You are on page 1of 9

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS KREDIT ( ANALISIS LIKUIDITAS )


KELOMPOK 3 :
CUT NEILAL

RISA MUTIA AGUSTITA

JULITA

IRWAN SYAHRIJAL

HIDAYATTULLAH

D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR – RANIRY

TAHUN AJARAN 2015 / 2016


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang analisa laporan keuangan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Banda Aceh, 5 januari 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB 1

1.1 Pendahuluan

BAB 2

2.1 Pembahasan

1.Konsep likuiditas

2.Mengukur likuiditas dengan pendekatan modal kerja

3.Rasio lancar

4.Aktivitas operasi

5.Cara lain mengukur likuiditas

6.Analisis Likuiditas dan implikasinya

BAB 3
3.1 Penutup

Kesimpulan

3.2 Daftar Pustaka


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang – hutang jangka pendek yang dimiliki. Apabila perusahaan dinilai memiliki cukup
kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, maka perusahaan tersebut dapat disebut
likuid. Sebaiknya jika perusahaan dalam keadaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka
pendeknya maka perusahaan tersebut dikatakan ilikuid. Selain rasio likuiditas, rasio keuangan juga
dapat diukur dengan menggunakan rasio solvabilitas.analisis dalam laporan keuangan merupakan
proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu dengan tujuan untuk menentukan prediksi yang
mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Pentingnya analisis
Likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas bagi suatu perusahaan yaitu untuk mengetahui kondisi
keuangan perusahaan tersebut apakah lebih baik dari tahun – tahun sebelumnya atau justru
mengalami kerugian. Dan investor dapat mengamati kinerja keuangan dengan mengevaluasi dan
proyeksi harga saham. Apabila keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut baik, maka investor
tidak akan ragu untuk membeli saham perusahaan tersebut.

2. Rumusan Masalah
1) Untuk mengetahui konsep likuiditas
2) Untuk mengetahui cara mengukur likuiditas dengan pendekatan modal kerja
3) Untuk mengetahui rasio lancer
4) Untuk mengetahui cara lain dalam mengukur likuiditas
5) Untuk mengetahui analisis likuiditas dan implikasinya
BAB II

PEMBAHASAN
1. KONSEP LIKUIDITAS

Menurut S. Munawir likuiditas adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban pada saat ditagih, perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban

keuangannnya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaaan “likuid” dan

koperasai dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila

perusahaan tersebut menpunyai alat pembayaran atau pun aktiva lancar yang lebih besar dari pada

hutang lancar atau hutang jangka pendek dan sebaliknya ”. Menurut Sutrisno, M.M dalam buku

Manajemen Keuangan : “Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

yang harus segara dipenuhi ”. ( Sutrisno, 2000:18). Dari definisi diatas dapat disimpulkan

likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya.Untuk melihat apakah perusahaan dalam keadaan likuid atau tidak likuid dapat

dianalisis dengan menggunakan 2 (dua) sumber informasi yaitu modal kerja (working capital) dan

aktivitas operasi perusahaan (operating activity).Perusahaan dalam keadaan likuid apabila mampu

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Sebaliknya, apabila perusahaan tidak mampu memenuhi

kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan dalam keadaan tidak likuid.

2. MENGUKUR LIKUIDITAS DENGAN PENDEKATAN MODAL KERJA

Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki
likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100%. Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih
menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap kewajiban
lancar).Contoh: Membayar listrik, telepon, air PDAM, gaji karyawan, dsb.

