You are on page 1of 11

Biocelebes, Juni 2011, hlm.

71-81
ISSN: 1978-6417 Vol. 5 No. 1

Pengaruh Konsentrasi Larutan Sukrosa dan Waktu Perendaman


Terhadap Kesegaran Bunga Potong Oleander (Nerium oleander L.)
Eny Yuniati1) dan Muhammad Alwi2)
1,2) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Sulawesi Tengah 94117
E.mail: enyyuniati@yahoo.co.id

ABSTRACT
The study of "The Effect of Solvent Preservative Against Security To Save Oleander
Flowers (Nerium oleander L.)" was held from March to April 2011 which aims to identify and
study the effect of preservative solutions on postharvest quality of cut flowers Oleander
(Nerium oleander L.). The research method used is an experiment with 14 treatments and
3 replications. The design used was the design (CRD) with factorial pattern factor of
sucrose concentration and immersion time. The results showed that the resistance to keep,
the number of blooming flowers, flowers wither, and the volume of water absorption is best
at a concentration of 5% with 2 hours soaking time compared with other treatments.

Key words: Solvent preservatives, Resilience save, Nerium oleander L.

PENDAHULUAN Hal ini menjadi alternatif yang mendorong


manusia untuk mencintai dan mengagumi
Berdasarkan letak geografis dan bunga yang lebih segar dan bersifat
kondisi iklim Indonesia sebagai salah alamiah. Untuk memenuhi kebutuhan
satu negara tropis di dunia yang memiliki tersebut, bunga potong yang segar
kekayaan alam yang sangat berlimpah. merupakan salah satu pilihan (Widodo dkk.,
Beraneka macam tanaman dapat tumbuh 1988).
dengan subur di Indonesia. Hutan hujan Bunga segar dalam kenyataannya
tropika Indonesia merupakan salah satu tetap hidup meskipun telah dipanen karena
wilayah yang sangat kaya akan masih melakukan aktivitas biologis. Oleh
keanekaragaman tanaman hias. Salah karena itu penanganan pasca panen
satu kekayaan alam Indonesia yang membutuhkan teknologi yang spesifik agar
memiliki peranan penting dalam tetap segar dan mempunyai daya kesegaran
pembangunan perekonomian Indonesia yang maksimum. Pada penerapan teknologi
adalah tanaman hias Nerium oleander L. pasca panen yang paling diutamakan ialah
Tanaman ini selain sebagai penghias faktor ekonomis dari penanganan tersebut
taman yang berfungsi sebagai dekorasi (Eriyatro dkk., 1987).
dan peneduh, juga dapat sebagai bunga Bunga Nerium oleander L. banyak
potong di dalam ruangan. menghias taman halaman rumah atau
Akhir-akhir ini timbul berbagai perkantoran, taman rekreasi, hotel maupun
bunga tiruan yang indah atau bunga restoran, dan dapat pula sebagai tanaman
plastik yang mengakibatkan kebosanan. hias indoor rental maupun bunga potong.
71

Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 1, Juni 2011, ISSN: 1978-6417


