Professional Documents
Culture Documents
1. Pengkajian
A. Identitas
Nama : Dengan inisial
Umur : Paling sering 30 – 50 tahun
Jenis kelamin : Lebih banyak pada pria
Alamat : Tinggal di daerah panas
B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
Biasanya keluhan utama klien merasakan nyeri, akut/kronik dan kolik yang menyebar ke paha
dan genetelia.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Biasanya klien yang menderita penyakit batu ginjal, pernah menderita penyakit infeksi saluran
kemih.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga menderita batu ginjal dan hipertensi
C.Fungsional Gordon
1. Pola persepsi dan management
Pola ini akan menjelaskan bagaimana penderita batu ginjal ini mengatasi penyakit yang di
deritanya,apakah langsung di bawa ke rumah sakit atau tidak.
2. Pola nutrisi dan metabolic
Menjelaskan bagaimana makan klien, apakah mengalami muntah. Dan biasanya klien sering
mengalami hidrasi
3. Pola eliminasi
Klien akan mengalami gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit. Dan biasanya klien
terserang diare
4. Pola aktivitas dan latihan
Aktivitas dan latihan klien akan terganggu, karena klien mengalami nyeri dan bengkak pada
tungkai
5. Pola kognitif dan perceptual
Biasanya klien yang menderita batu ginjal tidak mengalami gangguan pada penglihatan, dan
pendengaran
6. Pola istirahat dan tidur
Biasanya tidur dan istirahat klien terganggu, karena merasakan nyeri yang sangat hebat pada
daerah tungkai
7. Pola konsep diri dan persepsi
Biasanya klien sering merasa cemas akan penyakitnya
8. Pola peran dan hubungan
Klien lebih sering menutup diri, dan sering mengabaikan perannya baik sebagai suami, maupun
ayah
9. Pola reproduksi dan seksual
Biasanya klien yang menderita batu ginjal mengalami gangguan reproduksi dan seksual nya,
sehingga iya tidak dapat memenuhi kebutuhan seksualnya
10. Pola coping dan toleransi
Klien yang menderita batu ginjal cenderung stres, karena cemas memikirkan penyakitnya, yang
tak kunjung sembuh
11. Pola nilai dan keyakinan
Klien agak susah melakukan aktivitas ibadah nya, karena dirumah sakit klien menggunakan
kateter
Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan yang perlu dikaji
adalah:
a. Aktivitas/istirahat:
Gejala:
1. Riwayat pekerjaan monoton, aktivitas fisik rendah, lebih banyak duduk
2. Riwayat bekerja pada lingkungan bersuhu tinggi
3. Keterbatasan mobilitas fisik akibat penyakit sistemik lainnya (cedera serebrovaskuler, tirah
baring lama)
b. Sirkulasi
Tanda:
1. Peningkatan TD, HR (nyeri, ansietas, gagal ginjal)
2. Kulit hangat dan kemerahan atau pucat
c. Eliminasi
Gejala:
1. Riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya
2. Penurunan volume urine
3. Rasa terbakar, dorongan berkemih
4. Diare
Tanda:
1. Oliguria, hematuria, piouria
2. Perubahan pola berkemih
3. Makanan dan cairan:
d. Nutrisi
Gejala:
1. Mual/muntah, nyeri tekan abdomen
2. Riwayat diet tinggi purin, kalsium oksalat dan atau fosfat
3. Hidrasi yang tidak adekuat, tidak minum air dengan cukup
Tanda:
1. Distensi abdomen, penurunan/tidak ada bising usus
2. Muntah
e. Nyeri dan kenyamanan:
Gejala:
1. Nyeri hebat pada fase akut (nyeri kolik), lokasi nyeri tergantung lokasi batu (batu ginjal
menimbulkan nyeri dangkal konstan)
Tanda:
1. Perilaku berhati-hati, perilaku distraksi
2. Nyeri tekan pada area ginjal yang sakit
f. Keamanan:
Gejala:
1. Penggunaan alkohol
2. Demam/menggigil
g. Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala:
1. Riwayat batu saluran kemih dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, ISK kronis
2. Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme
3. Penggunaan antibiotika, antihipertensi, natrium bikarbonat, alopurinul, fosfat, tiazid, pemasukan
berlebihan kalsium atau vitamin.
