You are on page 1of 17

Nama : Antika habsari

Nim : 201610070311071
Kelas : Biologi IV-B

KURIKULUM 2004
 Ide Pokok
Ide pokok dari kurikulum 2004 ialah kurikulum berbasis kompetensi dimana kurikulum
yang menekankan pada pencapaian kemampuan kompetensi siswa sesuai standar nasional
dan internasional. Kurikulum Berbasis Kompetensi tidak lagi hanya pada isi tapi
menyangkut 3 aspek yaitu kompetensi yang menekankan pada aspek kognitif, afektif,
psikomotor, yang menjadi satu kesatuan. Dari ketiga aspek tersebut haruslah berimbang.
 Dasar Hukum
1. UUD 1945 Pasal 31 Ayat 5
2. Tap MPR No.IV/MPR /1999 tentang GBHN Tahun 1999 – 2004
3. UU No. 20 tahun 2003 (SISDIKNAS)
4. UU No. 22 tahun 1999 (Otonomi Daerah)
5. UU No. 25 tahun 2000 (Propenas)
6. PP No. 25 tahun 2000 (Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah)
 Tujuan Nasional
Membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (UU No 20 Tahun 2003)
 Tujuan Institusional
Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh
mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek
moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya.
Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan
kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk
bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan.
 Tujuan Mata Pelajaran Biologi
1. Memahami konsep-konsep biologi dan saling keterkaitannya.
2. Mengembangkan keterampilan dasar Biologi untuk menumbuhkan nilai serta sikap
ilmiah.
3. Menerapkan konsep dan prinsip Biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana
yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.
4. Mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
proses kehidupan dalam kejadian sehari-hari.
5. Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan.
6. Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan.
 Isi Materi
Kelas X
Bekerja ilmiah, hakikat ilmu Biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokkan
makhluk hidup, hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi,
peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
Kelas XI
Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan dan
manusia dan penerapan dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Kelas XII
Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi, bioteknologi
dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
 Organisasi Kurikulum
Menurut Muhaimin (1991;41), organisasi kurikulum merupakan organisasi kurikulum
adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program
pengajaran yang disampaikan kepada peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan
atau pembelajaran yang ditetapkan. Terdiri dari :
1. Kalender Pendidikan
2. Penyusunan Silabus
3. Pembelajaran
4. Kegiatan Ekstrakurikuler
5. Tenaga Guru
6. Sumber dan Sarana Belajar
7. Pendidikan Budi Pekerti
8. Bimbingan dan Konseling Pendidikan
 Struktur Kurikulum
Menurut A. Hamid Syarief, yang menyatakan bahwa struktur kurikulum adalah suatu
kerangka umum program-program pengajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
a. Struktur Horizontal
Separated Curriculum, Correlated Curriculum dan Integrated Curriculum
b. Struktur Vertikal
Sistem kelas, sistem tanpa kelas, Kombinasi sistem kelas dan tanpa kelas (akselerasi),
sistem unit waktu {1 tahun setiap kelas yang terdiri dari 2 semester (34-40 minggu belajar
efektif)}, dan pengalokasian waktu 1 jam pelajaran 45 menit.
 Strategi
1. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
2. Bermain Peran (Role Playing);
3. Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning);
4. Belajar Tuntas (Mastery Learning); dan
5. Pembelajaran dengan Modul (Modular Instruction).
 Pendekatan pengembangan kurikulum
1. Pendekatan Kompetensi (Competency Approach)
Kompetensi adalah jalinan terpadu antara pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai
yang direfleksikan dalam pola berfikir pola bertindak. Pendekatan kompetensi
menitikberatkan pada semdan ua ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. Pendekatan Sistem (System Approach)
Pendekatan sistem adalah penggunaan berbagai konsep yang serasi dari teori sistem yang
umum untuk memahami teori organisasi dan praktek manajemen.
3. Pendekatan Klarifikasi Nilai (Value Clarification Approach)
Klarifikasi nilai adalah langkah pengambilan keputusan tentang prioritas atas keyakinan
sendiri berdasarkan pertimbangan yang rasional, logis, sesuai dengan perasaannya dan
perasaan orang lain serta aturan yang berlaku.