Yuniati dkk. Biocelebes, Vol. 5 No. 1

Nerium oleander L. merupakan salah METODE PENELITIAN


satu jenis tanaman hias yang paling Waktu dan Tempat Penelitian
banyak digemari dan dikembangkan
karena keindahan, ketahanan, Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
pertumbuhannya yang relatif cepat, dan Biodiversity Universitas Tadulako Palu
cara budidaya yang relatif lebih mudah Sulawesi Tengah. Waktu penelitian ini
dibandingkan dengan jenis tanaman dilakukan pada bulan Maret sampai April
hias yang lain seperti anggrek, melati, 2011.
dan tanaman lainnya (Miller, 2008). Penelitian ini meliputi survai lokasi
Selain sebagai tanaman hias penelitian untuk pengambilan sampel,
dalam pot, Nerium oleander L. juga analisis ketahanan simpan , jumlah bunga
dapat dinikmati keindahannya sebagai mekar dan layu, dan jumlah volume air di
bunga potong yang dapat digunakan laboratorium.
sebagai penghias ruangan dalam Alat dan Bahan Penelitian
bentuk rangkaian bunga dan dekorasi. Alat:
Namun, ketahanan simpan dan kualitas a) Pisau/gunting bunga
bunga Nerium oleander L. sebagai b) Ember 7 buah
bunga potong tidak sebaik c) Gelas Transparan 42 buah
ketahanannya sebagai tanaman hias d) Timer
dalam pot karena setelah panen, bunga e) Mistar
akan mengalami kelayuan lebih cepat f) Timbangan Analitik
dari biasanya. Oleh karena itu, g) Alat Pengaduk
diperlukan suatu upaya untuk h) Gelas Ukur
meningkatkan ketahanan simpan i) Panci Masak
bunga potong Nerium oleander L. agar
kesegaran (vase life) dan kualitas Bahan:
bunga Nerium oleander L. yang telah di a) Bunga Potong Nerium oleander L.
panen ini dapat maksimal. dengan masing-masing tangkainya 8
Untuk mendapatkan kesegaran bunga mekar, 6 bunga kuncup dan
bunga yang lebih lama, dapat berjumlah 42 tangkai bunga.
digunakan bahan pengawet. b) Sukrosa 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan
Penggunaan bahan pengawet telah 50%
meluas baik oleh pedagang, pengecer c) Perak Nitrat 2 gram
maupun petani dan sampai ke d) Asam Sitrat 5 gram
konsumen. Lamanya kesegaran bunga e) Air Hangat/Suam-suam Kuku
umumnya dapat mencapai 2 kali lebih f) pH Meter
tahan lama jika diberi bahan pengawet. g) Aluminium foil
Bahan pengawet bunga umumnya
mengandung gula untuk sumber energi, Rancangan Penelitian
anti bakteri atau bakterisida seperti
sukrosa, perak nitrat, dan asam untuk Penelitian ini di desain dalam
menurunkan pH air sekitar 3,5 – 4,0 rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
(Yuniati, 2008). faktorial yakni faktor pertama ialah
Oleh karenanya, diperlukan konsentrasi larutan sukrosa yang terdiri dari
suatu penelitian mengenai pengaruh 7 level yaitu sukrosa 0%, 5%, 10%, 15%,
larutan pengawet terhadap ketahanan 20%, 25%, dan 50%,dan faktor kedua
simpan bunga potong Nerium oleander adalah waktu perendaman yang terdiri dari 2
L. level yaitu 2 jam dan 4 jam.

72

Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 1, Juni 2011, ISSN: 1978-6417


Yuniati dkk. Biocelebes, Vol. 5 No. 1

Pengambilan dan Perlakuan Sampel seragam.


Di dalam penelitian ini Waktu pemetikan dilakukan pada
menggunakan sistem perendaman waktu pagi hari, lalu dilakukan penyortiran
dalam konsentrasi tinggi (pulsing) dan dan pembersihan tangkai bunga dari daun-
konsentrasi rendah (holding) dengan daun yang masih menempel dan pangkal
maksud yang berbeda. pedunculus dipotong miring.
Di dalam setiap ember berisikan
a. Penyediaan alat masing-masing 6 gelas transparan dengan
memasukkan 1 tangkai bunga setiap
Sebelum menggunakan alat yang
gelasnya.
dipakai dicuci terlebih dahulu dan
Mengangkat bunga sesuai waktu
menggunakan ember sebanyak 7
perendaman, dimana ada 2 macam waktu
buah berukuran sedang, dan gelas
yaitu 2 jam dan 4 jam. Pada waktu 2 jam 21
sebanyak 42 buah.
tangkai bunga diangkat dan memasukkan-
nya pada setiap gelas (masing-masing
b. Pembuatan media
ember 3 gelas pertama di isi tangkai bunga)
 Melarutkan asam sitrat sebanyak 5 dan 4 jam kemudian 21 tangkai bunga yang
gram hingga pH air mencapai 3,5- tersisa diangkat dan memasukkannya ke
4,0 menggunakan pH meter dan dalam gelas yang tersisa.
menambahkan perak nitrat Masing-masing gelas dan ember
sebanyak 2 gram ke dalam wadah diberi label untuk memudahkan pengamatan
berisi 10 liter air hangat/suam- selanjutnya.
suam kuku.
 Menggunakan ember sebanyak 7 d. Parameter yang diamati
buah masing-masing diisi 1,5 liter
larutan yang berasal dari wadah Pengamatan dilakukan setiap hari
berisi 10 liter larutan yang sudah untuk melihat perubahan yang terjadi
diberi asam sitrat 5 gram dan sedangkan parameter yang di ukur selama
perak nitrat 2 gram. penelitian berlangsung meliputi :
 Ke dalam 6 wadah yang berisi 1,5 1) Ketahanan simpan bunga (Hari) yaitu
liter larutan dengan menambahkan daya tahan bunga selama masa
larutan sukrosa 5%, 10%, 15%, penyimpanan ditinjau dari lamanya waktu
20%, 25%, dan 50% (Masing- perendaman. (Menurut Murtiningsih dan
masing konsentrasi larutan Yulianingsih, 1995) sebagai berikut :
sukrosa untuk setiap ember) K = Hari Bunga Sudah Layu
sedangkan ember yang satu lagi
tanpa penambahan sukrosa 2) Bunga mekar (Jumlah) yaitu dihitung
(Kontrol), kemudian memasukkan- banyaknya jumlah bunga mekar dari
nya kedalam gelas masing-masing mulai pengamatan hingga akhir
sebanyak 150 ml larutan dan pengamatan dan dihitung berdasarkan
setiap embernya di isi 6 gelas formula (Murtiningsih dan Yulianingsih,
yang sudah berisikan larutan. 1995) sebagai berikut :

