You are on page 1of 5

Kontraktor adalah sinonim dengan kata Pemborong, definisi lain “Kontraktor”

berasal dari kata “kontrak” artinya surat perjanjian atau kesepakatan kontrak bisa
juga berarti sewa, jadi kontraktor bisa disamakan dengan orang atau suatu badan
hukum atau badan usaha yang di kontrak atau di sewa untuk menjalankan proyek
pekerjaan berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dari pihak pemilik proyek
yang merupakan instansi /lembaga pemerintahan, badan hukum, badan usaha,
maupun perorangan, yang telah melakukan penunjukan secara resmi Berikut aturan-
aturan penunjukan, dan target proyek ataupun order/pekerjaan yang di maksud
tertuang dalam kontrak yang di sepakati antara pemilik proyek (owner) dengan
kontraktor pelaksana. Wilayah bidang usaha kontraktor sebenarnya sangat luas,dan
setiap kontraktor memiliki fokus usaha dan spesialisasi di bidangnya masing-masing
misalnya :

1. Kontraktor bangunan penyedia jasa pelaksana kontruksi


2. Kontraktor bidang jasa pengadaan tenaga kerja
3. Kontraktor bidang pertahanan dan militer
4. Dan lain-lain

Ini Dia Perbedaan Kontraktor


dengan Pemborong
Bingung dalam memilih penyedia jasa yang tepat untuk membangun atau
merenovasi rumah Anda? Sebenarnya ada beberapa pilihan yang bisa Anda ambil
untuk mengerjakan proyek rumah. Anda bisa menggunakan jasa kontraktor ataupun
pemborong bangunan untuk proyek bangun atau renovasi rumah. Nah, apa
sebenarnya perbedaan yang signifikan dari kontraktor dengan pemborong dan apa
saja pekerjaan yang mereka lakukan? Mari simak penjabaran berikut ini.

Ruang Lingkup Kontraktor


Membangun atau merenovasi rumah erat kaitannya dengan jasa kontraktor. Namun
apa sebenarnya pengertian dari kontraktor itu sendiri? Kontraktor adalah orang atau
suatu badan hukum atau badan usaha yang dikontrak untuk menjalankan proyek
pekerjaan berdasarkan isi kontrak yang sudah disepakati oleh kontraktor dan pemilik
proyek.

Jasa kontraktor memang lebih sering terdengar digunakan untuk proyek yang
berskala besar, seperti pembangunan real estate, gedung perkantoran, mall atau
pusat perbelanjaan. Proyek-proyek bonafit tersebut seringkali dikerjakan oleh
kontraktor karena berbagai alasan, salah satunya karena mereka merupakan badan
usaha yang sudah memiliki sertifikasi atau lisensi resmi.

Untuk pembangunan atau renovasi hunian rumah tinggal, jasa kontraktor pun selalu
dapat diandalkan. Dalam mengerjakan proyek tersebut, jasa kontraktor menawarkan
sesuatu yang lebih di luar pengalaman mereka yang malang melintang di dunia
konstruksi. Kelebihannya, yaitu pekerja di dalam kontraktor itu sendiri sudah memiliki
lisensi dan sertifikasi resmi atas keahliannya. Sebagai contoh, untuk mengerjakan
proyek bangunan atau gedung di atas sepuluh miliar, kontraktor harus memiliki
minimal 2 orang tenaga ahli profesional yang memiliki SKA (Sertifikat Keahlian)
dengan kualifikasi Ahli Madya (gelar vokasi yang diberikan kepada lulusan diploma
3).

Dalam proses pengerjaan proyek rumah, kontraktor akan melakukan beberapa kali
pertemuan dengan calon customer untuk membahas Rencana Anggaran Biaya
(RAB) dan Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK) dan melakukan survey ke lokasi
proyek rumah tersebut. Saat survey pun biasanya kontraktor akan melakukan
pengukuran yang lebih detail, sehingga perhitungan untuk membuat SPK pun
menjadi lebih akurat.

