You are on page 1of 4

EVAPOTRANSPIRASI

Antika Habsari
201610070311071 / IV B Campuran
Laboratorium Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Sabtu, 17 Maret 2018

Abstrak— Evaporasi merupakan peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak di
permukaan tanah dan permukaan air ke udara. Sedangkan transpirasi adalah peristiwa
penguapan dari tanaman. Kedua peristiwa ini disebut “evapotranspirasi” yaitu air dalam
tanah dapat naik ke udara melalui tumbuh-tumbuhan. Evapotranspirasi adalah proses
penguapan atau kehilangan air yang berasal dari permukaan tanah dan permukaan
tumbuhan akibat adanya aktivitas penyinaran matahari. Tujuan diadakannya praktikum
agar mahasiswa dapat mengetahui peristiwa evapotranspirasi, evaporasi, transpirasi.
Tanah akan berubah atau menurun beratnya jika terjadi penguapan pada tanah atau
evaporasi. Tanah dan tanaman akan menurun beratnya karena terjadi proses
evapotranspirasi atau terjadi penguapan pada air dan tanah. Faktor penyebab tidak terjadi
penguapan pada tanah adalah terjadinya turun hujan saat proses penguapan
berlangsung, faktor angin, serta perbandingan tanah dan air tidak sebanding.
Kata Kunci: evapotranspirasi, evaporasi, transpirasi, Rosa Santana, faktor iklim

PENDAHULUAN akan menurun jika terjadi evapotranspirasi.


Evapotranspirasi adalah gabungan dari Jika tidak terjadi evaporasi pada tanah
dua proses penguapan, yaitu proses dikarenakan factor eksternal contohnya turun
pengeringan dari semua permukaan basah hujan, angin, dll.
(tanah, daun, batang, ranting) karena air Tujuan praktikum ini adalah :
hujan dan pengeringan air dari dalam tanah 1. Mahasiswa mengetahui peristiwa
melalui jaringan hidup vegestasi (daun) yang evapotranspirasi.
disebut transpirasi. (khambali.2017) 2. Mahasiswa mengetahui peristiwa
Evaporasi merupakan peristiwa evaporasi
berubahnya air menjadi uap dan bergerak di
permukaan tanah dan permukaan air ke METODE PRAKTIKUM
udara. Sedangkan transpirasi adalah A. Alat
peristiwa penguapan dari tanaman. Kedua a) polybag berfungsi untuk tempat tanah
peristiwa ini disebut “evapotranspirasi” yaitu b) Timbangan berfungsi untuk
air dalam tanah dapat naik ke udara melalui menimbang berat pada tanaman dan
tumbuh-tumbuhan. Berat awal tanah akan tanah.
menurun jika terjadi penguapan air begitu c) Kertas Label berfungsi untuk
juga dengan tanah+tanaman berat awal menglabelkan tanaman dan tanah.

Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 17 Maret 2018 1


B. Bahan
a) Tanaman Rosa santana
b) Tanah
c) air
C. Langkah Kerja
1. Memasukkan tanah ke dalam polybag 6. menunggu sampai kurang lebiih 12
dan disiram dengan air kurang lebih jam.
100ml yang telah di siapkan 7. Menimbang berat akhir tanah dan
mencatat hasilnya.

2. menimbang berat tanah yang telah


disiram air dan dicatat hasilnya. 8. Menimabang berat akhiir tanah+
tanaman dan mencatat hasilnya.

3. menyiram
tanaman
rosa
Santana
dengan air kurang lebih sebanyak
HASIL PENGAMATAN
100ml yang telah disiapkan.
1. Data Pengamatan
Table 1.6 Evapotranspirasi
No perlakuan Berat Berat keterang
. awal akhir an
(gr) (gr)
1. Tanah 950 gr 950gr tidak
4. menimbang berat tanaman yang telah 2. Tanah+ 750 gr 675gr terjadi
disiram air dan catat hasilnya. tanaman

2. Lembar Kerja (Terlampir)

PEMBAHASAN

5. memberikan label pada tanah dan Evaporasi merupakan peristiwa

tanah+tanaman kemudian letakkan berubahnya air menjadi uap dan bergerak di

pada tempat yang telah ditentukan. permukaan tanah dan permukaan air ke
udara. Sedangkan transpirasi adalah
peristiwa penguapan dari tanaman. Kedua

Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 17 Maret 2018 2


peristiwa ini disebut “evapotranspirasi” yaitu faktor tanaman; mencakup jenis tanaman,
air dalam tanah dapat naik ke udara melalui derajat penutupannya, struktur tanaman,
tumbuh-tumbuhan. Hal ini diperkuat dengan stadia perkembangan sampai masak,
pernyataan Nuryanto,dkk. (2013) yang keteraturan dan banyaknya stomata serta
menyatakan bahwa, Evapotranspirasi adalah mekanisme menutup dan membukanya
proses penguapan atau kehilangan air yang stomata, dan (3) faktor tanah; mencakup
berasal dari permukaan tanah dan kondisi tanah, aerasi tanah, potensial air
permukaan tumbuhan akibat adanya tanah, dan kecepatan aliran air tanah menuju
aktivitas penyinaran matahari. Keduanya akar tanaman.
bertanggung jawab terhadap proses Evapotranspirasi tanaman yang
kehilangan air tanah di bawah kondisi lapang meningkat dan menurun pada setiap fase
yang normal. Sedangkan laju menunjukkan bahwa tanaman dalam tahap
evapotranspirasi lahan basah sangat perkembangan dan pertengahan dan
dipengaruhi oleh kondisi alam sekelilingnya. kembali menurun pada tahap penuaan. Hal
Berdasarkan hasil pengamatan di ini disebabkan karena tanaman memiliki
polybag yang berisi tanah+tanaman kebutuhan air yang berbeda-beda selam
mengalami penurunan berat karena pada masa pertumbuhan sesuai dalam proses
tanah+tanaman mengalami adanya tanaman. Menurut Cahyono (2005)
evapotranspirasi atau penguapan pada air menyatakan bahwa pada kondisi iklim yang
dan tanaman, sedangkan pada polybag yang kering (panas) penguaan air tanah dan air
telah berisi tanah tidak mengalami tanaman (evapotranspirasi) akan tinggi
penurunan berat atau tidak terjadi sehingga tanah dan tanaman banyak
penguapan air (evaporasi) karena adanya kehilangan air. Pada kondisi tersebut
factor-faktor eksternal seperti terjadinya kebutuhan air tanaman meningkat.
turun hujan yang menyebabkan penguapan KESIMPULAN
air tidak berjalan secara optimal, pengisian 1. Tanah akan berubah atau menurun
tanah yang kurang pada polybag sehingga beratnya jika terjadi penguapan pada
perbandingan antara tanah dan air yang tanah atau evaporasi.
akan disiram tidak sebanding, serta factor- 2. Faktor penyebab tidak terjadi
faktor lainnya. (Nasution,dkk.2015), penguapan pada tanah adalah
menyatakan bahwa banyaknya air dalam terjadinya turun hujan saat proses
tanah yang naik ke udara berbeda-beda, penguapan berlangsung, faktor angin,
tergantung dari kadar kelebaban tanah dan serta perbandingan tanah dan air tidak
jenis tumbuh-tumbuhan. sebanding.
Menurut Linsey,dkk. (1985) dalam 3. Tanah dan tanaman akan menurun
Yuliawati,dkk. (2014), menyatakan bahwa (1) beratnya karena terjadi proses
faktor iklim; mencakup radiasi netto, suhu, evapotranspirasi atau terjadi
kelembaban, dan arah kecepatan angin, (2) penguapan pada air dan tanah.

Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 17 Maret 2018 3


pertanian lampung. Vol: 3 (3), Hal :
KRITIK DAN SARAN 233 - 238
Kritik : pada saat praktikum serentak atau
satu angkatan seharusnya asisten lab lebih
di perbanyak agar bila ada kelompok
praktikan yang kesulitan melakukan
praktikum atau ingin bertanya tidak
menunggu terlalu lama.
Saran : jangan terlalu pagi untuk praktikum
lapang satu angkatan.

DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Bambang. 2005. Seri Budi Daya
Bawang daun. Kanisius : Yogyakarta
Khambali., I. 2017. Model Perencanaan
Vegetasi Hutan Kota. Penerbit Andi:
Yogyakarta
Nasution, Yunindar. Sumono. Rohanah,
ainun. 2015. Penentuan nilai
evapotranspirasi dan koefisien
tanaman padi varietas IR64 (Oryza
sativa L) di rumah kaca fakultas
pertanian universitas Sumatra utara.
Jurnal rekayasa pangan dan
pertanian. Vol : 3 (3), Hal: 412 – 416
Nuryanto, Danang, Eko. Rizal, Jose. 2013.
Perbandingan Evapotranspirasi
potensial antara hasil keluaran model
ReGCM 4.0 dengan perhitungan data
pengamatan. Jurnal meteorology dan
geofisika. Vol 14 (2), Hal: 75-85
Yuliawati, Tia. Manik, Tumiar, Katarina.
Rosadi, R., A., Bustomi. 2014.
Pendugaan kebutuhan air tanaman
dan nilai koefisien tanaman (Kc)
kedelai varietas tanggamus dengan
metode lysimeter. Jurnal teknik

Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 17 Maret 2018 4

You might also like