2. Diagnosa keperawatan (NANDA, NOC, NIC )
- -
Melaporkan Kaji riwayat kesehatan pasien dan
perkembangan psikologi riwayat pemakaian obat penenang
- Tanyakan kepada pasien atau
- Mengekspresikan
keluarga tentang pengalaman
perasaan dengan lingkungan
pemberian obat penenang
fisik sekitar
sebelumnya
- Menekspresikan kepuasan
- Lihat kemungkinan alergi obat
dengan Kontrol nyeri - Tinjau ulang tentang
contraindikasi pemberian obat
Tingkatan Nyeri penenang
Pemberian Analgesic
Klien diharapkan mampu
Intrevensi yang akan dilakukan :
untuk:
- Tentukan lokasi , karakteristik,
- Melaporkan Nyeri
mutu, dan intensitas nyeri sebelum
- Ekspresi nyeri lisan mengobati pasien
- Ekspresi wajah saat nyeri- Periksa order/pesanan medis
untuk obat, dosis, dan frekuensi yang
- Melindungi bagian tubuh
ditentukan analgesik
yang nyeri
- Cek riwayat alergi obat
- Perubahan frekuensi
pernapasan
BAB III
TINJAUAN KASUS
Skenario
Ny. F (55 tahun) seorang karyawan swasta MRS dengan keluhan nyeri pinggang kanan.
Nyeri hilang timbul dan menjalar ke perut dan tidak dipengaruhi mobilitas fisik. Ny. F mengaku
4 bulan yang lalu sering mengalami nyeri yang sama, dan nyeri hialang setelah diberikan obat
penghilang easa nyeri dari dokter. Nyeri dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak
menghilang dengan obat yang biasa dimakan, selanjutnya Ny. F dibawa oleh suami ke RS. Ny. F
juga mengeluh mual dan muntah sekitar 4-5 kali sejak 1 hari yang lalu dan demam dan air
kencing keruh dan 0liguri (+) dg jumlah sekitar 400ml/24 jam. Ny. F mengaku BAB dan Bak
selama ini tidak ada masalah. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Kondisi umum= gelisah
dan tampak meringis namun nyeri nonkolik; TD= 120/90 mmHg; HR= 102x/mnt RR= 28x/mnt ;
Suhu= 38,70C ; abdomen: inspeksi=flatuensi (+), palpasi: nyeri tekan kuadaran kanan atas (+),
perkusi: timpani pada abdomen dan nyeri ketok CVA dexter (+), auskultasi : bising usus
menurun. Pada pemeriksaan lab didaptkan : Hb=14gr/dl, leukosit = 15.000/mm3, ureum=
24mg/dl, creatinin =2,5 mg/dl. Pada pemeriksaan penunjang USG menunjukkan hidronefrosis
dextra. Pada pemeriksaan BNO-PIV : tampak bayangan radio opak Lumbal III dektra, fungsi
ginjal masih baik namun terdapat hidronefrosis ren dektra grade II.
A. Pengkajian
a. Identitas
Nama : Ny. F
Umur : 55 Tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
b. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan utama
Ny. F (55 tahun) seorang karyawan swasta MRS dengan keluhan nyeri pinggang kanan.
2) Riwayat Sekarang
Nyeri hilang timbul dan menjalar ke perut dan tidak dipengaruhi mobilitas fisik.Nyeri
dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak menghilang dengan obat yang biasa
dimakan, selanjutnya Ny. F dibawa oleh suami ke RS. Ny. F juga mengeluh mual dan muntah
sekitar 4-5 kali sejak 1 hari yang lalu dan demam dan air kencing keruh dan 0liguri (+) dg jumlah
sekitar 400ml/24 jam. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Kondisi umum= gelisah dan
tampak meringis namun nyeri nonkolik; TD= 120/90 mmHg; HR= 102x/mnt RR= 28x/mnt ;
Suhu= 38,70C ; abdomen: inspeksi=flatuensi (+), palpasi: nyeri tekan kuadaran kanan atas (+),
perkusi: timpani pada abdomen dan nyeri ketok CVA dexter (+), auskultasi : bising usus
menurun. Pada pemeriksaan lab didaptkan : Hb=14gr/dl, leukosit = 15.000/mm3, ureum=
24mg/dl, creatinin =2,5 mg/dl. Pada pemeriksaan penunjang USG menunjukkan hidronefrosis
dextra. Pada pemeriksaan BNO-PIV : tampak bayangan radio opak Lumbal III dektra, fungsi
ginjal masih baik namun terdapat hidronefrosis ren dektra grade II.
