You are on page 1of 14

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HALUSINASI DI


POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PEKANBARU

OLEH

KELOMPOK I

1. AGNITA UTAMI
2. AWALIYAH ULFAH
3. AYU ANJANI
4. MASNITA
5. RIRIN MUTHIA ZUKHRA
6. SELVIN DIANA
7. SILVINIA
8. YULIA FEBRIANITA
9. YULIA MURNI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS RIAU
2009
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Mata ajar : Keperawatan jiwa

Pokok bahasan : Halusinasi

Sasaran : Keluarga dan pasien yang berkunjung di Poliklinik RSJ

Tampan

Waktu : 30 menit

Tempat : Poliklinik RSJ Tampan

Kelompok : I (satu)

A. Latar belakang

Latar belakang dipilih topik penyuluhan ini dikarenakan halusinasi

merupakan kasus terbanyak yang dialami pasien yang berkunjung di poliklinik

RSJ Tampan. Berdasarkan data kunjungan di poliklinik selama tiga hari mulai

tanggal 24 Agustus sampai 26 Agustus 2009, dari 115 pengunjung di poliklinik

jiwa dan dewasa didapatkan 75 kasus halusinasi, 23 kasus depresi, 12 kasus

perilaku kekerasan dan 5 kasus isolasi sosial. Kelompok mengangkat kasus ini

juga karena keluarga kurang mengetahui tanda dan gejala halusinasi, cara

merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi sehingga keluarga

cenderung membiarkan anggota keluarga yang mengalami halusinasi itu tetap

dalam keadaan gangguan jiwa. Bila halusinasinya tidak teratasi akan timbul

akibat yang lebih parah lagi diantaranya resiko mencederai diri sendiri, orang

lain dan lingkungan. Dengan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan yang

benar dan tepat serta terapi psikofarmaka yang teratur diharapkan masalah

halusinasi ini teratasi. Untuk menerapkan metode tindakan perawatan yang


benar diperlukan pengetahuan tentang halusinasi itu melalui pendidikan

kesehatan yang diberikan kepada klien dan keluarga.

B. Tujuan Instruksional

1. Tujuan instruksional umum

Setelah mendapat penyuluhan tentang halusinasi pada keluarga diharapkan

mampu memahami konsep halusinasi serta mampu mendemonstrasikan

merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi.

2. Tujuan instruksional khusus

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang halusinasi selama 30 menit,

diharapkan keluarga mampu :

a. Menjelaskan pengertian halusinasi.

b. Menjelaskan jenis-jenis halusinasi dan karakteristiknya.

c. Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab halusinasi.

d. Menjelaskan bagaimana cara mengontrol halusinasi.

e. Mendemonstrasikan cara mengontrol halusinasi.

C. Garis Mata Ajar

1. Pengertian halusinasi

2. Jenis-jenis halusinasi dan karakteristiknya

3. Faktor-faktor penyebab halusinasi

4. Cara mengontrol halusinasi.

5. Praktik mengontrol halusinasi.


D. Metode pembelajaran

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Demonstrasi dan redemonstrasi

E. Media pembelajaran

Leaflet dan infokus

Laptop, mikropon atau TOA

Lembar balik

F. Pengorganisasian

1. Waktu

Tempat pertemuan : Poliklinik RSJ Tampan

Pelaksanaan : Sabtu, 29 Agustus 2009

Waktu : 08.30-09.00 (30 menit)

2. Tim terapis

Leader : Ririn Muthia Z

Co. Leader : Yulia F

Fasilitator : Ayu Anjani

Masnita E.S

Silvi Nia

Selvin Diana

Agnita Utami

Dokumentasi : Awaliyah Ulfa Ayuditha

Observer : Yulia Murni


3. Deskripsi tugas

a. Leader : - Mengkoordinir seluruh kegiatan

- Memimpin penyuluhan

- Memimpin diskusi

b. Co leader : - Membantu mengkoordinir seluruh kegiatan

- Membantu memimpin penyuluhan

- Menggantikan leader bila ada halangan

c. Fasilitator : - Memotivasi anggota dalam perkenalan kelompok

- Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan

setelah kegiatan penyuluhan

- Mengatur posisi kelompok dan lingkungan untuk

pelaksanan kegiatan

- Membimbing kelompok selama penyuluhan dan

diskusi

- Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

penyuluhan

- Bertanggung jawab terhadap program antisipasi

masalah

d. Observer : - Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan

dengan waktu, tempat dan jalannya acara

- Melaporkan hasil pengamatannya kepada leader dan

semua anggota kelompok sebagai self evaluasi

kelompok.
e. Dokumenter:

