You are on page 1of 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

S PADA TAHAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA PERTENGAHAN (TAHAP VII) DI
KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG
KOTA SEMARANG

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR STASE KEPERAWATAN KELUARGA


PADA PROGRAM PROFESI NERS

DISUSUN OLEH :
Arsyad Arif wijaya
G3A018019

PEMBIMBING :
Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018

0
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP
PERKEMBANGAN PERTENGAHAN (TAHAP VII) PADA KELUARGA
Tn. S DI RT 07/RW XI KELURAHAN SENDANGMULYO
KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, tanggal 28 November 2018 di rumah
keluarga Tn S pukul 16.00 WIB.
1. Data Umum
a. Nama KK : Tn. S
b. Umur : 65 tahun
c. Alamat : RT 07 RW XI Kel. SendangMulyo, Kec.
Tembalang Kota Semarang
d. Pekerjaan : pensiunan perawat
e. Pendidikan : SMP
f. Komposisi Keluarga : Kepala keluarga (ibu) dan 2 anak

No Nama Umur JK Hub. Dg. KK Pendidikan


1. Tn. S 65th P KK SMP
2. Ny.L 46th P Anak PT
3. An. B 44th L Anak PT
4. An.A 41th L Anak PT

a. Genogram
1
1 2

3 4

Keterangan :
1 : Tn. S : Perempuan
2 : Ny. L : Laki- Laki
3 : An. B
4 : An. A

g. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. M merupakan tipe keluarga Nuclear family dengan
keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan anak.
h. Suku Bangsa
TN S berasal dari suku jawa. Budaya keluarga mengikuti kebiasaan
serta budaya suku jawa. Keluarga tidak mempunyai kebiasaan yang
dapat mempengaruhi derajat kesehatan.

i. Agama
Agama seluruh anggota keluarga adalah kristen. Seluruh anggota
keluarga selalu menunaikan ibadah . Kegiatan beribada dilakukan di
gereja yang terdekat. Keluarga Tn S tidak menganut kepercayaan yang
dapat mempengaruhi derajat kesehatan keluarga.
j. Status sosial ekonomi keluarga
T n. S adalah seorang dengan pensiunan perawat perbulan
Rp./2.2275.00 -/ bulan dan. Keluarga mengganggap penghasilan ini

2
sebenarnya tidak cukup tetapi tetap di cukup-cukupkan untuk
memenuhi kehidupan sehari-hari.
k. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. S tidak mempunyai jadwal rekreasi. Tn.S kadang-kadang
diajak anaknya pergi rekreasi dan biasa nya anaknya jenguk ibunya di
rumah.

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. S sekarang pada tahap ke VII dengan perkembangan
keluarga usia pertengah, dengan tugas perkembangan antara lain :
1) Menyediakan lingkungan yg meningkatkan kesehatan
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti
dengan teman sebaya / lanjut usia dan anak
3) Memperkokoh hubungan perkawinan
Tugas perkembangan keluarga saat ini yang sudah terpenuhi adalah
TN. S sudah mampu mempertahankan hubungan yang memuaskan dan
penuh arti dengan teman sebaya / lansia dan anak, Bisa
mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia, hal ini terlihat
dalam kegiatan Tn S dan yang saat di wawancara menjawab secara
bersamaan dan yang terlihat harmonis.Pemenuhan kebutuhan dan
biaya kehidupan yang semakin meningkat termasuk biaya kesehatan,
keluarga Tn. S mampu makan seadanya dengan sisa uang yang ada.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tugas perkembangan keluarga sudah semuanya terpenuhi oleh keluarga
Tn. S
c. Riwayat keluarga inti
Tn S dikaruniai 2 orang anak dari pernikahannya, anak pertama, dan
kedua,sudah meninggalkan rumah sedangkan yang berada di dalam
rumah bersama istrinya. saat dikaji pada tanggal 28 november 2018 Tn.
3
S sedang menderita pusing dan sering merasakan nyeri tengkuk di leher
Untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada keluarga Tn. S
memanfaatkan dokter praktik swasta dan jarang pergi ke puskesmas.

d. Riwayat keluarga sebelumnya


Dari pihak keluarga Tn. S ada riwayat yang menderita hipertensi dan
diabetes militus.

