You are on page 1of 4

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Suction Pada By. Ny. S


Di Ruang NICU Rumah Sakit Dr. Moewardi

Hari : Rabu
Tanggal : 28 November 2018
Jam : 09.30 WIB
A. Keluhan Utama
pasien sulit bernapas dan sesak
B. Diagnosa Medis
Bayi Baru Lahir Rendah + Systemic Lupus Erythematosus + Pneumonia
C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan
napas : retensi sekret
D. Data yang mendukung diagnose keperawatan
DS :
Pasien tidak dapat di kaji
DO :
- Bayi terlihat sesak
- Terdengan suara napas ronki
- Bayi terihat gelisah
- Terlihat retraksi dinding dada ketika bernapas
- Temp : 36, 8 C , Rr : 78 x/menit , HR : 129 x/menit , SpO2 : 92%
E. Dasar Pemikiran
Bayi Ny. S memiliki riwayat pneumonia berat, BBLR dan SLE. Pasien
mengunakan ventilator. Terapi Nebulizer per 8 jam. Tindakan suction di lakukan
untuk mengeluarkan secret dari jalan napas, sehingga air way patency dapat
tercapai dan saturasi oksigen pasien dapat optimal.

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu
mengeluarkan sekret atau lendir secara sendiri. Tindakan tersebut dilakukan
untuk membersihkan jalan napas dan memenuhi kebutuhan oksigenasi.
Persiapan alat dan bahan:
1. Alat pengisap lendir dengan botol yang berisi larutan disinfektan
2. Kateter pengisap lendir
3. Pinset steril
4. Sarung tangan steril
5. Dua kom steril larutan akuades/NaCl 0,9% dan larutan disinfektan
6. Kassa steril
7. Kertas tissue
Cara pelaksanaan:
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan pada pasien
3. Atur pasien dalam posisi telentang dan kepala miring ke arah perawat
4. Gunakan sarung tangan
5. Hubungkan kateter pengisap dengan selang pengisap
6. Hidupkan mesin pengisap
7. Lakukan pengisapan lendir dengan memasukkan kateter pengisap ke dalam
kom berisi akuades atau NaCl 0,9% untuk mencegah trauma mukosa
8. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
9. Tarik dengan memutar kateter pengisap sekitar dari 3-5 detik
10. Bilas kateter denga akuades atau NaCL 0,9%
11. Lakukan hingga lendir bersih
12. Catat respons yang terjadi
13. Cuci tangan

G. Analisis tindakan
Suction adalah tindakan keperawatan untuk mengurangi secret/cairan dari
saluran pernafasan dengan selang bertekanan negatif. Pada pasien penurunan
kesadaran secret/lendir tidak bisa dikeluarkan secara mandiri sehingga perlu
bantuan alat untuk mengeluarkan secret sehingga oksigen masuk secara
adekuat masuk ke saluran nafas dan memenuhi kebutuhan jaringan tubuh dan
otak.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
1. Hipoksemia karena suction melalui artificial airway dapat menghisap oksigen
yang di alveoli dan menurunkan oksigen pada darah arteri dapat menimbulkan
tachicardi aritmia/PVC, bradikardi.
Untuk mencegah hipoksemia ini:
a. Oksigenasi yang baik sebelum dan sesudah suction
b. Suction jangan melebihi 15 detik
c. Ukuran diameter suction yang benar
2. Trauma Jaringan
Suction dapat menyebabkan trauma jaringan, iritasi dan perdarahan, untuk
pencegahan:
a. Pakai kateter suction dengan jenis dan ukuran yang benar
b. Teknik suction yang benar dan baik
3. Ateletaksis
Ateletaksis dapat terjadi bila pemakaian kateter suction yang terlalu besar dan
vacum suction yang terlalu kuat sehingga terjadi kolaps paru atau ateletaksis
dan bisa terjadi persistent hipoksemia
Untuk mencegah:
a. Pakai kateter suction dengan jenis dan ukuran yang benar
b. Teknik suction yang baik dan benar
c. Auskultasi pre dan post suction
4. Hipotensi
Hipotensi yang terjadi sewaktu suction biasanya karena vegal stimulus, batuk
dan hipoksemia.
Untuk mencegahnya:
a. Cek darah dan sesudah suction
b. Monitor vital sign
5. Airways contrication
Airways contrication terjadi karena adanya rangsangan mekanik langsung dari
suction terhadap mukosa saluran nafas sehingga terjadi broncho contriction
dengan tanda adanya wheezing. Bila terjadi broncho contriction berikan
bronchodilator, pada nasitracheal suction dapat terjadi sampai laring.

I. Tindakan keperawatan yang lain yang dilakukan


1. Monitoring keadaan umum dan vital sign
2. Nebulizer
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S:
-
O:
- Pasien terlihat tenang, suara napas ronki berkurang
- Irama napas tidak teratur, napas dangkal
- Keadaaan umum bayi baik, Temp : 36, 8 C , Rr : 62 x/menit , HR : 128 x/menit
, SpO2 : 94%
A:
Masalah belum teratasi
P:
Optimalkan intervensi
- Monitoring keadaan umum dan vital sign
- Suctioning sebelum dan sesudah nebulizer
K. Evaluasi diri
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara SOP (Standar Operasional
Prosedur) dengan implementasi yang telah dilakukan.
L. Daftar Pustaka / referensi
Uliyah, Musrifatul & Hidayat, Aziz Alimul. 2015. Praktikum Keterampilan Dasar
Praktik Klinik Aplikasi Dasar-dasar Praktik Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
Ginsberg, Lionel. 2017. Lecture Notes: Neurologi. Jakarta: Erlangga
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika
Hegner, Barbara. 2013. Nursing Assistant: A nursing Process Approach. Alih
bahasa: Budhi, Jane F. Jakarta: EGC

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik

M. Idul Akbar (…………………..)

You might also like