You are on page 1of 18

Asuhan keperawatan teori

1. Pengkajian
A. Identitas
Nama : Dengan inisial
Umur : Paling sering 30 – 50 tahun
Jenis kelamin : Lebih banyak pada pria
Alamat : Tinggal di daerah panas

B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
Biasanya keluhan utama klien merasakan nyeri, akut/kronik dan kolik yang menyebar ke paha
dan genetelia.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Biasanya klien yang menderita penyakit batu ginjal, pernah menderita penyakit infeksi saluran
kemih.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga menderita batu ginjal dan hipertensi

C.Fungsional Gordon
1. Pola persepsi dan management
Pola ini akan menjelaskan bagaimana penderita batu ginjal ini mengatasi penyakit yang di
deritanya,apakah langsung di bawa ke rumah sakit atau tidak.
2. Pola nutrisi dan metabolic
Menjelaskan bagaimana makan klien, apakah mengalami muntah. Dan biasanya klien sering
mengalami hidrasi
3. Pola eliminasi
Klien akan mengalami gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit. Dan biasanya klien
terserang diare
4. Pola aktivitas dan latihan
Aktivitas dan latihan klien akan terganggu, karena klien mengalami nyeri dan bengkak pada
tungkai
5. Pola kognitif dan perceptual
Biasanya klien yang menderita batu ginjal tidak mengalami gangguan pada penglihatan, dan
pendengaran
6. Pola istirahat dan tidur
Biasanya tidur dan istirahat klien terganggu, karena merasakan nyeri yang sangat hebat pada
daerah tungkai
7. Pola konsep diri dan persepsi
Biasanya klien sering merasa cemas akan penyakitnya
8. Pola peran dan hubungan
Klien lebih sering menutup diri, dan sering mengabaikan perannya baik sebagai suami, maupun
ayah
9. Pola reproduksi dan seksual
Biasanya klien yang menderita batu ginjal mengalami gangguan reproduksi dan seksual nya,
sehingga iya tidak dapat memenuhi kebutuhan seksualnya
10. Pola coping dan toleransi
Klien yang menderita batu ginjal cenderung stres, karena cemas memikirkan penyakitnya, yang
tak kunjung sembuh
11. Pola nilai dan keyakinan
Klien agak susah melakukan aktivitas ibadah nya, karena dirumah sakit klien menggunakan
kateter
Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan yang perlu dikaji
adalah:
a. Aktivitas/istirahat:
Gejala:
1. Riwayat pekerjaan monoton, aktivitas fisik rendah, lebih banyak duduk
2. Riwayat bekerja pada lingkungan bersuhu tinggi
3. Keterbatasan mobilitas fisik akibat penyakit sistemik lainnya (cedera serebrovaskuler, tirah
baring lama)
b. Sirkulasi
Tanda:
1. Peningkatan TD, HR (nyeri, ansietas, gagal ginjal)
2. Kulit hangat dan kemerahan atau pucat
c. Eliminasi
Gejala:
1. Riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya
2. Penurunan volume urine
3. Rasa terbakar, dorongan berkemih
4. Diare
Tanda:
1. Oliguria, hematuria, piouria
2. Perubahan pola berkemih
3. Makanan dan cairan:
d. Nutrisi
Gejala:
1. Mual/muntah, nyeri tekan abdomen
2. Riwayat diet tinggi purin, kalsium oksalat dan atau fosfat
3. Hidrasi yang tidak adekuat, tidak minum air dengan cukup
Tanda:
1. Distensi abdomen, penurunan/tidak ada bising usus
2. Muntah
e. Nyeri dan kenyamanan:
Gejala:
1. Nyeri hebat pada fase akut (nyeri kolik), lokasi nyeri tergantung lokasi batu (batu ginjal
menimbulkan nyeri dangkal konstan)
Tanda:
1. Perilaku berhati-hati, perilaku distraksi
2. Nyeri tekan pada area ginjal yang sakit
f. Keamanan:
Gejala:
1. Penggunaan alkohol
2. Demam/menggigil
g. Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala:
1. Riwayat batu saluran kemih dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, ISK kronis
2. Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme
3. Penggunaan antibiotika, antihipertensi, natrium bikarbonat, alopurinul, fosfat, tiazid, pemasukan
berlebihan kalsium atau vitamin.
2. Diagnosa keperawatan (NANDA, NOC, NIC )