3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa rumahnya adalah rumah sendiri dan
sudah menjadi hak milik sendiri. Rumah keluarga Tn. S berbentuk
permanen berukuran 10 x 20 M2 terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur,
1 ruang keluarga dan dapur. Sumber air minum menggunakan air sumur
gali dan air PDAM. WC terletak di bagian dalam rumah bersebelahan
dengan dapur. Lantai rumah keramik, di setiap kamar terdapat jendela,
kondisi dalam rumah sedikit berantakan dan belum tertata rapi,
Ventilasi rumah Tn. S kurang mencukupi, pencahayaan disetiap ruang
cukup baik.

b. Denah Rumah :
6

2 5
1

2
4

2
3

Keterangan :

1 : Ruang tamu

4
2 : Kamar tidur
3 : dapur
4 : ruang makan dan berkumpul
5 : Kamar mandi dan WC
c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga keluarga Tn. S ada yang bekerja sebagai dosen, ada yang
pensiunan PNS, dan Karyawan swasta. Tidak ada kebiasaan kurang
baik dari lingkungan Tn. S dan bila ada masalah antar warga,
diselesaikan dengan musyawarah tingkat RT yang dipimpin oleh ketua
RT. Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis.
Keluarga merasa nyaman hidup ditengah-tengah masyarakat karena
keluarga merasa saling membantu dan tidak merugikan dalam berbagai
hal.
d. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S merupakan penduduk asli Sendangmulyo. Sarana
transportasi yang digunakan keluarga untuk menuju tempat pelayanan
kesehatan adalah sepeda motor.
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Interaksi dengan masyarakat baik, terlihat dari keikutsertaan anggota
pkk,senam lansia, sepeda santai,alan sehat,gotong royong Rt, dan halal
bi halal yang dilaksanakan setahun sekali. Masyarakat sekitar
memberikan bantuan bila ada anggota masyarakat yang harus segera
dibawa ke pelayanan kesehatan. Keluarga mengatakan bahwa kerja
bakti tingkat RT kadang dilakukan sebulan sekali pada minggu ke4 dan
keluarga selalu mengikuti kegiatan kerja bakti. Peran serta keluarga Tn.
S dalam masyarakat hanya sebagai warga masyarakat.
f. Sistem pendukung keluarga
Yang merupakan sistem pendukung keluarga adalah Tn. S yang hanya
menerima uang pensiunan. Di masyarakat setempat juga ada kebiasaan
yang baik dimana apabila ada anggota masyarakat yang mempunyai
masalah akan diselesaikan dengan musyawarah.
5
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang biasa digunakan adalah secara verbal dengan
menggunakan bahasa Jawa dan bahasa indonesia. Komunikasi keluarga
sifatnya terbuka satu sama lain dan dua arah. Sehingga apabila ada
masalah akan cepat terselesaikan dengan adanya partisipasi dari seluruh
anggota keluarga. cucu Tn. S sangat dekat dengan dirinya.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga dari pihak Tn. S keduanya saling menghargai dan
mendukung. Pengambilan keputusan terletak pada kepala keluarga yaitu
Tn. S, akan tetapi sebelum pengambilan keputusan dilakukan
musyawarah antar anggota keluarga.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Tn. S mampu menjalankan perannya sebagai kepala keluarga (informal)
dan bekerja sebagai Ibu rumah tangga (formal). Keluarga mengetahui
peran masing-masing anggota keluarga.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga cukup taat dalam melaksanakan kewajiban agamanya yaitu
ibadah di gereja setiap 1 minggu sekali. Dalam keluarga saling
menghargai satu sama lain. Keluarga hidup dalam nilai dan norma
budaya jawa dimana Tn. S bertindak sebagai kepala keluarga.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung.
Persoalan dalam keluarga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak
memicu terjadinya masalah komunikasi. Tn. S selalu berusaha mendidik
cucunya agar selalu menghormati orang tua dan menyayangi sesama
anggota keluarga dan teman-temannya serta berusaha menanamkan
kedisiplinan pada anaknya.
6
b. Fungsi sosial
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan
yang lainnya, begitu pula berinteraksi dengan anggota masyarakat
sekitarnya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn. S mengatakan pusing dan sering merasakan nyeri tengkuk di
leher.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan
Keluarga mengatakan Tn S sering pusing dan sering merasakan nyeri
tengkuk di leher, dan oleh keluarga mengetahui gangguan kesehatan
yaitu punya riwayat hipertensi, hanya ditangani di rumah saja, dan
meminum obat yang di beli di apotik. Keluarga sudah mampu
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan pada Tn
S, akan tetapi pengambilan keputusan tersebut tidak didasari oleh
pengetahuan tentang masalah kesehatan yang dialami.
3) Kemampuan keluarga merawat
Keluarga sudah mampu merawat anggota keluarga yang menderita
nyeri. Untuk menghilangkan nyeri, Tn.S mengatakan dia hanya
meminum obat untuk menghilangkan pusing dan nyeri di tengkuk di
leher.
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 1 minggu
sekali dan lantai kamar mandinya tidak licin, bersih dan terawat.
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Keluarga belum sempat memeriksakan diri ke Puskesmas atau
petugas kesehatan bila sakit.
7
d. Fungsi reproduksi
Tn. S dikaruniai 2 orang anak dan suda mempunyai 4 cucu. .dan
anaknya udah menika semua dan udah mempunyai rumah sendri. Yang
tinggal dirumah hanya istri Ny L