Proses pengerjaan proyek rumah yang menggunakan jasa kontraktor memang


membutuhkan lebih banyak persiapan dari customer, hal inilah yang membuat
pekerjaan jasa kontraktor lebih terstruktur. Sehingga jika terjadi kesalahpahaman
pada saat proyek berlangsung, customer dapat merujuk kepada SPK yang telah
dibuat bersama kontraktor.

Sistem Pembayaran Kontraktor


Lalu bagaimana dengan sistem pembayaran kontraktor? Pada umumnya, cara yang
digunakan untuk membayar jasa kontraktor adalah sistem termin (bertahap). Namun,
terdapat juga sistem pembayaran secara cost and fee.

Sistem Pembayaran Termin


Sistem termin ini biasanya dibagi menjadi empat tahap yang dibayar sesuai dengan
progres proyek. Sebelum memulai proyek, umumnya Anda diharuskan untuk
membayar uang muka atau down payment (DP) sebesar 20-30% dari nilai kontrak.

Setelah memberikan DP, kontraktor akan memulai pekerjaan proyek Anda. Pada
saat pekerjaan sudah mencapai 50%, maka pembayaran kedua akan dilakukan.
Begitupun pembayaran berikutnya, sesuai dengan sistem termin yang telah
disepakati oleh Anda dan kontraktor. Setelah bangunan benar-benar selesai, sisa
pembayaran dapat Anda bayarkan. Untuk memastikan pekerjaan sesuai dengan
harapan, Anda dapat menahan 5-10% dari nilai kontrak sebagai garansi.

Sistem Pembayaran Cost and Fee


Dalam sistem pembayaran ini, kontraktor bertindak sebagai pengelola proyek.
Kontraktor yang memakai sistem ini akan mengambil 10% dari nilai proyek sebagai
upahnya.

Sebelum melakukan perjanjian dengan customer, kontraktor sudah harus


menyiapkan anggaran dan jadwal sehingga cash flow proyek bisa terlihat dan
customer dapat mengetahui berapa anggaran yang harus disiapkan setiap bulannya.
Jumlah biaya bisa berbeda-beda karena yang dikerjakan setiap bulannya berbeda.
Dengan sistem ini, biaya tiap bulannya bisa lebih kecil atau lebih besar dari yang
dianggarkan. Jika ada sisa anggaran, maka sisanya akan digunakan untuk bulan
depan, sedangkan bila kurang, akan ditagihkan di bulan berikutnya.

Ruang Lingkup Pemborong


Selain jasa kontraktor, ada satu lagi penyedia jasa yang dapat Anda gunakan untuk
proyek bangun atau renovasi rumah Anda, yaitu jasa pemborong. Apa sebenarnya
yang dikerjakan oleh pemborong dan apa perbedaannya dengan jasa kontraktor?

Jasa pemborong terdiri dari pekerja yang sudah berpengalaman di bidang konstruksi
bangunan rumah tinggal. Perbedaan yang biasanya paling menonjol dibandingkan
jasa kontraktor adalah pemborong tidak memiliki izin usaha resmi dan tidak
berbadan hukum. Jasa pemborong umumnya dikelola secara individu dan seringkali
tidak ada kesepakatan hitam di atas putih, perjanjian yang dibuat lebih ke dalam
kesepakatan secara lisan.

Dibandingkan dengan jasa kontraktor yang lebih sering mengerjakan proyek


berskala besar, jasa pemborong umumnya digunakan untuk membuat hunian rumah
tinggal dengan budget yang tidak terlalu besar. Banyak orang di Indonesia yang
menggunakan jasa pemborong karena biayanya lebih murah daripada jasa
kontraktor. Selain itu, proses pelaksanaan proyek juga tidak terlalu membuat Anda
pusing, karena memang biasanya mereka melewatkan pembuatan RAB ataupun
SPK. Menggunakan jasa pemborong tentu memiliki risiko tersendiri. Karena tidak
berbadan hukum, jika nantinya terjadi perselisihan, kecurangan, atau penipuan pada
proyek rumah, Anda akan sulit memperkarakan permasalahan tersebut ke ranah
hukum.

