Professional Documents
Culture Documents
CAP
A. Pengertian
Pneumonia merupakan infeksi akut dari ruang alveoli paru. Dapat melibatkan
seluruh lobus (pneumonia lobaris)atau lebih berbercak (lobuler). Jika terbatas pada
alveoli yang berdampingan dengan bronchi disebut bronkopneumonia. (Sacharin,
R.M, 1996).
Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah yang mengenai
parenkim paru. Menurut anatomis pneumonia anak dibedakan menjadi pneumonia
lobaris, pneumonia interstisialis, dan bronkopneumonia. (Kapita Selekta Kedokteran,
2000)
Pneumonia adalah suatu peradangan alveoli atau pada parenkim paru yang terjadi
pada anak. (Suriadi, 2001)
Bronkopneumonia adalah peradangan parenkim paru berupa bercak-bercak tersebar
mengelilingi dan mengenai bronkus bilateral. (Standar Pelayanan Medis Kesehatan
Anak RSUD Wates, 2001)
B. Etiologi
1. Bakteri : Pneumokakus (penyebab utama pneumonia), Streptokokus, Stafilokokus,
Haemophilus influenza, Pseudomonas, Mycoplasma pneumonia
2. Virus atau kemungkinan virus : Adenovirus, Virus influenza, Sitomegalovirus
3. Jamur : Kandida, Histoplasma, Aspergilus
4. Bahan kimia : Aspirasi ( cairan amnion, makanan, cairan lambung, susu), bahan
kimia ( minyak tanah, bensin )
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000)
C. Patofisiologi
Bakteri penyebab terisap ke paru-paru melalui saluran napas menyebabkan
reaksi jaringan berupa edema, yang mempermudah proliferasi dan penyebaran kuman.
Bagian paru yang terkena mengalami konsolidasi, yaitu terjadinya sebukan sel PMN
(Polimorfonuklear), fibrin, eritrosit, cairan edema dan kuman ke alveoli. (Kapita
Selekta Kedokteran, 2000)
Mikroorganisme masuk melalui hidung atau mulut kemudian ke trakea dan
bronkus menyebabkan sekret meningkat dan terjadi sarang infiltrat tersebar. Pada anak,
bronkopneumonia lebih sering terjadi daripada pneumonia lobaris. (Standar Pelayanan
Medis Kesehatan Anak RSUD Wates, 2001).
Banyak kasus pneumonia di dahului suatu infeksi pernapasan bagian atas. Pada
bayi dan anak kemungkinan terdapat konvulsi. Suhu tubuh meningkat dengan cepat
dengan pernapasan dangkal, cepat dan nadi meningkat. Batuk biasanya kering dan
sangat mengganggu. Kemungkinan terdapat juga ganggua gastrointestinal. Seringkali
ditemukan sianosis dan berhubungan erat dengan keterlibatan paru-paru. (Sacharin,
R.M, 1996).
D. Manifestasi Klinik
1. Manifestasi nonspesifik infeksi dan toksisitas berupa demam, sakit kepala, iritabel,
gelisah, malaise, anoreksia, keluhan gastrointestinal.
2. Gejala umum saluran pernapasan bawah berupa batuk, takipneu, ekspektorasi
sputum, cuping hidung, sesak napas, merintih, dan sianosis. Anak yang lebih besar
lebih suka berbaring pada sisi yang sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri dada.
3. Tanda pneumonia berupa retraksi (penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
saat bernapas bersama dengan peningkatan frekuensi napas)., perkusi pekak,
fremitus melemah, suara napas melemah, dan ronkhi.
4. Tanda efusi pleura atau empiema berupa gerak dada tertinggal di daerah efusi,
perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas melemah, friction rub, nyeri dada
karena iritasi pleura, kaku kuduk/meningismus (iritasi meningen tanpa inflamasi),
nyeri abdomen (kadang terjadi bila iritasi mengenai diafragma pada pneumonia
lobus kanan bawah).
5. Tanda infeksi ekstrapulmonal
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000)
E. Komplikasi
1. Meningitis 7. Sepsis
2. Encepalitis 8. Atelektasis
3. Perikarditis 9. Syok
4. Otitis Media 10. Gagal nafas
5. Abses kulit 11. Pneumotorak
6. Sinusitis
(Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak RSUD Wates, 2001).
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000)
F. Penatalaksanaan
1. Keperawatan
a. Membersihkan jalan nafas
b. Memberikan oksigen
c. Fisioterapi dada
d. Posturnal drainase
e. Resusitasi paru
f. Memenuhi kebutuhan nutrisi (diet TKTP) dan cairan
2. Medis
a. Antibiotik (selama 5-10 hari) :
1) Ampisilin 100 mg/kg BB/hari, 3-4 kali sehari
2) Penisilin Prokain 50-100.000 unit/hari
3) Kombinasi Ampisilin 100 mg/kg BB/hari dengan Kloramfenicol 50-100
mg/Kg BB/hari , 3-4 kali sehari (untuk anak umur > 2 bulan)
4) Kombinasi Ampisilin 100 mg/Kg BB/hari dengan Gentamisin 5 mg/kg
BB/hari, 2 kali sehari (untuk anak < 2 bulan)
b. Infus .
c. Fisioterapi dada
d. Oksigenasi
e. Terapi inhalasi
(Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak RSUD Wates, 2001).