- Mendokumentasikan proses kegiatan dari awal hingga

akhir

- Melaporkan hasil dokumentasi

G. Setting tempat

Pengambilan karcis

Leader

co leader

peserta

observer

fasilitator

pembimbing

dokumentasi

Pintu
keluar
masuk

H. Kegiatan

Jam Kegiatan Penyuluh Peserta


08.30 Pembukaan - Mengucapkan - Menja

salam wab salam

- Memperkenalkan - Mende
diri ngarkan

- Menjelaskan - Mende

topik yang akan diberikan ngarkan dan

dan waktu yang diperlukan menyimak

- Mende

ngar
08.35 Inti materi - menjelaskan - Menyimak

penyuluhan Pengertian halusinasi

- menjelaskan - Menyimak

jenis-jenis halusinasi dan

karakteristiknya

- menjelaskan - Menyimak

faktor-faktor penyebab

halusinasi - Menyimak

- menjelaskan cara

mengontrol halusinasi - bertanya

- memberi

kesempatan kepada peserta

untuk bertanya - menyimak

- menjawab

pertanyaan dari peserta - menyimak

- mendemonstrasik

an cara mengontrol

halusinasi oleh mahasiswa - mempraktikkan

- meredemonstrasik

an 4 cara mengontrol
halusinasi oleh salah satu

keluarga - Menjawab

- Memberikan pertanyaan

pertanyaan - menjawab

 menjelas pertanyaan

kan pengertian halusinasi

 menjelas - menjawab

kan jenis-jenis halusinasi pertanyaan

dan karakteristiknya - menjawab

 menjelas pertanyaan

kan faktor-faktor

penyebab halusinasi

 menjelas

kan 4 cara mengontrol

halusinasi
08.55 Kesimpulan - Memberikan kesempatan - Menyimpulkan yang

peserta untuk menyimpulkan telah dijelaskan

materi yang telah di jelaskan

- Salam penutup - Menjawab salam

I. Kriteria evaluasi :

1. Evaluasi dan struktur

a. Seluruh peserta mengikuti penyuluhan secara aktif

b. Tempat, media serta alat penyuluhan tersedia semua

2. Evaluasi proses

a. Peran dan tugas mahasiswa serta peserta sesuai perencanaan


b. Semua peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

c. Semua peserta yang hadir berperan aktif selama kegiatan berlangsung

3. Evaluasi hasil

a. Peserta dapat menyebutkan pengertian halusinasi

b. Peserta dapat menyebutkan 3 jenis halusinasi

c. Peserta dapat menyebutkan 3 faktor penyebab terjadinya halusinasi

d. Peserta dapat menyebutkan 4 cara mengontrol halusinasi dan

memperagakan cara menghardik halusinasi.

J. Materi pengajaran

1. Pengertian halusinasi

a) Halusinasi adalah persepsi sensori yang keliru yang melibatkan panca

indera (Isaacs, 2005).

b) Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa adanya

rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, 1987, dalam Mahnum

2008).

Jadi dapat diambil kesimpulan halusinasi merupakan gangguan atau perubahan

persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.

2. Jenis-jenis halusinasi dan karakteristiknya

a) Halusinasi pendengaran/ audiotori

Karakteristik:

1) Pasien mendengar suara terutama suara orang

2) Pasien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang

dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu


Perilaku pasien:

1) Melirik mata ke kiri dan ke kanan seperti mencari siapa atau apa yang

sedang berbicara

2) Mendengarkan dengan penuh perhatian pada orang lain yang sedang tidak

berbicara atau pada benda mati

3) Terlibat percakapan dengan benda mati atau seseorang yang tidak tampak

4) Menggerak-gerakkan mulut seperti sedang berbicara atau menjawab suara

b) Halusinasi penglihatan/ visual

Karakteristik:

1) Adanya stimulus penglihatan dalam bentuk cahaya, gambar geometrik,

gambar kartun, panorama yang luas.

2) Penglihatan dapat berupa yang menyenangkan atau yang menakutkan

seperti monster.

Perilaku pasien:

1) Tiba-tiba tampak tergagap, ketakutan, atau ditakuti oleh orang lain, benda

mati, atau stimulus yang tidak terlihat.

