Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian
Ante natal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, sedangkan pengawasan sebelum
persalinan terutama yang ditujukan pada ibu disebut ante partal care.
B. Tujuan ANC
1. Tujuan antenatal care
a. Pengawasan hamil untuk mendapatkan hal sebagai berikut:
1) Kesehatan umum ibu
2) Penegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan
3) Menegakkan secara dini komplikasi kehamilan
4) Menerapkan resiko kehamilan (resiko tinggi, resiko meragukan, resiko rendah)
b. Menyiapkan persalinan menuju well born baby and well health mother
c. Menyiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi
d. Mengantarkan pulihnya kesehatan ibu optimal saat akhir kala nifas
2. Tujuan prenatal care
a. Pengawasan janin dalam rahim yang dapat ditentukan dengan pemeriksaan khusus
b. Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan gangguan neonates
c. Evaluasi kala I dan II sehingga tercapai well born baby and well health mother.
C. Tanda Gejala
1. Tanda-tanda pasti
a. Mendengar bunyi jantung janin
b. Melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa
c. Melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultrasographi
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa kehamilan dapat
dibuat dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti kehamilan baru dapat diketahui
pada usia kehamilan di tas empat bulan, tetapi dengan menggunakan USG kantong
kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah
dapat didengar pada kehamilan 12 minggu.
2. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trisemester I,
tetapi dengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga.Makin banyak
tanda-tanda mungkin yang ditemukan, makin besar kemungkinan hamil.
Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
a. Tanda-tanda objektif
1) Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
makin lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang pembesaran tidak rata
tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya (tanda piskacek)
Konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak,
terutama daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga jika kita letakkan
2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas
symphyse pubis, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama
sekali terpisah dari cervix ( tanda hegar).
2) Perubahan pada serviks
Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita
meraba ujung hidung. Dalam kehamilan, serviks menjadi lebih lunak selunak
bibir atau ujung daun telinga.
3) Kontraksi braxton hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjadi keras karena berkontraksi.
4) Ballottement
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan cairan
ketuban, maka bila rahim didorong dengan sekonyong-konyong atau
digoyangkan, makan anakan akan melenting di dalam rahim. Ballottement
dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam.
5) Meraba bagian anak
Dapat dilakukan jika janin sudah agak besar, hanya kadang-kadang
tumor yang padat seperti myoma, fibroma, dan lain-lain dapat menyerupai
bentuk janin.
6) Pemeriksaan biologis
Tidak dimasukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat
menimbulkan reaksi yang positif.
7) Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan perut.
8) Keluarnya colostrums
9) Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan),
areola dan papilla mammae, linea alba (putih) menjadi linea fusca (coklat)
atau linea nigra (hitam).
10) Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
b. Tanda-tanda subjektif
1) Adanya amenorrhoe
Pada wanita yang sehat dengan haid yang teratur, amenorrhoe menandakan
kemungkian adanya kehamilan.Kadang-kadang amenorrhoe disebabkan oleh
hal-hal lain di antaranya penyakit berat seperti TBC, typhus, anemia, atau
karena pengaruh psikologi misalnya karena perubahan lingkungan.
2) Mual dan muntah
3) Ibu merasa pergerakan anak
4) Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung kencing
5) Perasaan dada berisi dan agak nyeri
2. Perubahan psikologis
Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan menimbulkan
perubahan status emosional seorang calon ibu.
Bagi pasangan dengan perkawinan yang dilandasi oleh rasa cinta dan saling
mencintai, keterlambatan datang bulan merupakan salah satu tanda yang
menggembirakan, karena ikatan batin antara keduanya semakin kokoh dengan adanya
kehamilan yang didambakan.
Keterlambatan datang bulan diikuti perubahan subjektif seperti perasaan mual,
ingin muntah, sebah di bagian perut atas, pusing kepala, dan nafsu makan berkurang
mendesak keluarga untuk melakukan pemeriksaan.
Setelah terbukti terjadi kehamilan perasaan cinta dan gembira semakin
bertambah, diikuti pula oleh perasaan cemas karena kemungkinan keguguran.
Disamping itu perubahan fisiologis kehamilan juga dapat mempengaruhi kelabilan
mental, hingga menimbulkan ngidam dan perubahan kelakuan.
Trimester I
Trimester III
Ketidaknyamanan Trimester II
HCL lambung pada ibu
menurun,
peristaltic uterus semakin
Mual muntah membesar
menurun
Sering miksi
Terganggu miksi
Resiko infeksi
G. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
a. Darah (Hb, gol darah, Glukosa, VDRL)
b. Urine
c. Pemeriksaan Swab
2. USG
a. Jenis kelamin
b. Taksiran kelahiran, TBJ, jumlah cairan amnion.