DIAGNOSA NOC NIC

Nyeri akut  Kontrol Nyeri  Manajemen Nyeri


Defenisi : Klien diharapkan mampu Intrevensi yang akan dilakukan :
Pengalaman emosional dan untuk : - Lakukan penilaian nyeri secara
sensori yang tidak
- Menilai factor penyebab komprehensif dimulai dari lokasi,
menyenangkan yang muncul - Menilai gejala dari nyeri karakteristik, durasi, frekuensi,
dari kerusakan jaringan secara kualitas, intensitas dan penyebab.
- Gunakan tanda tanda vital
aktual dan potensial atau - Evaluasi bersama pasien dan
memantau perawatan
menunjukkan adanya tenaga kesehatan lainnya dalam
kerusakan - Laporkan tanda / gejala menilai efektifitas pengontrolan nyeri
nyeri pada tenaga kesehatan yang pernah dilakukan
professional - Bantu pasien dan keluarga
- Gunakan catatan nyeri mencari dan menyediakan dukungan.
- Gunakan metoda penilaian yang
 Tingkat Kenyamanan
berkembang untuk memonitor
Klien diharapkan mampu
perubahan nyeri serta
untuk :
mengidentifikasi faktor aktual dan
- Melaporkan potensial dalam mempercepat
Perkembangan Fisik penyembuhan
- Melaporkan  Pemberian Obat Penenang
perkembangan kepuasan Intrevensi yang akan dilakukan :

- -
Melaporkan Kaji riwayat kesehatan pasien dan
perkembangan psikologi riwayat pemakaian obat penenang
- Tanyakan kepada pasien atau
- Mengekspresikan
keluarga tentang pengalaman
perasaan dengan lingkungan
pemberian obat penenang
fisik sekitar
sebelumnya
- Menekspresikan kepuasan
- Lihat kemungkinan alergi obat
dengan Kontrol nyeri - Tinjau ulang tentang
contraindikasi pemberian obat
 Tingkatan Nyeri penenang
 Pemberian Analgesic
Klien diharapkan mampu
Intrevensi yang akan dilakukan :
untuk:
- Tentukan lokasi , karakteristik,
- Melaporkan Nyeri
mutu, dan intensitas nyeri sebelum
- Ekspresi nyeri lisan mengobati pasien
- Ekspresi wajah saat nyeri- Periksa order/pesanan medis
untuk obat, dosis, dan frekuensi yang
- Melindungi bagian tubuh
ditentukan analgesik
yang nyeri
- Cek riwayat alergi obat
- Perubahan frekuensi
pernapasan

Kekurangan Volume Cairan  Keseimbangan  Manajemen Elektrolit


Defenisi : Elektrolit Asam dan Basa Intrevensi yang akan dilakukan :
Keadaan individu yang Klien diharapkan mampu
- Monitor serum elektrolit
mengalami penurunan untuk: abnormal
cairanintravaskuler,interstisial,
- Denyut jantung - Monitor manifestasi imbalance
dan atauintrasel. Diagnosis ini
- Irama jantung cairan
merujuk ke dehidrasi yang
- Pernapasan - Pertahankan kepatenan akses IV
merupakan kehilangan cairan
- Irama napas - Berikan cairan sesuai kebutuhan
saja tanpa perubahan dalam
- Kekuatan otot - Catat intake dan output secara
natrium.  Keseimbangan Cairan akurat
Klien diharapkan mampu  Manajemen Syok
untuk: Intrevensi yang akan dilakukan :

