Nama : Rabi’a Adhawiyah menutupi rasa dan bau yang tidak enak dan NIM : 1513206015 untuk terapi lokal (salut enterik). Kelompok : IV (Empat) j. Merupakan bentuk sediaan yang paling mudah Nomer skenario : II diproduksi secara massal dengan proses Judul skenario : Ada Apa dengan Kulitku? pengemasan yang mudah dan murah sehingga biaya produksi lebih rendah. Tujuan Belajar k. Pemakaian oleh pasien lebih mudah, sehingga 1. Untuk mengatahui kestabilan zat aktif obat. keberterimaan pasien relatif tinggi (Chaerunisaa. 2. Untuk mengetahui keuntungan dan Dkk., 2009; 79). kekurangan sediaan tablet. Disamping keuntungan di atas, sediaan tablet juga 3. Untuk mengetahui definisi dari mempunyai beberapa kerugian antara lain: fisikomekanik. a. Beberapa pasien tertentu tidak dapat menelan 4. Untuk mengetahui studi pra formulasi dari tablet (dalam keadaan tidak sadar/ pingsan). obat chlorpheniramin maleat dan b. Formulasi tablet cukup rumit antara lain: dexamethasone? 1) Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi Summary kompak dan padat, karena sifat amorf, 1. Stabilitas dapat didefinisikan sebagai tolak ukur flokulasi atau rendahnya berat jenis. dimana suatu produk untuk bertahan dalam batas 2) Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), yang ditetapkan dan sepanjang periode lambat melarut, dosisnya cukup besar, penyimpanan serta saat penggunaan, sifat, dan absorbsi optimumnya tinggi melalui karakteristiknya sama dengan saat suatu sediaan saluran cerna, atau kombinasi dari sifat dibuat (Depkes RI, 1995). tersebut akan sulit diformulasi. Suatu obat dapat dikatakan stabil jika kadarnya 3) Zat aktif yang rasanya pahit, zat aktif tidak berkurang dalam penyimpanan. Adapun dengan bau yang tidak dapat dihilangkan, ketika obat berubah warna, bau, dan bentuk serta 4) Zat aktif yang peka terhadap oksigen, terdapat cemaran mikroba maka dapat disimpulkan atmosfer dan kelembaban udara bahwa obat tersebut tidak stabil (Fitriani, 2015). memerlukan enkapsulasi atau penyalutan dahulu sebelum dikempa (Chaerunisaa. 2. Dibandingkan dengan bentuk sediaan lain, sediaan Dkk., 2009; 80). tablet mempunyai keuntungan antara lain: 3. Sifat-sifat fisikomekanik mencakup ukuran partikel, a. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat luas permukaan, pembahasan higroskopisitas, aliran sehingga memudahkan dalam pengemasan, serbuk, karakteristik pengempaan dan bobot jenis penyimpanan dan pengangkutan. (Voight, 2005) b. Tablet menawarkan kemampuan terbaik diantara 4. Studi pra formulasi semua bentuk sediaan oral dalam hal ketepatan - Deksametason ukuran serta memiliki variabilitas kandungan a. Latar belakang bahan obat yang paling rendah. Nama bahan obat : Dexamethasone c. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar Nama kimia : 9-Fluoro-11ß,17,21- dengan volume kecil dibandingkan dengan trihidroksi-16a-metilpregna-1,4-diena-3,20-dion sediaan lain. Sinonim : Prednisolon F; 9α-Fluoro-16α-methyl- d. Tablet merupakan sediaan yang kering sehingga 11β,17α,21-trihydroxy-1,4-pregnadiene-3,20-dione(11β, zat aktif lebih stabil. 16α)-9-Fluoro-11,17,21-trihydroxy-16-methylpregna- e. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit 1,4-diene-3,20-dione; 9α-Fluoro-16α- larut dalam air. methylprednisolone. f. Pemberian identitas produk pada tablet relatif mudah dan murah; tidak memerlukan langkah Nomer Lots : pengerjaan tambahan misalnya dengan menggunakan permukaan pencetak yang No. CAS : 50-02-2 bermonogram atau berlogo timbul. No EC : 200-003-9 g. Tablet paling mudah ditelan serta memiliki No. RTECS : TU3980000 paling kecil kemungkinan tertinggal di No. UN : tidak tersedia tenggorokan. h. Dapat dijadikan produk dengan profil pelepasan Rumus molekul : C22H29FO5 khusus misalnya tablet lepas tunda, lepas lambat, Struktur : lepas terkendali. Onset : Dalam pengobatan edema serebral dengan injeksi IV dan IM, respon biasanya dicatat dalam 12-24 jam Durasi : Durasi aktivitas anti-inflamasi deksametason kira-kira sama durasi penekanan HPA-axis, sekitar 2,75 hari untuk dose.b lisan 5-mg tunggal Luas : Kebanyakan glukokortikoid Gambar struktur senyawa Dexamethasone dihapus dengan cepat dari darah dan didistribusikan ke otot, hati, kulit, usus, BM : 392,46 dan Glukokortikoid muncul dalam ASI dan Kemurnian : Dexsametason mengandung placenta tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari BCS kelas : 102,0% g. Stabilitas (suhu, cahaya, RH) C22H29FO3. penyimpanan untuk sediaan tablet stabil pada Khasiat : antiinflamasi steroid, suhu 15-30 ° C, stabil di udara, larutan antiemetik, antineoplastikm hormonal, konsentrat, Jangan menyimpan makanan cair glukokortikoid sintetik, glukokortikoid topikal. atau semi-padat yang mengandung Dosis pemakaian : oral / im / iv : 0,75- 9 mg/ deksametason untuk penggunaan waktu yang akan datang. hari untuk usia 6-12 tahun h. Kompatibilitas dengan eksipien : Bahan kimia b. Organoleptis ini tidak sesuai dengan oksidasi kuat, asam kuat, Warna : putih hingga kuning pucat asam klorida, oksidasi dapat terjadi dengan basa. Bau : tidak berbau Rasa : agak pahit. - Klorfeniramin maleat Bentuk : serbuk hablur a. Latar belakang bahan obat c. Mikroskopis Nama bahan obat : klorfeniramin maleat / Bentuk kristal : hablur atau serbuk hablur Chlorpheniramine maleate d. Karakteristik fisik/ fisikomekanik Nama kimia : Titik lebur : Melebur pada suhu lebih Sinonim : Allechlor, allergin, allerrgisan, Carbinoxamide, Chlortrimeton kurang 250º disertai peruraian maleate, Histapan, 2-pyridinepropanamine, N- Sifat alir : dimethyl Kompaktibilitas : Nomer lots : Ukuran distribusi : No. CAS : 113-92-8 Higrokopisitas : No EC : 204-037-5 BJ : Polimorfisme : tidak terpolimerisasi No. RTECS : US6504000 e. Karakteristik fisikokimia No. UN : 2811 Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, Rumus molekul : C16H19ClN2.C4H4O4 agak sukar larut dalam aseton, Struktur : dalam etanol, dalam dioksan dan dalam methanol; sukar larut dalam kloroform ; sangat sukar larut dalam eter (Ditjen POM, 1995). pKa :- pH : antara 7,5 sampai 10,5 log P : Laju disolusi : f. Karakteristik biofarmasetik Gambar struktur senyawa Bioavailabilitas : Penyerapan sistemik BM : 390,86 g/mol terjadi lebih lambat setelah penyuntikan IM Kemurnian : dibandingkan dengan IV Khasiat : gangguan alergi pada kulit termasuk urtikaria, pruritus, gigitan serangga, beberapa alergi obat dan alergi akibat kontak monodesmethylchlorpheniramine dan tanaman. didesmethylchlorpheniramine. Dosis pemakaian : anak usia 1-6 tahun : 1 mg ELIMINASI setiap 4-6 jam, maks 6 mg/hari. Anak usia 6-12 - Rute Eliminasi: diekskresikan dalam urin. tahun : 2 mg setiap 4-6 jam, maks. 