Professional Documents
Culture Documents
2. Pars petrosa : Terletak dalam os petrosum bersama-sama dengan pleksus venous karotikus
internus. Setelah meninggalkan kanalis karotikus, di sisi depan ujung puncak piramid pars
petrosa hanya dipisahkan dari ganglion trigeminal yang terletak di sisi lateral oleh septum
berupa jaringan ikat atau menyerupai tulang pipih.
4. Pars serebralis : dalam lamela duramater kranial arteri ini membentuk cabang arteri
oftalmika, yang segera membelok ke rostraldan berjalan di bawah nervus optikus dan ke
dalam orbita.
5. Pembuluh darah ini berakhir pada cabang-cabang yang memberi darah kulit dahi, pangkal
hidung, dan kelopak mata dan beranastomisis dengan arteri fasialis serta arteri maksilaris
interna.
Kelainan Pada Cabang Arteri Karotis Interna
Berikut ini merupakan kelainan-kelainan yang dapat ditimbulkan akibat sumbatan pada
cabang-cabang arteri karotis interna :
1. Obstruksi dari tunggul arteri serebri media yang mengenai hemisfer dominan yaitu
hemiparalisis kontralateral terutama wajah dan lengan, hemianestesia kortikal kontralateral,
afasia global, agrafia, aleksia, apraksia dan heminopsia homonim kontralateral. Jika meliputi
hemisfer non-dominan akan terjadi hemiplegia dan hemianestesia kontralateral seperti juga
heminopsia, apraksia dan kemungkinan anosognosia.
2. Obstruksi dari arteri striatum arteri serebri media menghasilkan paralisis wajah dan
hipoglosus kontralateral. Jika lesi melibatkan hemisfer dominan, juga akan terjadi afasia
motorik karena kerusakan area Brocha dalam sepertiga konvolusi frontalis ketiga.
4. Obstruksi cabang-cabang selanjutnya yang mensuplai darah area parietalis, oksipitalis dan
temporalis dari hemisfer dominan menghasilkan defisit kortikal sensorik dan kuadrantanopsia
atau hemianopsia kontralateral akibat terlibatnya radiasio optika, afasia sensorik, dan
kemungkinan aleksia, agrafia, akalkulia, apraksia idiokinetik, gangguan kanan/ kiri, agnosia,
dan lain-lain.
7. Obstruk arteri koroidalis anterior, menyebabkan iskemia bagian bawah krus posterior
kapsula interna, sebagian dari radiasio optika, dua per tiga medial dari palidum dan separuh
dari korpus genikulatum lateral dan nukleus subtalamik. Gejala klinisnya, hemiparalisis dan
hemihipestesia kontralateral, seperti juga hemianopsia.