- Tekanan darah - Monitor tanda dan gejala


- Tekanan arteri perdarahan yang konsisten.
- Tekanan vena sentral - Catat pendarahan tertutup pada
- Palpasi nadi perifer pasien.
- Kesimbangan intake & - Cegah kehilangan darah (ex :
output (24jam) melakukan penekanan pada tempat
- Kestabilan berat badan terjadi perdarahan)
- Konfusi yang tidak - Berikan cairan IV, yang tepat/
tampak - Catat Hb/Ht sebelum dan sesudah
- Hidrasi kulit kehilangan darah sesuai indikasi.
 Hidrasi - Berikan tambahan darah (ex :
Klien diharapkan mampu platelet, plasma) yang sesuai.
untuk: - Monitor faktor koagulasi,
termasuk waktu protombin (PT),
- Hidrasi kulit
- Kelembaban membran PTT, fibrinogen, degrtadasi fibrin,
mukosa den jumlah platelet, jika diperlukan.
- Haus yang abormal (-) - Gunakan celana MAST jika perlu.
- Perubahan suara napas (-)
- Napas pendek (-)  Pemantauan Cairan
- Mata yang cekung (-) Intrevensi yang akan dilakukan :
- Demam (-) - Kaji tentang riwayat jumlah dan
- Keringat tipe intake cairan dan pola eliminasi
- Kaji kemungkinan factor resiko
terjadinya imbalan cairan (seperti :
hipertermia, gagal jantung, diaforesis,
diare, muntah, infeksi, disfungsi hati)
- Monitor BB, intake dan output
- Monitor nilai elektrolit urin dan
serum
- Monitor osmolalitas urin dan
serum
- Monitor denyut jantung, status
respirasi
Gangguan Eliminasi  Eliminasi urin  Manajemen cairan
Defenisi : Klien diharapkan mampu Intrevensi yang akan dilakukan :
untuk: - Timbang BB tiap hari
disfungsi dalam eliminasi
urine - Pola eliminasi - Hitung haluran
- Bau urin - Pertahankan intake yang akurat
- Jumlah urin - Pasang kateter urin
- Warna urin - Monitor status hidrasi (seperti
- Partikel urin yang bebas :kelebapan mukosa membrane, nadi)
- Kejernihan urin - Monitor TTV
- Pencernaan cairan yang - Monitor adanya indikasi
adekuat retensi/overload cairan (seperti
- Keseimbangan intake dan :edem, asites, distensi vena leher)
output dalam 24 jam - Monitor perubahan BB klien
- Urin yang keluar disertai sebelum dan sesudah dialisa
nyeri - Monitor status nutrisi
- Urin yang tak lancar
keluar
- Urin yang keluar dengan
tergesa-gesa
- Pengawasan urin
- Pengosongan kandung
kemih dengan lengkap
- Tahu akan keluarnya urin

BAB III
TINJAUAN KASUS
Skenario
Ny. F (55 tahun) seorang karyawan swasta MRS dengan keluhan nyeri pinggang kanan.
Nyeri hilang timbul dan menjalar ke perut dan tidak dipengaruhi mobilitas fisik. Ny. F mengaku
4 bulan yang lalu sering mengalami nyeri yang sama, dan nyeri hialang setelah diberikan obat
penghilang easa nyeri dari dokter. Nyeri dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak
menghilang dengan obat yang biasa dimakan, selanjutnya Ny. F dibawa oleh suami ke RS. Ny. F
juga mengeluh mual dan muntah sekitar 4-5 kali sejak 1 hari yang lalu dan demam dan air
kencing keruh dan 0liguri (+) dg jumlah sekitar 400ml/24 jam. Ny. F mengaku BAB dan Bak
selama ini tidak ada masalah. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Kondisi umum= gelisah
dan tampak meringis namun nyeri nonkolik; TD= 120/90 mmHg; HR= 102x/mnt RR= 28x/mnt ;
Suhu= 38,70C ; abdomen: inspeksi=flatuensi (+), palpasi: nyeri tekan kuadaran kanan atas (+),
perkusi: timpani pada abdomen dan nyeri ketok CVA dexter (+), auskultasi : bising usus
menurun. Pada pemeriksaan lab didaptkan : Hb=14gr/dl, leukosit = 15.000/mm3, ureum=
24mg/dl, creatinin =2,5 mg/dl. Pada pemeriksaan penunjang USG menunjukkan hidronefrosis
dextra. Pada pemeriksaan BNO-PIV : tampak bayangan radio opak Lumbal III dektra, fungsi
ginjal masih baik namun terdapat hidronefrosis ren dektra grade II.

