Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
I. HERPES SIMPLEX
A. DEFINISI
Herpes Simplex merupakan sejenis virus yang menginfeksi kulit, membrane mukosa
dan syaraf. Ciri-ciri herpes simplex adalah adanya bintil-bintil kecil, bisa satu atau
sekumpulan, yang berisi cairan dan jika pecah bisa menyebabkan peradangan. Bintil-bintil ini
biasanya muncul di daerah muco-cutaneous atau daerah dimana kulit bertemu dengan lapisan
membrane mukosa. Di wajah, daerah ini berlokasi di pertemuan bibir dengan kulit wajah.
Para penderita herpes simplex biasanya merasakan adanya perasaan geli di daerah tersebut
Jika terinfeksi virus herpes, virus tersebut bisa menyebar ke seluruh tubuh seperti di jari-jari
Herpes sering juga disebut sebagai penyakit kelamin. Padahal virus herpes simplex
tidak hanya menyerang kelamin, tetapi juga menyerang mulut. Meskipun secara ilmiah
Penyakit mata herpes simplex adalah suatu infeksi pada kornea mata yang berpotensi
mengganggu penglihtan dan biasanya disebabkan oleh HSV I. infeksi ini bervariasi baik lama
berlangsungnya, keparahannya dan respon terhadap pengobatan. Ini tergantung pada strain
HSV I mana yang menjadi penyebabnya. Penyakit ini biasanya mulai pada permukaan kornea
kemudian mata menjadi merah dan menjadi sensitive tehadap cahaya. Proses infeksi ini dapat
masuk ke lapisan lebih dalam dari kornea dan menyebabkan radang permanen dan
pembentukkan jaringan parut. Bahkan dapat berkembang menjadi tukak kornea kronis dan
sulit disembuhkan. Penyakit mata herpes simplex biasanya muncul pada satu mata saja dan
jarang menyebar ke mata yang lain. Pada orang yang memiliki imunitas buruk, virus herpes
B. ETIOLOGI
Penyakit herpes simplex disebabkan oleh virus yaitu virus herpes simplex (HSV).
Terdapat 2 jenis utama virus herpes simplex yaitu Virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV I),
biasanya berhubungan dengan penyakit mata herpes simplex yang dikenal juga dengan cold
sore atau fever blister dan Virus Herpes Simplex tipe 2 (HSV II), biasanya berbentuk herpes
C. MANIFESTASI KLINIS
Fase pertama genital herpes ditandai dengan demam seperti flu, nyeri otot dan sendi,
pembengkakan kelenjar limfe, rasa letih dan tidak enak badan. Rasa geli pada daerah kontak
juga bisa muncul sebelum timbulnya bintil-bintil. Jika bintil-bintil sudah timbul, daerah
sekitar bintil tersebut akan terasa lunak dan tergantung dimana bintil-bintil itu berada si
penderita bisa merasa kesulitan berjalan atau nyeri saat buang air kecil.
Herpes simplex tidak hanya menyerang kelamin, tetapi dapat juga menyerang mulut,
meskipun secara ilmiah herpes memang trmasuk penyakit menular seksual.gejala infeksi ini
kadang-kadang hanya berupa nyeri ringan di mulut tau tenggorokan yang terjadi akibat
berdekatan atau kontak langsung dengan orang yang mengidap virus tersebut. Gejala lain
yang di timbilkan bisa berupa luka pada kulit yang terkena virus dan disertaidengan rasa
nyeri serta panas. Kemudian diikuti dengan lepuhan seperti luka bakar dan demam. Lepuhan-
lepuhan kulit yang menjadi cirri khas herpes akan mengelupa dengan atau tanpa pengobatan.
Terkadang penderita tetap merasa nyeri dan panas meskipun lepuhan-lepuhan itu sudah
kering dan mengelupas. Hal itu disebabkan karena virus herpes menyerang syaraf.
