You are on page 1of 33

NAMA : BAHTIAR ROHMAN

NPM / KELAS : 173110025 / 2A

PROPOSAL PENDIRIAN APOTEK RAKYAT DI DESA KARANGREJO

I. PENDAHULUAN

Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah
satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan
menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.

Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang
diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan
kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan
farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa
fungsi kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan
pembukuan, sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola
Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu
lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek
bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi
apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan
perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.

Apotek rakyat dibentuk untuk memperluas akses obat murah dan terjamin kepada
masyarakat. Selain memperluas akses, apotek rakyat bertujuan untuk menertibkan
peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk
memberikan pelayanan kefarmasian.

Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu
tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan,
maka dibuatlah proposal pendirian Apotek Rakyat di desa Karangrejo yang diharapkan
dapat menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.

Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek tidak
hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat
mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa memberikan keuntungan
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) semata melainkan juga
memiliki fungsi sosoial di masyarakat.

II. TUJUAN

Tujuan pendirian apotek antara lain :

1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.


2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan
penyerahan obat dan bahan obat.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional
dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
5. Memberikan keringanan biaya bagi rakyat kurang m ampu di daerah desa
Prawatasari dalam bentuk subsidi obat

III. PENGELOLAAN FUNGSI APOTEK

Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :

1. Pemilihan lokasi

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :

a. Letaknya strategis
b. Penduduk yang cukup padat

c. Daerah yang ramai

d. Dekat dengan tempat praktek dokter

e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :

a. Fotokopi SIK atau SP

b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata

c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte
hak milik

d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus
dan SIK

e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek

f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA
di Apotek lain

g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi
pemerintah lainnya

h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA

i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi

IV. NAMA APOTEK

Nama apotek yang didirikan adalah Apotek “BR FARMA” yang terletak di Jl. Slamet
Riyadi No.20 desa Kalirejo.
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana Apotek
I (PSA I)

Nama : Bahtiar Rohman, S.Farm., Apt.

Alamat : 23B Rt.01/Rw.02 Kalirejo

2. Pemilik Sarana Apotek II (PSA II)

Nama : Bahtiar Rohman, S.Farm., Apt.

Alamat : Jl. Slamet Riyadi No.20 Kalirejo

V. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN

Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :

1. Bangunan, terdiri dari :

a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien

b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien

c. Ruang peracikan dan penyerahan obat

d. Toilet

2. Kelengkapan bangunan apotek

a. Sumber air

b. Sumber penerangan

c. Alat pemadam

d. Ventilasi
e. Sanitasi

f. Papan nama APA

g. Billboard nama apotek

3. Perlengkapan kerja

a. Alat pengolahan / peracikan :

1) Batang pengaduk

2) Cawan penguap

3) Corong

4) Gelas ukur, gelas piala

5) Kompor / pemanas

6) Labu Erlenmeyer

7) Mortir

8) Penangas air

9) Panci

10) Rak tempat pengering

11) Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen

12) Thermometer

13) Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)

14) Timbangan gram + anak timbangan (ditera)


b. Wadah

1) Pot / botol

2) Kertas perkamen

3) Klip dan kantong plastic

4) Etiket (biru dan putih)

c. Tempat penyimpanan

1) Lemari / rak obat

2) Lemari narkotika

3) Lemari psikotropika

4) Lemari bahan berbahaya

5) Kulkas

4. Perlengkapan Administrasi

a. Blanko surat pesanan

b. Blanko faktur penjualan

c. Blanko nota penjualan

d. Blanko salinan resep

e. Blanko laporan narkotika dan psikotropika

f. Buku catatan pembelian

g. Buku catatan penjualan


h. Buku catatan keuangan

i. Buku catatan narkotika dan psikotropika

j. Buku catatan racun dan bahan berbahaya

k. Kartu stok obat

5. Kelengkapan buku pedoman

a. Buku standar yang wajib :

1) Farmakope Indonesia edisi terakhir

2) Kumpulan peraturan / UU

b. Buku lainnya :

1) IMMS, ISO edisi terbaru

2) Pharmakologi dan terapi

VI. TENAGA KERJA

Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :

Asisten Apoteker : 2 orang

Pembantu umum : 1 orang

Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai
dengan peranannya di dalam apotek.
VII. STRATEGI DAN INOVASI

Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus,
sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek BR FARMA dan
mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun
strategi yang ditempuh antara lain :

1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.