Sistem Pembayaran Per Hari


Jika Anda menggunakan jasa pemborong, Anda harus menetapkan kesepakatan
atas besarnya upah pekerja setiap harinya sebelum proyek dimulai. Saat ini di
wilayah Jakarta, besarnya upah pekerja berkisar Rp 80.000 – 175.000 per hari.
Dalam pembuatan kesepakatan upah pekerja, Anda dapat menentukan frekuensi
pembayaran, umumnya sekali setiap minggu.

Sebelum proyek bangun atau renovasi rumah Anda dimulai, Anda juga harus
memastikan jumlah bahan bangunan yang dibutuhkan agar pekerjaan tidak
terganggu.

Sistem Pembayaran Borongan


Jika Anda menggunakan jasa pemborong, Anda dapat memborongkan semua
pekerjaan termasuk bahan secara total, atau Anda bisa menyediakan bahan sendiri
dan hanya membayar upah pekerja saja, semua tergantung dengan kebutuhan
Anda.

Keuntungan dalam menggunakan sistem borongan material bahan dan upah adalah
Anda hanya perlu memberikan informasi mengenai spesifikasi material bahan yang
Anda inginkan. Anda tidak perlu memusingkan mengenai pembelian material bahan,
karena pemborong akan melakukan pembelian material dan bahan bangunan serta
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang Anda inginkan. Namun, Anda harus
tetap memonitor proses dan harga pembelian material bahan untuk mengurangi
kecurangan.

Untuk sistem borongan upah saja, sebenarnya sama seperti sistem harian, hanya
saja Anda perlu membeli material bahan bangunan tersebut sendiri. Pada umumnya,
pemborong akan menghitung upah kerja berdasarkan gambar dan spesifikasi
dengan nilai tertentu, misalnya Rp. 1.000.000,-/m2, yang dikalikan dengan luas
bangunan.

Sistem pembayaran ini lebih memberikan kebebasan kepada Anda jika ingin
mengganti desain rencana bangunan Anda. Pada dasarnya, sistem borongan upah
lebih memberikan kepastian akan besarnya total biaya dan lamanya proses
pengerjaan jika dibandingkan dengan sistem harian. Umumnya, pengerjaan proyek
dengan sistem borongan upah juga lebih cepat dari segi waktu. Pastikan juga untuk
mempertimbangkan hal berikut dalam memilih jasa kontraktor dan pemborong:

Tips untuk memilih jasa kontraktor dan pemborong:


1. Dapatkan referensi kontraktor dan pemborong berpengalaman dengan
membaca review mereka tersebut dari customer yang telah menggunakan
jasa mereka sebelumnya. Hal ini akan bermanfaat dalam menentukan
kontraktor dan pemborong yang berkualitas.
2. Cari kontraktor dan pemborong yang dapat diajak untuk bernegosiasi
mengenai pemberian garansi setelah pekerjaan selesai.
3. Diskusikan dan negosiasikan SPK agar penjanjian tersebut dapat
menjelaskan dengan detail hak dan kewajiban customer dan penyedia jasa.
4. Jika Anda belum memiliki desain yang tepat, Anda dapat mencari penyedia
jasa profesional lainnya seperti arsitek.

Untuk lebih merangkum perbedaan jasa kontraktor dengan pemborong. Anda dapat
melihat tabel berikut ini.
Baik jasa kontraktor ataupun pemborong, keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Pada umumnya, jasa kontraktor memang lebih mahal
daripada pemborong karena dikerjakan oleh tenaga ahli berpengalaman dan
memiliki berbadan hukum. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada jasa
pemborong yang juga lebih profesional daripada kontraktor.

Jika Anda membutuhkan jasa yang lebih murah, efisien, untuk rumah tinggal yang
tidak terlalu besar, Anda dapat menggunakan jasa pemborong. Namun bagi Anda
yang membutuhkan jasa konstruksi yang lebih profesional, legal, dan
berpengalaman, maka lebih baik Anda menggunakan jasa kontraktor. Untuk
menjamin kepuasan dan kualitas hasil pekerjaan, Anda sebaiknya selalu mengawasi
pekerjaan kontraktor dan pemborong. Jangan lupakan juga pentingnya menjaga
komunikasi dalam menyatakan keinginan dan kebutuhan Anda agar tidak terjadi
perselisihan.

You might also like