You are on page 1of 21

A.

Istilah Istilah Dalam Anatomi Dan Pembagian Tubuh

1) DESKRIPSI ARAH ANATOMI

1. Pada Posisi Anatomi Terdapat beberapa Proyeksi yaitu sebagai berikut

2.Proyeksi pada bidang Longitudinal, menghasilkan:


2) REGIO TUBUH MANUSIA

- Regio tubuh manusia dari atas Pertama yaitu Regio Capitis (Kepala)
- Regio tubuh manusia dari atas kedua yaitu Regio Colli (Leher)

- Regio tubuh manusia dari atas ketiga yaitu Regio Thorax (Dada)
- Regio tubuh manusia dari atas keempat yaitu Regio Abdomial (Perut)

- Regio tubuh manusia dari atas kelima yaitu Regio Extremitas Superior (Anggota gerak atas/
tangan

- Regio tubuh manusia dari atas keenam yaitu Regio Extremitas Inferior (anggota gerak Bawah/
Kaki)

Regio ini terbegi atas dua bagian yaitu:

1. Regio Extremitas Inferior (anggota gerak Bawah/ Kaki) Anterior (Depan)


2. Regio Extremitas Inferior (anggota gerak Bawah/ Kaki) Posterior (Belakang)

B. Macam macam Jaringan

Sel tidak berkumpul begitu saja menjadi jaringan. Sel berubah bentuk menjadi jaringan melalui
proses diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan struktur sel yang disesuaikan dengan
fungsinya. Struktur jaringan yang khas untuk melaksanakan fungsi yang spesifik. Ilmu yang
mempelajari dan mengkaji seluk-beluk jaringan disebut histologi.

1. Jaringan otot

Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang menghkhususkan diri untuk berkontraksi dan menghasilkan
gaya. Jadi, fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak aktif. Secara embriologi, jaringan ini
berasal dari lapisan mesoderm. Terdapat tiga jenis jaringan otot: otot rangka, otot jantung, dan
otot polos. Otot rangka mengerakkan tulang; otot jantung memompa darah keluar jantung; otot
polos membungkus dan mengontrol gerakan organ berongga.

2. Jaringan saraf

Secara embriologi, jaringan saraf berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdiri dari sel-sel
yang khusus menyalurkan impuls listrik, kadang-kadang dalam jarak yang jauh. Tidak hanya
menyalurkan, tetapi juga memulai atau mencetuskan impuls listrik. Impuls listrik ini bekerja
sebagai sinyal yang memungkinkan sebuah informasi tersalurkan dari satu bagian tubuh ke
bagian lain. Jadi, jaringan saraf berfungsi untuk menerima rangsang, mengolah, dan reaksi yang
tepat terhadap rangsangan yang datang. Jaringan saraf ditemukan di otak, medula spinalis, dan
saraf.

3. Jaringan epitel

Secara embriologi, jaringan epitel berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang mengkhususkan diri mempertukarkan bahan antara sel dan
lingkungannya. Sel-sel epitel berikatan satu sama lain secara erat membentuk lembaran jaringan
yang membungkus dan membatasi berbagai bagian tubuh. Sebagai contoh, lapisan luar kulit
adalah jaringan epitel.

Fungsi jaringan epitel adalah sebagai berikut:

 pelindung jaringan di bawahnya,


 sekresi,
 absorpsi,
 ekskresi,
 transportasi,
 pengaturan suhu tubuh, dan
 penerima rangsang dari luar tubuh.

4. Jaringan ikat

Jaringan ikat merupakan jaringan yang menyokong atau memperkuat jaringan lain. Jaringan ikat
menghubungkan, menunjang, dan mengikat berbagai bagian tubuh. Oleh karena itu disebut juga
jaringan penguat atau jaringan penunjang. Jaringan ini mencakup berbagai struktur misalnya
tendon yang melekatkan otot rangka ke tulang; darah, yang mengangkut bahan dari satu bagian
tubuh ke bagian lain.

Selain 4 tipe jaringan primer yang telah dijelaskan di atas, tipe lainnya adalah jaringan
embrional.