e. Fungsi ekonomi
Tn. S adalah seorang pensiunan perawat dan menerima uang pensiunan
, dengan penghasilan perbulan kurang lebih Rp. 2.750.000,-/ dan
Keluarga mengganggap penghasilan ini cukup untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari. Keluarga tidak mempunyai anggaran khusus
untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.

6. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek bagi keluarga adalah keluarga sering mengalami
keluhan batuk flu. Stressor jangka panjang bagi keluarga adalah
keluarga Tn. S masih memiliki tanggungan untuk menyekolahkan anak
dan keluarga berharap dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai
selesai.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor / situasi
Respon keluarga baik terhadap stressor dengan memecahkan secara
musyawarah dan bersama-sama jika ada masalah dalam keluarga.
Keluarga menggunakan layanan telekomunikasi untuk bicara dengan
anggota keluarga yang jauh dan telah menggunakan tempat pelayanan
kesehatan dengan baik.
c. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan keluarga adalah dengan bermusyawarah untuk
memecahkan masalah bersama-sama seluruh anggota keluarga.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga dengan selalu
bermusyawarah dengan seluruh anggota keluarga jika ada masalah.
8
7. Pemeriksaan Fisik
Px. Fisik Tn. S Ny. I
TD 150/90 130/90
N 86x/menit 88 x/mnt
RR 20x/mnt 22 x/mnt
BB 60 kg 52 Kg
TB 165 158
Kepala Mesocepal Mesocepal
Rambut Rambut hitam beruban rambut hitam, pendek sebahu
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik
Lensa Tidak keruh Tidak keruh
Hidung Tidak ada sekret Tidak ada sekret
Mulut Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab
Tdk ada pembesaran Tdk ada pembesaran kelenjar
Leher
kelenjar thyroid. thyroid.
Pengembangan dada
Pengembangan dada simetris, tidak
Dada simetris, tidak ada suara
ada suara napas tambahan,
napas tambahan
Perut datar , tidak ada
Abdomen Perut buncit, tidak ada nyeri.
nyeri.
Tidak ada edema, kekuatan Tidak ada edema, kekuatan otot +,
otot +, tonus otot baik tonus otot tiap pagi bagian kaki
Ekstremitas kanan dan kedua jari tangan mati
rasa

Kulit Sawo matang Sawo matang


Turgor kulit Turgor kulit baik Turgor kulit baik

8. Harapan Keluarga
Keluarga berharap masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn.S
terkontrol.

9
B. Analisa data

No Hari / Data Fokus Masalah Paraf


. tanggal Keperawatan

1. Jumat DO : Gangguan perfusi Arsya


29/11/20  TD Tn.S : 150 /90 mmhgg jaringan serebral d
18  Tn.S tampak kurang nyaman dengan
perasaan nyeri di tengkuk leher

DS :
 Tn. S mengatakan jika sering pusing dan
sering merasakan nyeri tengkuk di leher
 Tn.S mengatakan sudah mngetahui
penyebab sakitnya
 Tn.S mengatakan jika suka mengkonsumsi
makan asin
 Tn.S mengatakan tidak mau meminum
. obat dari puskesmas
 Klien mengatakan punya riwayat
hipertensi

B. Diagnosa Keperawtan
10
Gangguan perfusi jaringan serebral

C. Scoring Masalah
Gangguan perfusi jaringan serebral

Bobo
Kriteria Skor Nilai Pembenaran
t
a. Sifat masalah: 3/3 1 1 Tn.S mengatakan sering mengeluh pusing, leher terasa
Aktual kaku, kaki kesemutan.TD = 150/90 mmHg; N : 80
x/menit; RR : 20xmenit; BB : 63 kg.

b. Kemungkinan 1/2 2 1 Yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah


masalah hipertensi pada Tn.S adalah memeriksakan Tn.S jika
dapat diubah : hipertensi memperparah kondisinya. Keluarga Tn.S
Hanya mengatakan Tn.S tidak selalu kontrol tekanan darah
sebagian secara teratur di posyandu lansia dan apotek terdekat
apabila mengeluh pusing dan tidak mau meminum
obat secara teratur Keluarga Tn.S belum mengetahui
cara perawatan pada anggota keluarga yang mengalami
hipertensi.