Rasio likuiditas antara lain terdiri dari:


a) Current Ratio

Current Ratio adalah membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban

lancar (current assets/current liabilities). Current Assets merupakan pos-pos yang


berumur satu tahun atau kurang, atau siklus operasi usaha yang normal yang lebih

besar.Current Liabilities merupakan kewajiban pembayaran dalam satu (1) tahun atau

siklus operasi yang normal dalam usaha.Tersedianya sumber kas untuk memenuhi

kewajiban tersebut berasal dari kas atau konversi kas dari aktiva lancar. Perusahaan

baru dapat dikatakan liquid apabila current rationya > 2,00 dan margin of safety >

1,00. Rumus untuk menghitung current ratio adalah :

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Current Ratio =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

b) Cash Ratio

Rasio ini menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar.Rasio ini

adalah rasio yang paling likuid.Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas

dan surat berharga. Cash ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

membayar utang jangka pendek dengan kas dan surat berharga yang dapat

segera diuangkan. Rumus untuk menghitung cash ratio adalah :

𝐶𝑎𝑠ℎ + 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠 + 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑆𝐵 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘


𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

c) Acid Test Ratio (Quick Ratio)

Rasio Cair (Acid Ratio) atau sering pula disebut sebagai Rasio Cepat (Quick

Ratio) adalah sebuah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu

perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar untuk menutupi utang lancarnya. Yang

termasuk ke dalam rasio lancar adalah aktiva lancar yang dapat dengan cepat diubah

dalam bentuk kas, termasuk di dalamnya akun kas, surat-surat berharga, piutang

dagang, beban dibayar di muka, dan pendapatan yang masih harus diterima.
Persediaan barang dagang tidak dihitung meskipun termasuk dalam aktiva

lancar, karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang sulit diubah menjadi

kas. Rumus untuk menghitung Rasio Cair (Acid Ratio) adalah sebagai berikut:

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛


Quick Ratio =
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑣𝑎𝑟

3. RASIO LANCAR
Rasio ini menunjukkan nilai relative antara aktiva lancar terhadap utang lancar. Rasionya
dihitung dengan membagi nilai aktiva lancar dengan utang lancar. Formula untuk menghitung
rasio lancar adalah sebagai berikut:

Dari formulanya dapat diketahui bahwa rasio ini menunujukkan sebarapa besar kemampuan
aktiva yang dimiliki perusahaan dapat digunakan jika kewajiban atau utang harus dibayar pada
saat jatuh tempo. Semakini besar nilai rasio semakin lancar perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya.

Jika perusahaan memiliki nilai rasio lancar dua, artinya perusahaan memiliki aktiva lancar yang
nilainya dua kali dari utang yang harus dibayar. Nilai rasio lancar dua sudah dianggap cukup baik
bagi beberapa perusahaan. Perusahaan sudah berapa pada keadaan yang dianggap aman
untuk jangka pendek

4. AKTIFITAS OPERASI
Hubungan siklus operasi perusahaan dengan liquiditas adalah apabila semakin

pendek siklus operasi perusahaan maka liquiditas perusahaan semakin tinggi.

5. CARA LAIN DALAM MENGUKUR LIKUIDITAS


Dalam mengukur atau menentukan tingkat likuiditas suatu perusahaan perlu
mempertimbangkan pengukuran yang matang terhadap modal kerja, karena akibat
kesalahan dalam penetapan perusahaan akan di hadapkan pada hambatan dan
penyelenggaraan aktivitas perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus selalu menjaga
agar jumlah modal kerjanya dapat mencukupi kegiatan operasionalnya sehari- hari.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

1. analisis likuiditas untuk mengetahui kondisi usaha saat ini dan sekaligus untuk

memudahkan dalam menentukan kebijakan bisnisnya untuk masa yang akan datang.

2. Rasio likuiditas yang ada dalam makalah ini adala :

a. Rasio lancar

b. Rasio cepat

c. Cash rasio

3. Maksimalnya tingkat kesehatan perusahaan akan berdampak pada kemampuan

perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional usaha secara normal sekaligus dapat

memenuhi semua kewajiban secara baik sesuai peraturan yang berlaku sehingga

perusahaan tetap dapat bertahan dan terus berkembang di tengah persaingan bisnis

perusahaan yang semakin ketat.


DAFTAR PUSTAKA
C.Van Horne James dkk, Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan, salemba empat, Jakarta,

2009.

Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, BPFE,Yogyakarta.

Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan


Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

You might also like