Asam Lemak Jumlah (%)
Asam lemak jenuh
Laurat 44-52
Miristat 13-19
Palmitat 7,5-10,5
Kaprilat 5,5-9,5
Kaprat 4,5-9,5
Stearate 1-3
Kaproat 0-0,8
Arachidat 0-0,4
Asam lemak tidak jenuh
Oleat 5-8
Linoleat 1,5-2,5
Palmitat 0-1,3
Sumber: Thieme (1968)
Purwaningsih et al (2014) menggunakan tambahan karaginan pada
penelitian lotion. Pembuatan lotion yang dilakukan oleh Purwaningsih et al
(2014) dilakukan dengan membagi bahan menjadi dua, yaitu sediaan 1 (bahan
larut minyak) dan sediaan 2 (bahan larut air). Bahan pada sediaan 1 antara lain
asam stearate dan paraffin cair yang dimasukan kedalam wadah, sedangkan pada
sediaan 2 dilarutkan gliserin, trietanolamin, dan larutan karaginan. Kedua sediaan
tersebut kemudian dipanaskan pada suhu 70-75°C secara terpisah dan diaduk
hingga homogeny. Sediaan yang telah homogen tersebut kemudian dicampurkan
pada suhu 70°C. Proses pengadukan dilakukan dengan stirrer hingga campuran
homogen dan mencapai suhu 40°C (sediaan 3). Metil paraben dan aromatic seperti
parfum dimasukan ke dalam sediaan 3 pada suhu 35°C kemudian dilakukan
pengadukan kembali dengan stirrer kurang lebih satu menit.
Purwaningsih et al (2014) juga menjelaskan bahwa kestabilan emulsi
dipengaruhi oleh factor mekanis, temperature, dan proes pembentukan emulsi.
Menurut Silva et al (2006), emulsi berbentuk droplet dan ukurannya dipengaruhi
oleh laju pengadukan selama proses emulsifikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Balsam, M.S. 1972. Cosmetic Science and Technology. Edisi Kedua. London:
Jhon Willy and Son Inc.

Erugan, A.C, S.Purwaningsih, dan Anita. 2009. Aplikasi Karaginan dalam Skin
Lotion. J. Teknologi Hasil Perikanan Indonesia.12(2): 128

Purwaningsih, Sri, Ella Salamah, dan Tika A. Budiarti. 2014. Formulasi Skin
Lotion dengan Penambahan Karagenan dan Antioksidan Alami dari
Rhyzopus mucronata L. J. Akuatika. 5(1): 55-62

Silva, C.M, A.J Ribero, M. Figueiredo, D. Ferreira, dan F. Veiga. 2006.


Microencapsulation of Hemoglobin in Chitosan-Coated Alginate
Microspheres Prepared by Emulsification Internal Gelatinitation. AAPS J. 7:
903-912.

Suryani, A., Sailah dan H. Eliza. 2000. Teknologi Emulsi. Jurusan Teknologi
Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. INstitut Pertanian Bogor.

Thieme, J.G. 1968. Coconut Oil Processing, paper. Rome: Food Agriculture
Organization of the United Nation.

You might also like