2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan
pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien
pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copy resep.
3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk
pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan
meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas AC,
TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat
parkir yang luas.
5. Kerjasama dengan praktek dokter
6. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam
wilayah Kalirejo)
7. Memberikan bantuan rakyat bagi masyrakat yang kurang mampu dalam bentuk subsidi
obat serta bekerjasama dengan kelurahan setempat

VIII. STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK

Modal diperoleh dari :

I. Bahtiar Rohman, S. Farm., Apt. Rp. 200.000.000;


1. Modal

a. Modal tetap Rp. 30.000.000;


– Perlengkapan penunjang Rp. 30.000.000;
(Mebeler, kulkas)
– Perlengkapan apotek Rp. 20.000.000;
– Biaya perizinan Rp. 2.000.000;
– Kendaraan Rp. 7.000.000;
b. Modal Operasional Rp. 121.000.000
Cadangan modal Rp. 20.000.000; +
Total Modal Rp. 200.000.000;

2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1

a. Biaya rutin bulanan


1). Tenaga kerja
– Apoteker (1 orang) Rp. 1.500.000;
– Asisten Apoteker (2 orang) Rp. 1.000.000; +
Rp. 3.200.000;

2). Biaya lain-lain


– Administrasi Rp. 500.000;
– Listrik, telepon Rp. 600.000;
– Lain-lain Rp. 800.000; +
Rp. 1.900.000;

b. Biaya rutin tahun ke-1


1). Biaya bulanan 12 x Rp. 5.100.000; Rp. 61.200.000;
2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp. 3.200.000; +
Rp. 64.400.000;
3. Proyeksi Pendapatan

a. Pendapatan tahun ke-1


Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan
harga rata-rata perlembar diperkirakan Rp. 75.000; dengan demikian
akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut :
– Penjualan resep tahun I (10x25x12)xRp.75.000; Rp. 225.000.000;
– Penjualan bebas 25x12xRp. 350.000; Rp. 105.000.000;
– Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. 100.000; Rp. 30.000.000;+
Total Rp. 360.000.000;

b. Pengeluaran tahun ke-1


– Pembelian obat resep Rp. 100.000.000;
– Pembelian obat bebas Rp. 50.000.000;
– Pembelian OWA Rp. 40.000.000;
– Pengeluaran rutin tahun I Rp. 70.000.000;+
Total Rp. 260.000.000;

c. Perkiraan laba rugi tahun ke I


Pendapatan tahun I Rp. 360.000.000;
Pengeluaran tahun I Rp. 260.000.000; –
Laba sebelum pajak Rp. 100.000.000;
Pajak pendapatan (10%) Rp. 15.000.000; –
Laba netto Rp. 85.000.000;

4. Perhitungan batas laba / rugi (BEP) tahun I

Pay back periode = 2,3 tahun

a. ROI = 42.5%

b. BEP = 143.111.111 / tahun

= 11.925.925 / bulan
= 397.530 / hari

c. Prosentase BEP = 40.25 %

d. Kapasitas = 40.25% x ( 10x25x12 )

= 1207 lembar / tahun

= 100 lembar / bulan

= 4 lembar / hari

IX. PENUTUP

Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka


pendirian Apotek BR FARMA di desa Kalirejo, mempunyai prospek yang cukup bagus,
baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.
NAMA : MARIA CORNELIA MELATISUKMA

NPM / KELAS : 173110105 / 2D

PROPOSAL PENDIRIAN APOTEK RAKYAT DI DESA KARANGREJO

I. PENDAHULUAN

Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah
satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan
menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.

Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang
diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan
kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan
farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa
fungsi kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan
pembukuan, sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola
Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu
lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek
bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi
apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan
perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.

Apotek rakyat dibentuk untuk memperluas akses obat murah dan terjamin kepada
masyarakat. Selain memperluas akses, apotek rakyat bertujuan untuk menertibkan
peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk
memberikan pelayanan kefarmasian.

Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu
tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan,
maka dibuatlah proposal pendirian Apotek Rakyat di desa Karangrejo yang diharapkan
dapat menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.

Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek tidak
hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat
mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa memberikan keuntungan
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) semata melainkan juga
memiliki fungsi sosoial di masyarakat.

II. TUJUAN

Tujuan pendirian apotek antara lain :

6. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.


7. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan
penyerahan obat dan bahan obat.
8. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
9. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional
dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
10. Memberikan keringanan biaya bagi rakyat kurang mampu di daerah desa
Prawatasari dalam bentuk subsidi obat

III. PENGELOLAAN FUNGSI APOTEK

Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :

1. Pemilihan lokasi

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :

a. Letaknya strategis
b. Penduduk yang cukup padat

c. Daerah yang ramai

d. Dekat dengan tempat praktek dokter

e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :

a. Fotokopi SIK atau SP

b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata

c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte
hak milik

d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus
dan SIK

e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek

f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA
di Apotek lain

g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi
pemerintah lainnya

h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA

i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi

IV. NAMA APOTEK

Nama apotek yang didirikan adalah Apotek “JASMINE FARMA” yang terletak di Jl.
Slamet Riyadi No.20 desa Kalirejo.
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana Apotek
I (PSA I)

Nama : Maria Cornelia MelatiSukma, S.Farm., Apt.

