Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Nama : Nova Lamtiur Pasaribu
NIM : 835336929
E-mail : novalamtiur@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi pokok Kegiatan
Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD
Methodist – 1 Tebing Tinggi yang berjumlah 17 siswa terdiri dari 7 orang laki – laki dan 10 orang
perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
3 siklus dengan prosedur pelaksanaannya adalah (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4)
refleksi. Kegiatan prasiklus dilaksanakan pada tanggal 5April 2018, dengan nilai hasil belajar tuntas
sebanyak 5 orang dan tidak tuntas 12 orang . Tindakan perbaikan pembelajaran Siklus I
dilaksanakan pada tanggal 12 April 2018, dengan nilai hasil belajar tuntas sebanyak 10 orang dan
tidak tuntas 7 orang.. Tindakan perbaikan pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19April
2018, dengan nilai hasil belajar tuntas sebanyak 16 orang dan tidak tuntas 1 orang.. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar evaluasi siswa. Data dianalisis dengan
cara kuantitatif. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif
terhadap peningkatan hasil belajar IPS materi pokok Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan
Sumber Daya Alam dengan menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples dan media
gambar.
Kata kunci : Model Pembelajaran Examples Non Examples, Media Gambar, dan Hasil
belajar IPS materi pokok Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber
Daya Alam.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan pendidikan
di negara lain. Pendidikan di Indonesia yang dulunya cukup tinggi sekarang justru tertinggal
oleh pendidikan di negara tetangga. Menurut Survei Political and Economic Consultant
(PERC) kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan 12 dari 12 negara di Asia.
Keadaan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab dari pihak pemerintah akan tetapi juga
menjadi tanggung jawab sekolah dan masyarakat untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Tujuan pendidikan nasional dapat terwujud apabila setiap daerah yang ada di
Indonesia turut berpartisipasi memperbaiki mutu pendidikannya tidak terkecuali Sumatera
Utara. Saat ini mutu pendidikan di Sumatera Utara masih sangat memprihatinkan dan perlu
mengadakan peningkatan mutu pendidikan.
Perbaikan kualitas pendidikan tidak hanya mencakup daerah provinsi saja melainkan
juga daerah kabupaten kota. Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu daerah di Sumatera
Utara yang perannya sangat dibutuhkan untuk membantu terwujudnya tujuan pendidikan
nasional. Akan tetapi, pada kenyataannya mutu pendidikan di Kota Tebing Tinggi juga
belum memiliki kualitas yang cukup baik.
Salah satu indikator yang dapat dijadikan alat untuk mengukur kualitas pendidikan
adalah hasil belajar. Hasil belajar IPS Kelas IV SD Methodist 1 Kota Tebing Tinggi
khususnya pada materi pokok kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam
masih rendah. Dari 17 siswa hanya 4 orang siswa saja yang mencapai nilai KKM 70 dan 13
orang siswa nilainya di bawah KKM. Dengan kata lain presentase ketuntasan hasil belajar
Siswa Kelas IV SD Methodist 1 hanya mencapai 23,52 %. Rendahnya hasil belajar siswa
kelas IV di SD Methodist 1 Kota Tebing Tinggi menggambarkan rendahnya kualitas
pendidikan di Sekolah SD Methodist 1 Kota Tebing Tinggi. Rendahnya hasil belajar tersebut
tidak terlepas dari strategi belajar mengajar yang mencakup model pembelajaran, media yang
digunakan dan cara guru dalam menciptakan suasana belajar yang aktif, mampu memotivasi
siswa agar giat belajar.
Pembelajaran IPS di SD adalah mata pelajaran yang mengajari manusia dalam semua
aspek kehidupan dan interaksinya dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam
masyarakat. Tujuan pembelajaran IPS adalah memperkenalkan siswa kepada pengetahuan
tentang kehidupan masyarakat atau manusia secara sistematis. Pembelajaran IPS di SD
hendaknya menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, terutama yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari anak. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu
menciptakan iklim belajar yang aktif, inovatif dan kreatif.
Penyajian pembelajaran IPS di SD Swasta Methodist 1 Kota Tebing Tinggi pada dasarnya
telah dilakukan dengan berbagai cara baik cara konvensional maupun dengan model
pembelajaran yang baru, namun demikian model pembelajaran konvensional lebih banyak
digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat menjadi suatu faktor penyebab kegiatan
pembelajaran menjadi monoton dan membosankan serta tidak mengembangkan potensi siswa
secara keseluruhan yang pada akhirnya akan berakibat pada kemampuan berfikir serta hasil
belajar yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Untuk meningkatkan hasil belajar Siswa Kelas IV SD Methodist 1 Kota Tebing
Tinggi perlu dilakukan suatu upaya dengan menerapkan model pembelajaran yang efektif.