A. Pengkajian
a. Identitas
Nama : Ny. F
Umur : 55 Tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
b. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan utama
Ny. F (55 tahun) seorang karyawan swasta MRS dengan keluhan nyeri pinggang kanan.
2) Riwayat Sekarang
Nyeri hilang timbul dan menjalar ke perut dan tidak dipengaruhi mobilitas fisik.Nyeri
dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak menghilang dengan obat yang biasa
dimakan, selanjutnya Ny. F dibawa oleh suami ke RS. Ny. F juga mengeluh mual dan muntah
sekitar 4-5 kali sejak 1 hari yang lalu dan demam dan air kencing keruh dan 0liguri (+) dg jumlah
sekitar 400ml/24 jam. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Kondisi umum= gelisah dan
tampak meringis namun nyeri nonkolik; TD= 120/90 mmHg; HR= 102x/mnt RR= 28x/mnt ;
Suhu= 38,70C ; abdomen: inspeksi=flatuensi (+), palpasi: nyeri tekan kuadaran kanan atas (+),
perkusi: timpani pada abdomen dan nyeri ketok CVA dexter (+), auskultasi : bising usus
menurun. Pada pemeriksaan lab didaptkan : Hb=14gr/dl, leukosit = 15.000/mm3, ureum=
24mg/dl, creatinin =2,5 mg/dl. Pada pemeriksaan penunjang USG menunjukkan hidronefrosis
dextra. Pada pemeriksaan BNO-PIV : tampak bayangan radio opak Lumbal III dektra, fungsi
ginjal masih baik namun terdapat hidronefrosis ren dektra grade II.
3) Riwayat Dahulu
Ny. F mengaku BAB dan Bak selama ini tidak ada masalah.
4) Riwayat Keluarga ; -

c. Pola Fungsional
Pola Fungsional Hasil
Pola Aktivitas -
Pola Sirkulasi TD= 120/90 mmHg; HR= 102x/mnt RR= 28x/mnt ; Suhu=
38,70C
Pola Nutrisi Ny. F juga mengeluh mual dan muntah sekitar 4-5 kali sejak 1
hari yang lalu
Pola Eliminasi Ny.F mengatakan air kencing keruh dan oliguri dg jumlah sekitar
400ml/24 jam.
Pola Istirahat -
Pola Kenyamana Ny.F mengeluh nyeri pinggang kanan. Nyeri hilang timbul dan
menjalar ke perut dan tidak dipengaruhi mobilitas fisik. Nyeri
dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak menghilang
dengan obat yang biasa dimakan. Kondisi umum= gelisah dan
tampak meringis namun nyeri nonkolik.
Pola Koping -
Pola Keyakinan -
Pola Kognitif -
Pola Seksual -

d. Pemeriksaan Penunjang
1) Keadaan umum
Kondisi umum = gelisah dan tampak meringis namun nyeri nonkolik.
Pemeriksaan Fisik Hasil
Inspeksi Flatuensi (+)
Palpasi Nyeri tekan kuadran kanan atas (+)
Perkusi Timpani pada abdomen dan nyeri ketok
CVA dextra (+)
Auskultasi Bising usus menurun