Alamat : 23B Rt.01/Rw.02 Kalirejo

2. Pemilik Sarana Apotek II (PSA II)

Nama : Maria Cornelia MelatiSukma, S.Farm., Apt

Alamat : Jl. Slamet Riyadi No.20 Kalirejo

V. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN

Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :

1. Bangunan, terdiri dari :

a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien

b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien

c. Ruang peracikan dan penyerahan obat

d. Toilet

2. Kelengkapan bangunan apotek

a. Sumber air

b. Sumber penerangan

c. Alat pemadam

d. Ventilasi
e. Sanitasi

f. Papan nama APA

g. Billboard nama apotek

3. Perlengkapan kerja

a. Alat pengolahan / peracikan :

1) Batang pengaduk

2) Cawan penguap

3) Corong

4) Gelas ukur, gelas piala

5) Kompor / pemanas

6) Labu Erlenmeyer

7) Mortir

8) Penangas air

9) Panci

10) Rak tempat pengering

11) Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen

12) Thermometer

13) Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)

14) Timbangan gram + anak timbangan (ditera)


b. Wadah

1) Pot / botol

2) Kertas perkamen

3) Klip dan kantong plastic

4) Etiket (biru dan putih)

c. Tempat penyimpanan

1) Lemari / rak obat

2) Lemari narkotika

3) Lemari psikotropika

4) Lemari bahan berbahaya

5) Kulkas

4. Perlengkapan Administrasi

a. Blanko surat pesanan

b. Blanko faktur penjualan

c. Blanko nota penjualan

d. Blanko salinan resep

e. Blanko laporan narkotika dan psikotropika

f. Buku catatan pembelian

g. Buku catatan penjualan


h. Buku catatan keuangan

i. Buku catatan narkotika dan psikotropika

j. Buku catatan racun dan bahan berbahaya

k. Kartu stok obat

5. Kelengkapan buku pedoman

a. Buku standar yang wajib :

1) Farmakope Indonesia edisi terakhir

2) Kumpulan peraturan / UU

b. Buku lainnya :

1) IMMS, ISO edisi terbaru

2) Pharmakologi dan terapi

VI. TENAGA KERJA

Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :

Asisten Apoteker : 2 orang

Pembantu umum : 1 orang

Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai
dengan peranannya di dalam apotek.
VII. STRATEGI DAN INOVASI

Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus,
sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek JASMINE
FARMA dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah
lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :

8. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.


9. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan
pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien
pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copy resep.
10. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk
pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan
meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
11. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas AC,
TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat
parkir yang luas.
12. Kerjasama dengan praktek dokter
13. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam
wilayah Kalirejo)
14. Memberikan bantuan rakyat bagi masyrakat yang kurang mampu dalam bentuk subsidi
obat serta bekerjasama dengan kelurahan setempat

VIII. STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK

Modal diperoleh dari :

I. Maria Cornelia MelatiSukma, S. Farm., Apt. Rp. 200.000.000;


1. Modal

a. Modal tetap Rp. 30.000.000;


– Perlengkapan penunjang Rp. 30.000.000;
(Mebeler, kulkas)
– Perlengkapan apotek Rp. 20.000.000;
– Biaya perizinan Rp. 2.000.000;
– Kendaraan Rp. 7.000.000;
b. Modal Operasional Rp. 121.000.000
Cadangan modal Rp. 20.000.000; +
Total Modal Rp. 200.000.000;

2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1

a. Biaya rutin bulanan


1). Tenaga kerja
– Apoteker (1 orang) Rp. 1.500.000;
– Asisten Apoteker (2 orang) Rp. 1.000.000; +
Rp. 3.200.000;

