Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Kelompok 18
1. Amalia Fardiana, S.Kep 131813143010
2. Ahmad Putro Pramono, S.Kep 131813143014
3. Aisyah Kartika Sukmawati, S.Kep 131813143045
4. Alfiani Triningsih, S.Kep 131813143051
5. Ainun Sa’ananiyah, S.Kep 131813143062
6. Thali’ah Jihan Nabilah, S.Kep 131813143074
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Grade Deskripsi
0 Tidak terdapat luka, gejala hanya seperti nyeri
1 Ulkus dangkal atau superficial
2 Ulkus dalam mencapai tendon
3 Ulkus dengan kedalaman mencapai tulang
4 Terdapat gangrene pada kaki bagian depan
5 Terdapat gangren pada seluruh kaki
6
4. Neuropati perifer
1. Faktor endogen
a. Genetik, metabolik
b. Angiopati diabetik
c. Neuropati diabetik
2. Faktor ekstrogen
a. Trauma
b. Infeksi
c. Obat
2.5 WOC
a. Pain (nyeri)
b. Paleness (kepucatan)
c. Paresthesia (kesemutan)
e. Paralysis (lumpuh)
Bila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis menurut pola dari
fontaine:
1. Penatalaksanaan Medis
3) Penghambat glukoneogenesis
b. Insulin
3) Ketoasidosis diabetik
c. Terapi Kombinasi
Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah, untuk
kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa
darah.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Usaha perawatan dan pengobatan yang ditujukan terhadap ulkus antara lain
dengan antibiotika atau kemoterapi. Perawatan luka dengan mengompreskan
ulkus dengan larutan klorida atau larutan antiseptic ringan. Misalnya rivanol dan
larutan kalium permanganate 1 : 500 mg dan penutupan ulkus dengan kassa
steril. Alat-alat ortopedi yang secara mekanik yang dapat merata tekanan tubuh
terhadap kaki yang luka amputasi mungkin diperlukan untuk kasus DM.
a. Diet
b. Latihan
c. Pemantauan
Penyuntikan insulin sering dilakukan dua kali per hari untuk mengendalikan
kenaikan kadar glukosa darah sesudah makan dan pada malam hari.
4. Pendidikan
melawan infeksi turun sehingga kontrol gula darah yang baik harus diupayakan
sebagai perawatan pasien secara total.
6. Stres Mekanik
7. Tindakan Bedah
Menurut Arora (2007), pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi 4 hal yaitu:
1. Postprandial
Dilakukan 2 jam setelah makan atau setelah minum. Angka diatas 130 mg/dl
mengindikasikan diabetes.
4. Tes glukosa darah dengan finger stick, yaitu jari ditusuk dengan sebuah jarum,
sample darah diletakkan pada sebuah strip yang dimasukkan kedalam celah pada
mesin glukometer, pemeriksaan ini digunakan hanya untuk memantau kadar
glukosa yang dapat dilakukan dirumah.
5. Urine
6. Kultur pus
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai
dengan jenis kuman.
15
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN UMUM
A. PENGKAJIAN
dilakukan mulai dari pengumpulan data yang meliputi : biodata, riwayat kesehatan,
keluhan utama, sifat keluhan, riwayat kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik, pola
kegiatan sehari-hari. Hal yang perlu dikaji pada klien degan diabetes melitus :
2. Sirkulasi
Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA, nyeri, kesemutan pada ekstremitas
bawah, luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata cekung.
3. Eliminasi
4. Nutrisi
5. Neurosensori
Sakit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi,
6. Nyeri
7. Respirasi
8. Keamanan
9. Seksualitas
Adanya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme menurun dan terjadi
B. Diagnosa Keperawatan
C. RENCANA KEPERAWATAN
termasuk lokasi,
17
pencahayaan,
kebisingan.
nyeri.
penanganan nyeri
(farmakologis/non
farmakologis)..
farmakologis (relaksasi,
18
mengetasi nyeri..
mengurangi nyeri.
9. Evaluasi tindakan
pengurang nyeri/kontrol
nyeri.
tentang pemberian
nyeri.
Administrasi analgetik
:.
dan frekuensi.
3. Tentukan analgetik
analgetik.
nyeri muncul.
6. Evaluasi efektifitas
anti bakteri
NaCl 0,9%
sesuai
20
8. Lakukan pembalutan
9. Pertahankan tehnik
melakukan perawatan
luka
pada balutan
pada luka
dari tekanan
2. ROM normal
21
3. Melaporkan perasaan
4. Pastikan klien untuk
aktivitas latihan
1. Bantu identifikasi
sesuai
2. Diskusikan dan
tepat
Exercise terapi
ambulasi
3. Fasilitasi penggunaan
alat Bantu
Bathing/hygiene,
toileting.
berpartisipasi untuk
kebersihan diri,
toileting klien
2. Berikan bantuan
3. Monitor kebersihan
eliminasinya.
4. Monitor kemampuan
dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari
23
aktivitas normal
keseharian sesuai
kemampuan
usia
pemberian vasodilator,
oksigen ( HBO ).