12 mg/hari. - Half-life: eliminasi Terminal paruh Dewasa 4 mg tiap 4-6 jam, maks 24 mg/hari. chlorpheniramine adalah sekitar 12-43 jam. b. Organoleptis - Populasi khusus: eliminasi Terminal waktu Warna : putih paruh pada anak-anak adalah sekitar 9,6-13,1 Bau : tidak berbau jam (kisaran: 5,2-23,1 jam). Terminal eliminasi Rasa : pahit Bentuk : serbuk hablur waktu paruh pada pasien dengan gagal ginjal c. Mikroskopis kronis yang menjalani hemodialisis adalah Bentuk kristal : bubuk kristal sekitar 280-330 jam. d. Karakteristik fisik/ fisikomekanik BCS kelas : Titik lebur : 132̊ dan 135 g. Stabilitas Sifat alir : Terhadap cahaya : Tidak stabil terhadap cahaya Kompaktibilitas : Terhadap suhu : Chlorpheniramini maleas Ukuran distrinusi : umumnya disimpan pada temperatur kurang dari Higrokopisitas : 40oC, lebih baik lagi pada suhu 15-30oC. Polimorfisme : tidak terpolimerisasi e. Karakteristik fisikokimia Terhadap pH : Didapar pada pH 2, 4, Kelarutan : larut dalam alkohol, kloroform 6, dan 8 (McEvoy, 2002). dan air dingin, sedikit larut dalam eter dan h. Kompatibilitas dengan eksipien : benzena inkompatibilitas telah dilaporkan dengan pKa : 9,2 kalsium klorida, kanamisin sulfat, noradrenalin, pH : mempunyai pH larutan 1,0 % asam tartat. b/v antara 4 sampai 5 f. Karakteristik biofarmasetik ABSORBSI - Bioavailabilitas: diserap dengan baik setelah pemberian oral, tetapi hanya 25-45% (tablet DAFTAR PUSTAKA konvensional) atau 35-60% (larutan) dari dosis tunggal yang mencapai sirkulasi sistemik Chaerunisaa, Y. A. Surahman, E. dan Soeryati, S. 2009. sebagai obat tidak berubah. Bioavailabilitas Farmasetika Dasar, Konsep Teoritis Dan sediaan extended-release berkurang Aplikasi Pembuatan Obat. Widya Padjadjaran. dibandingkan dengan tablet konvensional atau Bandung. larutan oral. Konsentrasi plasma puncak Depkes, RI, 1995, Farmakope Indonesia, ed. 4, Depkes umumnya terjadi dalam waktu 2-6 jam setelah RI, Jakarta, 4, 449-450 pemberian tablet oral konvensional atau larutan Fitriani, Y.N., INHS. Cakra., Yuliati, N., Aryantini. D., ora.. 2015. Formulasi and Evaluasi Stabilitas Fisik - Onset: efek antihistamin jelas dalam waktu 6 Suspensi Ubi Cilembu (Ipomea batatas L.) jam setelah dosis tunggal. dengan Suspending Agent CMC Na dan PGS - Durasi: efek antihistamin dapat bertahan selama Sebagai Antihiperkolesterol. Jurnal Farmasi ≥24 jam. Sains Dan Terapan. Volume 2. Nomor 1. DISTRIBUSI http://datasheets.scbt.com/sc-204684.pdf Mengalami distribusi cepat dan luas; Namun, http://toxinz.com/Spec/2191229/139536 distribusi belum sepenuhnya diketahui. http://www.chemblink.com/MSDS/MSDSFiles/50-02- - Ikatan Protein plasma: sekitar 69-72%. 2_Acros%20Organics.pdf METABOLISME http://www.chemblink.com/MSDS/MSDSFiles/50-02- Mengalami metabolisme substansial dalam 2_BioVision.pdf mukosa GI selama penyerapan dan efek lintas http://www.medsafe.govt.nz/profs/datasheet/h/Histafenel pertama melalui hati. Dimetabolisme Cepat dan ixir.pdf ekstensif terutama menjadi minimal 2 metabolit http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9923451 tak dikenal dan http://www.sigmaaldrich.com http://www.usp.org/pdf/EN/referenceStandards/msds/11 23000.pdf https://www.caymanchem.com/msdss/11015m.pdf Mc Evoy, G. K. 2002. AHFS Drug Information Book 4. USA: American Society of Health System Pharmacist.