Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
1. Dhaifina Azimatunisa NIM 2119160009
2. Lala Laura Rahman NIM 2119160064
3. Ai Nurniati NIM 2119160080
4. Aep Saepul Rohman NIM 2119160009
Biologi 3-C
E. Replikasi Dna
Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA pada sel.
Replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan. Sel prokariota terus-menerus
melakukan replikasi DNA, pada eukariota waktu terjadinya replikasi DNA
sangatlah diatur yaitu pada fase siklus sel sebelum mitosis atau meiosis 1.
Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu
pembentukan ikatan antara nukleotida.
Replikasi DNA terjadi sebelum sel membelah pada fase siklus sel mendahului
mitosis atau meiosis. Replikasi terjadi dengan proses semikonservatif karena semua
DNA double Helix. Hasil replikasi DNA double strand dan kedua DNA parentals
strand bisa menjadi tempat yang berfungsi sebagai cetakan untuk proses replikasi
Primer stand: pada 3’ dia akan melepaskan 2P dipakai sebagai energi untuk
menempelkan tetapi pada 5’p tidak bisa dilepas karena ketiga P dibutuhkan
sehingga tidak ada energi sehingga tidak pernah terjadi sintesis dari 3’-5’, tetapi
dari 5’- 3’, jadi yang menambah selalu ujung 3’.
Tahapan replikasi DNA berlangsung dalam tiga tahap proses penting yaitu
pengenalan situs awal replikasi, pengudaran pilinan heliks ganda dan sintesis rantai
polinukleotida.
1. Pengenalan situs-situs awal replikasi
Pengenalan ori dilakukan oleh DNA dengan cara mengenali runtutan basa ori.
Suatu DNA diproduksi untuk mengenali titik ori dari DNA pada sel yang sama.
2. Pengudaran pilinan heliks ganda
Pada proses pemudaran ini terdapat tiga protein dan enzim yang berperan yaitu
enzim helikase, girase dan single strand binding protein (SSB). Helikase adalah
kelompok protein yang berfungsi mengedarkan heliks ganda dengan cara
menghilangkan ikatan hidrogen dan memisahkan utasan-utasannya menjadi utas
tunggal. Sebagai contoh kerja helikase protein menempel pada wilayah utas
tunggal kemudian bergerak dengan arah 3--5 menuju bagian utas ganda dan
membebaskan utasan-utasan dan pilinan Helix. Selanjutnya utasan tunggal yang
telah terbebaskan akan ditempeli SSB.
Girase merupakan topoisomerase tipe II yang berfungsi menghilangkan
tegangan pada super Helix positif dengan cara membuka pilinan ke arah negatif
struktur super Helix positif. SSB berfungsi untuk melindungi utas tunggal DNA
dari kemungkinan berpasangan kembali dengan utas pasangannya membentuk
heliks ganda. Selain itu juga melindungi DNA utas tunggal dari serangan
berbagai nuklease dan dapat menghalangi terjadinya transkripsi.
3. Sintesis utasan baru DNA
Dalam proses ini terjadi penggabungan monomer nukleotida menjadi rantai
polinukleotida dengan urutan basa tertentu. Enzim yang berperan dalam proses
ini adalah polimerase RNA, polimerase DNA dan ligase. Tahapan proses sintesis
ini adalah (i) inisiasi oleh polimerase RNA, (ii) perpanjangan rantai oleh
polimerase DNA dan (iii) penyatuan fragmen DNA oleh ligase.
a. Inisiasi oleh polimerase DNA yaitu dalam mengawasi sintesis DNA dibentuk
RNA primer yang terdiri dari beberapa basa yang akan menjadi tempat
polimerase DNA mengaitkan nukleotida DNA pertama. Dua enzim yang
mensintesis RNA primer yaitu polimerase RNA dan primase. Polimerase
bekerja mensintesis RNA primer pada situs ori C sedangkan primase
mengkatalisis RNA primer yang terdapat di depan setiap fragmen Okazaki.
b. Perpanjangan rantai oleh polimerase DNA
Enzim polimerase DNA membentuk ikatan fosfodiester yang merangkaikan
C kelima dari suatu nukleotida terhadap C ketiga dari nukleotida yang baru.