3) Riwayat Dahulu
Ny. F mengaku BAB dan Bak selama ini tidak ada masalah.
4) Riwayat Keluarga ; -
c. Pola Fungsional
Pola Fungsional Hasil
Pola Aktivitas -
Pola Sirkulasi TD= 120/90 mmHg; HR= 102x/mnt RR= 28x/mnt ; Suhu=
38,70C
Pola Nutrisi Ny. F juga mengeluh mual dan muntah sekitar 4-5 kali sejak 1
hari yang lalu
Pola Eliminasi Ny.F mengatakan air kencing keruh dan oliguri dg jumlah sekitar
400ml/24 jam.
Pola Istirahat -
Pola Kenyamana Ny.F mengeluh nyeri pinggang kanan. Nyeri hilang timbul dan
menjalar ke perut dan tidak dipengaruhi mobilitas fisik. Nyeri
dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak menghilang
dengan obat yang biasa dimakan. Kondisi umum= gelisah dan
tampak meringis namun nyeri nonkolik.
Pola Koping -
Pola Keyakinan -
Pola Kognitif -
Pola Seksual -
d. Pemeriksaan Penunjang
1) Keadaan umum
Kondisi umum = gelisah dan tampak meringis namun nyeri nonkolik.
Pemeriksaan Fisik Hasil
Inspeksi Flatuensi (+)
Palpasi Nyeri tekan kuadran kanan atas (+)
Perkusi Timpani pada abdomen dan nyeri ketok
CVA dextra (+)
Auskultasi Bising usus menurun
2) Tanda-Tanda Vital
TTV Nilai Normal Nilai Pasien Abnormalitas
TD Bayi : 70-90/50 mmHg 120/90 mmHg Meningkat : Apabila terjadi
Anak : 80-100/60 mmHg penyakit ginjal, kelainan
Remaja : 90-110/66 hormonal, keadaan emosi yang
mmHg tak menentu.
Dewasa muda : 110- Menurun : Pelebaran pembuluh
140/60-90 mmHg darah, efeksamping obat,
Dewasa tua ; 130- anemia, hati, dehidrasi, kurang
150/80-90 mmHg. nutrisi.
RR Bayi ; 30-40 x/i 28x/i Meningkat : Apabila terjadi
Anak : 20-30 x/i susunan tulang yang abnormal,
Dewasa : 16-20x/i kekurangan cairan, emosi yang
Lansia : 14-16 x/i tidak stabil
Nadi Bayi : 120-130 x/i 102 x/i Meningkat : penyakit jantung,
Anak : 80-90 x/i peningkatn keton, penuruna
Dewasa : 70-100 x/i volume darah
Lansia : 60-70 x/i Penurunan ; tidak elastisnya
dinding arteri.
Suhu 36,5- 37,5 0C 38,70C Mneingkat : demam dapat
disebabkan infeksi maupun
kompensasi dari tubuh.
Menurun : terjadi penurunan
produksi panas, gangguan
hormon tiroid atau pituitary,
gangguan hipotalamus,
kelelahan dan krang cairan.
3) Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan Nilai normal Hasil Abnormalitas
Hb Wanita : 12-16 gr/dl 14 gr/dl Penurunan : anemia, penyakit ginjal,
Pria: 14- 18 gr/dl obat seperti antibiotik, aspirin
Anak-anak : 10-16
gr/dl Peningkatan : dehidrasi, gagal jantung,
Bayi baru : 12-24
gr/dl
Leukosit 5000- 10.000 mm3 15.000/mm3 Meningkat : proses inflamasi, misal
pneumonia, tuberculosis, tonsil dan
lain-lain, antibiotik terutama
ampicillin
Menurun : Infeksi terutama oleh virus,
malaria, alkohol, obat-obatan.
Ureum 24 mg/dl Meningkat : Penurunan aliran darah ke
ginjal. Syok, dehidrasi, peningkatan
katabolisme protein, leukemia, cidera,
obstruksi saluran kemih, urtrhra yang
menghambat ekskresi.
Menurun : nekrotik hepatik akut,
malnutrisi protein, obat fenotiazin.
Kreatini Wanita : 0,5 – 0,9 2,5 mg/dl Meningkat : penurunan fungsi ginjal,
mg/dl gagal ginjal, kanker, serangan jantung,
Pria ; 0,6- 1,3 gr/dl obat-obatan dapt meningkatkan
Anak : 0,4 – 1,2 kreatinin.
mg/dl Menurun: distrofi otot, myasthenia
gravis, kerusakan pada ginjal.
B. Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
1. Pasien mengeluh nyeri pinggang kanan 1. Pasien tampak meringis dan gelisah
2. Pasien menegatakan 4 bulan yang lalu
2. Leukosit 15.000 mm3
sering mengalami nyeri yang sama dan
3. Creatinin 2,5 mg/dl
nyeri hilang setelah diberi obat penghilang
4. Pada pemeriksaan penunjang USG
rasa nyeri menunjukkan hidronefrosis dextra.
3. Ny.F mengeluh mual dan muntah sekitar
5. Pada pemeriksaan BNO-PIV : tampak
4-5 x sejak 1 hari yang lalu. bayangan radio opak Lumbal III dektra, fungsi
4. Pasien mengatakan air kencing keruh dan ginjal masih baik namun terdapat hidronefrosis
oliguri dg jumlah sekitar 400ml/24 jam. ren dektra grade II.
5. Pasein mengatakan demam 6. RR 28x/i
7. Nadi 102 x/i
8. palpasi: nyeri tekan kuadaran kanan atas (+)
9. Bising usus menurun
10. Suhu 38,70C
C. Analisis Data
Data Etiologi Masalah
DS : Gangguan Nyeri kronik
1. Pasien menegatakan 4 bulan yang lalu sering mengalami viseral
nyeri yang sama dan nyeri hilang setelah diberi obat ginjal
penghilang rasa nyeri.
2. Pasien mengeluh nyeri pinggang kanan.
DO :
1. Pasien tampak meringis dan gelisah
2. palpasi: nyeri tekan kuadaran kanan atas (+)
DS : Disfungsi Kelebihan volume
1. Pasien mengatakan air kencing keruh dan oliguri dg jumlah ginjal cairan
sekitar 400ml/24 jam.
DO :
1. Pasien tampak gelisah
2. RR 28 x/i
3. Creatini 2,5 gr/dl
4. Pada pemeriksaan penunjang USG menunjukkan
hidronefrosis dextra.
5. Pada pemeriksaan BNO-PIV : tampak bayangan radio opak
Lumbal III dektra, fungsi ginjal masih baik namun terdapat
hidronefrosis ren dektra grade II.
DS : Hipertermi
1. Pasien mengatakan demam
DO :
1. Suhu 38,7 0C
2. Leukosit 15000 mm3
3. RR 28x/i
4. Nadi 102 x/i
DS: Kurangnya Defisiensi
1. Ny. F mengaku 4 bulan yang lalu sering mengalami nyeri pengalaman pengetahuan
yang sama, dan nyeri hialang setelah diberikan obat
penghilang easa nyeri dari dokter. Nyeri dirasakan
bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak menghilang
dengan obat yang biasa dimakan,
DS : Mual dan Risiko
1. Ny.F mengeluh mual dan muntah sekitar 4-5 x sejak 1 hari muntah ketidakseimbangan
yang lalu. nutrisi kurang dari
DO ; kebutuhan tubuh.
1. Bising usus menurun
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Kronik b.d gangguan viseral ginjal ditandai dengan Pasien menegatakan 4 bulan yang lalu
sering mengalami nyeri yang sama dan nyeri hilang setelah diberi obat penghilang rasa nyeri,
Pasien mengeluh nyeri pinggang kanan, Pasien tampak meringis dan gelisah, palpasi: nyeri tekan
kuadaran kanan atas (+).
2. Kelebihan volume cairan b.d disfungsi ginjal ditandai dengan Pasien mengatakan air kencing
keruh dan oliguri dg jumlah sekitar 400ml/24 jam, Pasien tampak gelisah, RR 28 x/i, Creatini 2,5
gr/dl, Pada pemeriksaan penunjang USG menunjukkan hidronefrosis dextra. , Pada pemeriksaan
BNO-PIV : tampak bayangan radio opak Lumbal III dektra, fungsi ginjal masih baik namun
terdapat hidronefrosis ren dektra grade II.
3. Hipertermi b.d yang ditandai dengan Pasien mengatakan demam, Suhu 38,7 0C, Leukosit 15000
mm3, RR 28x/i, Nadi 102 x/i.