2) Tanda-Tanda Vital
TTV Nilai Normal Nilai Pasien Abnormalitas
TD Bayi : 70-90/50 mmHg 120/90 mmHg Meningkat : Apabila terjadi
Anak : 80-100/60 mmHg penyakit ginjal, kelainan
Remaja : 90-110/66 hormonal, keadaan emosi yang
mmHg tak menentu.
Dewasa muda : 110- Menurun : Pelebaran pembuluh
140/60-90 mmHg darah, efeksamping obat,
Dewasa tua ; 130- anemia, hati, dehidrasi, kurang
150/80-90 mmHg. nutrisi.
RR Bayi ; 30-40 x/i 28x/i Meningkat : Apabila terjadi
Anak : 20-30 x/i susunan tulang yang abnormal,
Dewasa : 16-20x/i kekurangan cairan, emosi yang
Lansia : 14-16 x/i tidak stabil
Nadi Bayi : 120-130 x/i 102 x/i Meningkat : penyakit jantung,
Anak : 80-90 x/i peningkatn keton, penuruna
Dewasa : 70-100 x/i volume darah
Lansia : 60-70 x/i Penurunan ; tidak elastisnya
dinding arteri.
Suhu 36,5- 37,5 0C 38,70C Mneingkat : demam dapat
disebabkan infeksi maupun
kompensasi dari tubuh.
Menurun : terjadi penurunan
produksi panas, gangguan
hormon tiroid atau pituitary,
gangguan hipotalamus,
kelelahan dan krang cairan.

3) Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan Nilai normal Hasil Abnormalitas
Hb Wanita : 12-16 gr/dl 14 gr/dl Penurunan : anemia, penyakit ginjal,
Pria: 14- 18 gr/dl obat seperti antibiotik, aspirin
Anak-anak : 10-16
gr/dl Peningkatan : dehidrasi, gagal jantung,
Bayi baru : 12-24
gr/dl
Leukosit 5000- 10.000 mm3 15.000/mm3 Meningkat : proses inflamasi, misal
pneumonia, tuberculosis, tonsil dan
lain-lain, antibiotik terutama
ampicillin
Menurun : Infeksi terutama oleh virus,
malaria, alkohol, obat-obatan.
Ureum 24 mg/dl Meningkat : Penurunan aliran darah ke
ginjal. Syok, dehidrasi, peningkatan
katabolisme protein, leukemia, cidera,
obstruksi saluran kemih, urtrhra yang
menghambat ekskresi.
Menurun : nekrotik hepatik akut,
malnutrisi protein, obat fenotiazin.
Kreatini Wanita : 0,5 – 0,9 2,5 mg/dl Meningkat : penurunan fungsi ginjal,
mg/dl gagal ginjal, kanker, serangan jantung,
Pria ; 0,6- 1,3 gr/dl obat-obatan dapt meningkatkan
Anak : 0,4 – 1,2 kreatinin.
mg/dl Menurun: distrofi otot, myasthenia
gravis, kerusakan pada ginjal.

Pemeriksaan Diagnostik Hasil


USG Hidronefrosis dextra
BON-PIV Tampak bayangan radio opak Lumbal III
dektra, fungsi ginjal masih baik namun terdapat
hidronefrosis ren dektra grade II.

B. Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
1. Pasien mengeluh nyeri pinggang kanan 1. Pasien tampak meringis dan gelisah
2. Pasien menegatakan 4 bulan yang lalu
2. Leukosit 15.000 mm3
sering mengalami nyeri yang sama dan
3. Creatinin 2,5 mg/dl
nyeri hilang setelah diberi obat penghilang
4. Pada pemeriksaan penunjang USG
rasa nyeri menunjukkan hidronefrosis dextra.
3. Ny.F mengeluh mual dan muntah sekitar
5. Pada pemeriksaan BNO-PIV : tampak
4-5 x sejak 1 hari yang lalu. bayangan radio opak Lumbal III dektra, fungsi
4. Pasien mengatakan air kencing keruh dan ginjal masih baik namun terdapat hidronefrosis
oliguri dg jumlah sekitar 400ml/24 jam. ren dektra grade II.
5. Pasein mengatakan demam 6. RR 28x/i
7. Nadi 102 x/i
8. palpasi: nyeri tekan kuadaran kanan atas (+)
9. Bising usus menurun
10. Suhu 38,70C