3. Bila HPHT tidak diketahui usia kehamilan dapat ditentukan dengan cara
a. TFU (cm x 7/8= usia dl mgg)
b. Terabanya ballotement di simpisis = 12 mgg
c. DJJ (+) dg Dopkker = 10-12 mgg
d. DJJ (+) dg fetoscop = 20 mgg
e. Quickening = 20 mgg
4. Perhitungan taksiran partus
a. H + 7
b. B (1-3) +9, bila tanggal > 24 + B 1
c. B (4-12) -3
d. T (1-3) +0
e. T (4-12) +1
5. Perhitungantaksiran berat janin
TFU – (11 belum masuk PAP) x 155 = gram
TFU - (13 sudah masuk PAP) x 155 = gram
H. Perawatan kehamilan
1. Perawatan diri
Perawatan diri selama kehamilan sangat penting diketahui oleh ibu hamil agar dapat
menjaga kesehatan diri dan janinnya dengan baik.
2. Kebutuhan gizi
Gizi yang adekuat selama hamil dianjurkan untuk mengurangi resiko dan
komplikasi pada ibu, menjamin pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir
memiliki berat badan yang optimal.
Ibu hamil yang cukup makannya akan mendapat kenaikan berat badan yang
cukup baik. Kenaikan berat badan rata-rata selama hamil adalah 9 kg- 13,5 kg.
Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan janin
mensintesa jaringan-jaringan baru.
a. Kebutuhan energi
Kebutuhan pada waktu hamil adalah 300-500 kkal lebih banyak dari makana yang
biasa ibu makan setiap hari. Sumber kalori berasal dari lemak, protein, dan hidrat
arang.
b. Kebutuhan protein
Kebutuhan protein meningkat selama hamil guna memenuhi kebutuhan asam
amino untuk pertumbuhan janin, penambahan volume darah, dan perubahan
payudara ibu, serta jaringan uterus. Kebutuhan protein pada ibu hamil sebanyak
30 gram lebih banyak.
c. Kebutuhan lemak
Lemak selain sebagai sumber kalori juga untuk mempermudah pelarutan vitamin-
vitamin yaitu vitamin a, d, e, k.
d. Kebutuhan vitamin
Vitamin diperlukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan protein. Salah
satu vitamin yang perlu diperhatikan adalah folic acid (follacin) yang berfungsi
sebagai coenzym dalam sintesa dna. Follacin memelihara pertumbuhan janin dan
mencegah terjadinya anemia selama hamil. Kebutuhan follacin selama hamil
antara 400-800 gram per hari.
Sumber follacin adalah makanan segar, misalnya sayuran yang berwarna hijau tua,
telur dan jeruk, pisang, kacang dan roti.
Follacin sangat sensitive terhadap panas tinggi, sehingga bila makanan dimasak
terlalu lama akan merusak kandungannya.
e. Kebutuhan garam mineral
Garam mineral yang dibutuhkan oleh ibu antara lain kalsium, zat besi, dan zat
phospor. Zat0zat ini diperlukan untuk membentuk tulang dan gigi janin.
3. Perawatan payudara
a. Tujuan
1) Memelihara kebersihan payudara
2) Melenturkan dan menguatkan putting susu
3) Mengeluarkan putting yang masuk ke dalam atau datar
4) Mempersiapkan produksi asi
b. Prinsip
1) Dikerjakan secara sistematis dan teratur
2) Menjaga kebersihan sehari-hari
3) Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil
4) Memakai bh yang bersih dan menopang peyudara
5) Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan
c. Alat yang disiapkan
1) Baby oil/minyak/lotion
2) Kapas dalam tempatnya
3) Handuk basah dan kering
d. Cara kerja
1) Cuci kedua tangan dengan sabun
2) Kompres putting susu dengan kapas yang telah diberi minyak/baby oil/lotion
selama 5 menit agar kotoran mudah dibersihkan
3) Letakkan ibu jari dan jari telunjuk pada dasar putting susu, lalu dengan hati-
hati putarlah putting susu ke kiri dan ke kanan sambil ditarik keluar.
Lakukanlah sebanyak 20 kali
4) Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu urut dari pangkal
payudara ke arah putting secara bergiliran sebanyak 20 kali
5) Pijat putting susu hingga keluar cairan, untuk memastikan saluran air susu
tidak tersumbat
6) Bersihkan putting susu dan sekitarnya dengan handuk basah dan kemudian
keringkan.