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat Kesehatan :
1) Keluhan utama : batuk, pilek, demam, sesak napas, gelisah
2) Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit)
3) Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah
diderita oleh pasien) : sesak napas, batuk lama, TBC, alergi
4) Riwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah
diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersifat genetik atau tidak) : sesak napas, batuk
lama, TBC, alergi
5) Riwayat imunisasi : BCG
6) Riwayat tumbuh kembang
c. Pemeriksaan persistem :
1) Keadaan umum : kesadaran, vital sign, status gizi (BB, TB)
2) Sistem persepsi sensori :
a) Sistem persyarafan : kesadaran, iritabel, kaku kuduk, kejang.
b) Sistem pernafasan : kusmaul, sianosis, pernapasan, cuping hidung, takipneu, ronkhi, produksi
secret meningkat
c) Sistem kardiovaskuler : takikardi, nyeri dada, nadi lemah dan cepat, kapilary refill lambat,
akral hangat/dingin, sianosis perifer
d) Sistem gastrointestinal : kadang diare
e) Sistem integumen : sianosis, bibir kering
f) Sistem perkemihan : bak 6 jam terakhir, oliguria/anuria
g) Sistem muskuloskeletal : tonus otot menurun, lemah secara umum
d. Pola Fungsi Kesehatan
1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan : kebiasaan bab di wc/sungai/kebun, personal
hygiene ?, sanitasi ? Keluarga perokok ?
2) Pola nutrisi dan metabolisme : anoreksia, mual, muntah, maknan teakhir yang dimakan,
alergi, baru saja ganti susu, salah makan, makan berlebihan efek samping obat.
3) Pola eleminasi : bak terakhir, oliguria/anuri
4) Pola aktifitas dan latihan
5) Pola tidur dan istirahat : susah tidur
6) Pola kognitif dan perceptual
7) Pola toleransi dan koping stress
8) Pola nilai dan keyakinan
9) Pola hubungan dan peran
10) Pola seksual dan reproduksi
11) Pola persepsi diri dan konsep diri
H. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produk mucus berlebihan dan kental, batuk tidak efektif
2. Perubahan pola nafas b.d perubahan membrane alveolar
3. Resiko perubahan nutrisi kurang b.d intake inadekuat
4. Resiko kebutuhan cairan kurang b.d intake inadekuat, hipertermi
5. Hipertermi b.d peningkatan metabolisme, proses inflamasi
6. Resiko aspirasi b.d akumulasi secret di trakheobronkheal, sesak nafas
7. Defisit self care b.d kelemahan, kelelahan
8. Cemas orang tua b.d perkembangan penyakit anaknya
9. Takut b.d hospitalisasi, tindakan invasive, terapi inhalasi
10. Kurang pengetahuan tentang pneumonia b.d kurang informasi, keter-batasan kognisi, tidak
kooperatif dengan sumber informasi
Rencana Perawatan
Manajemen Hipovolemia
(4180)
1 Monitor status cairan intake
dan output
2 Pertahankan patensi akses
intravena
3 Monitor Hb dan Hct
4 Monitor kehilangan cairan
(perda-rahan, muntah, diare)
5 Monitor tanda vital
6 Monitor respon klien terhadap
pe-rubahan cairan
7 Berikan cairan isotonic /
kristaloid (NaCl, RL)
8 Monitor tempat tusukan
intravena dari tanda infiltrasi atau
infeksi
9 Monitor IWL (missal :
diaporesis)
10 Anjurkan klien untuk
menghindari mengubah posisi
dengan cepat, dari tidur ke duduk
atau berdiri
11 Monitor berat badan
12 Monitor tanda dehirasi ( turgor
kulit menurun, pengisian kapiler
lambat, membrane mukosa kering,
urin output menurun, hipotensi,
rasa haus meningkat, nadi lemah
13 Dorong intake oral
(distribusikan cairan selama 24
jam dan beri ca-iran diantara waktu
makan)
14 Pertahankan aliran infus
15 Atur posisi klien Trendelenburg
/ kaki elevasi lebih tinggi dari
kepala ketika hipotensi bila perlu
DAFTAR PUSTAKA
- Arif Mansjoer, dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius FKUI Jakarta, 2000
- Budi Santosa, Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006, Prima Medika
- Helen Lewer, Learning to Care on the Paediatric Ward : terjemahan, EGC Jakarta, 1996
- Joanne C. McCloskey, Nursing Intervention Classification (NIC), Mosby-Year Book, 1996
- Judith M. Wilkinson, Prentice Hall Nursing Diagnosis Handbook with NIC Intervention
and NOC Outcomes, Upper Saddle River, New Jersey, 2005
- Joyce Engel, Pocket Guide to Pediatric Assesment : terjemahan, EGC, 1998
- Marion Johnson, Nursing Outcomes Classification (NOC), Mosby-Year Book, 2000
- Suriadi, Asuhan Keperawatan pada Anak, CV Agung Seto, Jakarta, 2001
- Tri Atmadja DS, Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak, RSUD Wates, 2001