1) Jaringan Embrional
Jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah, terutama pada masa embrio
atau janin. Selama proses gastrulasi terbentuk struktur awal berupa lapisan. Lapisan embrional
ini dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

2) Ektoderm, merupakan prekursor epidermis dan saraf. Lapisan ini akan memberi bentuk luar
hewan secara keseluruhan.
3) Endoderm, prekursor usus dan organ dalam tubuh.
4) Mesoderm, prekursor otot, jaringan ikat, dan komponen pengikat lain antara lapisan
ektoderm dan endoderm.

C. Sistem Persarafan Pada Manusia


Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke
susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat
berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan
diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah
kemampuan menanggapi rangsangan.

Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial.
Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra
menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel
gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.

1.SISTEM SARAF
a. Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel saraf
adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap satu sel
saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.
Berikut adalah gambar dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:
1. Dendrit
adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan
sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel
adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan
dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit),
berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan
lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk
melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua
segmen disebut nodus ranvier.
6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan
membantu regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier
tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls
lebih cepat sampai pada tujuan.
8.Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel
saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat
kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut
neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi
dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.

Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson lah
yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel
saraf yaitu:
1.Sel saraf sensorik
adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau
panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan sel
saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.
2.Sel saraf motorik
adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan
sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson
yang panjang
3.Sel saraf penghubung
adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel
saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel
saraf sensorik ke sel saraf motorik.
b.Sel Glial
Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia
diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.

2.SISTEM SARAF PUSAT

Pusat saraf berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga ke
sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan (medula
oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak terletak di dalam tulang
tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.
a. Otak Besar
Otak besar wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta berminyak. Otak besar dikelilingi
oleh cairan serebrospinal yang berfungsi memberi makan otak dan melindungi otak dari
guncangan. Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh darah yang berfungsi memasok
oksigen ke otak besar.
Bila otak besar pada laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan berat otak
besar yang di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki yang lebih berat dikarenakan
ukurannya yang juga lebih besar di bandingkan dengan otak wanita.
b. Otak Kecil
Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala dan dekat leher. Fungsi utama otak kecil adalah
sebagai pusat koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.
Jika terjadi rangsangan yang membahayakan, gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan.
c. Sumsum Lanjutan
Sumsum lanjutan (sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di persambungan antara
otak dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk mengatur suhu tubuh,
kendali muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin, dan berkedip), dan pusat
pernapasan.
d. Sumsum tulang belakang atau medula spinalis berada di dalam tulang belakang. Sumsum
tulang belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yang berwarna putih dan lapisan
dalam yang berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang atau
tulang punggung yang kerja. Fungsi utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks.
Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, dan saraf penghubung.

D. Sistem Endokrin Pada Manusia

Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian penting yang mempengaruhi
kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang memiliki pengaruh dalam tubuh adalah kelenjar
endokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tersusun atas susunan sel mikro yang sangat
sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang mengandung pembuluh kapiler.

Sistem endoktrin pada manusia adalah sistem yang mengatur dan menghasilkan hormon hormon
yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sistem endokrin pada manusia memiliki hubungan yang
sangat erat dengan sistem saraf pada manusia, kedua sistem ini berfungsi untuk mengontrol dan
memadukan satu sama lain. Selain itu, kedua sistem ini juga bertugas untuk menjaga homeostatis
dalam tubuh. Meskipun kedua sistem ini saling memberikan pengaruh, akan tetapi
karakteristiknya berbeda.

Dalam tubuh kita terdapat banyak kelenjar, dimana beberapa diantaranya memiliki fungsi untuk
mengdoktrin, beberapa diantaranya adalah kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar timus,
kelenjar paratiroid dan kelenjar adrenal suprenalis.

Fungsi Kelenjar Endokrin

Secara keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki fungsi yang
berbeda-beda tergantung dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan tetapi, secara umum
fungsi kelenjar endokrin adalah:

1. Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam


jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan
tubuh tertentu.
2. Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari
kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
3. Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas
kelenjar tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek
dari rangsangan tersebut.
4. Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan
pada manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.
5. Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme
dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa
dalam tubuh dan pada usus halus.
6. Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi metabolisme
lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk
agar optimal.