Penulis ingin menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples. Model ini
menggunakan media gambar dalam menyampaikan materi pembelajaran dimana Examples
memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh dari suatu materi yang sedang
dibahas, sedangkan Non Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah
contoh dari suatu materi yang dibahas.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Pokok Kegiatan Ekonomi
dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Examples Non Examples dan Media Gambar di Kelas IV SD Methodist 1 Kota Tebing
Tinggi Tahun Pembelajaran 2017/2018”.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat mengidentifikasi
permasalahan sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Methodist 1 Kota Tebing Tinggi.
2. Kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan media pembelajaran.
3. Guru belum menggunnakan model pembelajaran Examples Non Examples.
4. Siswa merasa bosan dengan proses pembelajaran IPS
5. Guru masih mendominasi peran selama pembelajaran IPS berlangsunng
6. Kurangnya tingkat interaksi antara guru dan siswa sehingga motivasi belajar IPS
rendah.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan keadaan di atas, penulis melakukan refleksi diri terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan di kelas. Ada beberapa aspek yang menyebabkan siswa tidak
mencapai ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan oleh :
1. Rendahnya pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS.
2. Kurang tepatnya guru dalam memilih model pembelajaran.
3. Guru tidak menggunakan alat peraga atau media.
4. Guru kurang memotivasi dalam pembelajaran IPS.
5. Guru kurang memberi kesempatan siswa bertanya.
6. Kurang efektifnya komunikasi antara guru dan siswa selama proses pembelajaran IPS.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah yang
telah dipaparkan di ataas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apakah Model Pembelajaran Examples Non Examples dan media gambar dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa Kelas IV SD Methodist 1 Kota Tebing Tinggi ?
C. Tujuan Perbaikan
Perbaikan pembelajaran ini direncanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil
belajar IPS Materi Pokok Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam
dengan menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples dan media gambar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan positif mengenai pengaruh
meningkatkan hasil belajar IPS Materi Pokok Kegiatan Ekonomi dalam
Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan menggunakan Model Pembelajaran
Examples Non Examples dan Media Gambar di Kelas IV SD Methodist 1 Kota
Tebing Tinggi
2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru IPS dalam meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples
dan media gambar.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam menambah
wawasan kependidikan khususnya IPS sehingga nantinya dapat meningkatkan
pelayanan dan pengajaran dalam proses pembelajaran yang baik.
2. Memberikan data tentang pencapaian tujuan pembelajaran bila menerapkan meodel
pembelajara Examples Non Examples dan media gambar pada mata pelajaran IPS.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Pembelajaran IPS di SD
1. Pembelajaran IPS
IPS merupakan bagian dari kurikulum yang mempunyai tanggung jawab untuk
membantu siswa dalam mengembangkan pengetahauan, keterampilan, sikap, nilai yang
diperlukan untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat baik di tingkat lokal, nasioanl,
maupun global (Enok Maryani dan Helius Syamsudin, 2009: 5).
Rancangan pembelajaran guru hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai kondisi
dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan
bermanfaat bagi siswa, sehingga mereka mampu menjadikan apa yang dipelajarinya sebagai
bekal dalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat di
lingkunngannya.
2. Pembelajaran IPS di SD
Pembelajaran IPS di SD pada dasarnya dimaksudkan untuk pengembangan
pengetahuan, sikap, nilai-moral, dan keterampilan siswa agar menjadi manusia dan warga
negara yang baik, seperti yang diharapkan oleh dirinya, orang tua, masyarakat, dan agama.
Menurut Kagan (2004) menyebutkan rancangan pembelajaran guru hendaknya
diarahkan dan difokuskan sesuai dengan kondisi perkembangan potensi siswa agar
pembelajaran yang dilakukannya benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa. Dengan
demikian, pembelajaran IPS semestinya diarahkan pada upaya pengembangan iklim yang
kondusif bagi siswa untuk sekaligus melatih pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilannya
selama pembelajaran. Melalui mata pelajaran IPS siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga
negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Pendidikan IPS pada hakikatnya memiliki fungsi untuk membantu perkembangan
peserta didik memiliki konsep diri yang baik, membantu pengenalan dan apresiasi tentang
masyarakat global dan komposisi budaya, sosialisasi proses sosial, ekonomi, politik,
membantu siswa untuk mengetahui waktu lampau dan sekarang sebagai dasar untuk
mengambil keputusan, mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah dan
keterampilan menilai, membantu perkembangan peserta didik untuk berpartisipasi secara
aktif dalam kehidupan masyarakat (Skeel, 1995:11).