4. Pendekatan Komprehensif (Comprehensive Approach)
Pendekatan ini melihat, memperhatikan, dan menganalisis kurikulum secara keseluruhan.
Semua masalah yang berkaitan dengan kurikulum diidentifikasi secar global oleh
pengembang kurikuum.
5. Pendekatan yang Berpusat pada Masalah (Problem-Centered Approach)
Pengembangan kurikulum dengan pendekatan ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi
berbagai masalah kurikulum secara khusus. Para guru diminta berbagai informasi tentang
masalah-masalah, keinginan, harapan, dan kesulitan-kesulitan yang ereka hadapi dalam
mata pelajaran, seperti perbaikan cara penampilan, penggunaan multimetode dan media
dalam pembelajaran, serta sistem penilaian.
6. Pendekatan Terpadu
Pendekatan terpadu adalah suatu pendekatan yang memadukan keseluruhan bagian dan
indicator-indikatornya dalam suatu bingkai kurikulum untuk mencapai tujuan tertentu.
 Metode
1. Metode tanya jawab, dengan metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung
2. Metode diskusi, pada dasarnya ialah tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-
unsur pengalaman
3. Metode demonstrasi dan eksperimen, metode ini dapat membantu siswa untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar.
4. Metode problem solving (memberi pemecahan masalah),
5. Metode latihan (drill)
6. Metode field trip, kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar
 Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan kurikulum bertujuan untuk mengukur seberapa jauh penerapan
kurikulum berstandar nasional dipakai sebagai pedoman pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum di daerah/sekolah, sehingga pelaksanaan kurikulum dapat dimengerti,
dipahami, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dianalisa oleh peserta didik.
Evaluasi dilakukan setiap tahap pelaksanaan untuk memperbaiki :
a. Keberhasilan sosialisasi Kurikulum Berstandar Nasional
b. Keberhasilan Penyusunan Silabus
c. Keberhasilan Penyusunan Prota dan Promes
d. Keberhasilan Penyusunan Rencana Pengajaran dan Bahan Ajar
e. Keberhasilan dan KBM
 Indicator keberhasilan Kurikulum
1. Indikator keberhasilan sosialisasi kurikulum
2. Indikator keberhasilan penyusunan silabus
3. Indikator keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester
4. Indikator keberhasilan penyusunan rencana pembelajaran
5. Indikator keberhasilan penyusunan bahan ajar
6. Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar
 Prinsip pengembangan kurikulum
1) Keimanan, nilai dan budi pekerti luhur
2) Penguatan identitas nasional
3) Keseimbangan etika
4) Adaptasi terhadap abad pengetahuan dan teknologi
5) Mengembangkan keterampilan hidup
6) Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif
7) Kesamaan memperoleh kesempatan
8) Belajar sepanjang hayat
 Temuan Khusus
1. Buku Kerangka Dasar
2. Bahan Kajian
3. Buku Pedoman-Pedoman
4. Tidak ada materi standar, karena materi ini disesuaikan dengan kebutuhan
5. Penetapan standart kompetensi peserta didik dan warga belajar
6. Pengaturan kurikulum nasional
7. Penilaian hasil belajar secara nasional
8. Penyusunan pedoman pelaksanaan
9. Penetapan standart materi pelajaran pokok, penetapan kalender pendidikan dan jumlah
jam belajar afektif setiap tahun bagi pendidikan dasar, menengah, dan luar sekolah
 Kelebihan KBK
1. Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata pelajaran dan
bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri
2. Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa atau student oriented
3. Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi di sekolah atau daerah masing-masing.
4. Bentuk pelaporan hasil belajara yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata
pelajran memudahkan evaluasi dan perbaiukan terhadap kekurangan peserta didik.
5. Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi
kemampuannya secara optimal, dibandingakn dengan penialian, yang terfokus pada
konten
 Kekurangan KBK
1. Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-kurikulum
sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.
2. Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi
dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran
secara berkelanjutan.
3. Tidak dapat mengembangkan indikator.
4. Sarana dan pra sarana pendukung pembelajaran yang belum merata di setiap sekolah,
sehingga KBK tidak bisa diimplementasikan secara komprehensif.
KURIKULUM 2006
 Ide Pokok
1. Memberikan kekuasaan hak otonomi kepada pihak satuan pendidikan untuk
mengembangkan perencanaan proses pembelajarannya sendiri sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikannya (KTSP) dala bentuk silabus dan RPP,
namun masih menekankan pada kompetensi.
2. Adapun syarat yang dimaksud dalam pelaksanaan proses pembelajaran meliputi
rombongan belajar, beban kerja minimal guru, buku teks pelajaran, dan pengelolaan
kelas. Syarat ini diperlukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran agar proses
pembelajaran berjalan efektif dan efisien sesuai dengan KTSP 2006.
3. Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema
pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
4. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
5. Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara
mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah,
kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru
(PKG), dan Dinas Pendidikan.
6. Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara
mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah,
kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru
(PKG), dan Dinas Pendidikan.
7. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
8. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan
dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
 Dasar Hukum
1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standart Isi
4. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standart Kompetensi Lulusan
5. Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standart Proses
6. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standart Penilaian
 Tujuan Nasional
“Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
 Tujuan Instutisional
“ Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut “
 Tujuan Mata Pelajaran Biologi
1. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan
alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama
dengan orang lain
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui
percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
4. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan
menggunakan konsep dan prinsip biologi
5. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya
dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya
diri
6. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana
yang berkaitan dengan kebutuhan manusia
7. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.
 Isi
Isi pada KTSP 2006 mencakup :
1. Ruang Lingkup atau Materi per Bab Mata Pelajaran Biologi
a. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk hidup,
hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem
b. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan
c. dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat
d. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi,
bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Biologi
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian
perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
3. Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran SMA Kelas XI dan XII
a. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Program
Bahasa, dan Program Keagamaan terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diriMuatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi
daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan
ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
c. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. 4) Minggu efektif dalam
satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
 Organisasi
Struktur Horizontal
a. Para siswa dikondisikan dalam sistem semesteran dikondisikan dalam tiap kelas.
Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan
program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit
semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan
pendidikan yang bersangkutan. Satuan pendidikan SMA/MA/SMALB dan
SMK/MAK kategori mandiri menggunakan sistem kredit semester.
b. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar
yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem
Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
c. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga
tahun untuk SMA/MA/SMALB dan tiga sampai dengan empat tahun untuk
SMK/MAK. Program percepatan dapat diselenggarakan untuk mengakomodasi
peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Sistem kredit
semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap
semester pada satuan pendidikan.
d. Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam
penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur. Panduan
tentang sistem kredit semester diuraikan secara khusus dalam dokumen tersendiri.
Struktur vertical

Struktur vertikal SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur
vertikal disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua kelompok,
yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas
XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program
Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan
(4) Program Keagamaan, khusus untuk MA. Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16
mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Sedangkan Kurikulum SMA/MA
Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Program Bahasa, dan Program Keagamaan
terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.

 Strategi
Adapun strategi yang digunakan dalam KTSP 2006, tercermin dalam Prinsip Pelaksanaan
Kurikulum Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi poin e dan BAB I
Pendahuluan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007. Kurikulum dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip
alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat
dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh
dan teladan (Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi pada poin e). Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan
karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi
standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik (BAB I Pendahuluan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007).
 Evaluasi
1. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran
secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara :
a. membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengaan standar
proses,
b. mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi
guru.
3. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses
pembelajaran.
4. menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik.
5. mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas.
6. menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem
paket melalui rapat dewan pendidik.
7. menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan
sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
8. menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran
pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan
mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
 Temuan khusus karakteristik kurikulum
1. Menekankan pada ketercapaiannya kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan peserta didik dibentuk untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat yang
pada akhirnya akan membentuk pribadi yang trampil dan mandiri.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan.