c. Penyediaan bunga M = Jumlah Bunga Mekar


Hari Bunga Layu
Pemetikan bunga Nerium 3) Bunga layu (Jumlah) yaitu hari pertama
oleander L. yang diperoleh berasal dari mulai layu yang dicirikan mahkota bunga
hasil panen langsung dari rumah-rumah warnanya memudar dan keriput dan
masyarakat dengan mutu yang
73

Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 1, Juni 2011, ISSN: 1978-6417


Yuniati dkk. Biocelebes, Vol. 5 No. 1

dihitung berdasarkan formula ()ij = Pengaruh interaksi taraf ke-i dari


(Murtiningsih dan Yulianingsih, faktor konsentrasi larutan
1995) sebagai berikut : pengawet dan taraf ke-j dari
faktor waktu perendaman (AB) .
L = Jumlah Bunga Layu
Hari Bunga Layu ijk = Galat percobaan taraf ke-i dari
faktor konsentrasi larutan
4) Jumlah volume air yang diserap oleh pengawet dan taraf ke-j dari
bunga (ml) merupakan volume awal faktor wajtu perendaman pada
dikurangi dengan volume akhir dari ulangan yang ke-k.
air yang tersisa setelah diserap oleh
tangkai bunga dan dihitung Apabila terdapat perbedaan pada
berdasarkan formula (Murtiningsih perlakuan yang dicobakan maka dilanjutkan
dan Yulianingsih, 1995) sebagai uji lanjut beda nyata jujur (BNJ). Hal ini
berikut : dilakukan untuk membedakan perlakuan
mana yang paling baik diantara perlakuan
V = Volume Penyerapan Air yang diuji serta interaksinya.
Hari Bunga Layu

Data hasil penelitian yang


diperoleh dianalisis secara statistik
melalui analisis varian (ANOVA)
dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) pola faktorial
yakni faktor A (konsentrasi larutan
sukrosa) dan faktor B (waktu
perendaman) yang terdiri dari 2 jam
dan 4 jam. Yitnosumartono (1991),
rumusnya adalah sebagai berikut :

Yijk =  + i + j + ()ij + ijk

Yijk = Hasil pengamatan untuk


faktor konsentrasi larutan
pengawet (A), faktor waktu
perendaman (B), dan pada
ulangan ke-k.

