You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DHF

Diajukan untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh

Kelompok 2 :

Eka Rahayu (16012) Kiki Setiari (16019)


Fira Mawaddah (16013) Lila Amalia Faramadina (16020)
Gina Permata Sari (16014) Milda Aidah (16021)
Gusti Nyoman Ardane (16015) Muh. Zainal Abidin (16022)
Imam Pramudya Ramansyah (16016) Nabila Ratri Damayanti (16023)
Indra Subiyanto (16017) Nada Siti Aulia Umarah (16024 )

Akademi Keperawatan Pelni Jakarta

Jln.Aipda KS Tubun No. 92-94 Jakarta Barat

Telp.(021) 5485709. Ex.1313-1314, Fax.5485709 (021)


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” ASUHAN
KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DHF” ini dengan baik. Tujuan pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan anak dan juga sebagai panduan
belajar.

Makalah ini belum sepenuhnya sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Maka
dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan memberikan
informasi yang baru dan menambah pengetahuan bagi kita semua.

Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini terutama dosen Pengajar, dan teman-teman semua.

Jakarta, April 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
1.3. Tujuan .................................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
2.1. Pengertian DHF ................................................................................................................... 6
2.2. Tanda dan Gejala ................................................................................................................. 6
2.3. Patofisiologi ......................................................................................................................... 7
2.4. Pemeriksaan Penunjang ....................................................................................................... 7
2.5. Penatalaksanaan ................................................................................................................... 8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN .......................................................................................... 9
3.1. Pengkajian ............................................................................................................................ 9
3.2. Diagnosa Keperawatan ........................................................................................................ 9
3.3. Intervensi Keperawatan ..................................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 12
4.1. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12
4.2. Saran .................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering disebut sebagai
demam berdarah. Menurut para ahli, demam berdarah dengue disebut sebagai
penyakit(terutama sering dijumpai pada anak) yang disebabkan oleh virus Dengue dengan
gejalautama demam, nyeri otot, dan sendi diikuti dengan gejala pendarahan spontan seperti
bintik merah pada kulit,mimisan, bahkan pada keadaan yang parah disertai muntah atau BAB
berdarah. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
adalahsuatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae, dengan
genusnya adalah Flavivirus.
Morbiditas penyakit DBD menyebar di negara-negara tropis dan subtropis. Disetiap
negara penyakit DBD mempunyai manifestasi klinik yang berbeda. Di Indonesia penyakit
DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dan sekarang menyebar keseluruh
propinsi di indonesia. Timbulnya penyakit DBD ditenggarai adanya korelasi antarastrain dan
genetik, tetapi akhir-akhir ini ada tendensi agen penyebab DBD disetiap daerah berbeda. Hal
ini kemungkinan adanya faktor geografik, selain faktor genetik dari hospesnya. Selain itu
berdasarkan macam manifestasi klinik yang timbul dan tatalaksana DBD secara konvensional
sudah berubah. Infeksi virus Dengue telah menjadi masalah kesehatan yangserius pada
banyak negara tropis dan sub tropis.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa itu DHF ?
2. Apa etiologi DHF?
3. Apa saja tanda dan gejala DHF?
4. Bagaimana patofisiologi DHF?
5. Apa saja pemeriksaan penunjang pada DHF ?
6. Apa penatalkasanaan DHF ?
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada anak dengan DHF?

4
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian DHF
2. Untuk mengetahui penyebab DHF
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala DHF
4. Untuk mengetahui patofisiologi DHF
5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang pada DHF
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan DHF
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada DHF

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian DHF


DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypty dan beberapa nyamuk lain
yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat menyebar secara efidemik.
(Sir,Patrick manson,2001).
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
(arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
(Suriadi & Yuliani, 2010).
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae,dengan genusnya
adalah flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2,
DEN-3 dan DEN-4. Selama ini secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang berbeda,
tergantung dari serotipe virus Dengue. (Saroso, 2007).
2.1 Etiologi DHF
Penyakit DHF disebabkan oleh :
1. Virus dengue sejenis arbovirus.
2. Virus dengue tergolong dalam family Flavividae dan dikenal ada 4 serotif,Dengue 1
dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia ke II,sedangkan dengue
3 dan 4 ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953-1954.

2.2. Tanda dan Gejala


Menurut Nursalam dkk (2005), tanda dan gejala DHF antara lain :
1) Demam
2) Perdarahan/bintik-bintik merah pada kulit
3) Perdarahan lain: mimisan, perdarahan gusi
4) Keluhan pada saluran pernafasan: batuk, pilek
5) Keluhan pada saluran pencernaan ataupun sakit pada waktu menelan
6) Keluhan pada bagian tubuh yang lain: nyeri/sakit kepala, nyeri pada otot, tulang
sendi, dan ulu hati, pegal-pegal, pada seluruh tubuh

6
7

2.3. Patofisiologi
Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty dan
kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus-antibody.
Dalam sirkulasi akan mengaktivasi system komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan
dilepas C3a dan C5a,dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan
merupakan mediator kuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh
darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
Terjadinya trobositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor
koagulasi (protombin dan fibrinogen) merupakan factor penyebab terjadinyaperdarahan
hebat , terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.Yang menentukan
beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dindingpembuluh darah,
menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi,trombositopenia dan diathesis
hemorrhagic, renjatan terjadi secara akut.Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan
hilangnya plasma melalui endoteldinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma
klien mengalamihipovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoxia jaringan, acidosis
metabolicdan kematian.

