You are on page 1of 2

Arteri Karotis Interna

Arteri karotis interna dibagi menjadi empat bagian, yaitu :


1. Pars servikalis : berasal dari arteri karotis komunitis dalam trigonum karotikum sampai ke
dasar tengkorak.

2. Pars petrosa : Terletak dalam os petrosum bersama-sama dengan pleksus venous karotikus
internus. Setelah meninggalkan kanalis karotikus, di sisi depan ujung puncak piramid pars
petrosa hanya dipisahkan dari ganglion trigeminal yang terletak di sisi lateral oleh septum
berupa jaringan ikat atau menyerupai tulang pipih.

3. Pars kavernosa : Melintasi ujung kavernosus, membentuk lintasan berliku menyerupai


huruf “S” yang sangat melengkung, dinamakan Karotisspphon.

4. Pars serebralis : dalam lamela duramater kranial arteri ini membentuk cabang arteri
oftalmika, yang segera membelok ke rostraldan berjalan di bawah nervus optikus dan ke
dalam orbita.

5. Pembuluh darah ini berakhir pada cabang-cabang yang memberi darah kulit dahi, pangkal
hidung, dan kelopak mata dan beranastomisis dengan arteri fasialis serta arteri maksilaris
interna.
Kelainan Pada Cabang Arteri Karotis Interna
Berikut ini merupakan kelainan-kelainan yang dapat ditimbulkan akibat sumbatan pada
cabang-cabang arteri karotis interna :

1. Obstruksi dari tunggul arteri serebri media yang mengenai hemisfer dominan yaitu
hemiparalisis kontralateral terutama wajah dan lengan, hemianestesia kortikal kontralateral,
afasia global, agrafia, aleksia, apraksia dan heminopsia homonim kontralateral. Jika meliputi
hemisfer non-dominan akan terjadi hemiplegia dan hemianestesia kontralateral seperti juga
heminopsia, apraksia dan kemungkinan anosognosia.

2. Obstruksi dari arteri striatum arteri serebri media menghasilkan paralisis wajah dan
hipoglosus kontralateral. Jika lesi melibatkan hemisfer dominan, juga akan terjadi afasia
motorik karena kerusakan area Brocha dalam sepertiga konvolusi frontalis ketiga.

3. Obstruksi dari cabang rolandik, menyebabkan hemiparalisis brakhiofasilis.

4. Obstruksi cabang-cabang selanjutnya yang mensuplai darah area parietalis, oksipitalis dan
temporalis dari hemisfer dominan menghasilkan defisit kortikal sensorik dan kuadrantanopsia
atau hemianopsia kontralateral akibat terlibatnya radiasio optika, afasia sensorik, dan
kemungkinan aleksia, agrafia, akalkulia, apraksia idiokinetik, gangguan kanan/ kiri, agnosia,
dan lain-lain.

5. Obstruksi arteri serebri anterior, gejalanya berupa hemiparasis kontralateral dengan


kelumpuhan tungkai lebih menonjol, gangguan mental bila mengenai lobus frontal, gangguan
sensibilitas pada tungkai yang lumpuh, inkotinensia dan kejang-kejang.

6. Obstruksi arteri rekuren Huebner menghasilkan kelemahan kontralateral dari


wajah, lidah, dan lengan.

7. Obstruk arteri koroidalis anterior, menyebabkan iskemia bagian bawah krus posterior
kapsula interna, sebagian dari radiasio optika, dua per tiga medial dari palidum dan separuh
dari korpus genikulatum lateral dan nukleus subtalamik. Gejala klinisnya, hemiparalisis dan
hemihipestesia kontralateral, seperti juga hemianopsia.

You might also like