Professional Documents
Culture Documents
berasal dari kata “kontrak” artinya surat perjanjian atau kesepakatan kontrak bisa
juga berarti sewa, jadi kontraktor bisa disamakan dengan orang atau suatu badan
hukum atau badan usaha yang di kontrak atau di sewa untuk menjalankan proyek
pekerjaan berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dari pihak pemilik proyek
yang merupakan instansi /lembaga pemerintahan, badan hukum, badan usaha,
maupun perorangan, yang telah melakukan penunjukan secara resmi Berikut aturan-
aturan penunjukan, dan target proyek ataupun order/pekerjaan yang di maksud
tertuang dalam kontrak yang di sepakati antara pemilik proyek (owner) dengan
kontraktor pelaksana. Wilayah bidang usaha kontraktor sebenarnya sangat luas,dan
setiap kontraktor memiliki fokus usaha dan spesialisasi di bidangnya masing-masing
misalnya :
Jasa kontraktor memang lebih sering terdengar digunakan untuk proyek yang
berskala besar, seperti pembangunan real estate, gedung perkantoran, mall atau
pusat perbelanjaan. Proyek-proyek bonafit tersebut seringkali dikerjakan oleh
kontraktor karena berbagai alasan, salah satunya karena mereka merupakan badan
usaha yang sudah memiliki sertifikasi atau lisensi resmi.
Untuk pembangunan atau renovasi hunian rumah tinggal, jasa kontraktor pun selalu
dapat diandalkan. Dalam mengerjakan proyek tersebut, jasa kontraktor menawarkan
sesuatu yang lebih di luar pengalaman mereka yang malang melintang di dunia
konstruksi. Kelebihannya, yaitu pekerja di dalam kontraktor itu sendiri sudah memiliki
lisensi dan sertifikasi resmi atas keahliannya. Sebagai contoh, untuk mengerjakan
proyek bangunan atau gedung di atas sepuluh miliar, kontraktor harus memiliki
minimal 2 orang tenaga ahli profesional yang memiliki SKA (Sertifikat Keahlian)
dengan kualifikasi Ahli Madya (gelar vokasi yang diberikan kepada lulusan diploma
3).
Dalam proses pengerjaan proyek rumah, kontraktor akan melakukan beberapa kali
pertemuan dengan calon customer untuk membahas Rencana Anggaran Biaya
(RAB) dan Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK) dan melakukan survey ke lokasi
proyek rumah tersebut. Saat survey pun biasanya kontraktor akan melakukan
pengukuran yang lebih detail, sehingga perhitungan untuk membuat SPK pun
menjadi lebih akurat.
Setelah memberikan DP, kontraktor akan memulai pekerjaan proyek Anda. Pada
saat pekerjaan sudah mencapai 50%, maka pembayaran kedua akan dilakukan.
Begitupun pembayaran berikutnya, sesuai dengan sistem termin yang telah
disepakati oleh Anda dan kontraktor. Setelah bangunan benar-benar selesai, sisa
pembayaran dapat Anda bayarkan. Untuk memastikan pekerjaan sesuai dengan
harapan, Anda dapat menahan 5-10% dari nilai kontrak sebagai garansi.
Jasa pemborong terdiri dari pekerja yang sudah berpengalaman di bidang konstruksi
bangunan rumah tinggal. Perbedaan yang biasanya paling menonjol dibandingkan
jasa kontraktor adalah pemborong tidak memiliki izin usaha resmi dan tidak
berbadan hukum. Jasa pemborong umumnya dikelola secara individu dan seringkali
tidak ada kesepakatan hitam di atas putih, perjanjian yang dibuat lebih ke dalam
kesepakatan secara lisan.
Sebelum proyek bangun atau renovasi rumah Anda dimulai, Anda juga harus
memastikan jumlah bahan bangunan yang dibutuhkan agar pekerjaan tidak
terganggu.
Keuntungan dalam menggunakan sistem borongan material bahan dan upah adalah
Anda hanya perlu memberikan informasi mengenai spesifikasi material bahan yang
Anda inginkan. Anda tidak perlu memusingkan mengenai pembelian material bahan,
karena pemborong akan melakukan pembelian material dan bahan bangunan serta
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang Anda inginkan. Namun, Anda harus
tetap memonitor proses dan harga pembelian material bahan untuk mengurangi
kecurangan.
Untuk sistem borongan upah saja, sebenarnya sama seperti sistem harian, hanya
saja Anda perlu membeli material bahan bangunan tersebut sendiri. Pada umumnya,
pemborong akan menghitung upah kerja berdasarkan gambar dan spesifikasi
dengan nilai tertentu, misalnya Rp. 1.000.000,-/m2, yang dikalikan dengan luas
bangunan.
Sistem pembayaran ini lebih memberikan kebebasan kepada Anda jika ingin
mengganti desain rencana bangunan Anda. Pada dasarnya, sistem borongan upah
lebih memberikan kepastian akan besarnya total biaya dan lamanya proses
pengerjaan jika dibandingkan dengan sistem harian. Umumnya, pengerjaan proyek
dengan sistem borongan upah juga lebih cepat dari segi waktu. Pastikan juga untuk
mempertimbangkan hal berikut dalam memilih jasa kontraktor dan pemborong:
Untuk lebih merangkum perbedaan jasa kontraktor dengan pemborong. Anda dapat
melihat tabel berikut ini.
Baik jasa kontraktor ataupun pemborong, keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Pada umumnya, jasa kontraktor memang lebih mahal
daripada pemborong karena dikerjakan oleh tenaga ahli berpengalaman dan
memiliki berbadan hukum. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada jasa
pemborong yang juga lebih profesional daripada kontraktor.
Jika Anda membutuhkan jasa yang lebih murah, efisien, untuk rumah tinggal yang
tidak terlalu besar, Anda dapat menggunakan jasa pemborong. Namun bagi Anda
yang membutuhkan jasa konstruksi yang lebih profesional, legal, dan
berpengalaman, maka lebih baik Anda menggunakan jasa kontraktor. Untuk
menjamin kepuasan dan kualitas hasil pekerjaan, Anda sebaiknya selalu mengawasi
pekerjaan kontraktor dan pemborong. Jangan lupakan juga pentingnya menjaga
komunikasi dalam menyatakan keinginan dan kebutuhan Anda agar tidak terjadi
perselisihan.