7) Jangan menggunakan bh yang menekan payudara, tetapi gunakan bh yang
menopang payudara
Jika putting susu datar/masuk, cara perawatannya sebagai berikut :
1) Letakkan kedua ibu jari di atas dan di bawah putting susu
2) Regangkan daerah areolla dengan menggerakkan kedua jari ke arah atas dan
ke arah bawah sebanyak 20 kali
3) Letakkan kedua ibu jari di samping kiri dan kanan putting susu
4) Regangkan daerah areolla dengan menggerakkan kedua ibu jari ke kiri dan
kekanan sebanyak 20 kali
4. Kebersihan diri
Selam hamil, ibu perlu lebih intensif menjaga kebersihan diri, karena dengan
adanya perubahan hormonal maka rongga mulut dan jalan lahir lebih peka terhadap
infeksi.Ibu perlu mandi dan sikat gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari. Istirahat
cukup dan mengurangi kerja fisik yang berat.
5. Senam hamil
Senam hamil sangat berguna untuk menghadapi persalinan. Manfaat senam
hamil adalah :
a. Melatih pernafasan
b. Melatih otot panggul dan vagina agar lentur
c. Melancarkan peredaran darah, yang pada kehamilan relatif lambat
d. Meningkatkan kesehatan
e. membentuk sikap yang tenang dan baik serta mekanika tubuh yang baik selama
dan setelah kehamilan
f. Melatih mengejan
Senam hamil dapat dimulai pada usia kehamilan 28 minggu. Anjuran senam
hamil terutama ditujukan pada ibu hamil dengan kondisi nirmal atau dengan kata lain
tidak terdapat keadaan-keadaan yang mengandung resiko baik bagi ibu maupun janin,
misalnya perdarahan, pre eklampsi berat, penyakit jantung, kelainan letak, panggul
sempit, dll.
6. Pemeriksaan kehamilan berkala
Selama kehamilan ada hal-hal yang harus dipantau, agar bila ada
penyimpangan dari keadaan normal dapat segera diberikan penanganan yang
memadai.Oleh karena itu, selama kehamilan perlu dilakuakn pemeriksaan kehamilan
secara berkala, yang dimulai sejak kehamilan trisemester pertama.
Pada saat pemeriksaan kehamilan, ibu dapat memperoleh pengetahuan
mengenai kehamilannya dan keluhan yang dirasakan kepada pemeriksa. Selain itu,
ibu juga akan mendapatkan tablet zat besi, imunisasi tt 2 kali selama kehamilan, dan
pemberian multivitamin.
I. Pengkajian
Pengkajian dasar pada klien
1. Aktivitas dan istirahat
a) Tekanan darah lebih rendah dari normal pada 8-12 minggu pertama kembali pada
tingkat normal pada separuh waktu kehamilan teakhir
b) Denyut nadi meningkat 10-15 X/menit
c) Mur-mur sistolik pendek, dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume
darah
d) Varises pada ekstremitas baah dan edema terutama pada trimester III
e) Episode sinkope
2. Integritas ego
a) Menunjukkan perubahan persepsi diri
b) Body image rendah
3. Eliminasi
a) Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi
b) Peningkatan frekuensi berkemih
c) Peningkatan berat jenis urin
d) Timbulnya hemoroid
4. Makanan dan cairan
a) Mual, muntah, terutama pada trimester pertama. Nyeri sering terjadi
b) Penambahan berat badan2-4 kg pada trimester I, 11-12 kg trimester II dan III
c) Membran mukosa kering, hipertrofi jaringan, gusi mudah terjadi perdarahan
d) Hb dan Ht rendah, mungkin ditemui (anemia fisiologis)
e) Glukosuria dan edema
5. Nyeri dan ketidaknyamanan
a) Keram kaki
b) Nyeri tekan, dan bengkak pada payudara
c) Kontraksi braxton hicks setelah 28 minggu
d) Nyeri punggung
6. Pernafasan
a) Mukosa tampak lebih merah dari biasanya
b) Frekuensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran / tinggi uterus
c) Pernafasan thorakal
7. Keamanan
a) Suhu tubuh 360 C – 370 C
b) DJJ terdengar pada usia kehamilan 17 – 20 minggu
c) Gerakan janin terasa pada usia kehamilan 20 minggu
d) Quickening pada usia kehamilan 16 – 20 minggu
e) Ballotement ada pada bulan ke 4 dan ke 5
8. Seksualitas
a) Berhentinya menstruasi
b) Perubahan respon / aktifitas seksual
c) Leukhorea
d) Peningkatan secara progresif ukuran uterus
e) Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola
f) Perubahan pigmentasi kloasma, lineanigra, palmal eritrema, spidernevi, strie
gravidarum
g) Tanda – tanda hegar, chadwick positif
9. Interaksi sosial
a) Bingung atau meragukan perubahan peran yang diantisipasi
b) Tahap maturasi / perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor
kehamilan
c) Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi, dari respon positif dan mendukung
sampai disfungsional
10. Penyuluhan / pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan, melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan terhadap anak, dan stabilitas
ekonomi.
