Professional Documents
Culture Documents
Keratitis
Makalah
oleh:
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Illahi rabbi yang mana telah
memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang berisikan
tentang “Penyakit Blefaritis, Hordeolum dan Kertitis” dengan tepat waktu, untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca untuk menambah
pengetahuan dan bisa menjadi patokan untuk semua pihak yang akan membuat
makalah seperti ini agar makalah yang dihasilkannya bisa lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .........................................................................................24
B. Saran ..................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
14. Apa sajakah hal yang harus dilakukan untuk pencegahan pada Penyakit
Blefaritis ?
22. Apa sajakah hal yang harus dilakukan untuk pencegahan pada Penyakit
Keratitis ?
1.3 Tujuan
14. Menjelaskan hal yang harus dilakukan untuk pencegahan pada Penyakit
Blefaritis.
22. Menjelaskan hal yang harus dilakukan untuk pencegahan pada Penyakit
Keratitis.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Mahasiswa mampu mengetahui dan memperoleh wawasan yang lebih luas
tentang penyakit yang terkait dalam ilmu Keperawatan Medikal Bedah
2. Manfaat Praktis
Mahasiswa mampu mengetahui lebih luas lagi mengenai berbagai
penyakit dalam keperawatan dengan cara membaca dan memehami.
PEMBAHASAN
Blefaritis Superfisial
Bila infeksi kelopak superficial disebabkan oleh Staphylococcus maka
pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotic seperti
sulfasetamid dan sulfisoksazol. Sebelum pemberian antibiotic krusta
diangkat dengan kapas basah. Bila terjadi blefaritis menahun maka
dilakukan penekanan manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah
dari kelenjar Meibom yang biasa menyertainya (Ilyas, 2010).
Blefaritis Sebore
Blefaritis sebore biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (50 tahun)
dengan keluhan mata kotor, panas, dan rasa kelilipan. Gejalanya adalah
sekret yang keluar dari kelenjar meibom, air mata berbusa pada kantus
lateral, hyperemia, hipertrofi papil pada konjungtiva. Pada kelopak dapat
terbentuk kalazion, hordeolum, madarosis, poliosis, dan jaringan keropeng.
Blefaritis sebore merupakan peradangan menahun yang sukar
penanganannya.
Blefaritis Skuamosa
Blefaritis Ulseratif
Blefaritis Angularis
1. Blefaritis Virus
Herpes Zoster
Virus herpes zoster dapat memberikan infeksi pada ganglion gaseri saraf
trigeminus. Biasanya herpes zoster akan mengenai orang dengan usia
lanjut. Bila yang terkena ganglion cabang oftalmik maka akan terlihat
gejala-gejala herpes zoster pada mata dan kelopak mata atas (Ilyas,
2010).Gejala tidak akan melampaui garis median kepala dengan tanda-
tanda yang terlihat pada mata adalah rasa sakit pada daerah yang terkena
dan badan terasa demam. Pada kelopak mata terlihat vesikel dan infiltrate
pada kornea bila mata terkena. Lesi vesikel pada cabang oftalmik saraf
trigeminus superficial merupakan gejala yang khusus pada infeksi herpes
zoster mata (Ilyas, 2010).
Herpes Simpleks
Vesikel kecil dikelilingi eritema yang dapat disertai dengan keadaan yang
sama pada bibir merupakan tanda herpes simpleks kronik. Dikenal bentuk
blefaritis simpleks yang merupakan radang tepi kelopak ringan dengan
terbentuknya krusta kuning basah pada tepi bulu mata, yang
mengakibatkan kedua kelopak lengket (Ilyas, 2010).
2. Blefaritis Jamur
Infeksi Superfisial
Blefaritis Pedikulosis
Blefaritis Urtikaria
Urtikaria pada kelopak terjadi akibat masuknya obat atau makanan pada
pasien yang rentan. Untuk mengurangi keluhan umum diberikan steroid
topikal ataupun sistemik, dan dicegah pemakaian steroid lama. Obat
antihistamin untuk mengurangi gejala alergi (Ilyas, 2010).