Pada beberapa kasus, herpes genital biasanya tidak menunjukkan gejala sehingga
penderita tidak mengetahui mengidap herpes. Gejala awal dari herpes genital antara lain :
D. PENATALAKSANAAN
Pengobatan herpes umumnya sama dimanapun herpes tersebut timbul. Yang penting
penderita harus menjaga daerah tersebut tetap bersih dan kering. Penderita dapat
membersihkan daerah sekitar dengan saline (larutan garam) dan sesudahnya harus segera
dikeringkan. Jika daerah terinfeksi terlalu lembab dapat mengundang infeksi sekunder
(infeksi lanjutan). Pengobatan dengan obat antivirus oral biasanya dibutuhkan hanya untuk
Pengobatan herpes dengan antiviral bertujuan untuk meringakan rasa sakit. Penderita
biasanya juga mendapatkan obat anti nyeri dan panas serta obat luar seperti bedak dan salep
Penyakit herpes tidak dapat disembuhkan. Pengobatan hanya berperan agar virus tersebut
ditekan sehingga tidak aktif kembali dan membentuk semacam Kristal di dalam tubuh dan
menunggu kesempatan untuk muncul lagi. Infeksi herpes akan kambuh jika ada suatu factor
pendorong. Infeksi herpes yang kambuh tersebut tidak separah seperti infeksi yang pertama,
penyakit. Biasanya diberikan obat anti virus. Kadang-kadang permukaan kornea perlu
dikerok, corneal bandage dan perlu bermacam-macam obat yang mungkin dilakukan selama
berbulan-bulan. Terkadang diperlukan pengobatan laser eximer bila terdapat parut kornea
transplantasi kornea.
BAB II
I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
IDENTITAS KLIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamain :
Alamat :
Agama :
Suku Bangsa :
Pendidikan :
No. CM :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Agama :
Suku Bangsa :
Pendidikan :
a. Keluhan utama
Penderita herpes mengeluh adanya rasa nyeri pada otot dan sendi
- demam
- nyeri otot
- gatal
- lemas
Penderita herpes
Keadaan tempat tinggal klien bersih, dan tidak menimbulkan tumbuhnya mikroorganisme
atau penyakit
Penderita herpes tidak begitu memperhatikan kesehatan tetapi klien juga tidak melakukan
kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatanya. Jika klien sakit biasanya pasien minum
obat dan apabila penyakitnya tidak sembuh pasien baru pergi ke dokter terdekat.
Mandi
Berpakaian
Eleminasi
Mobilisasi
Ambulansi
Makan
Keterangan: :
0 : Mandiri
Pada pola istirahat penderita herpes terjadi gangguan susah tidur dikarenakan rasa nyeri dan
Pada penderita herpes nafsu makannya terganggu karena jika makan penderita herpes merasa
mual.
e. Pola eliminasi
BAB : encer
- Penglihatan penderita herpes agak berkurang karena penyakit herpes simplex yang
menyerang mata
- Manajemen nyeri : Penderita herpes mangatasi rasa nyeri dengan mengkonsumsi obat anti
nyeri
-
i. Pola seksual reproduksi
Penderita herpes merasa terganggu dengan pola seksual reproduksinya. Karena penderita
Hubungan dengan keluarga,teman dan tetangga terganggu karena penyakitnya yang menular
D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-tanda vital:
-Pernafasan : 16 – 24x/menit
b. Keadaan umum
-Kulit : terganggu dengan adanya bintil-bintil dan rasa gatal pada kulitnya
Inspeksi
Kulit kepala : Tidak ada ketombe, tidak ada lesi, agak bau, tidak ada
benjolan
b. Rambut
-Warna : Hitam
2.Mata
Inspeksi
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata kanan dan kiri lengkap,simetris, tetapi jika
jaringan parut
3.Hidung
Inspeksi
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi normal, tidak ada pembengkakan
4.Telinga
Inspeksi
Palpasi
5.Mulut
Inspeksi
c.Bau mulut
6.Leher
Inspeksi
7.Kulit
Inspeksi
8.Dada
- Inspeksi
b.Nafas : 16 – 24x/menit
- Palapsi
9.Abdomen
- Inspeksi
a.Tidak ada benjolan
- Palpasi
10.Ekstremitas
b.Reflek : Normal
d.Alat-alat ekstremitas lengkap kanan kiri, tetapi jika salah satu terkena herpes maka salah
Alat kelamin mengalami gangguan karena penyakit yang menyerang alat kelamin akan
13.Musculoskeletal
Pada otot ukuran kotur dan kontraksinya normal, kekuatan otot baik, tetapi pada otot bagian
tertentu lemah, dan pada gerakanya pun sedikit terbatas. Pada tulang sum-sum bagian
belakang baik atau normal. Kekuatan baik dengan gerakan tulang yang sedikit terbatas
diakibatkan kelemahan fisik. Kekuatan baik dengan gerakan tulang yang sedikit terbatas
diakibatkan kelemahan fisik. Tidak ada edema, pembengkakan, dan deformitas. Pada
persendian tidak kaku, ROM normal, tidak ada nyeri tekan dan bengkak dan kapasitasnya
pun normal.