Setiap nukleotida baru ditambahkan pada ujung ke-3 rantai nukleotida yang
sudah ada atau pertumbuhan 5—3. Polimerase DNA dalam proses kerjanya
memerlukan adanya satu DNA utas tunggal yang akan menjadi model untuk
menentukan urutan basa dari rantai nukleotida yang akan disintesisnya.
c. Penyatuan fragmen DNA oleh ligase
Enzim ligase berfungsi menyambungkan dua fragmen rantai polinukleotida
menjadi rantai yang lebih panjang. Dalam replikasi, ligase berperan
menyambungkan dua fragmen Okazaki setelah RNA primer dibuang oleh
polimerase RNA1.
Secara lebih rincinya, proses replikasi DNA adalah sebagai berikut.
a. Inisiasi
Replikasi DNA dimulai pada lokasi spesifik disebut sebagai asal replikasi,
yang memiliki urutan tertentu yang bisa dikenali oleh protein yang disebut
inisiator DnaA. Mereka mengikat molekul DNA di tempat asal, sehingga
mengendur untuk perakitan protein lain dan enzim penting untuk replikasi
DNA. Sebuah enzim yang disebut helikase direkrut ke lokasi untuk
unwinding (proses penguraian/seperti membuka resleting) heliks dalam alur
tunggal.
Helikase melepaskan ikatan hidrogen antara pasangan basa, dengan cara
yang tergantung energi. Titik ini atau wilayah DNA yang sekarang dikenal
sebagai garpu replikasi (Garpu replikasi atau cabang replikasi adalah
struktur yang terbentuk ketika DNA bereplikasi). Setelah heliks yang
terbuka, protein yang disebut untai tunggal mengikat protein (SSB)
mengikat daerah terbuka dan mencegah mereka untuk menempel kembali.
Proses replikasi sehingga dimulai, dan garpu replikasi dilanjutkan dalam
dua arah yang berlawanan sepanjang molekul DNA.
b. Sintesis Primer
Sintesis baru, untai komplementer DNA menggunakan untai yang ada
sebagai template yang dibawa oleh enzim yang dikenal sebagai DNA
polimerase. Selain replikasi mereka juga memainkan peran penting dalam
perbaikan DNA dan rekombinasi.
Namun, DNA polimerase tidak dapat memulai sintesis DNA secara
independen, dan membutuhkan 3′ gugus hidroksil untuk memulai
penambahan nukleotida komplementer. Ini disediakan oleh enzim yang
disebut DNA primase yang merupakan jenis DNA dependent-RNA
polimerase. Ini mensintesis bentangan pendek RNA ke untai DNA yang
ada. Ini segmen pendek disebut primer, dan terdiri dari 9-12 nukleotida. Hal
ini memberikan DNA polimerase platform yang diperlukan untuk mulai
menyalin sebuah untai DNA. Setelah primer terbentuk pada kedua untai,
DNA polimerase dapat memperpanjang primer ini menjadi untai DNA baru.
c. Sintesis leading Strand
f. Ligasi
Setelah penghapusan primer selesai untai tertinggal masih mengandung
celah antara fragmen Okazaki berdekatan. Enzim ligase mengidentifikasi
dan menyumbat celah tersebut dengan menciptakan ikatan fosfodiester
antara 5 ‘fosfat dan 3’ gugus hidroksil fragmen yang berdekatan.
g. Terminasi (Pemutusan)
Replikasi ini terhenti di lokasi terminasi khusus yang terdiri dari urutan
nukleotida yang unik. Urutan ini diidentifikasi oleh protein khusus yang
disebut tus yang mengikat ke situs tersebut, sehingga secara fisik
menghalangi jalur helikase. Ketika helikase bertemu protein tus itu jatuh
bersama dengan untai tunggal protein pengikat terdekat.
DAFTAR PUSTAKA