You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Olahraga

Sub Pokok Pembahasan : Pencegahan Hipertensi dan Rematik pada Lansia


dengan Senam Lansia

Peserta/Sasaran : Lansia

Hari/tanggal : Minggu, 9 Desember 2018

Tempat : Panti Treshna Werdha Ilomata

Waktu Pelaksanaan : Pukul 10.00 WITA

Waktu : 20 Menit

Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan Semester 5 Kelompok 5

1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah di berikan pendidikan kesehatan selama 20 menit diharapkan
peserta dapat memahami dan mengetahui serta mampu melakukan senam
lansia
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :
1) Menyebutkan manfaat olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaflet
2) Mendemonstrasikan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan
benar tanpa melihat catatan/leaflet
2. Materi Penyuluhan
(Terlampir)
3. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
4. Media
a. Banner
b. Leaflet

5. Proses Kegiatan

NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN MEDIA METODE


PENYULUHAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan : Ceramah

1. Membuka kegiatan 1. Menjawab


dengan salam
mengucapakan
salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri
3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
dari penyuluhan
4. Menyebutkan 4. Memperhatikan
materi yang akan
diberikan
5. Kontrak waktu 5. Memperhatikan

2. 10 menit Pelaksanaan : Banner Ceramah,


dan demonstrasi
1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
leaflet dan tanya
pengertian
jawab
hipertensi dan
rematik
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan
penyebab dari
hipertensi dan
rematik
3. Menjelaskan tanda 3. Mendengarkan
dan gejala
hipertensi dan
rematik
4. Menjelaskan 4. Mendengarkan
pengertian senam
lansia
5. Mendemonstrasikan 5. Memperhatikan
langkah-langkah dan melakukan
senam lansia
6. Memberi 6. Bertanya
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya

3. 5 menit Terminasi : Ceramah

1. Melakukan evaluasi 1. Tanya jawab


2. Kontrak waktu 2. Memperhatikan
untuk pertemuan
selanjutnya
3. Mengucapkan 3. Menjawab
salam penutup salam

6. Evaluasi
a. Peserta mengetahui tentang pengertian hipertensi dan rematik
b. Peserta mengetahui penyebab dan tanda gejala dari hipertensi dan rematik
c. Peserta mampu mendemonstrasikan senam lansia yang di
praktikan/didemonstrasikan
7. Pengorganisasian Kegiatan Penyuluhan
1) Leader : Dhea Nindita Labindjang
2) Co leader : Merlin Riyani Astuti Pakaya
3) Fasilitator : 1. Siti Amalia Pontoh
2. Basilica Clara Baharu
3. Arum Aripurnami
4) Observer : 1. Fariyani Rivai
2. Novilina Daud
3. Susanti Saman

Setting Tempat

Keterangan :

: Leader : Fasilitator : Pasien


: Co leader : Observer

(Lampiran)
PENCEGAHAN HIPERTENSI DAN REMATIK PADA LANSIA DENGAN
SENAM LANSIA

1. Pengertian
a. Hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung
dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah.
WHO (World Health Organization) memberikan batasan tekanan
darah normal adalah 140/90 mmHg, dan tekanan darah sama atau
diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan ini tidak
membedakan antara usia dan jenis kelamin (Marliani, 2007).
b. Rematik
Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan,
nyeri dan kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya.
(Adelia,2011).
2. Penyebab
a. Hipertensi
1) Bertambahnya usia
2) Stres
3) Faktor keturanan
4) Sering merokok
5) Pola makan yang tidak sehat
6) Sering mengkomsumsi minuman beralkohol
7) Terlalu sering mengkomsumsi garam yang berlebihan
8) Tidak pernah gerah dan tidak pernah olahraga
b. Rematik
Penyakit ini disebabkan oleh sistem imun yang menyerang
jaringan tubuh yang sehat. Sistem imun yang keliru menyerang
jaringan sehat disekitar sendi menyebabkan lapisan tipis sel, alias
synovium, menutupi persendian menyebabkan sendi meradang dan
bengkak. Synovium juga melepaskan bahan kimia yang akan merusak
tulang rawan dalam sendi.
3. Tanda dan Gejala
a. Hipertensi
1) Pusing/Sakit kepala
2) Lemas
3) Masalah dalam penglihatan
4) Nyeri dada
5) Sesak napas
6) Aritmia
7) Adanya darah dalam urine
8) Tengkuk terasa pegal
9) Mudah marah
10) Sukar tidur
b. Rematik
1) Nyeri Sendi
2) Kaku sendi
3) Bengkak pada sendi
4) Gangguan fungsi sendi
5) Sendi tidak stabil
6) Sendi berbunyi
7) Gejala lain seperti berat badan menurun, rasa lelah dan lesu, susah
tidur, dan gerakan menjadi lambat
4. Pengertian Senam Lansia
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan
pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan
dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai
suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu
dan intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga
kebugaran termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai
bagian dari program retabilitas bagi mereka yang telah menderita. (Depkes RI,
2003:6)
5. Jenis Senam Lansia
Jenis-jenis senam lansia yang biasa diterapkan, meliputi :