14. Neurologi
Klien sadar dengan gerakan leluasa. Sensasi, regulasi, inegrasinya baik. Pola pemecahan
E. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil laboratorium
- Obat analgetik
c. Laser Eximer
Jika terdapat parut kornea yang parah dan menyebabkan kemunduran penglihatan
d. CT Scan
A. DATA FOKUS
- demam
- nyeri otot-sendi
- letih
- mati rasa
- kesemutan
- nyeri yang parah pada daerah bentuk tali lebar di dada, punggung, hidung dan
mata
- menggigil
- mual
- diare
- lemas
- kulit kebas
- malnutris
DO : kulit
- Kulit kebas
- Mati rasa
- Kesemutan
- Mual mengabsorbsi
- Pusing
DS : -
3. DO : Nyeri akut Agen cidera biologi
- Nyeri otot-sendi
tertekan di perut
tenggorokan
Hipertermi
4.
DS : -
DO :
- Demam
- Panas
5. paparan patogen
DO : -
DS :
PRIORITAS MASALAH
jam, integritas kulit klien - Monitor adanya infeksi - Mengetahui infeksi yang
( 110102 ) Sensasi baik - Oleskan lotion pada daerah mendapatkan udara yang
Kriteria NOC :
1. Extremelly compromised
2. Subsantially compromised
3. Moderately compromised
muntah
( 100802 ) Tidak ada tanda- - Berikan informasi tentang - Membantu agar klien mau
keperawatan selama ...x 24 beratnya nyeri dan faktor-faktor- Mengetahui tingkatan tipe,
3. jam, nyeri dapat berkurang presipitasi berapa lama dan kualitas nyeri
( 160511 ) Melaporkan nyeri- Kolaborasi dengan dokter - Mengurangi rasa sakit dan
sudah terkontrol jiwa ada keluhan dan tindakan memberikan rasa tenang dan
- Kolaborasi pemberian
4. antipireptik
jam diharapkan suhu tubuh mencegah terjadinya menggigil - Mengetahui apakah ada
lebih baik dari sebelumnya - Tingkatkan intake cairan dan perubahan pada warna dan
dengan kriteria hasil : nutrisi suhu kulit yang tidak
jam diharapkan klien tidak instruksi dan alat tetap steril sehingga
infeksi
( 190214 ) Menggunakan
mengurangi resiko
Kriteria NOC :
sekali
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Herpes Simplex merupakan sejenis virus yang menginfeksi kulit, membrane mukosa
dan syaraf. Ciri-ciri herpes simplex adalah adanya bintil-bintil kecil, bisa satu atau
sekumpulan, yang berisi cairan dan jika pecah bisa menyebabkan peradangan. Bintil-bintil ini
biasanya muncul di daerah muco-cutaneous atau daerah dimana kulit bertemu dengan lapisan
membrane mukosa. Di wajah, daerah ini berlokasi di pertemuan bibir dengan kulit wajah.
Jika terinfeksi virus herpes, virus tersebut bisa menyebar ke seluruh tubuh seperti di
Herpes zoster (Shingles atau sinanaga) adalah suatu infeksi yang menyebabkan erupsi
kulit yang terasa sangat nyeri berupa lepuhan yang berisi cairan. Penyakit ini juga disebabkan
virus herpes yang juga mengakibatkan cacar air (virus varisela zoster). Seperti virus herpes
yang lain, viru varisela zoster mempunyai tahapan penularan awal (cacar air) yang diikuti
oleh suatu tahapan tidak aktif. Kemudian tanpa alasan virus ini jadi aktif kembali menjadi
Jakarta
Jakarta
Salemba Medika..
Louis: Mosby
Iowa Intervention Project.(2000). Iowa Intervention Project (NIC). (2nd. ed). St.Louis:
Mosby