3. Penyampaian alam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4. Guru bukan satu-satunya sumber belajar tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi
unsur edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi, dan ciri-ciri tersebut harus tercermin dalam praktik
pembelajaran.
 Model konsep
1. Model konsep kurikulum akademik (Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Permendiknas
No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi pada poin a) Pelaksanaan kurikulum
didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
2. Model konsep kurikulum rekonstruksi social (dalam Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi pada poin f) Kurikulum
dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan
daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara
optimal.
3. Model konsep kurikulum Humanistik (Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi poin c) Pelaksanaan
kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan
kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
4. Model konsep kurikulum Teknologis (Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi poin e) Kurikulum
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber
belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar
dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
 Prinsip Pengembangan
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya (Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.)
2. Beragam dan terpadu (Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan
gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan
lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi)
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni (Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi
kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.)
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan (Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.)
5. Menyeluruh dan berkesinambungan (Substansi kurikulum mencakup keseluruhan
dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan
dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.)
6. Belajar sepanjang hayat (Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.)
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah (Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.)
 Kelebihan Kurikulum 2006
1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam pendidikan
2. Mendorong guru, pihak sekolah, dan manajemen untuk semakin meningkatkan
kreatifitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan
3. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhannya
4. Materi yang diajarkan sudah terbagi dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar.
 Kekurangan Kurikulum 2006
1. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelakanaan KTSP
2. Masih banyaknya guru yang belum memahami KTSP baik penyusunannya, maupun
praktek pelaksanaan di lapangan.
3. Menekankan pada aspek kognitif dan belum ada implementasi langsung pada diri
peserta didik dari materi-materi yang diajarkan,
4. Hanya membutuhkan beban belajar hanya 2 jam pembelajaran dalam satu minggu.
KURIKULUM 2013
 Ide Pokok
Menekankan pada pengembangan sikap, dibuktikan dalam skl adalah kreteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup siakap, pengetahuan, dan keterampilan,
dengan tujuan skl digunakan sebagai acuan utama pengembangan, standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiyayaan dan untuk mengetahui
ketercapaian dan kesesuaian antara skl pada satuan pendidikan dilakukan monitoring dan
evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh oleh
monitoring dn evalusi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan standar
kompetensi kelulusn dimasa yang akan dating. (permendikbud No 20 Tahun 2015)
 Dasar hukum
1. SKL (permendikbud no 54 th 2013 dan permendikbud no 20 Tahun 2016)
2. Standar isi (permendikbud no 64 tahun 2013 dan Permendikbud no 21 tahun 2016)
3. Standar proses (permendikbud no 65 tahun 2013 dan permendikbud no 22 tahun
2016)
4. Standar penilaian (permendikbud no 66 tahun 2013 dan permendiibuk no 23 tahun
2016)
5. Struktur kurikulum (permendikbud no 69 tahun 2013, permendikbud no 59 tahun
2014 dan permendikbud no 24 tahun 2016)
6. Pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik (permendikbud no 104 tahun 2014
dan permendikbud no 53 tahun 2015)
7. Implementasi kurikulum (permendikbud no 81A tahun 2013 dan permendikbud no
103,104,105,111,160 tahun 2014)
 Tujuan institusional
1. Memiliki prilaku yang mencerminkan sikap, beriman, dan bertakwa kepada tuhan
yang maha esa, berkarakter, jujur, dan peduli, bertanggung jawab, pembelajar sejati
sepanjang hayat, dan sehat jasmani dan rohani sesuai perkembangan anak
dilingkungan keluarga, sekoalh, massyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
Negara, serta kawasan regional dan internasional.
2. Memiliki pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitf pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora yang mampu mengaitkan pengetahuan di
atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekoalh, massyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, Negara, serta kawasan regional dan internasional.