 = nilai tengah umum

i = pengaruh taraf ke-i dari faktor


konsentrasi larutan
pengawet (A)

j = Pengaruh taraf ke-j dari


faktor waktu perendaman (B)

74

Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 1, Juni 2011, ISSN: 1978-6417


Yuniati dkk. Biocelebes, Vol. 5 No. 1

PEMBAHASAN Ketahanan Simpan:


Hasil
Tabel 1. Hasil uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada beberapa perlakuan terhadap nilai
ketahanan simpan Bunga Nerium oleander L.
Perlakuan Rata-rata Ketahanan
konsentrasi Waktu simpan Notasi
sukrosa perendaman
0% 2 jam 5,0 c
4 jam 4,6 c
5% 2 jam 16,0 a
4 jam 14,0 b
10% 2 jam 9,3 c
4 jam 7,0 c
15% 2 jam 9,0 c
4 jam 7,0 c
20% 2 jam 8,3 c
4 jam 6.6 c
25% 2 jam 7,3 c
4 jam 6,0 c
50% 2 jam 5,6 c
4 jam 5,3 c
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang berbeda adalah berbeda nyata
pada taraf uji 1%.
Bunga Mekar (jumlah)
Tabel 2. Hasil uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada beberapa perlakuan terhadap nilai
Bunga Mekar Bunga Nerium oleander L.
Perlakuan Rata-rata Ketahanan
konsentrasi Waktu simpan
Notasi
sukrosa perendaman
2 jam 1,5 c
0%
4 jam 1,1 c
2 jam 7,8 a
5%
4 jam 4,9 b
2 jam 3,0 c
10%
4 jam 1,9 c
2 jam 2,5 c
15%
4 jam 1,9 c
2 jam 2,2 c
20%
4 jam 1,7 c
2 jam 2,1 c
25%
4 jam 1,7 c
2 jam 1,6 c
50%
4 jam 1,5 c
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang berbeda adalah berbeda
nyata pada taraf uji 1%.
75

Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 1, Juni 2011, ISSN: 1978-6417


Yuniati dkk. Biocelebes, Vol. 5 No. 1

Bunga Layu
Tabel 3. Hasil uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada beberapa perlakuan terhadap nilai Bunga
Layu Bunga Nerium oleander L.

Perlakuan Rata-rata Ketahanan


konsentrasi Waktu simpan
Notasi
sukrosa perendaman
2 jam 12,5 ab
0%
4 jam 12,9 a
2 jam 6,2 c
5%
4 jam 9,1 b
2 jam 11,0 ab
10%
4 jam 12,1 ab
2 jam 11,5 ab
15%
4 jam 12,1 ab
2 jam 11,8 ab
20%
4 jam 12,3 ab
2 jam 11,9 ab
25%
4 jam 12,3 ab
2 jam 12,4 ab
50%
4 jam 12,5 ab
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang berbeda adalah berbeda nyata
pada taraf uji 1%.

Volume Air yang Diserap oleh Bunga


Tabel 4. Hasil uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada beberapa perlakuan terhadap nilai
Volume Penyerapan Air Bunga Nerium oleander L.

Perlakuan Rata-rata Ketahanan


konsentrasi Waktu simpan
Notasi
sukrosa perendaman
2 jam 1,3 c
0%
4 jam 1,0 c
2 jam 6,0 a
5%
4 jam 4,3 b
2 jam 2,0 c
10%
4 jam 1,6 c
2 jam 1,9 c
15%
4 jam 1,4 c
2 jam 1,8 c
20%
4 jam 1,7 c
2 jam 1,7 c
25%
4 jam 1,6 c
2 jam 1,3 c
50%
4 jam 1,2 c
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang berbeda adalah berbeda
nyata pada taraf uji 5%.
76

Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 1, Juni 2011, ISSN: 1978-6417