2) Tiba-tiba berlari ke ruangan lain.

c) Halusinasi penghidu/ olfaktori

Karakteristik:

1) Adanya bau busuk, amis, bau yang menjijikan seperti darah, urin, feses.

2) Kadang-kadang mencium bau harum

Perilaku pasien:

1) Hidung yang dikerutkan seperti menghidu bau tidak sedap


2) Menutup hidung

3) Menghidu bau tubuh

4) Menghidu bau udara ketika sedang berjalan ke arah orang lain

5) Berespon terhadap bau dengan panik, seperti bau api atau bau darah

d) Halusinasi pengecap/ gustatori

Karakteristik:

Merasakan sesuatu yang busuk, amis, menjijikkan seperti rasa darah, urin,

feses

Perilaku pasien:

1) Meludahkan makanan/ minuman

2) Menolak untuk makan, minum, atau minum obat

e) Halusinasi peraba/ taktil

Karakteristik:

1) Mengalami rasa sakit atau tidak enak tanpa adanya stimulus yang terlihat.

2) Merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati, atau orang lain.

3) Merasakan adanya serangga di permukaan kulitnya.

Perilaku pasien:

1) Menampar diri sendiri seakan sedang merasakan tubuhnya terbakar api.

2) Melompat-lompat di lantai seperti sedang menghindari nyeri atau stimulus

lain.

3) Menggaruk-garuk permukaan kulit.


f) Halusinasi senestetik

Karakteristik:

Merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui pembuluh darah,

makanan yang dicerna

Perilaku pasien:

1) Memverbalisasi terhadap proses tubuh.

2) Menolak untuk menyelesaikan tugas yang memerlukan bagian tubuh pasien

yang diyakini pasien tidak berfungsi

(Stuart & Sundeen, 1998).

3. Faktor penyebab halusinasi

a) Faktor predisposisi

1) Biologis : gangguan perkembangan dan fungsi otak, susunan saraf pusat

yang menimbulkan gangguan realita.

2) Psikologis : adanya penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang

hidup pasien

3) Sosial budaya : kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan,

bencana alam), kehidupan yang terisolasi disertai stres.

b) Faktor presipitasi

Secara umum, pasien dengan halusinasi dapat timbul setelah terjadinya

permusuhan, perasaan tertekan, isolasi, perasaan tidak berguna, tidak

berdaya, dan putus asa.

4. Cara mengontrol halusinasi


a) Menghardik halusinasi

Menghardik halusinasi merupakan upaya mengendalikan diri dari

halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang muncul. Klien dilatih untuk

mengatakan ”TIDAK” jika halusinasi muncul atau tidak mempedulikannya

dengan menutup telinga atau mata dan dilakukan berulang-ulang.

b) Bercakap-cakap dengan orang lain

Bercakap-cakap merupakan suatu cara yang efetif karena pasien dengan

halusinasi akan mengalami distraksi atau teralih fokus perhatiannya dari

halusinasi ke percakapan yang dilakukan dengan orang lain tersebut.

c) Melakukan aktivitas yang terjadwal

Melakukan aktivitas yang terjadwal akan membuat pasien tidak akan

mempunyai waktu luang sendiri yang sering kali mencetuskan terjadinya

halusinasi. Oleh karena itu, pasien dengan halusinasi sebaiknya mempunyai

aktivitas yang tersusun mulai dari bangun pagi sampai tidur malam selama

tujuh hari dalam seminggu.

d) Menggunakan obat secara teratur

Penggunaan obat sesuai program/ secara teratur merupakan salah satu

cara mengontrol halusinasi. Jika tidak teratur atau putus obat akan

menyebabkan kekambuhan yang mana penyembuhannya untuk mencapai

kondisi seperti semula akan menjadi lebih sulit kembali.


K. Daftar Pustaka

Isaacs, A. (2005). Panduan belajar:keperawatan kesehatan jiwa & psikiatrik

edisi 3. Jakarta: EGC.

Mahnum, L. N. (2008). Gangguan sendori persepsi:halusinasi pendengaran.

Diperoleh tanggal 18 Agustus 2009 dari http://docs.google.com/gview?

a=v&qchache:d3CPE2RO-

79J:library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-

mahnum2.pdf+ht=id&gl=id.

Stuart, G. W & Sundeen, S. J. (1998). Buku saku keperawatan jiwa edisi 3.

Jakarta: EGC.

You might also like