c. Kemungkinan 2/3 1 2/3 Keluarga Tn. S mengatakan sudah berusaha untuk


masalah membatasi konsumsi garam atau makanan asin dalam
dapat dicegah penyajian makanan. Gejala yang muncul adalah Tn.S
: mengeluh pusing dan leher terasa kaku. Akses menuju
Sedang tempat pelayanan kesehatan dengan sepeda motor.

d. Menonjolnya ½ 1 ½ Keluarga Tn.S menggunakan asuransi kesehatan


masalah : (ASKES).
Masalah
dirasakan

11
tidak perlu
ditangani

Jumlah 3 1/6

12
D. Rencana Keperawatan Keluarga
Nama KK : Tn .S
Alamat : RW.11 RT.O7 kel.Sendangmulyo
Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi
keperawat
No Intervensi
an Umum Khusus Kriteria Standar
keluarga
1. Gangguan Setelah Setelah dilakukan
perfusi dilakukan tindakan Respon Hipertensi adalah 1.1.1 Diskusikan
jaringan tindakan keperawatan verbal kenaikan tekanan dengan
serebral keperawatan selama 3 hari darah lebih dari keluarga
tidak terjadi diharapkan 150/ 90 mmHg tentang
gangguan keluarga mampu hipertensi
perfusi mengenal masalah dengan
gangguan kesehatan lembar balik
perfusi jaringan hipertensi, dengan atau leaflet
cerebral. mampu :

1. Dapat mengenal Respon Hipertensi 1.1.2 Beri


verbal disebabkan oleh : kesempatan
hipertensi
1. Stress keluarga
dengan mampu:
2. Kegemukan bertanya
1.1. Menyebutka
3. Faktor
n pengertian
keturunan
hipertensi
4. Merokok
5. Alkohol
1.2. Menyebutka
6. Faktor
n penyebab
lingkungan :
hipertensi
bising, gadung,
lingkungan
yang tidak rapi

Menyebutkan
1.3. Menyebutka
n jenis-jenis Respon jenis-jenis 1.1.3 Tanyakan
verbal hipertensi adalah: kembali hal
hipertensi
13
1. Hipertensi yang telah
ringan : dijelaskan
tekanan darah
antara 140 –
159 mmHg
2. Hipertensi
sedang : antara
160 – 179
mmHg
3. Hipertensi
berat : antara
180 – 209
mmHg
4. Hipertensi
berat : diatas
210 mmHg.
1.4. Menyebutka
n tanda dan Respon Menyebutkan 1.1.4 Beri
gejala afektif minimal 4 dari 7 reinforcemen
hipertensi tanda dan gejala t positif atas
hipertensi : jawaban
1. Sakit kepela yang benar
2. Pusing
3. Lemas
4. Sesak napas
5. Kesemutan
6. Kelelahan
7. Rasa berat di
1.5.1. Mo
tengkuk
tivasi
1.5. Mengidentifi Respon
keluarga
kasi keluarga verbal Keluarga
untuk
yang mengetahui bahwa
menyebutkan
menderita Tn.S menderita
tanda dan
hipertensi hipertensi
14
gejala
hipertensi
yang dialami
anggota
keluarga
1.5.2. Ba
ntu keluarga
identifikasi
anggota
keluarga
yang
menderita
hipertensi

E. Implementasi dan Evaluasi

Tanggal Diagnos Para


No Implementasi Evaluasi
a f
1 Rabu Ganggua 1. Mengkaji keluarga S : Tn.S mengatakan dirinya
28/11/2 n perfusi Tn..S sudah 4 tahunan tensi selalu
018 jaringan 2. Melakukan tinggi, dan sering pusing
16.30 serebral pemeriksaan pemeriksaan TD Tn. S
WIB tekanan darah 150/90
3. Menganjurkan Tn.S A.: kontrak waktu untuk
untuk rutin ke melakukan penyuluhan
posyandu untuk kesehatan tentang
memeriksakan hipertensi
status kesehatan P : melakukan penyuluhan
secara umum (cek kesehatan tentang
tekanan darah hipertensi (pengertian,
secara rutin) penyebab, tanda dan
gejala, cara menurunkan
TD)