Yuniati dkk. Biocelebes, Vol. 5 No. 1

Pembahasan: Sejalan dengan pendapat Yuniati


Ketahanan simpan (2008), bahwa tumbuhan akan
meningkatkan proses respirasi yang
Lamanya ketahanan simpan meliputi katabolisme zat atau senyawa
bunga potong Nerium oleander L. pada kompleks menjadi senyawa sederhana
tabel 1 dengan berbagai perlakuan disertai dengan pembentukan etilen yang
tampak adanya perbedaan. Dari tabel lebih aktif. Hal ini akan mengurangi
tersebut ternyata diketahui bahwa ketahanan simpan tumbuhan terutama
ketahanan simpan yang baik pada bunga.
konsentrasi larutan sukrosa 5 % Pada perlakuan konsentrasi larutan
dengan waktu perendaman selama 2 sukrosa berdasarkan hasil analisis
jam yaitu mencapai 16 hari sedangkan ketahanan simpan bunga Oleander (tabel 1)
konsentrasi larutan sukrosa 50% menunjukkan hasil yang berbeda sangat
dengan waktu perendaman selama 4 nyata pada perlakuan tersebut. Hal ini
jam yaitu mencapai 5,3 hari memiliki berarti bahwa konsentrasi larutan sukrosa
ketahanan simpan yang rendah. Jika yang digunakan selama penelitian
konsentrasi larutan sukrosa terlalu pengaruhnya akan berbeda. Hal tersebut
tinggi maka akan merusak bunga diduga karena adanya sumber energi dalam
terutama daun pelindung dan petalnya. larutan pengawet, sehingga berpengaruh
Hal ini diduga karena penggunaan terhadap ketahanan simpan bunga
konsentrasi larutan sukrosa yang tinggi oleander (Nerium oleander L.)
dari lingkungan yang terbentuk di luar Adapun berdasarkan hasil uji BNJ
sel adalah hipertonik, dan hipotonik ketahanan simpannya (Tabel 1) berbeda
pada bagian dalam sel sehingga terjadi nyata, hal ini berarti bahwa taraf perlakuan
peristiwa plasmolisis. Sejalan dengan itulah yang sesuai bagi ketahanan simpan
pendapat Yuniati (2008) bahwa faktor bunga Oleander (Nerium oleander L.).
tinggi atau rendahnya konsentrasi
dalam menggunakan media pengawet Bunga mekar
merupakan hal yang sangat penting Dalam pengamatan persentase
dalam mempertahankan kesegaran bunga mekar bunga Nerium oleander L.
bunga potong karena pada konsentrasi pada tabel 2 dalam berbagai perlakuan
yang tinggi dapat menyebabkan efek tampak adannya perbedaan. Pada tabel
plasmolisis, sehingga proses kelayuan tersebut terlihat bahwa perlakuan 0% dalam
dapat berjalan lebih cepat. waktu perendaman 4 jam menunjukkan
Pada perlakuan waktu persentase kemekaran bunga yang paling
perendaman memperlihatkan ketahan- rendah yaitu berjumlah 1,1 bunga mekar
an simpan yang berbeda. Hal ini dimana 0% sebagai kontrol. Hal tersebut
ditunjukkan pada perendaman 4 jam terjadi karena kontrol kurang baik atau
memiliki ketahanan simpan yang lebih kurang sesuai untuk penyimpanan bunga
rendah dibandingkan perendaman 2 Nerium oleander L. dikarenakan tidak
jam. Hal ini kemungkinan disebabkan mengandung zat atau bahan-bahan yang
karena pada waktu perendaman 4 jam dibutuhkan kuncup bunga untuk kesegaran
akan menstimulasi aliran air dari dalam pasca panen sehingga kuncup bunga layu
larutan menuju kedalam jaringan dan kering sebelum mekar.
vaskular tangkai menuju bunga Pada perlakuan 5% dalam waktu
sehingga akan memacu penambahan perendaman 2 jam menunjukkan
volume air yang mendadak di dalam persentase kemekaran bunga yang paling
sistem jaringan vaskular. tinggi yaitu berjumlah 7,8 bunga mekar. Di
77

Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 1, Juni 2011, ISSN: 1978-6417