2). Biaya lain-lain


– Administrasi Rp. 500.000;
– Listrik, telepon Rp. 600.000;
– Lain-lain Rp. 800.000; +
Rp. 1.900.000;

b. Biaya rutin tahun ke-1


1). Biaya bulanan 12 x Rp. 5.100.000; Rp. 61.200.000;
2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp. 3.200.000; +
Rp. 64.400.000;
3. Proyeksi Pendapatan

a. Pendapatan tahun ke-1


Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan
harga rata-rata perlembar diperkirakan Rp. 75.000; dengan demikian
akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut :
– Penjualan resep tahun I (10x25x12)xRp.75.000; Rp. 225.000.000;
– Penjualan bebas 25x12xRp. 350.000; Rp. 105.000.000;
– Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. 100.000; Rp. 30.000.000;+
Total Rp. 360.000.000;

b. Pengeluaran tahun ke-1


– Pembelian obat resep Rp. 100.000.000;
– Pembelian obat bebas Rp. 50.000.000;
– Pembelian OWA Rp. 40.000.000;
– Pengeluaran rutin tahun I Rp. 70.000.000;+
Total Rp. 260.000.000;

c. Perkiraan laba rugi tahun ke I


Pendapatan tahun I Rp. 360.000.000;
Pengeluaran tahun I Rp. 260.000.000; –
Laba sebelum pajak Rp. 100.000.000;
Pajak pendapatan (10%) Rp. 15.000.000; –
Laba netto Rp. 85.000.000;

4. Perhitungan batas laba / rugi (BEP) tahun I

Pay back periode = 2,3 tahun

a. ROI = 42.5%

b. BEP = 143.111.111 / tahun

= 11.925.925 / bulan
= 397.530 / hari

c. Prosentase BEP = 40.25 %

d. Kapasitas = 40.25% x ( 10x25x12 )

= 1207 lembar / tahun

= 100 lembar / bulan

= 4 lembar / hari

IX. PENUTUP

Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka


pendirian Apotek JASMINE FARMA di desa Kalirejo, mempunyai prospek yang cukup
bagus, baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.
NAMA : CANTIKA MITA UDDAROIN

NPM / KELAS : 173110029 / 2B

PROPOSAL PENDIRIAN APOTEK RAKYAT DI DESA KARANGREJO

I. PENDAHULUAN

Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah
satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan
menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.

Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang
diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan
kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan
farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa
fungsi kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan
pembukuan, sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola
Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu
lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek
bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi
apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan
perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.

Apotek rakyat dibentuk untuk memperluas akses obat murah dan terjamin kepada
masyarakat. Selain memperluas akses, apotek rakyat bertujuan untuk menertibkan
peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk
memberikan pelayanan kefarmasian.

Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu
tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan,
maka dibuatlah proposal pendirian Apotek Rakyat di desa Kalirejo yang diharapkan dapat
menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.

Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek tidak
hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat
mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa memberikan keuntungan
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) semata melainkan juga
memiliki fungsi sosoial di masyarakat.

II. TUJUAN

Tujuan pendirian apotek antara lain :

11. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
12. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan
penyerahan obat dan bahan obat.
13. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
14. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional
dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
15. Memberikan keringanan biaya bagi rakyat kurang mampu di daerah desa
Prawatasari dalam bentuk subsidi obat

III. PENGELOLAAN FUNGSI APOTEK

Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :

1. Pemilihan lokasi

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :

a. Letaknya strategis
b. Penduduk yang cukup padat

c. Daerah yang ramai

d. Dekat dengan tempat praktek dokter

e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :

a. Fotokopi SIK atau SP

b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata

c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte
hak milik

d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus
dan SIK

e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek

f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA
di Apotek lain

g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi
pemerintah lainnya

h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA

i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi

IV. NAMA APOTEK

Nama apotek yang didirikan adalah Apotek “CANTIKA SEHAT” yang terletak di Jl.
Slamet Riyadi No.20 desa Kalirejo.
3. Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana Apotek
I (PSA I)

Nama : Cantika Mita Uddaroin, S.Farm., Apt.

Alamat : 23B Rt.01/Rw.02 Kalirejo

4. Pemilik Sarana Apotek II (PSA II)

Nama : Cantika Mita Uddaroin, S.Farm., Apt.

Alamat : Jl. Slamet Riyadi No.20 Kalirejo

V. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN

Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :

4. Bangunan, terdiri dari :

a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien

b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien

c. Ruang peracikan dan penyerahan obat

d. Toilet

5. Kelengkapan bangunan apotek

a. Sumber air

b. Sumber penerangan

c. Alat pemadam

d. Ventilasi
e. Sanitasi

f. Papan nama APA

g. Billboard nama apotek

6. Perlengkapan kerja

a. Alat pengolahan / peracikan :

1) Batang pengaduk

2) Cawan penguap

3) Corong

4) Gelas ukur, gelas piala

5) Kompor / pemanas

6) Labu Erlenmeyer

7) Mortir

8) Penangas air

9) Panci

10) Rak tempat pengering

11) Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen

12) Thermometer

13) Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)