Kegiatan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ada tiga jenis
kebutuhan:
1. Kebutuhan Pokok (Kebutuhan Primer)
Kebutuhan pokok adalah kebutuhan utama manusia. Kebutuhan pokok terdiri dari
makanan (pangan), pakaian (sandang), dan tempat tinggal (papan)
2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan setelah kebutuhan pokok dan
kebutuhan sekunder terpenuhi. Contohnya lemari, sepeda, buku, pena, dan lain-lain.
3. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan tambahan setelah kebutuhan pokok dan
kebutuhan sekunder terpenuhi. Contohnya mobil, AC, sepeda motor, perhiasan, dan
lain-lain.
Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak bisa hidup seorang diri. Orang
tidak bisa menghasilkan semua barang kebutuhannya.
Faktor lingkunngan mempengaruhi kegiatan ekonomi. Contohnya :
1. Penduduk yang tinggal di daerah dataran rendah banyak yang menjadi petani,
pedagang hasil bumi, dan peternak.
2. Penduduk yang tinggal di daerah sekitar pantai banyak yang menjadi nelayan, petani
tambak, petani garam, dan pengrajin.
3. Penduduk yang berada di daerah dataran tinggi banyak yang menjadi petani sayuran,
bunga atau buah, peternak dan pedagang.
Mata pencaharian masyarakat kota antara lain sebagai pekerja jasa, karyawan swasta,
wiraswasta, pedagang, dan buruh.
Ada tiga jenis kegiatan ekonomi, yaitu :
1. Kegiatan menghasilkan barang dan jasa (kegiatan produksi)
Contoh kegiatan menghasilkan barang dan jasa antara lain petani bercocok tanam
menghasilkan padi. Peternak merawat hewan supaya menghasilkan daging, susu, dan telur.
Contoh kegiatan menawarkan jasa antara lain dokter yang merawat orang sakit, guru yang
mengajar dan mendidik para siswa, dan pemandu wisata. Orang yang menghasilkan barang
dan jasa disebut produsen.
2. Kegiatan mendistribusikan barang dan jasa
Kegiatan mendistribusikan barang dan jasa adalah kegiatan menyalurkan barang atau
jasa dari produsen kepada konsumen. Contohnya kegiatan berdagang atau berjualan. Orang
yang bekerja mendistribusikan barang dan jasa disebut distributor.
3. Kegiatan mengkonsumsi barang dan jasa
Kegiatan konsumsi adalah kegiatan memakai atau menggunakan barang atau jasa.
Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.
Sumber daya alam yang dimanfaatkan manusia dibedakan dua macam, yaitu :
1. Sumber daya alam biotik (makhluk hidup)
Contohnya hewan dan tumbuhan
2. Sumber daya alam abiotik (bukan makhluk hidup)
Contohnya tanah, air, barang tambang, udara dan sinar matahari.
2. PKP
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) adalah muara dari Program S.1 PGSD
yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang dapat meningkatkan
kemampuan keprofesionalan guru SD dalam mengelola pembelajaran. sebagai seorang
profesional, guru SD bertanggung jawab sebagai guru kelas yang dituntut memperbaiki atau
meningkatkan kualitas proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas belajar
siswa.