Yuniati dkk. Biocelebes, Vol. 5 No. 1

duga hal tersebut karena sukrosa bentuk analisis ragam, menujukkan bahwa
mampu membantu proses pemekaran interaksi antara larutan sukrosa dan waktu
bunga dari kuntum sehingga dapat perendaman menunjukkan berbeda sangat
mekar sempurna selama penyimpanan. nyata. Hal ini berarti bahwa konsentrasi
Hal ini sesuai dengan pendapat larutan sukrosa dan waktu perendaman
Murtiningsih dan Yulianingsih (1991) yang digunakan selama penelitian
bahwa pemberian sukrosa dapat pengaruhnya akan berbeda.
merangsang mekarnya kuncup bunga Hasil uji BNJ pada bunga mekar
karena sukrosa sebagai sumber energi (Tabel 2) menunjukkan bahwa interaksi
bagi bunga potong. antara larutan sukrosa dan waktu
Hal ini sesuai dengan pendapat perendaman berbeda nyata terhadap
Yuniati (2008) bahwa kemekaran kontrol. Hal tersebut disebabkan larutan
bunga merupakan salah satu ciri visual pengawet sangat penting bagi bunga
yang penting dalam pemasaran bunga potong sedangkan yang tidak mengandung
potong. Konsumen selalu menghendaki larutan pengawet kurang mampu
bunga potong segar dengan membantu proses pemekaran bunga
pemekaran bunga yang sempurna dan sehingga bunga kering sebelum mekar.
daya panjang di vas lebih lama. Dari
segi fisiologis kemekaran bunga pada Bunga layu
bunga potong merupakan indikator Dalam pengamatan bunga layu
bahwa jaringan tanaman masih bunga Nerium oleander L. pada tabel 3
melakukan aktifitas metabolisme dan dalam berbagai perlakuan tampak adannya
aktivitas tersebut akan menurun setelah perbedaan. Pada perlakuan 5 % dengan
bunga mencapai kemekaran perendaman 2 jam memperlihatkan proses
maksimum. pelayuan bunga Nerium oleander L. yang
Pada perlakuan waktu lebih sedikit dibandingkan semua perlakuan
perendaman terlihat bahwa perendam- yaitu berjumlah 6,2 bunga layu. Pada
an 2 jam menunjukkan persentase perlakuan 50% dengan waktu perendaman
kemekaran bunga tertinggi sedangkan 4 jam terjadi proses pelayuan yang banyak
perendaman 4 jam memiliki persentase yaitu berjumlah 12,5 bunga layu. Hal ini
kemekaran bunga yang paling kecil . diduga karena konsentrasi 50% sangat
Hal ini diduga karena waktu tinggi sehingga pertumbuhan mikroba
perendaman 2 jam dapat menghambat dalam larutan sangat cepat dan akan
proses pencokelatan bunga karena menyumbat pembuluh, sehingga
tidak lamanya tangkai bunga dalam penyerapan air akan terganggu atau
larutan perendam. Menurut Yuniati, terhalang akibatnya bunga menjadi layu.
(2008) , kerusakan selama transportasi Menurut Yuniati (2008) bahwa
dapat menyebabkan akumulasi etilen Perkembangan mikroba ditandai dengan
dan akan menyebabkan pertumbuhan kekeruhan yang terjadi pada larutan
mikroorganisme akan mempengaruhi perendam, adanya lendir, serta busuknya
kemekaran bunga dan kesegaran ujung batang.
bunga sehingga larutan sukrosa yang Pada perlakuan waktu perendaman
akan ditranslokasikan menuju sel tidak terlihat bahwa perlakuan 2 jam memiliki
dapat melewati membran sel dan proses pelayuan yang sedikit sedangkan 4
akibatnya cairan sel keluar dan akan jam memiliki proses pelayuan yang lebih
mempengaruhi kemekaran bunga. banyak. Hal tersebut diduga karena pada
Hasil pengamatan terhadap perlakuan 2 jam kesegaran dan penyerapan
bunga mekar telah diperoleh dalam nutrisi berjalan lancar pada bunga
78

Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 1, Juni 2011, ISSN: 1978-6417


