IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR

STUDI KASUS DESA WOLASI, KECAMATAN WOLASI, KABUPATEN

KONAWE SELATAN

Identify Areas Prone to Landslide Disasters Case Study of Wolasi Village, Wolasi
Sub-district, South Konawe District

Hikma1, La Bco Sudia2, Abdul Manan3

Fakultas Khutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo

1). Mahasiswa Peneliti, 2). Pembimbing Utama, 3). Pembimbing Pendamping

ABSTRAK

Tanah longsor adalah suatu produk dari proses gangguan keseimbangan

yang menyebabkan bergeraknya massa tanah dan batuan dari tempat yang lebih
tinggi ke tempat yang lebih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingakat kerawanan bencana tanah longsor di Desa Wolasi, Kecamatan Wolasi,
Kabupaten Konawe Selatan. Penentuan daerah kerawanan tanah longsor
dilakukan berdasarkan lima parameter yaitu curah hujan, penggunaan lahan,
geologi, kemiringan lereng dan jenis tanah. Masing-masing parameter tersebut
dilakukan pembobotan atau pemberian nilai yang mempunyai pengaruh terhadap
terjadinya tanah longsor. Semakin besar nilai bobot yang diberikan artinya
semakin memiliki kepekaan terhadap terjadinya tanah longsor. Kelima peta
tersebut di overlay dan dilakukan penghitungan skor kumulatif dengan
menggunakan model pendugaan yang berasal dari Direktorat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi tahun 2004, sehingga didapatkan peta daerah rawan
longsor. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa tingkat kerawanan longsor di
Desa Wolasi terdiri dari dua kategori tingakat kerawanan bencana tanah longsor
yaitu rawan rendah seluas (120.879,35 ha atau 2,89%) dari total luas wilayah
desa penelitian dan rawan rendah seluas (4051.589,21 ha atau 97,09 %) dari total
luas wilayah desa penelitian.

Kata Kunci : Daerah Rawan Bencana, Tanah Longsor dan Desa Wolasi
 ABSTRACK

Landslides are a product of the process of disturbance of balance which

causes the movement of the soil and rocks from higher ground to lower place. The
purpose of this research is to know the level of vulnerability of landslide disaster
in Wolasi Village, Wolasi Sub-district, Konawe Selatan Regency. The
determination of landslide vulnerability is based on five parameters, namely
rainfall, land use, geology, slope and soil type. Each of these parameters is
weighted or assigned a value that has an effect on the occurrence of landslide. The
greater the value of the given weight means more sensitivity to the occurrence of
landslides. The five maps are overlaid and the cumulative score is calculated
using the estimation model derived from the Directorate of Volcanology and
Geological Disaster Mitigation in 2004, to obtain a map of landslide prone areas.
Based on this research, it is known that the level of landslide vulnerability in
Wolasi Village consists of two categories of vulnerability to landslide disaster that
is low vulnerable (120,879.35 ha or 2.89%) of the total area of research and low
vulnerability area (4051,589,21 ha Or 97.09%) of the total area of the research
village.

Keywords: Desaster Prone Areas, Landslide and Wolasi Village