14) Timbangan gram + anak timbangan (ditera)


b. Wadah

1) Pot / botol

2) Kertas perkamen

3) Klip dan kantong plastic

4) Etiket (biru dan putih)

c. Tempat penyimpanan

1) Lemari / rak obat

2) Lemari narkotika

3) Lemari psikotropika

4) Lemari bahan berbahaya

5) Kulkas

4. Perlengkapan Administrasi

a. Blanko surat pesanan

b. Blanko faktur penjualan

c. Blanko nota penjualan

d. Blanko salinan resep

e. Blanko laporan narkotika dan psikotropika

f. Buku catatan pembelian

g. Buku catatan penjualan


h. Buku catatan keuangan

i. Buku catatan narkotika dan psikotropika

j. Buku catatan racun dan bahan berbahaya

k. Kartu stok obat

5. Kelengkapan buku pedoman

a. Buku standar yang wajib :

1) Farmakope Indonesia edisi terakhir

2) Kumpulan peraturan / UU

b. Buku lainnya :

1) IMMS, ISO edisi terbaru

2) Pharmakologi dan terapi

VI. TENAGA KERJA

Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :

Asisten Apoteker : 2 orang

Pembantu umum : 1 orang

Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai
dengan peranannya di dalam apotek.
VII. STRATEGI DAN INOVASI

Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus,
sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek BR FARMA dan
mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun
strategi yang ditempuh antara lain :

15. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.


16. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan
pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien
pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copy resep.
17. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk
pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan
meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
18. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas AC,
TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat
parkir yang luas.
19. Kerjasama dengan praktek dokter
20. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam
wilayah Kalirejo)
21. Memberikan bantuan rakyat bagi masyrakat yang kurang mampu dalam bentuk subsidi
obat serta bekerjasama dengan kelurahan setempat

VIII. STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK

Modal diperoleh dari :

I. Cantika Mita Uddaroin, S. Farm., Apt. Rp. 200.000.000;


4. Modal

a. Modal tetap Rp. 30.000.000;


– Perlengkapan penunjang Rp. 30.000.000;
(Mebeler, kulkas)
– Perlengkapan apotek Rp. 20.000.000;
– Biaya perizinan Rp. 2.000.000;
– Kendaraan Rp. 7.000.000;
b. Modal Operasional Rp. 121.000.000
Cadangan modal Rp. 20.000.000; +
Total Modal Rp. 200.000.000;

5. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1

a. Biaya rutin bulanan


1). Tenaga kerja
– Apoteker (1 orang) Rp. 1.500.000;
– Asisten Apoteker (2 orang) Rp. 1.000.000; +
Rp. 3.200.000;

2). Biaya lain-lain


– Administrasi Rp. 500.000;
– Listrik, telepon Rp. 600.000;
– Lain-lain Rp. 800.000; +
Rp. 1.900.000;

b. Biaya rutin tahun ke-1


1). Biaya bulanan 12 x Rp. 5.100.000; Rp. 61.200.000;
2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp. 3.200.000; +
Rp. 64.400.000;
6. Proyeksi Pendapatan

a. Pendapatan tahun ke-1


Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan
harga rata-rata perlembar diperkirakan Rp. 75.000; dengan demikian
akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut :
– Penjualan resep tahun I (10x25x12)xRp.75.000; Rp. 225.000.000;
– Penjualan bebas 25x12xRp. 350.000; Rp. 105.000.000;
– Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. 100.000; Rp. 30.000.000;+
Total Rp. 360.000.000;

b. Pengeluaran tahun ke-1


– Pembelian obat resep Rp. 100.000.000;
– Pembelian obat bebas Rp. 50.000.000;
– Pembelian OWA Rp. 40.000.000;
– Pengeluaran rutin tahun I Rp. 70.000.000;+
Total Rp. 260.000.000;

c. Perkiraan laba rugi tahun ke I


Pendapatan tahun I Rp. 360.000.000;
Pengeluaran tahun I Rp. 260.000.000; –
Laba sebelum pajak Rp. 100.000.000;
Pajak pendapatan (10%) Rp. 15.000.000; –
Laba netto Rp. 85.000.000;

4. Perhitungan batas laba / rugi (BEP) tahun I

Pay back periode = 2,3 tahun

a. ROI = 42.5%

b. BEP = 143.111.111 / tahun

= 11.925.925 / bulan
= 397.530 / hari

c. Prosentase BEP = 40.25 %

d. Kapasitas = 40.25% x ( 10x25x12 )

= 1207 lembar / tahun

= 100 lembar / bulan

= 4 lembar / hari

IX. PENUTUP

Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka


pendirian Apotek CANTIKA SEHAT di desa Kalirejo, mempunyai prospek yang cukup
bagus, baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.

You might also like