Yuniati dkk. Biocelebes, Vol. 5 No. 1

Oleander (Nerium oleander L.) perbedaan konsentrasi larutan sukrosa,


sehingga bunga yang layu berjumlah dimana pada 0% tidak mengandung
sedikit, sedangkan perlakuan 4 jam sukrosa sehingga akan mempengaruhi
penyerapan nutrisi tidak berjalan penyerapan air. Hal ini sesuai dengan
lancar. Hal ini diduga karena adanya pendapat Yuniati (2008), fungsi sukrosa
penyumbatan mikroba di sekitar sangat penting bagi bunga potong untuk
pangkal pendunkulus bunga dan menjaga tekanan osmotik sehingga
mempengaruhi kesegaran bunga penyerapan air berjalan baik. Penyerapan
sehingga bunga yang layu berjumlah air oleh tangkai bunga berkaitan dengan
banyak. Menurut Yuniati, (2008) bahwa kehilangan air dari jaringan tanaman.
banyaknya air pada bunga potong Bunga yang telah dipanen akan tetap
sangat menentukan kesegaran bunga, melakukan proses metabolisme antara lain
karena air berperan penting dalam transpirasi. Selama penyimpanan dan saat
proses transpirasi yang terjadi pada dipajang di vas jaringan bunga akan
bunga potong. kehilangan air melalui proses transpirasi
Hasil pengamatan terhadap untuk mengurangi kehilangan air tersebut
bunga layu telah diperoleh dalam air diserap dari lingkungan sekitarnya.
bentuk analisis ragam menujukkan Larutan yang diberi gula/sukrosa dan
bahwa interaksi antara larutan sukrosa dengan adanya penambahan AgNO3 dan
dan waktu perendaman (Tabel lampiran pengaturan pH 3,5 – 4,0 dengan
1, hal 37) menunjukkan berbeda sangat menggunakan asam sitrat dapat menekan
nyata. Hal ini berarti konsentrasi atau mengurangi pertumbuhan bakteri
larutan sukrosa terhadap perlakuan sehingga larutan mudah diserap oleh
yang digunakan selama penelitian tangkai bunga Nerium oleander L (Yuniati,
pengaruhnya akan berbeda. 2008).
Hasil uji BNJ pada bunga layu Pada perlakuan waktu perendaman
(Tabel 3) menunjukkan bahwa interaksi terlihat bahwa perlakuan 2 jam
antara larutan sukrosa dan waktu menunjukkan penyerapan air yang lebih
perendaman berbeda nyata. Hal ini besar dibandingkan perlakuan 4 jam
berarti bahwa taraf perlakuan itulah penyerapan air lebih kecil. Hal ini
yang baik untuk mengendalikan atau kemungkinan disebabkan karena pada
mengurangi kelayuan bunga oleander waktu perendaman 4 jam terlalu lama
(Nerium oleander L.) yang disimpan terjadi penyumbatan disekitar pangkal
selama penelitian. pendunculus bunga sehingga penyerapan
air lebih kecil dibanding perlakuan 2 jam.
Volume Penyerapan Air Hasil pengamatan terhadap volume
Dalam pengamatan penyerapan penyerapan air telah diperoleh dalam
volume air bunga Nerium oleander L. bentuk sidik ragam menunjukkan bahwa
pada tabel 4 terdapat perbedaan dalam interaksi antara larutan sukrosa dan waktu
masing-masing perlakuan. Pada tabel perendaman menunjukkan berbeda sangat
tersebut menunjukkan bahwa pada nyata dan berbeda nyata. Hal tersebut
perlakuan 5% dengan waktu berarti pemberian konsentrasi larutan
perendaman 2 jam memiliki sukrosa dan interaksi keduanya yang
penyerapan air yang paling banyak digunakan selama penelitian pengaruhnya
yaitu mencapai 6,0 ml sedangkan yang akan berbeda. Hal ini diduga karena larutan
paling sedikit pada perlakuan 0% pengawet yang mengandung bakterisida
dengan waktu perendaman 4 jam yaitu dapat melindungi bunga dari bakteri yang
1,0 ml. Hal tersebut diduga karena menutupi pangkal pendunkulus bunga

79

Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 1, Juni 2011, ISSN: 1978-6417


Yuniati dkk. Biocelebes, Vol. 5 No. 1

sehingga proses respirasi dan konsentrasi larutan sukrosa yang lain.


