Professional Documents
Culture Documents
Assalaamu’alaikum Wr.Wb
dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
Tuban .
dari berbagai pihak baik bantuan moril maupun materiil, oleh karena itu dalam
disertai do’a semoga Beliau mendapatkan imbalan yang layak dari Allah SWT
kepada :
masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga karya yang sederhana ini bermanfaat bagi
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Tuban, 15 Maret
2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Campak adalah endemik pada sebagian besar dunia. Campak sangat menular,
sekitar 90% kontak keluarga yang rentan mendapat penyakit. Campak jarang
subklinis. Sebelum penggunaan vaksin campak, puncak insiden pada umur 5-10
terjadi paling sering pada anak umur sekolah yang belum di imunisasi dan pada
remaja dan orang dewasa muda yang telah di imunisasi . Biasanya penyakit ini
timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup.
Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat
kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan setelah
morbili. Bila seseorang wanita menderita morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan,
maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia menderita morbili pada
trimester I, II, atau III maka ia akan mungkin melahirkan seorang anak dengan
kelainan bawaan atau seorang anak dengan BBLR, atau lahir mati atau anak yang
Campak adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengantiga
stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalesensi. Nama
Penularan terjadi secara droplet dan kontak langsung dengan pasien. Virus
morbili terdapat dalam sekret nasofaring dan darah selama stadium kataral
sampai 24 jam setelah timbul bercak di kulit. Banyak kesamaan antara tanda-
tanda biologis campak dan cacar memberi kesan kemungkinan bahwa campak
➢ ruam khas
➢ satu serotip
➢ vaksin efektif.
2) Imunisasi aktif : Vaksin yang diberikan adalah " Live Attenuated Measles
Vaccine "
I.3 TUJUAN
a. Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium,
yaitu stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang
Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan
gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet,
pembesaran serta nyeri limpa nadi ( Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC, 2000)
2.1.2 Patofisiologi
- Keluar dari RES keluar sirkulasi Pirogen : pengaruhi termostat dalam hipotalamus,
oblongata.
-Mengendap pada organ-organ yang secara embriologis berasal dari ektoderm seperti
pada : Mukosa mulut infiltrasi sel-sel radang mononuklear pada kelenjar sub mukosa
mulut
- Koplik`s spot, Kulit , Ploriferasi sel-sel endotel kalpiler di dalam korium, Terjadi
eksudasi serum dan kadang-kadang eritrsit dalam epidermis, Rash/ ruam kulit ,
Konjunctiva
-Konjuctivitis
- Fotofobia mukosa nasofaring dan broncus infiltrasi sel-sel sub epitel dan sel raksasa
berinti banyak
pori morfonuklear
- Sal. Cerna
- Hiperplasi jaringan limfoid terutama pada usus buntu , mukosa usus teriritasi ,
2.1.3 Etiologi :
Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan
darah sealma masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini
Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari dan
Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh demam ringa
Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul
bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai.
Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh
eritema. Lokalisasinya dimukosa bukalis berhadapandengan molar dibawah,
tetapi dapat menyebar tidak teratur mengenai seluruh permukaan pipi. Meski
jarang, mereka dapat pula ditemukan pada bagian tengah bibir bawah, langit-
langit dan karankula lakrimalis. Bercak tersebut muncul dan menghilang dengan
cepat dalam waktu 12-18 jam. Kadang-kadang stadium prodormal bersifat berat
2. Stadium erupsi
durum dan palatum mole. Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula
dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah.
didaerah leher belakang. Juga terdapat sedikit splenomegali, tidak jarang disertai
diare dan muntah. Variasi dari morbili yang biasa ini adalah “Black Measles”
yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus
digestivus.
3. Stadium konvalesensi
2.1.5 Komplikasi
- Encefalitis
- Bronkiolitis
2.1.6 Pencegahan
1. Imunusasi aktif
Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan vaksin campak hidup yang telah
dilemahkan. Vaksin hidup yang pertama kali digunakan adalah Strain Edmonston
perkembangan dan pemakaian Strain Schwartz dan Moraten secara luas. Vaksin
lama.
mengurang 8-10 tahun setelah vaksinasi. Dianjurkan agar vaksinasi campak rutin
tidak dapat dilakukan sebelum bayi berusia 15 bulan karena sebelum umur 15
bulan diperkirakan anak tidak dapat membentuk antibodi secara baik karena
masih ada antibodi dari ibu. Pada suatu komunitas dimana campak terdapat
2. Imunusasi pasif
2.1.7 Pengobatan
Terdapat indikasi pemberian obat sedatif, antipiretik untuk mengatasi demam
tinggi. Istirahat ditempat tidur dan pemasukan cairan yang adekuat. Mungkin
diperlukan humidikasi ruangan bagi penderita laringitis atau batuk mengganggu dan
Pemeriksaan Diagnostik
○ Pemeriksaan Fisik
○ Pemeriksaan Darah
Penetalaksanaan Teraupetik
○ Pemberian vitamin A
I.Pengkajian
A.Identitas diri :
B.Pemeriksaan Fisik :
4.Mulut & bibir : Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk, mulut terasa
pahit.
ruam makuler pada leher, muka, lengan dan kaki (pada stad. Konvalensi),
8.Gangguan istirahat tidur b.d. rash pada seluruh tubuh, deskuamasi rasa gatal
• Diagnosa Keperawatan
Data Objektif :
· Keringat berlebihan
· Kejang
· Takikardi
• Tujuan
• Kriteria Hasil
- Bibir lembab
- Nadi normal
• Intervensi Keperawatan
– Observasi fungsi neurologis : status mental, reaksi terhadap stimulasi dan reaksi
pupil.