3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak, kreatif, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
 Tujuan nasional
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia berilmu cakap kreatif mandiri dan menjadi
warga Negara yang berdemokratis serta bertanggung jawa (pasal 3 UU 20 Tahun 2003)
 Tujuan mata pelajaran
Tujuan permasing – masing bab mata pelajaran biologi tercermin dalam kompetensi dasar
pada kurikulum 2013 yang berisi kemampuan dan materi pembelajaran untuk suatu mata
pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan sebagai dasar untuk perubahan buku teks
pelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang mana acuannya nnati
menggunakan silabus Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran
yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. (Kompetensi inti dan
kompetensi dasar biologi terdapat pada Permendikbud No. 59 tahun 2013, Permendikbud
No. 69 Tahun 2014, dan Permendikbud No. 24 Tahun 2016. )
 Isi
1. komponen isi tercerminkan di (Permendikbud No. 59 Tahun 2014) kurikulum 2013
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri atas:
1. Kerangka Dasar Kurikulum;
2. Struktur Kurikulum;
3. Silabus; dan
4. Pedoman Mata Pelajaran
2. Mata pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah sebagaimana dimaksud
dikelompokkan atas:
a. Mata pelajaran umum Kelompok A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdiri atas: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia; Matematika; Sejarah Indonesia; dan Bahasa
Inggris.
b. Mata pelajaran umum Kelompok B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
terdiri atas:Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan
Prakarya dan Kewirausahaan.
c. Mata pelajaran peminatan Kelompok C sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
c dikelompokkan atas: Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam;
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; dan Peminatan Bahasa dan Budaya.
3. Dan untuk ruang lingkup mata pelajaran termuat dalam standar isi permendikbud No
21 Tahun 2016
 Struktur kurikulum
Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A, mata
pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik kelompok C. Mata
pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial, dan mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya. Khusus untuk MA, dapat
ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.
 Organisasi kurikulum
Orgnisasi Kurikulum yang terdapat dalam Kurikulum 2013 versi 2014 adalah mata
pelajaran berkolerasi, dimana organisasi isi kurikulum 2013 ini menghubungkan
pembahasan suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya atau satu pokok bahasan
dengan pokok bahasan yang lain.Bentuk korelasi yang mengaitkan antara fakta pelajaran
tertentu dengan pelajaran yang lain, menggunakan generalisasi pada dua atau lebih mata
pelajaran, serta menekankan nilai moral yang terdiri dari:
1. KI = Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga
2. MAPEL = Dikembangkan struktur kurikulum pendidikan menengah, terdiri atas
kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan
3. Bahan Belajar = Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran
4. KD = Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran
 Evaluasi
1. Evaluasi pendidikan dikelompokan dalam tiga cakupan penting yaitu evaluasi
pembelajaran, evaluasi program, dan evaluasi sistem. Hal ini sesuai dengan pasal 57 ayat
2, UURI No. 20 Tahun 2003, evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan
program pendidikan pada jalur formal dan non formal untuk semua jenjang satuan dan jenis
pendidikan.
Syarat dan Tujuan Evaluasi Ada 6 tujuan evaluasi yang berkaitan dengan belajar
mengajar. Keenam tujuan evaluasi adalah sebagai berikut :
a. Menilai ketercapaian tujuan.
b. Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi.
c. Sebagai sarana (means) untuk mengetahui apa yang telah siswa ketahui.
d. Motivasi belajar siswa.
e. Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling
f. Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.
2. Evaluasi dalam belajar mengajar Evaluasi merupakan bagian dari proses belajar mengajar
yang secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar. Pasal 58 ayat (1)
UU RI No.20 tahun 2003 tentang sisdiknas, yang menyatakan evaluasi hasil belajar
peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Ada empat pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam melakukan
evaluasi belajar. Keempat pertimbangan tersebut yaitu :
a. Mengidentifikasi tujuan
b. Menentukan pengalaman
c. Menentukan standar
d. Mengembangkan keterampilan dan mengambil keputusan.