2.8 Kompilkasi
Komplikasi yang berat karena blefaritis jarang terjadi. Komplikasi yang
paling sering terjadi pada pasien yang menggunakan lensa kontak. Mungkin
sebaiknya disarankan untuk sementara waktu menggunakan alat bantu lain
seperti kaca mata sampai gejala blefaritis benar-benar sudah hilang Syndrome
mata kering.Adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada blefaritis.
Syndrome mata kering atau biasa juga ketahui sebagai keratokonjungtivissica
adalah kondisi dimana mata pasien tidak bisa memproduksi air matayang
cukup, atau air mata menguap terlalu cepat. Ini bisa menyebabkan mata
kekurangan air dan menjadi meradang. Syndrome mata kering dapat
terjadi karena dipengaruhi gejala blefaritis, dermatitis seboroik,
dandermatitis rosea, namun dapat juga disebabkan karena kualitas air matayang
kurang baik.Gejalanya ditandai dengan nyeri, atau kering, sekitar mata, dan
adayang menganjal di dalam mata dengan penglihatan yang buram. Semua
gejala syndrome mata kering ini dapat dihilangkan dengan baik dengan
menggunakan obat tetes mata yang mengandung cairan yang dibuat untuk bisa
menggantikan air mata. Obat tetes mata ini bisa didapatkan di apotek atau toko
obat tanpa harus dengan mengunakan resep dokter
konjungtivitis.Konjungtivitis adalah peradangan pada mata. Ini terjadi ketika
ada bakteri di dalam kelopak mata. Kondisi ini menyebabkan efek buruk
padapenglihatan. Pada banyak kasus konjungtivitis akan hilang setelah dua
atau 13 minggu tanpa perlu pengobatan. Antibiotik berupa obat tetes mata
disarankan untuk megurangi gejala, atau untuk menghindari infeksi berulang.
Akan tetapi, pada beberapa kasus masih didapatkan bahwa penggunaan
antibiotik tetes tidak lebih cepat memperbaiki kondisi dibanding dengan
menunggu sampai kondisi itu kembali lagi tanpa pengobatan apapun Kista
meibom Adalah pembengkakan yang terjadi pada kelopak mata. Ini bisa terjadi
ketika salah satu kelenjar meibom meradang dan menyebabkan blefaritis.kista
umumnya tanpa rasa sakit, kecuali jika disertai denganinfeksi, yang
memerlukan antibiotik. Penggunaan kompres hangat untuk kista bisa membuat
kista mengecil, akan tetapi kista itu sering menghilangdengan sendirinya.
Jika kista tetap ada, ini dapat dihilangkan dengan bedah sederhana dengan
anastesi lokal Bintil pada kelopak mata Bintil pada kelopak mata ini
merupakan benjolan yang nyeri yang terbentuk di luar kelopak mata. Ini
disebabkan karena infeksi bakteri pada folikel bulu mata (yang berlokasi di
dasar bulu mata). Pada kasus ringan bisa disembuhkan dengan kompres.
f. Pada nanah dan kantong nanah tidak dapat keluar dilakukan insisi. Pada
insisi hordeolumterlebih dahulu diberikan anestesia topikal dengan
pentokain tetes mata. Dilakukananestesi infiltrasi dengan prokain atau
lidokain di daerah hordeolum dan dilakukan insisiyang bila :
- Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus
pada margo palpebra.
1. Keratitis Mikrobial
Infeksi ini terjadi bila kornea tidak dilembabkan secara memadai dan
dilindungi oleh kelopak mata. Kekeringan kornea dapat terjadi dan
kemudian dapat diikuti ulserasi dan infeksi sekunder. Pemajanan kornea
dapat disebabkan oleh karena keadaan eksoptalmus, paresis saraf kranial
VII tetapi juga dapat terjadi pada pasien koma atau yang dianastesi.
Keratitis lagoftalmos Terjadi akibat mata tidak menutup sempurna yang
dapat terjadi pada ektropion palpebra, protrusio bola mata atau pada
penderita koma dimana mata tidak terdapat reflek mengedip.