– Anjurkan pasien untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan bila suhu naik /
bedrest total.
keringat.
– Kolaborasi :
• Diagnosa Keperawatan
Data Subjektif :
· Demam
· Kulit kering
· Bibir kering
· Mata cekung
· Akral dingin
• Tujuan
• Kriteria Hasil
-Turgor baik
- Kulit lembab
• Intervensi Keperawatan
- Observasi TNSR…
- Monitor pemasukan dan pengeluaran cairan bila kekurangan cairan terjadi secara
mendadak, ukur produksi urine setiap jam, berat jenis dan observasi warna urine.
Catat dan ukur jumlah dan jenis cairan masuk dan keluar per….
- Perhatikan : cairan yang masuk, kecepatan tetesan untuk mencegah edema paru,
- Ajarkan tentang masukan cairan yang adekuat, tanda serta cara mengatasi kurang
cairan
- Kolaborasi :
• Diagnosa Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh : Asupan makanan yang kurang b.d
anorexia.
· Vomitus ….cc
· Porsi makan : …..porsi
· Hb …., Albumin…..
• Tujuan
• Kriteria Hasil
-BB meningkat
• Intervensi Keperawatan
- Auskultasi bising usus, catat adanya penurunan atau hilangnya bising usus.
• Diagnosa Keperawatan
Subjektif : -Dispnea
-Napas pendek
Objektif :
mL/k)
[kali per menit], bayi 25-60, usia 1-4 <20-30, usia 5-14 <15
25).
-Rasio waktu
• Tujuan
• Kriteria hasil
-Menunjukkan pola pernapasan efektif, dibuktikan dengan status pernapasan yang
indikator gangguan sebagai berikut (dengan ketentuan 1-5L ekstrem, kuat, sedang,
ringan , tidak).
• Intervensi Keperawatan
ventilator.
- Pemantauan Pernapasan :
dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu, serta retraksi otot suprakla
pada SaO2, SvO2, CO2 akhir-tidak, dan nilai gas darah arteri (GDA), dengan tepat.
- Rujuk kepada ahli terapi pernapasan untuk memastikan keadaan fungsi ventilator
mekanis.
- Laporkan perubahan sensori, bunyi napas, dan pernapasan, nilai GDA, sputum, dan
- Berikan tindakan nebulizer ultrasonik dan udara pelembap atau oksigen sesuai
naoas, pola pernapasan, nilai Gda, sputum, dan efek obat pada pasien).
- Pertahankan oksigen aliran rendah kanula nasal, masker, sungkup, atau tenda.
• Diagnosa Keperawatan
Subjektif :
Objektif
-Denyut jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respons terhadap aktivitas.
- Tirah baring/imobilitas
- Nyeri kronis
- Kelemahan umum
- Mentoleransi aktivitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan Daya tahan,
penghematan energi, dan perawatan diri: aktivitas kehidupan sehari-hari (dan AKSI).
(dengan ketentuan 1-5: tidak sama sekali, ringan, sedang, berat , atau sangat berat ).
Contoh lain
-Pasien akan :
memadai pada denwyut jantung, frekuensi respirasi, dan tekanan darah dan pola yang
aktivitas;
-Terapi Aktivitas: saran tentang dan bantuan dalama aktivitas fisik, kognitif, sosial
dan spritual yang spesifiik untuk meningkatkan rentang, frekuensiu atau durasi
• Aktivitas Keperawatan
Pengakajian
- Pantau respons oksigen (misalnya, nadi, irama, jantung, dan frekuensji respirasi)
- Ajarkan kepada pasien dan orang yang penting bagi pasien tentang teknik
• Aktivitas Kolaboratif
- Rujuk pada ahli gizi unmtuk merencanakan makanan untuk meningkatkan asupan
• Aktivitas lain
- Bantu pasien untuk mengibah posisi secara berkala, bersandar, dudul, berdiri, dan
- Simpan objek yang sering digunakan pada tempat yang mudah dijangkau;
- Buat tujuan yang sederhana, realistis, dan dapat dicapai oleh pasien yang
bagi tubuh:
- Cegah infeksi;
- Bantu dengan aktivitas fisik teratur (misalnya, ambulasi, transfer, posisi, dan
relaksasi;
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 KASUS
dengan ibu dan bapaknya dengan keluhan pusing, Gejala demam, batuk, pilek,
konjungtivitis, rash pada kulit yang terasa gatal. ibu px mengatakan sudah 2hari ini
anaknya mengalami kesulitan tidur karena adanya rash pada seluruh tubuh. Dari
TTV : N:90x/mnt
RR : 36x/mnt
TD ; 140/100 mmHg
S : 37,9° C
JL. LETDA SECIPTO NO. 211 TUBAN TELP. 0356-325789 FAX. 333237 Email :
STIKES-NU@Yahoo.Co.Id
LEMBAR PENGKAJIAN KEPERAWATAN
:14.00
IDENTITAS
Wiraswasta
Pedagang
Sumber informasi :
2. Riwayat Penyakit Saat ini : Px di bawa ke RSNU dengan keluhan pusing, ,Gejala
demam, batuk, pilek, konjungtivitis, dan rash pada kulit yang terasa gatal. ibu px
mengatakan sudah 3hari ini anaknya mengalami kesulitan tidur karena adanya rash
TTV : N:90x/mnt
RR : 36x/mnt
TD ; 100/70 mmHg
S : 37,9° C
Riwayat Kesehatan yang lalu : beberapa bulan yang lalu ibu PX mengatakan anaknya
Lain-lain…….