C. Analisis Data
Data Etiologi Masalah
DS : Gangguan Nyeri kronik
1. Pasien menegatakan 4 bulan yang lalu sering mengalami viseral
nyeri yang sama dan nyeri hilang setelah diberi obat ginjal
penghilang rasa nyeri.
2. Pasien mengeluh nyeri pinggang kanan.
DO :
1. Pasien tampak meringis dan gelisah
2. palpasi: nyeri tekan kuadaran kanan atas (+)
DS : Disfungsi Kelebihan volume
1. Pasien mengatakan air kencing keruh dan oliguri dg jumlah ginjal cairan
sekitar 400ml/24 jam.
DO :
1. Pasien tampak gelisah
2. RR 28 x/i
3. Creatini 2,5 gr/dl
4. Pada pemeriksaan penunjang USG menunjukkan
hidronefrosis dextra.
5. Pada pemeriksaan BNO-PIV : tampak bayangan radio opak
Lumbal III dektra, fungsi ginjal masih baik namun terdapat
hidronefrosis ren dektra grade II.
DS : Hipertermi
1. Pasien mengatakan demam
DO :
1. Suhu 38,7 0C
2. Leukosit 15000 mm3
3. RR 28x/i
4. Nadi 102 x/i
DS: Kurangnya Defisiensi
1. Ny. F mengaku 4 bulan yang lalu sering mengalami nyeri pengalaman pengetahuan
yang sama, dan nyeri hialang setelah diberikan obat
penghilang easa nyeri dari dokter. Nyeri dirasakan
bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak menghilang
dengan obat yang biasa dimakan,
DS : Mual dan Risiko
1. Ny.F mengeluh mual dan muntah sekitar 4-5 x sejak 1 hari muntah ketidakseimbangan
yang lalu. nutrisi kurang dari
DO ; kebutuhan tubuh.
1. Bising usus menurun

D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Kronik b.d gangguan viseral ginjal ditandai dengan Pasien menegatakan 4 bulan yang lalu
sering mengalami nyeri yang sama dan nyeri hilang setelah diberi obat penghilang rasa nyeri,
Pasien mengeluh nyeri pinggang kanan, Pasien tampak meringis dan gelisah, palpasi: nyeri tekan
kuadaran kanan atas (+).
2. Kelebihan volume cairan b.d disfungsi ginjal ditandai dengan Pasien mengatakan air kencing
keruh dan oliguri dg jumlah sekitar 400ml/24 jam, Pasien tampak gelisah, RR 28 x/i, Creatini 2,5
gr/dl, Pada pemeriksaan penunjang USG menunjukkan hidronefrosis dextra. , Pada pemeriksaan
BNO-PIV : tampak bayangan radio opak Lumbal III dektra, fungsi ginjal masih baik namun
terdapat hidronefrosis ren dektra grade II.
3. Hipertermi b.d yang ditandai dengan Pasien mengatakan demam, Suhu 38,7 0C, Leukosit 15000
mm3, RR 28x/i, Nadi 102 x/i.
4. Defisisensi pengetahuan b.d kurang pengalaman ditandai dengan Ny. F mengaku 4 bulan yang
lalu sering mengalami nyeri yang sama, dan nyeri hialang setelah diberikan obat penghilang easa
nyeri dari dokter. Nyeri dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak menghilang dengan
obat yang biasa dimakan.
5. Risiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual dan muntah ditandai
dengan Ny.F mengeluh mual dan muntah sekitar 4-5 x sejak 1 hari yang lalu, Bising usus
menurun.
E. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Nyeri Kronik b.d Tujuan :  Hitung dan tentukan
 Dapat mengetahui
gangguan viseral ginjal Dalam waktu skala nyeri tingkat keparahan nyeri
Kaji dan catat nyeri yang dirasakan pasien.
ditandai dengan Pasien 2x24 jam masalah
menegatakan 4 bulan nyeri 
kronik dan karakteristiknya Dapat memberikan
yang lalu sering teratasi :lokasi, kwalitas, implementasi
mengalami nyeri yang KH ; frekuensi dan durasi keperawatan yang tepat
sama dan nyeri hilang Tampak rilex. Berikan kompres pada pasien.
setelah diberi obat Mengatakan hangat 
pada Supaya pasien dapat
penghilang rasa nyeri, ansietas abdomen yang sakit rileks dan rasa nyeri
Pasien mengeluh nyeri menghilang. Ajarkan teknik dapat berkurang
pinggang kanan, Pasien Partisipasi dalam distraksi 
dan Agar pasien dapat
tampak meringis dan pengobatan. relaksasi mengalihkan pikirannya
gelisah, palpasi: nyeri Pasien Kolaborasi dengan tim dari rasa nyeri ke hal-hal
tidak
tekan kuadaran kanan merasakan nyeri. medis untuk lain.
atas (+). pemberian 
terapi Dapat mengurangi rasa
analgesik nyeri yang dirasakan
pasien
Ketidakefektifan volume Tujuan :  Ukur masukan dan
 Menunjukan status
cairan b.d disfungsi ginjal Dalam waktu 2x pengeluaran volume sirkulasi.
ditandai dengan Pasien 24 jam masalah Timbang BB tiap
 BB meningkat sering
mengatakan air kencing kelebihan volume hari, dan catat menunjukan retensi
keruh dan oliguri dg cairan teratasi peningkatan lebih cairan lanjt.
jumlah sekitar 400ml/24 KH : dari 0,5 kg/hari.  Peningkatan TD
jam, Pasien 
tampak Intek=output  Awasi TD,dan JVD biasanya berhubungan
gelisah, RR 28 
x/i, Tidak ada edema (distensi vena dengan kelebihan