15
2 Kamis, Ganggua 1. Menanyakan S:
29/11/2 n perfusi masalah kesehatan 1. Keluarga mengatakan
018 jaringan yang ada dalam bahwa Tn. S
14.00 serebral keluarga Tn. S mempunyai masalah
WIB 2. Melakukan kesehatan hipertensi.
pemeriksaan fisik 2. Keluarga mengatakan
3. Memberikan bahwa Tn.S sudah lama
pendidikan menderita hipertensi.
kesehatan tentang 3. Ny. S mengatakan
hipertensi meliputi : kepalanya sering pusing-
pengertian, jenis- pusing, terasa berat di
jenis, tanda dan tengkuk dan sering
gejala, penyebab kesemutan. Dan saat ini
hipertensi dan sedang pusing.
mengidentifikasi 4. Keluarga mengatakan
anggota keluarga belum tahu tentang
yang menderita hipertensi, jenis
hipertensi hipertensi, penyebab,
4. Memberi dan tanda dan gejala
reinforcment positif hipertensi. Keluarga
atas jawaban juga belum mengetahui
keluarga yang benar akibat hipertensi jika
5. Memotivasi tidak ditangani dengan
keluarga segera.
mengidentifikasi 5. Keluarga mengatakan
anggota keluarga hipertensi adalah darah
yang menderita tinggi.
hipertensi 6. Keluarga mengatakan
6. Mengkaji ulang tanda dan gejala yaitu
kemampuan sering pusing dan
keluarga dalam penyebabnya adalah
mengenal masalah karena banyak pikiran
hipertensi dan sering makan

16
makanan asin.
O:
1. Saat pengkajian Tn. S
sedang tidak banyak
aktifitas.
2. Pemeriksaan fisik pada
Tn.S
TD : 150/ 90 mmhg
N : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
BB : 63 kg
3. Keluarga dapat
menyebutkan
pengertian, penyebab,
tanda dan gejala
4. Keluarga mampu
mengidentifikasi
keluarga yang menderita
hipertensi yaitu Tn.S
A:
1. Masalah kesehatan pada
keluarga Tn.S sudah
dapat teridentifikasi,
yaitu hipertensi.
2. Keluarga belum mampu
menjelaskan secara rinci
mengenai pengertian,
jenis, tanda dan gejala,
serta akibat dari
hipertensi
P:
Mengulangi tentang
Hipertensi
Jumat Ganggua 1. Mengingatkan S:
30/11/2 n perfusi kontrak yang telah 1. Keluarga mengatakan

17
018 jaringan disepakati bahwa hipertensi adalah
16.45 serebral 2. Melakukan kenaikan darah diatas
pemeriksaan 140/90 mmhg
pemeriksaan fisik 2. Keluarga mengatakan
3. Menjelaskan ada 3 jenis hipertensi
pengertian yaitu ringa, sedang dan
hipertensi berat
4. Menjelaskan jenis, 3. Keluarga mengatakan
penyebab, tanda dan penyebab hipertensi
gejala hipertensi. karena banyak pikiran,
5. Menjelaskan akibat kurang istirahat,
lanjut dari lingkungan brisik,
hipertensi jika tidak banyak makan garam
diatasi dan karena keturunan
6. Memotivasi 4. Keluarga mengatakan
keluarga untuk tanda dan gejalanya
mengambil yaitu pusing, sakit
keputusan merawat kepala sampai tengkuk,
anggota keluarga susah tidur, pusing dan
yang menderita lemas.
hipertensi 5. Keluarga mengatakan
7. Memberikan terapi akibat lanjut dari
komplementer hipertensi jika tidak
dengan meminum diatasi yaitu bisa terkena
jus melon sebanyak stroke, penyakit jantung
500 ml. dan penyakit ginjal.
6. Keluarga mengatakan
akan merawat anggota
keluarga yang sakit.
7. Keluarga mengikuti
dengan baik pemberian
terapi jus melon.
O:

18
1. Keluarga dapat
menyebutkan
pengertian, jenis,
penyebab, tanda gejala
hipertensi dan akibat
lanjut dari hipertensi jika
tidak diatasi
2. Keluarga sangat antusias
dan kooperatif saat
diberikan penjelasan.
3. Sebelum minum jus: TD
Tn.S : 150/90 mmHg
Sesudah minum jus :
130/90 mmhg.
A:
1. Keluarga sudah mampu
menjelaskan secara rinci
mengenai hipertensi
2. Keluarga sudah mampu
mengambil keputusan
untuk merawat anggota
keluarga yang menderita
hipertensi

P:
1. Melanjutkan(perawatan
untuk penderita
hipertensi)
Kontrak waktu dengan
keluarga

19

You might also like