sebutkan…………………
(Umur…..bln)
1. Penyakit yang pernah diderita keluarga : ibunya pernah menderita campak saat
masih kecil
Riwayat nutrisi
Menu makanan :
……………………………………………………………………………
Riwayat pertumbuhan
Riwayat perkembangan
Masalah Keperawatan :
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
– Takikardi
1. Tanda tanda vital
– Hipertermi
Keadaan Umum : – Gx kesaadaran
36 x/ menit
Koma
2. Sistem Pernafasan B1
Ronki Wheezing
Jenis................... Flow..............lpm
Lain-lain :
gallop lain-lain.....
d. CRT : 2 detik
basah
Lain-lain :
4. Sistem Persyarafan B3
seluruh tubuh
3. Sistem perkemihan B4
Retensi Hesistensi
Anuria
Bau………..
Lain-lain :
Masalah Keperawatan:
3. Sistem pencernaan B5
– Asupan makan
a. Mulut bersih kotor berbau kurang
Lain-lain:
2 2
e. Fraktur ya tidak
Lain-lain:
4. Sistem Endokrin
Hiperglikemia ya tidak
Lain-lain:
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
– Cemas
– Takut
d. Merokok : ya tidak
e. Alkohol : ya tidak
Terapi
Morbili merupakan suatu penyakit self-limiting, sehingga pengobatannya hanya
➢ Sedativum
➢ Obat batuk
ensefalitis yaitu :
TINDAKAN OPERASI :
Tuban, ……,......
………..2009
(………………………)
ANALISA DATA
nyaman :
-Px mengeluh pusing
Peningkatan suhu
-Px mengeluh sesak nafas Droplet infeksi
tubuh
proliferasi sel
TTV : N: 120x/mnt
mononukleus
RR : 36x/mnt
TD ; 100/70 mmHg
Reaksi inflamasi :
S : 37,9° C
Demam, suhu naik,
naik
-Mukosa mulut kering
-Keringat berlebihan
-Kejang
kurang dari
-Pasien mengatakan tidak nafsu Droplet infeksi
kebutuhan
makan
Eksudat yang serius,
DO : proliferasi sel
mononukleus
TTV : N:120x/mnt
RR : 36x/mnt
Reaksi inflamasi :
TD ; 100/70 mmHg
Demam, suhu naik,
S : 37,9° C
metabolism naik, RR
-Vomitus 10 cc Penyebaran ke
pucat
Saluran cerna
-Terdapat bercak – bercak
berwarna kelabu
mukosa bukalis,
berhadapan pada
mole
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh : Asupan makanan yang kurang b.d
anorexia
EVALUASI KEPERAWATAN
peningkatan 2011
- Px tidak mengeluh sesak
suhu tubuh bd
nafas lagi
proses inflamasi
O:
KU : Baik
S : 37,2°C
RR : 20-30 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Tindakan di hentikan
N :90 x/ menit
S : 37,2°C
RR : 20-30 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Tindakan di hentikan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium,
yaitu stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang
Anak Edisi 2, th 1991. FKUI ). Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat
dalam sekret nasofaring dan darah sealma masa prodormal sampai 24 jam setelah
timbul bercak-bercak. Virus ini berupa virus RNA yang termasuk famili
Komplikasi
- Pneumonia / bronkopneumoni
- Encefalitis
- Bronkiolitis
Kami harap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca. Kami
mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terjadi suatu kekeliruan yang
disengaja atau tidak. Dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan, untuk
itu kami mengharap kritik dan saran dari pembaca sekalian, karena dengan kritik dan
saran pembaca sekalian yang membangun nantinya akan menjadikan kami lebih baik
dalam penyusunan makalah ini. Demikian makalah kami, kami mengucapkan terima
kasih
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:EGC
Carpenito, LJ. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8. Jakarta: EGC
Doenges, Marilynn E,dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan E/3. Jakarta: EGC