2.4. Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Darah
1) Trombosit menurun.
2) HB meningkat lebih 20 %.
3) HT meningkat lebih 20 %.
4) Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3
5) Protein darah rendah.
6) Ureum PH bisa meningkat.
7) NA dan CL rendah
Serology : HI (hemaglutination inhibition test).
1. Rontgen thorax : Efusi pleura.
2. Uji test tourniket (+)
8

2.5. Penatalaksanaan

1) Tirah baring
2) Pemberian makanan lunak
3) Pemberian cairan melalui infus
4) Pemberian obat-obatan : antibiotic, antipiretik
5) Anti konvulsi jika terjadi kejang
6) Monitor tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Suhu, Nadi, RR).
7) Monitor adanya tanda-tanda renjatan.
8) Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
9) Periksa HB,HT, dan Trombosit setiap hari
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal yang dilakukan perawat untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan sebelum melakukan asuhan keperawatan . pengkajian pada pasien dengan
“DHF” dapat dilakukan dengan teknik wawancara, pengukuran,dan pemeriksaan fisik.
Adapun tahapan-tahapannya meliputi :
1. Mengidentifikasi sumber-sumber yang potensial dan tersedia untuk memenuhi
kebutuhan pasien.
2. Kaji riwayat keperawatan.
3. Kaji adanya peningkatan suhu tubuh ,tanda-tanda perdarahan, mual, muntah,tidak
nafsu makan, nyeri ulu hati, nyeri otot dan sendi, tanda-tanda syok (denyut nadi cepat
dan lemah, hipotensi, kulit dingin dan lembab terutama pada ekstrimitas, sianosis,
gelisah, penurunan kesadaran).

3.2. Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan yang Muncul adalah :
1. Gangguan volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
denganpeningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah dan demam.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,muntah,
tidak ada nafsu makan.

9
10

3.3. Intervensi Keperawatan


1. Diagnosa 1. : Gangguan volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah dan
demam.
Tujuan : Gangguan volume cairan tubuh dapat teratasi
Kriteria hasil :Volume cairan tubuh kembali normal
Intervensi :
1) Kaji keadaan umum dan kondisi pasien
2) Observasi tanda-tanda vital ( S,N,RR )
3) Observasi tanda-tanda dehidrasi
4) Observasi tetesan infus dan lokasi penusukan jarum infus
5) Balance cairan (input dan out put cairan)
6) Anjurkan keluarga pasien untuk memberi minum banyak
7) Anjurkan keluarga pasien untuk mengganti pakaian pasien yang basah oleh
keringat.
2. Diagnosa 2. : Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.
Tujuan : Hipertermi dapat teratasi
Kriteria hasil :Suhu tubuh kembali normal
Intervensi :
1) Observasi tanda-tanda vital terutama suhu tubuh
2) Berikan kompres dingin (air biasa) pada daerah dahi dan ketiak
3) Ganti pakaian yang telah basah oleh keringat
4) Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap
keringatseperti terbuat dari katun.
5) Anjurkan keluarga untuk memberikan minum banyak kurang lebih 1500 –
2000cc per hari
6) kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Therapi, obat penurun panas.
11

3. Diagnosa 3. :Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


mual,muntah, tidak ada nafsu makan.
Tujuan : Gangguan pemenuhan nutrisi teratasi
Kriteria hasil :Intake nutrisi klien meningkat
Intervensi :
1) Kaji intake nutrisi klien dan perubahan yang terjadi
2) Timbang berat badan klien tiap hari
3) Berikan klien makan dalam keadaan hangat dan dengan porsi sedikit tapisering
4) Beri minum air hangat bila klien mengeluh mual
5) Lakukan pemeriksaan fisik Abdomen (auskultasi, perkusi, dan palpasi).
6) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Therapi anti emetik.
7) Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dengue haemoragi fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue sejanis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita
melalui gigitan nyamuk aedes agypty dan alborictus.Nyamuk ini banyak berkembang
biak pada tempat-tempat yang tergenang air dan tempat lembab. Penyakit DHF dapat
menyerang siapa saja terutama pada anak-anak sampai dewasa serta seringkali
menyebabkan kematian bagi penderita.adapun tanda dan gejala ;Sakit kepala,Tanda tanda
renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, nadi cepat
dan lemah),Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare konstipasi, Nyeri otot, tulang
sendi, abdomen dan ulu hati.

4.2. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dengan adanya
makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami tentang penyakit asuhan keperawatan
pada anak dengan DHF.

12
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta

Perry, Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. EGC. Jakarta

M. Nurs, Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan pada bayi dan anak. Salemba Medika. Jakarta

Suriadi, Yuliani, Rita. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak edisi 2. Sagung Seto. Jakarta

13

You might also like