 Temuan khusus
1. Nama Kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum Nasional tetapi menggunakan
nama Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional
2. Penilaian Hail Belajar Kurikulum versi 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku
secara rasional (Permendikbud No 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Pasal 1 ayat 1)
3. Penilaian Hail Belajar dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan bentuk
penialaian Autentik dan non atutentik (Permendikbud No 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian hasil belajar oleh pendidik Sekolah dasar dan pendidik Menengah)
 Model konsep kurikulum versi 2013
Menggunakan model konsep humanistik karena aliran ini lebih memberikan tempat
utama kepada siswa yang mana pada permen ini mengemukakan bahwa Penilaian
pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional,
dan ujian sekolah/madrasah
 Model konsep kurikulum versi 2014
Model konsep kurikulum k13 revisi 2014 ini lebih tertuju pada model kurikulum
tekhnologis, dimana model konsep ini memiliki ciri tujuan,metode, bahan ajar dan
evaluasi diantranya sebagai :
1. Tujuan diarahkan pada penguasaan kompetensi, yang dirumuskan dalam bentuk
perilaku hasil belajar yang dapat diukur. Pada kurikulum k13 revisi 2014 ini dalam
Permen Nomor 57 tahun 2014 poin tujuan k13 yaitu mempersiapkan pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.
2. Metode pengajaran yang bersifat individual. Pada kurikulum k13 revisi 2014 tertera
penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihn terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning
style) untukmemiliki kompetensi yang sama
3. Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil dari disiplin ilmu. Tetapi telah diramu
sedemikian rupa sehingga mendukung penguasaan suatu kompetensi. Bahan ajar yang
digunakan dalam kurikulum dengan permasalahan yang dijumpai di sekitar yang
teramu menjadi suatu tema tertentu dalam pembelajaran sebagaimana tentang dalam
ermen Nomor 57 tahun 2014 poin muatan pembelajaran.
4. Pada kurikulum k13 revisi 2014 pada Permendikbud No. 22 Evaluasi hasil
pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran
dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis. Hasil
evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan evaluasi hasil
pembelajaran.
 Model konsep kurikulum versi 2016
Model pembelajaran sebagaimana dimaksud pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014
dan Permendibud Nomor 22 Tahun 2016 adalah model pembelajaran yang menonjolkan
aktivitas dan kreativitas, menginspirasi, menyenangkan dan berprakarsa, berpusat pada
siswa, otentik, kontekstual, dan bermakna bagi kehidupan siswa sehari-hari, antara lain:
 Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning
 Model Penyingkapan (Discovery learning),
 Model Penemuan (Inquiry learning),
 Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning),
 Model pembelajaran lain yang telah lama dikenal dan digunakan oleh guru seperti
Jigsaw, TPS (Think Pair Share), GI (Group Investigation), NHT (Number Head
Together), Picture and Pigture, TSTS (Two Stay and Two Stray), dan lain-lain yang
bukan berbasis ceramah atau hafalan.
 Prinsip kurikulum 2013
PERMENDIKBUD NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI
KURIKULUM PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN
1. Berpusat pada peserta didik
2. Mengembangkan kreativitas peserta didik,
3. Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang,
4. Bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan
5. Menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi
dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan
bermakna
 Prinsip kurikulum 2014
PERMENDIKBUD No.103 Th. 2014
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan
pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut:
1. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
2. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
3. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
4. pembelajaran berbasis kompetensi;
5. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
6. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan
soft-skills;
7. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran;
 prinsip kurikulum 2016
1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi
5. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi
6. Dari pembelajaran verbalisme menuju pembelajaran yang aplikatif
7. Peningkatan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) menjadi
keterampilan mental (softskills)
8. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat
9. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas
10. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran
 Kelebihan kurikulum 2013
1. Siswa lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang
mereka hadapi disekolah
2. Adanya penilaian dari semua aspek
3. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti
4. Kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan pendidikan nasional kurikulum
ini sangat tanggap dengan fenomena dan perubahan social sifat pembelajaran
sangat kontekstual
 Kekurangan kurikulum 2013
1. Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental
2. Beban belajar siswa dan termasuk guru terlalu berat, sehingga waktu belajar
disekolah terlalu lama
3. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific
4. Kurangnya keterampilan guru dalam menyusun RPP.

You might also like