transpirasi dapat berjalan lancar 4. Konsentrasi larutan sukrosa 5%
(Yuniati, 2008). dengan waktu perendaman 2 jam
Hasil uji BNJ pada volume memiliki volume penyerapan air yang
penyerapaan air (Tabel 4) paling banyak yaitu mencapai 6,0 ml
menunjukkan bahwa interaksi antara dibandingkan volume penyerapan air
larutan sukrosa dan waktu perendaman pada konsentrasi yang lainnya.
berbeda nyata. Hal ini berarti bahwa
pada perlakuan itulah yang sesuai bagi Saran
penyerapan air bunga oleander
(Nerium oleander L.) Menurut Yuniati Sebaiknya menggunakan
(2008) bahwa zat pengawet yang konsentrasi larutan sukrosa 5% dengan
mengandung gula/sukrosa, bakterisida waktu perendaman 2 jam agar kesegaran
dan pH yang sesuai selain kebutuhan bunga Oleander (Nerium oleander L) dapat
akan air dan kelembaban selama dipertahankan lebih lama dan perlu
dalam penyimpanan akan mampu dilakukan penelitian lebih lanjut pada
memperpanjang kesegaran bunga bunga potong lain yang memilki nilai
potong. ekonomis tinggi dan mudah layu agar
dapat dipertahankan kesegarannya lebih
lama.
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa: DAFTAR PUSTAKA
1. Pengaruh konsentrasi larutan
sukrosa 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, Annisa, C.N, 2010 Hidrolisis Sukrosa,
25% dan 50% terhadap kesegaran Analis Kesehatan Sekolah Tinggi
bunga potong Nerium oleander L. Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad
yang terbaik terjadi pada Yani : Cimahi
konsentrasi 5% dalam waktu
perendaman 2 jam dengan Endah., J.H. 2002, Membuat Tanaman
ketahanan simpan yang baik dan Hias Rajin Berbunga. Agro Media
dapat mempertahankan kesegaran Pustaka : Jakarta.
bunga paling lama yaitu mencapai
16 hari. Eriyatro, Pandji, C. dan Sailah, I. 1987.
2. Konsentrasi larutan sukrosa 5% Teknologi pasca panen dan
dengan waktu perendaman 2 jam pengolahan pada industri basis
memiliki persentase kemekaran bunga. Dalam : kumpulan makalah
bunga yang paling tinggi yaitu seminar prospek dan
mencapai 7,8 jumlah mekar pengembangan industri basis
dibandingkan konsentrasi larutan bunga. Yayasan Bunga Nusantara :
sukrosa yang lainnya. Jakarta.
3. Konsentrasi larutan sukrosa 5%
dengan waktu perendaman 2 jam Gatiningsih. 2002, Asam Sitrat,
memiliki jumlah bunga yang layu http://etd.eprints.ums.ac.id/1330/ (di
paling sedikit pada bunga Nerium unduh 18 Januari 2011)
oleander L. yaitu mencapai 6,2
bunga layu dibandingkan
80

Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 1, Juni 2011, ISSN: 1978-6417


Yuniati dkk. Biocelebes, Vol. 5 No. 1

Harry, N.R, 1994, Usahatani Bunga


Potong. Pusat Perpustakaan
Pertanian dan
KomunikasiPenelitian. Badan
Penelitian dan Pengembangan
Pertanian : Bogor.

Miller, D, 2008, 400 Trees and Shrubs


for Small Spaces,
http://books.google.co.id
(diunduh 18 Januari 2011).

Murtiningsih dan Yulianingsih, 1995,


Memperpanjang kesegaran
bunga potong anggrek vandal
genta Balai Penelitian
Tanaman Hias, Jakarta.

Suryowinoto, S. M, 1997, Flora


Eksotika, Tanaman Hias
Berbunga, Kanisius : Jakarta.
Szabadvary, 1992, Sejarah Kimia
Analitik,
http://books.google.com.id (di
unduh pada tgl 18 januari 2011)

Thenawijaya, M, 1982, Dasar-Dasar


Biokimia, Jakarta : Erlangga

Widodo, I. S., Harahap dan Rauf, A,


1988, Hama dan penyakit
tanaman hias serta
pengendaliannya. Dalam :
Seminar Budidaya dan Bisnis
Bunga. YBN : Jakarta.

Yitnosumartono, S, 1991, Percobaan,


Perancangan, Analisis, dan
Interpretasinya, Gramedia Press
: Jakarta.

Yuniati, E, 2008. Pengaruh


konsentrasi larutan sukrosa dan
waktu perendaman terhadap
kesegaran bunga sedap malam
potong (Polianthes tuberosa L.),
Jurnal Biocelebes, Vol. 2 No. 1,
FMIPA UNTAD, Palu.

81

Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 1, Juni 2011, ISSN: 1978-6417

You might also like