J. Diagnosa keperawatan
1. Trimester I
a) Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
perubahan nafsu makan, mual dan muntah
b) Ketidaknyamanan b.d perubahan fisik dan hormonal
c) Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b.d hilangnya cairan yang
berlebihan ( muntah )
2. Trimester II
a) Resiko tinggi terhadap perubahan citra tubuh b.d biofisik atau respon orang lain
b) Tidak efektifnya pola pernafasan b.d pergeseran diafragma karena pembesaran
uterus
c) Resiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih b.d statis urinarius, hygiene buruk
3. Trimester III
a) Perubahan pola seksual b.d perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan
b) Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan persalinan /
kelahiran perawatan bayi b.d kurangnya pengalaman, kesalahan interprestasi
informasi
K. Intervensi
1. Trimester I
a. Resiko tinggi terhadap perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan nafsu makan, mual atau muntah
Hasil yang di harapkan:
1) BB Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
2) Mengikuti diet yang dianjurkan
3) Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep
4) Menunjukkan penambahan yang sesuai
Intervensi
1) Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan
mengunakan batasan 24 jam.
2) Berikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang diet prenatal an
suplemen vitamin atau zat besi setiap hari
3) Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang
tabu selama kehamilan
4) Timbang BB klien pastikan BB pregravida biasanya
5) Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual dan muntah
6) pantau kadar HB atau HL
7) tes urin aleton, albumin dan glukosa
8) ukur pembesaran uterus
9) Kolaborasi : Buat rujukan sesui indikasi
b. Ketidak nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal
Hasil yang di harapkan
1) Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan
2) Melaporkan hasil penatalaksanaan ketidaknyamanan :
Intervensi:
1) Catat adanya rasa tidak nyaman
2) Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal
3) Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan
4) Instruksikan penggunaan teknik Hoffman untuk putting susu yang datar dan
masuk
5) Kaji adanya hemoroid
6) Intruksikan penggunaan kompres es, panas atau anestesi lokal ajari cara untuk
memasukkan kembali hemoroid dengan penggunaan jari yang di beri pelumas.
7) Anjurkan diet tinggi serat buah dan sayuran, anjurkan mandi, anjurkan secara
periodik meninggikan bokong dengan bantal. Kram kaki : intruksikan untuk
posisi dorso fleksi telapak kaki diekstensikan serta menggurangi makan keju
dan susu.
8) Mual atau muntah : anjurkan untuk meningkatkan asupan karbohidrat saat
banggun tidur ,makan sedikit tapi sering dan hindarkan bau-bauan yang
menyengat
9) Hidung yang tersumbat anjurkan penggunaan udara yang di lembabkan dan
hindari semprotan nasal dan obat yang menghilangkan mampet
10) Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan.
11) Kolaborasi :Penambahan suplemen kalsium per hari
c. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan yang berlebihan (muntah)
Hasil yang diharapkan :
1) Menurunkan keparahan mual dan muntah.
2) Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari
3) Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan
Intervensi
1) Auskultasi DJJ
2) Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah
3) Tinjau ulang riwayat medis lain (ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis)
4) Anjurkan klien mempertahankan masukan/ haluaran cairan, tes urin dan
penurunan BB per hari
5) Kaji suhu dan turgor kulit membrane mukosa dan tekanan darah, masukan dan
haluaran urin, timbang BB klien dan bandingkan dengan standar
6) Anjurkan meningkatkan masukan cairan (minuman) berkarbonat, makan 6x/hr
dengan jumlah yang sedikit dan makan tinggi serat (popcorn,roti sebelum
tidur)
2. Trimester II
a. Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi
perubahan biofisik, respon orang lain
Hasil yang diharapkan :
3. Trimester III
a. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan salah pengertian/merasa takut.
Hasil yang diharapkan :
1) Mendiskusikan masalah yang dengan hubungan isu-isu seksualitas pada
trimester III.
2) Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual.
Intervensi :
1) Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual.
2) Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap satu sama
lain tentang perasaan dan masalah yang berhubungan dengan perubahan pada
hubungan seksual, berikan informasi tentang kenormalan perubahan.
3) Berikan informasi tentang metode-metode alternative untuk mencapai
kepuasan seksual dalam pemenuhan kebutuhan keintiman.
4) Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi diatas.
5) Anjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat menurunkan
hasrat untuk koitus.
6) Kolaborasi :
Rujuk konseling bila masalah tidak teratasi.
b. Kurangnya pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk
persalinan/kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pemajanan/pengalaman kesalahan interprestasi informasi.
Hasil yang diharapkan :
1) Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan persalinan.
2) Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dapat untuk mendapatkan informasi
tentang perawatan bayi.
3) Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi.
Intervensi :
1) Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal berkenaan
persalinan.
2) Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan,
bedakan antara persalinan palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap persalinan.
3) Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan dan
pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
4) Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.
DAFTAR PUSTAKA