a. Senam kebugaran lansia

b. Senam osteoporosis

c. Senam hipertensi

d. Olahraga rekreatif / jalan santai

6. Tujuan Senam Lansia


Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran, kesegaran jasmani dan rohani.
Tujuan lain adalah:
a. Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme

b. Membangun kekuatan dan daya tahan

c. Meningkatkan kondisi otot dan sendi

7. Manfaat Senam bagi Lansia


a. Untuk mencegah timbulnya suatu penyakit

b. Menjaga kebugaran jasmani lansia

c. Sebagai pengobatan (kuratif). Penyakit yang dapat disembuhkan dan


dikurangi dengan senam lansia adalah kelemahan/kelainan sirkulasi darah
kelainan infark jantung, kelainan pembuluh darah tepi dan osteoporosis.

Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal – hal sebagai berikut:

a. Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia.

b. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan.


c. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam
bertambahnya tuntutan (sakit)

8. Prinsip–Prinsip Olahraga Pada Lansia

a. Komponen kesegaran jasmani yang esensial dilatih adalah:

1) Kelenturan (fleksibilitas)

2) Kekuatan otot

3) Komposisi tubuh (lemak tubuh jangan berlebihan)

b. Selalu mempertahankan keselamatan.

c. Latihan teratur dan tidak terlalu berat.

d. Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah).

e. Bersifat progresif (bertahap meningkat)

f. Lama latihan berlangsung 7-10 menit.

g. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali

h. Perhatikan kontra indikasi latihan:


1) Adanya penyakit infeksi

2) Berpenyakit berat dan dilarang dokter

9. Latihan Fisik Untuk Usia Lanjut Diarahkan Pada Beberapa Tujuan


Yaitu:

a. Membantu tubuh agar tetap dapat bergerak.

b. Secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik.

c. Mencegah cedera.

Oleh karena itu sesuai perubahan – perubahan fisik yang ada lebih diarahkan
pada :
a. Perbaikan kekuatan atot.

b. Perbaikan stamina (aerobic capacity)

c. Perbaikan fleksibilitas

d. Perbaikan komposisi tubuh yang rasional ditambah dengan


mempertahankan postur tubuh yang baik

10. Langkah-Langkah

1) Pemanasan
2) Gerakan tepuk tangan
3) Gerakan tepuk jari
4) Gerakan silang ibu jari
5) Gerakan adu sisi kelingking
6) Gerakan adu sisi telunjuk
7) Gerakan ketuk pergelangan
8) Gerakan ketuk nadi
9) Gerakan tekan jari-jari
10) Gerakan buka mengepal
11) Gerakan menepuk punggung tangan
12) Gerakan menepuk lengan dan bahu
13) Gerakan menepuk pinggang
14) Gerakan menepuk paha
15) Gerakan menepuk samping betis
16) Gerakan jongkok berdiri
17) Gerakan menepuk perut
18) Gerakan menjinjit kaki
DAFTAR PUSTAKA

Febrianti, Camelia. Dkk. 2014. Satuan Acarav Penyuluhan Senam Lansia Pada
Penerima Manfaat Di Wisma Arimbi Unit Rehabilitasi Social Wening
Wardoyo Ungaran

Maki, Makbul. 2014.Satuan Acara Penyuluhan Senam Lansia Dengan Hipertensi


Fadhli, M. Dkk.2018. Satuan Acara Penyuluhan Ansietas Pada Lansia Dengan
Hipertensi

You might also like