2. Siklus I
Tabel 4.2 Hasil Belajar IPS siklus I
Hasil Ketuntasan
No. Nama Siswa KKM
Belajar Tuntas Tidak Tuntas
1. Janes Septrian Silitonga 70 70 √
2. Jonathan Sebastian M 70 90 √
3. Misael Simanjuntak 70 80 √
4. Marcell Frontline 70 60 √
5. Stephanie Michelle 70 60 √
6. Mutiara Sondang Hutabarat 70 85 √
7. Lia Amanda Manurung 70 80 √
8. Selly Nathalia 70 60 √
9. Gracela 70 70 √
10. Grecia Yelisabeth 70 50 √
11. Faiqi Naso Hallawa 70 50 √
12. Pardi Pandiangan 70 60 √
13. Morin Ayusion Situngkir 70 75 √
14. Maylin C.R Situmorang 70 80 √
15. Reza Erlangga Barus 70 70 √
16. Naomi Kayla 70 60 √
17. Shandra R. Sinaga 70 90 √
Jumlah 1180 10 7
Rata-rata 69,41
Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siklus I
Nilai Hasil Belajar Siklus I
58,82%
10
9
8
41,18%
7
6
5
Nilai Hasil Belajar Siklus I
4
3
2
1
0
Tuntas Tidak Tuntas
3. Siklus II
Tabel 4.3 Hasil Belajar IPS Siklus II
Hasil Ketuntasan
No. Nama Siswa KKM
Belajar Tuntas Tidak Tuntas
1. Janes Septrian Silitonga 70 80 √
2. Jonathan Sebastian M 70 100 √
3. Misael Simanjuntak 70 90 √
4. Marcell Frontline 70 70 √
5. Stephanie Michelle 70 70 √
6. Mutiara Sondang Hutabarat 70 100 √
7. Lia Amanda Manurung 70 90 √
8. Selly Nathalia 70 70 √
9. Gracela 70 80 √
10. Grecia Yelisabeth 70 70 √
11. Faiqi Naso Hallawa 70 60 √
12. Pardi Pandiangan 70 80 √
13. Morin Ayusion Situngkir 70 90 √
14. Maylin C.R Situmorang 70 90 √
15. Reza Erlangga Barus 70 80 √
16. Naomi Kayla 70 80 √
17. Shandra R. Sinaga 70 100 √
Jumlah 1400 16 1
Rata-rata 82,35
Grafik 4.3 Nilai Hasil Belajar Siklus II
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan Tindakan Perbaikan Pembelajaran
Tahap perencanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II dimulai dengan
menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II dengan cara memperbaiki
langkah-langkah pembelajaran kegiatan inti yang telah dituangkan pada RPP
sebelumnya. Kegiatan inti RPP tindakan siklus II didesain dengan materi
pembelajaran Pengaruh Kondisi Alam Terhadap Kegiatan Ekonomi dengan
menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples dan diperkuat dengan
pemberian Lembar Kerja Siswa.
Kemudian disiapkan sarana dan fasilitas yang akan digunakan selama pelaksanaan
tindakan, mempersiapkan format pengamatan (observasi) aktivitas belajar, dan
menyusun perangkat tes hasil belajar (posttest), menyepakati cara pengumpulan data
dengan pengamat (yakni supervisor 2), dan berkoordinasi dengan Kepala SD
Methodist 1 Kota Tebing Tinggi untuk mendapatkan izin pelaksanaan penelitian
tindakan kelas.
A. Kesimpulan
Dari jumlah siswa sebanyak 17 orang siswa Kelas IV SD Methodist 1 Kota Tebing
Tinggi dalam pembelajaran IPS Materi Pokok Kegiatan Ekonomi dan Pemanfaatan Sumber
Daya Alam diperoleh hasil belajar pada Pra Siklus yakni, sebanyak 5 orang (29,41%)
tuntas dan 12 orang (70,59%) tidak tuntas. Pada Siklus I nilai tuntas sebanyak 10 orang
(58,82%) dan tidak tuntas 7 orang (41,17%). Sedangkan pada Siklus II siswa yang tuntas 16
orang (94,11%) dan tidak tuntas 1 orang (5,89%).
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa pemilihan model pembelajaran
Examples Non Examples dan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa IPS
Kelas IV SD Methodist 1 Kota Tebing Tinggi materi pokok Kegiatan Ekonomi dalam
Memanfaatkan Sumber Daya Alam.
Penggunaan model pembelajaran Examples Non Examples ini membutuhkan waktu
yang lama dalam persiapannya. Guru perlu persiapan yang matang agar pembelajaran
menggunakan model Examples Non Examples dapat berjalan sesuai rencana termasuk
mempersiapkan gambar-gambar yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Enok Maryani dan Helius Syamsudin. (2009). Pengembangan Program Pembelajaran IPS
untuk Meningkatkan Kompetensi Keterampilan Sosial. Jurnal Penelitian.Vol.
9.No.1, 5.
Gagne, Robert M. 1977. The Condition Of Learning. New York holt. Rinehard And Winston.
http://www.karyatulisku.com/2017/09/24-pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html
Muslimin, Ibrahim dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA University pres.
Skeel, D.J. 1995. Elementary sosial studies : Challenges for tommerrow’s world. Orlando,
Florida : Harcourt Brace & Company.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet.XV). Bandung : PT.
Ramaja Rosdakarya
Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran : Kompetensi
dan Praktik. Yogyakarta : Nuha Letera.