4. Defisisensi pengetahuan b.d kurang pengalaman ditandai dengan Ny. F mengaku 4 bulan yang
lalu sering mengalami nyeri yang sama, dan nyeri hialang setelah diberikan obat penghilang easa
nyeri dari dokter. Nyeri dirasakan bertambah berat dalam 2 hari ini dan tidak menghilang dengan
obat yang biasa dimakan.
5. Risiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual dan muntah ditandai
dengan Ny.F mengeluh mual dan muntah sekitar 4-5 x sejak 1 hari yang lalu, Bising usus
menurun.
E. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Nyeri Kronik b.d Tujuan : Hitung dan tentukan
Dapat mengetahui
gangguan viseral ginjal Dalam waktu skala nyeri tingkat keparahan nyeri
Kaji dan catat nyeri yang dirasakan pasien.
ditandai dengan Pasien 2x24 jam masalah
menegatakan 4 bulan nyeri
kronik dan karakteristiknya Dapat memberikan
yang lalu sering teratasi :lokasi, kwalitas, implementasi
mengalami nyeri yang KH ; frekuensi dan durasi keperawatan yang tepat
sama dan nyeri hilang Tampak rilex. Berikan kompres pada pasien.
setelah diberi obat Mengatakan hangat
pada Supaya pasien dapat
penghilang rasa nyeri, ansietas abdomen yang sakit rileks dan rasa nyeri
Pasien mengeluh nyeri menghilang. Ajarkan teknik dapat berkurang
pinggang kanan, Pasien Partisipasi dalam distraksi
dan Agar pasien dapat
tampak meringis dan pengobatan. relaksasi mengalihkan pikirannya
gelisah, palpasi: nyeri Pasien Kolaborasi dengan tim dari rasa nyeri ke hal-hal
tidak
tekan kuadaran kanan merasakan nyeri. medis untuk lain.
atas (+). pemberian
terapi Dapat mengurangi rasa
analgesik nyeri yang dirasakan
pasien
Ketidakefektifan volume Tujuan : Ukur masukan dan
Menunjukan status
cairan b.d disfungsi ginjal Dalam waktu 2x pengeluaran volume sirkulasi.
ditandai dengan Pasien 24 jam masalah Timbang BB tiap
BB meningkat sering
mengatakan air kencing kelebihan volume hari, dan catat menunjukan retensi
keruh dan oliguri dg cairan teratasi peningkatan lebih cairan lanjt.
jumlah sekitar 400ml/24 KH : dari 0,5 kg/hari. Peningkatan TD
jam, Pasien
tampak Intek=output Awasi TD,dan JVD biasanya berhubungan
gelisah, RR 28
x/i, Tidak ada edema (distensi vena dengan kelebihan
Creatini 2,5 gr/dl, Pada Hasil lab dalam jungularis). volume cairan.
pemeriksaan penunjang batasan normal. Awasi
disritmia Disritmia jantung
USG
menunjukkan Tanda-tanda vital jantung, auskultasi mungkin disebabkan
hidronefrosis dextra. , dalam batasan bunyi jantung. ketidakseimbangan
Pada pemeriksaan BNO- normal. Kaji ekstremitas eletrolit.
PIV : tampak bayangan Terjadi bawah/edema Perpindahan cairan
radio opak Lumbal III keseimbangan dependen. pada jaringan sebagai
dektra, fungsi ginjal cairan dan Ukur lingkar akibat retensi natrium
masih baik namun elektrolit. abdomen setiap hari. dan air, penurun
terdapat hidronefrosis ren Dorong klien untuk albumin.
dektra grade II.
tirah baring dengan Untuk menhetahui
posisi rekumben. perkembangan
Batasi natrium dan akumulasi cairan.
cairan
sesuai Posisi rekumben dapat
indikasi. meningkatkan diuresis.
Berikan
albumin Natrium dibatasi untuk
bebas garam/plasma meminimali retensi
ekspander sesuai cairan dalam area
indikasi. ekstravaskuler,
Albumin diperlukan
untuk meningkatkan
tekanan osmotik koloid
dalam kompatemen
vaskuler.
Hipertermi b.d yang Tujuan : Pantau
tekananan Ketika panas tubuh
ditandai dengan Pasien Dalam waktu darah, RR, suhu akan bereaksi terhadap
mengatakan demam, 1x24 jam masalah Pantau hasil lab benda asing ditubuh.