Creatini 2,5 gr/dl, Pada Hasil lab dalam jungularis). volume cairan.
pemeriksaan penunjang batasan normal.  Awasi 
disritmia Disritmia jantung
USG 
menunjukkan Tanda-tanda vital jantung, auskultasi mungkin disebabkan
hidronefrosis dextra. , dalam batasan bunyi jantung. ketidakseimbangan
Pada pemeriksaan BNO- normal.  Kaji ekstremitas eletrolit.

PIV : tampak bayangan Terjadi bawah/edema  Perpindahan cairan
radio opak Lumbal III keseimbangan dependen. pada jaringan sebagai
dektra, fungsi ginjal cairan dan Ukur lingkar akibat retensi natrium
masih baik namun elektrolit. abdomen setiap hari. dan air, penurun
terdapat hidronefrosis ren  Dorong klien untuk albumin.
dektra grade II. 
tirah baring dengan Untuk menhetahui
posisi rekumben. perkembangan
 Batasi natrium dan akumulasi cairan.
cairan 
sesuai Posisi rekumben dapat
indikasi. meningkatkan diuresis.
 Berikan 
albumin Natrium dibatasi untuk
bebas garam/plasma meminimali retensi
ekspander sesuai cairan dalam area
indikasi. ekstravaskuler,
 Albumin diperlukan
untuk meningkatkan
tekanan osmotik koloid
dalam kompatemen
vaskuler.
Hipertermi b.d yang Tujuan :  Pantau 
tekananan Ketika panas tubuh
ditandai dengan Pasien Dalam waktu darah, RR, suhu akan bereaksi terhadap
mengatakan demam, 1x24 jam masalah Pantau hasil lab benda asing ditubuh.
Suhu 38,7 0C, Leukosit hipertermi teratasi  Leukosit yang
15000 mm3, RR 28x/i, KH : meninggi dapat
Nadi 102 x/i.  Suhu dalam batas Pantau terjadinya menyeababan demam
normal 360C- infeksi atau dan bertanda terdapat
0
37,5 C penyebab infeksi pada tubuh.
 Klien tidak hipertermi.  Lihat tanda-tanda
tampak pucat.  Kaji penyebab infeksi dari sumbatan
 Tidak ada demam  Dapat mendapat kan
kemerahan.  Kolaborasi masalah.
 Nadi 
Normal pemberian penuurun Membantu meneurun
umur 1-6 bulan : panas kan demam.
130x/i dewasa :
70-100x/i).
 Leukosit normal
Defisisensi pengetahuan Tujuan :  Kaji tingkat  Untuk menegakkan
b.d kurang pengalaman Dalam waktu pengetahuan klien suatu diagnosa
ditandai dengan Ny. F 1x24 jam masalah dan keluarga tentang keperawatan
mengaku 4 bulan yang defisiensi proses penyakit  Dijelaskan kepada
lalu sering mengalami pengetahuan  Jelaskan tentang pasien bagaimana
nyeri yang sama, dan teratasi patofisiologi penyakitnya membuat
nyeri hialang setelah KH ; penyakit, tanda dan pasien tenang.
diberikan obat penghilang Pasien gejala 
serta Berikan informasikan
easa nyeri dari dokter. mengatakan penyebab yang yang benar tentang
Nyeri dirasakan mengerti tentang mungkin pasien.
bertambah berat dalam 2 penyakitnya 
dan 
Sediakan informasi Libatkan keluarga gara
hari ini dan tidak paham atas tentang kondisi tidak ada kesalaha
menghilang dengan obat pengobatan klien pahaman.
yang biasa dimakan.  Siapkan 
keluarga Jelaskan juga bahwa
atau orang-orang apabila kita sakit
yang berarti dengan perubahan yang terjadi
informasi tentang pada diri pasien.