Keratitis neuroparalitik Terjadi akibat gangguan pada saraf trigeminus yang
mengakibatkan gangguan sensibilitas dan metabolisme kornea
Kerato konjungtivitis sika Terjadi akibat kekeringan pada bagian
permukaan kornea.
4.7 Kompilkasi
Kerstitis adalah peradangan pada kornea. Gangguan pada kornea
merupakan penyakit yang fatal karena penanganan yang terlambat atau tidak
sempurna dapat menyebabkan penurunan penglihatan yang permanen baik
ringan hingga kebutaan. Komplikasi lain dari keratitis adalah timbulnya luka
pada kornea (ulkus kornea) .keratitis dapat mengenai seluruh rentan usia,jenis
kelamin,dan ras.
2. Analisa Data
a. Data fokus
- Gatal-gatal
- Nyeri (ringan sampai berat)
- Lakrimasi (mata selalu berair)
- Fotofobia (sensitif terhadap cahaya) atau blepharospasme (kejang
kelopak mata)
b. Diagnosa Kemungkinan Penyebab
- Nyeri : pada mata - Edema mata, sekresi, fotofobia, peningkatan TIO
atau inflamasi
- Potensial infeksi, - Kurang pengetahuan penyebaran ke mata yang tidak
sakit
3. Fokus Intervensi
Diagosa Keperawatan
a. Nyeri pada mata berhubngan dengan edema mata, fotofobia dan inflamasi
Tujuan yang diharapkan :Keadaan nyeri pasien berkurang
Intervensi
1. Beri kompres basah hangat
Rasionalisasi : Mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan, dan
membersihkan mata
2. Kompres basah dengan NaCL dingin
Rasionalisasi : mencegah dan mengurangi edema dan gatal-gatal yang
berat
3. Beri irigasi
Rasionalisasi : untuk mengeluarkan sekret, benda asing/kotoran dan zat-
zat kimia dari mata
(Barbara C .Long, 1996)
4. Dorong penggunaaan kaca mata hitam pada cahaya kuat
Rasionalisasi : cahaya yang kuat meyebabkan rasa tak nyaman
5. Beri obat untuk megontrol nyeri sesuai resep
Rasionalisasi : pemakaian obat sesuai resep akan mengurangi nyeri
(Brunner dan Suddarth, 1996).
b. Gangguan penglihatan berhubungan dengan kerusakan kornea
Tujuan yang diharapkan :Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam
batas situasi individu.
Intervensi
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Blefaritis dalah suatu infeksi kronik pada pinggir kelopak mata,
yang biasanya terdapat bilateral. Blefaritis biasanya terjadi kolonisasi
bakteri pada mata karena adanya pembentukan minyak berlebihan di dalam
kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai
oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit.
Hordeolum merupakan radang akut bernanah pada kelenjar lemak
kelopak mata, kelenjar keringat, kelenjar folikel rambut (bintit, timbil).
Hordeolum ialah suatu infeksi sufuratif (aktif) kelenjar kelopak mata,
biasanya disebabkan oleh stafilokok.
Keratitis adalah peradangan pada kornea. keratitis merupakan
kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan
mengakibatkan kornea menjadi keruh.
5.2 Saran
Demikian penyusunan makalah Keperawatan Medikal Bedah Pada
Penyakit Blefaritis,Hordeolum,Keratitis, kami menyadaribahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan
pengetahuan.Dengandemikian, kritik maupun saran sangat dibutuhkan demi
kemajuan dalam pembuatan makalahkami.Mahasiswa keperawatan harus
belajar memahami tentang berbagi penyakit karena akan mudah dalam
membuat pembelajaran dan dapat mengaplikasikannya dalam suatu asuhan
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
__________. Ilmu Penyakit Mata untuk dokter umum dan mahasiswa kedokteran
edisi ke-2. Jakarta 2002.
Prof. Dr. H. Sidarta Ilyas SpM. Ilmu Perawatan Mata. Jakarta 2004.
Istiqomah, dkk. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Mata.
EGC; Jakarta.