Suhu 38,7 0C, Leukosit hipertermi teratasi Leukosit yang
15000 mm3, RR 28x/i, KH : meninggi dapat
Nadi 102 x/i. Suhu dalam batas Pantau terjadinya menyeababan demam
normal 360C- infeksi atau dan bertanda terdapat
0
37,5 C penyebab infeksi pada tubuh.
Klien tidak hipertermi. Lihat tanda-tanda
tampak pucat. Kaji penyebab infeksi dari sumbatan
Tidak ada demam Dapat mendapat kan
kemerahan. Kolaborasi masalah.
Nadi
Normal pemberian penuurun Membantu meneurun
umur 1-6 bulan : panas kan demam.
130x/i dewasa :
70-100x/i).
Leukosit normal
Defisisensi pengetahuan Tujuan : Kaji tingkat Untuk menegakkan
b.d kurang pengalaman Dalam waktu pengetahuan klien suatu diagnosa
ditandai dengan Ny. F 1x24 jam masalah dan keluarga tentang keperawatan
mengaku 4 bulan yang defisiensi proses penyakit Dijelaskan kepada
lalu sering mengalami pengetahuan Jelaskan tentang pasien bagaimana
nyeri yang sama, dan teratasi patofisiologi penyakitnya membuat
nyeri hialang setelah KH ; penyakit, tanda dan pasien tenang.
diberikan obat penghilang Pasien gejala
serta Berikan informasikan
easa nyeri dari dokter. mengatakan penyebab yang yang benar tentang
Nyeri dirasakan mengerti tentang mungkin pasien.
bertambah berat dalam 2 penyakitnya
dan
Sediakan informasi Libatkan keluarga gara
hari ini dan tidak paham atas tentang kondisi tidak ada kesalaha
menghilang dengan obat pengobatan klien pahaman.
yang biasa dimakan. Siapkan
keluarga Jelaskan juga bahwa
atau orang-orang apabila kita sakit
yang berarti dengan perubahan yang terjadi
informasi tentang pada diri pasien.
perkembangan klien Lakukan terapi, dan
Diskusikan bicarakan dengan
perubahan gaya pasien.
hidup yang mungkin Dengan terapi akan
diperlukan untuk memperlambat proses
mencegah penyakit.
komplikasi di masa Jelaskan apa yang bakal
yang akan datang terjadi apabila
dan atau kontrol penyakitnya dibiarkan.
proses penyakit Dengan biasa agar bisa
Diskusikan tentang menegakna diagnosa
pilihan tentang dan mendengar keluhan
terapi atau apa yang dirasakan
pengobatan pasien.
Jelaskan alasan
dilaksanakannya
tindakan atau terapi.
Gambarkan
komplikasi yang
mungkin terjadi.
Anjurkan klien
untuk melaporkan
tanda dan gejala
yang muncul pada
petugas kesehatan
Risiko Tujuan : Ukuran
masukan Memberikan informasi
Ketidakseimbangan Dalam waktu diet harian dengan tentang kebutuhan
nutrisi kurang dari 2x24 jam masalah jumlah kalori. pemasukan defisiensi
kebutuhan tubuh b.d mual risiko ketidak
Timbang BB setiap BB dan ukuran kulit
dan muntah ditandai seimabnagan hari. Bandingkan sebagai status nutrisi.
dengan Ny.F mengeluh nutrisi tidak perubahan
status Diet yang tepat penting
mual dan muntah sekitar terjadi. nutrisi,ukur kulit. untuk penyembuhan.
4-5 x sejak 1 hari yang KH :
Bantu dan dorong Meningkatkan toleransi
lalu, Bising
usus Menunjukan pasien untuk makan makanan. Bruknya
menurun. peningkatan berat sesuai diet. toleransi makan banyak
badan, Berikan makan mungkin karena
Nilai sedikit tapi sering. peningkatan tekanan
laboratorium Berikan makanan intraabdomen.
albumin normal halus,
hindari Perdarahan dari varises
Makanan yang makanan kasar esofagus dapat terjadi
dihidangkan sesuai indikasi. pada sirosis hepatis.
habis.
Berikan perawatan Meningkatkan nafsu
Bising usus mulut sebelum makan klien.
normal makan Penyimpanan energi
Pasien Tingkatkan periode menurunkan kebutuhan
mengatakan tidak tidur, khususnya metabolik pada hati dan
mual dan muntah. sebelum makan. meningkatkan
regenerasi seluler.