Setelah dilakukan asuhan NIC Label >> Infection
5 Potensial
keperawatan protection
terjadinya selama…x…jam, Pantau tanda dan
komplikasi dari
infeksi.
Batasi jumlah
pengunjung yang
masuk ke ruang
perawatan pasien
dan jauhi area
perawatan pasien
dari tanaman
maupun bunga
segar.
Rasional:
pembatasan jumlah
pengunjung perlu
dilakukan agar
pasien dapat
beristirahat.
Tanaman dan bunga
segar dapat
membawa bakteri
maupun virus
sehingga perlu
dijauhkan dari
pasien yang sangat
rentan terhadap
infeksi.
Kolaborasi
pemberian
antibiotik sesuai
dengan sensitivitas
bakteri.
26
Rasional: Antibiotik
dapat membantu
membunuh
mikroorganisme
penyebab infeksi.
27
BAB 4
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
BAB 5
PEMBAHASAN
5.1 Pengkajian Keperawatan
Pengkajian dimulai dari identitas pada klien yang bernama Ny. Dj
perempuan berusia 71 tahun yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, pendidikan
tamat SD, suku Jawa dan beralamatkan di Sidoarjo. Dilihat dari usia dan pendidikan
klien, merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya kondisi ulkus diabetikum.
Usia klien yang tergolong lansia berpengaruh terhadap penyembuhan luka, dan
pendidikan klien yang merujuk pada tingkat wawasan atau tingkat daya tangkap
terhadap informasi.
Berdasarkan data yang diperoleh pada klien didapatkan keluhan utamanya
adalah nyeri. Menurut Smeltzer tahun 2002 menyatakan bahwa proses angiopati
menyebabkan sumbatan pembuluh darah dan memberikan gejala klinis 5P yaitu
pain (nyeri), paleness (kepucatan), paresthesia (kesemutan), pulselessness (denyut
nadi hilang) dan paralysis (lumpuh). Terdapat kesesuaian antara manifestasi teori
dengan keluhan utama yang dirasakan oleh klien, sehingga tidak ditemukan
kesenjangan.
Pasien terdiagnosa DM tipe 2 + Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, pertama
kali MRS di RS DKT. Semenjak itu pasien rutin mengkonsumsi amlodipin sehari
sekali (obat didapat secara mandiri di apotek) tanpa pernah menjalani kontrol rutin.
Sejak pertengahan tahun 2017, mulai muncul luka dikaki sebelah kanan, dan
semakin meluas. Tanggal 22-25 September 2018 pasien dirawat di RS DKT dengan
keluhan nyeri hebat pada daerah kaki kanan ujung hingga lutut. Tanggal 4 Oktober
keluahan nyeri tak tertahankan kembali muncul ditambah dengan demam tinggi
sejak 3 hari yang lalu, dan pasien dibawa ke IGD RSI Jemursari. Di IGD RSI
Jemursari dilakukan perawatan luka kaki kanan, kemudian di rujuk ke RSDS
dengan alasan fasilitas tidak memadai untuk perencanaan amputasi kaki. Di IGD
RSDS, pasien masuk jam 06.30, dilakukan pemeriksaan luka dan dilakukan
pembebatan. Pasien terdiagnosa DM Tipe B + Ulkus pedis Wagner IV + Anemi.
Saat pengkajian ditemukan data bahwa klien juga sesak napas, terpasang oksigen
nasal canul 3 lpm, nyeri yang dirasakan belum berkurang sejak pertama kali MRS,
telah terjadi kekakuan lutut, pasien keadaan tidak mampu berjalan lagi dikarenakan
29
sudah sama sekali tidak dapat menggerakkan kaki kanannya, dan susah tidur
dikarenakan nyerinya. Riwayat dahulu terkait terjadinya luka, klien sering
mengalami kesemutan, kram, rasa tebal pada kaki dan apabila klien mengalami
trauma kadang-kadang tidak terasa, setelah terjadinya luka, beberapa hari
setelahnya luka menjadi merah, menghitam dan berbau tidak sedap, ini sesuai
dengan etiologi dari ulkus diabetikum, yaitu neuropati diabetik dan angiopati
diabetik.
Menjaga dan merawat area yang sehat agar tetap bersih dan kering serta
menjaga kebersihan lingkungan klien, 4) Melakukan ROM pasif sebisanya
pada laki kanan 5) Monitoring TTV dan 6) mengusahan agar tidak terjadi
penekanan berlebih pada luka seperti menghindarkan keruta pada tempat tidur
dan mengedukasi keluarga agar tidak sering melakukan penekanan pada area
luka dengan media apapun, serta 7) Kolaborasi perawatan luka bedah TKV.
Setelah dilakukan implementasi, dievaluasi dengan hasil masalah belum
teratasi dan intervensi dilanjutkan.
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Dari data kasus ditemukan keluhan utam pasien adalah nyeri pada ulkus,
kesulitan bergerak, dan gangguan tidur
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. (2016). Standards of Medical Care in
DiabetesDiabetes Care.
Black, J.M. & Hawks, J.H. (2009). Medical surgical nursing clinical managament
Black, J.M. & Hawks, J.H. (2009). Medical surgical nursing clinical
umum tegerang.http://download.portalgaruda.org. 2