perkembangan klien Lakukan terapi, dan
 Diskusikan bicarakan dengan
perubahan gaya pasien.

hidup yang mungkin Dengan terapi akan
diperlukan untuk memperlambat proses
mencegah penyakit.

komplikasi di masa Jelaskan apa yang bakal
yang akan datang terjadi apabila
dan atau kontrol penyakitnya dibiarkan.
proses penyakit  Dengan biasa agar bisa
 Diskusikan tentang menegakna diagnosa
pilihan tentang dan mendengar keluhan
terapi atau apa yang dirasakan
pengobatan pasien.
 Jelaskan alasan
dilaksanakannya
tindakan atau terapi.
 Gambarkan
komplikasi yang
mungkin terjadi.
 Anjurkan klien
untuk melaporkan
tanda dan gejala
yang muncul pada
petugas kesehatan
Risiko Tujuan :  Ukuran 
masukan Memberikan informasi
Ketidakseimbangan Dalam waktu diet harian dengan tentang kebutuhan
nutrisi kurang dari 2x24 jam masalah jumlah kalori. pemasukan defisiensi
kebutuhan tubuh b.d mual risiko ketidak 
Timbang BB setiap BB dan ukuran kulit
dan muntah ditandai seimabnagan hari. Bandingkan sebagai status nutrisi.
dengan Ny.F mengeluh nutrisi tidak perubahan 
status Diet yang tepat penting
mual dan muntah sekitar terjadi. nutrisi,ukur kulit. untuk penyembuhan.
4-5 x sejak 1 hari yang KH :  
Bantu dan dorong Meningkatkan toleransi
lalu, Bising 
usus Menunjukan pasien untuk makan makanan. Bruknya
menurun. peningkatan berat sesuai diet. toleransi makan banyak
badan,  Berikan makan mungkin karena
 Nilai sedikit tapi sering. peningkatan tekanan
laboratorium  Berikan makanan intraabdomen.
albumin normal halus, 
hindari Perdarahan dari varises
 Makanan yang makanan kasar esofagus dapat terjadi
dihidangkan sesuai indikasi. pada sirosis hepatis.
habis.  
Berikan perawatan Meningkatkan nafsu
 Bising usus mulut sebelum makan klien.
normal makan  Penyimpanan energi
 Pasien  Tingkatkan periode menurunkan kebutuhan
mengatakan tidak tidur, khususnya metabolik pada hati dan
mual dan muntah. sebelum makan. meningkatkan
regenerasi seluler.

You might also like