Itulah fungsi utama dari kelenjar endoktrin, untuk fungsi lain dari masing masing kelenjar
endoktrin akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.

Kelenjar Endokrin Pada Manusia

Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa kelenjar endoktrin pada manusia terdiri atas 8
kelenjar utama dan sangat penting bagi tubuh. Lalu apa saja kelenjar tersebut ? Berikut
penjelasannya.

1. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland merupakan kelenjar yang
menghasilkan banyak hormon yang masing masing memiliki fungsi utama untuk mengatur satu
sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1,3 cm dengan bentuk bulat. Secara
umum kelenjar hipofisis sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis anterior, hipofisis pars
intermedia dan hipofisis posterior.

Adapun hormon hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis berserta fungsinya dalah sebagai
berikut:
1) Hormon Pertumbuhan – Hormon pertumbuhan untuk mengatur pertumbuhan
& perkembangan manusia dari bayi sampai dewasa, apabila kekurangan hormon maka
akan kerdil sedangkan apabila kelebihan akan menyebabkan gigantisme.
2) Hormon Tirotropin – Hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan dari
kelenjar tiroid agar tidak terserang penyakit gondok.
3) Adrenocorticotropic Hormone – Hormon ini bertugas untuk mengontrol pertumbuhan
dan perkembangan dari kulit ginjal serta merangsang aktivitas kelenjar adrenal.
4) Hormon Prolaktin (Lactogenic) – Berfungsi untuk membantu wanita pada proses
kelahiran dan juga sekresi susu.
5) Hormon MSH – Bertugas untuk memberikan pengaruh pada warna kulit pada mahkluk
hidup, kelebihan hormon ini dapat menyebabkan kulit hitam.

6) Hormon ADH – Bertugas untuk meningkatkan tekanan darah dalam tubuh serta
menurunkan volume urine tubuh.

2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di bagian leher depan, tepatnya berada
dibawah jakun dan terdapat 2 lobus. Yodium yang terdapat pada kelenjar ini dibuat dari folikel
jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif diakumulasi oleh kelenjar tiroid itu sendiri. Maka
dari itu, apabila seseorang mengalami kekurangan yodium dalam jangka waktu yang lama dan
tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok hingga 15x
lipat dari normal.

Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon penting, yaitu tiroksin dan triiodontironim. Dimana kedua
hormon ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengatur metabolisme, perkembangan,
pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf. Akan tetapi terdapat 1 hormon yang terdapat pada
kelenjar tiroid yang bernama kalsitonin. Kalsitonin ini memiliki fungsi untuk menurunkan kadar
kalsium dalam darah tubuh, caranya adalah dengan mempercepat proses absorpsi kalsium yang
terdapat pada tulang.

3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang berada di belakang kelenjar tiroid dengan jumlah 4
buah. Adapun fungsi kelenjar ini adalah:

 Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion kalsium yang terdapat pada
cairan ekstraseluler dengan mengabsorpsi kalsium dari dalam usus
 Untuk meningkatkan kalsium dalam darah
 Untuk mengatur metabolisme fosfor
 Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga dapat menurunkan kadar kalsium
dalam darah

Apabila seseorang mengalami kekurangan hormon ini, maka akan menyebabkan terserang
penyakit tetanus dan apabila seseorang kelebihan hormon ini maka akan menyebabkan terjadinya
pengendapan kapur pada ginjal.

4. Kelenjar Adrenalin

Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan bentuknya menyerupai bola.
Pada masing masing ginjal manusia terdapat 1 kelenjar suprarenalis, dimana nantinya kelenjar
tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu korteks atau bagian luar dan medula atau
bagian tengah.

Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya adalah sebagai berikut:

 Mineralokortikoid – Bertugas untuk mengontrol jalannya metabolisme ion anorganik


 Glukokortikoid – Bertugas untuk mengontrol proses metabolimse glukosa
 Adrenalin & Noradrenalin – Bertugas dalam vasokontriksi arteri, mengontrol pembuluh
darah pada otak dan otot, merespon gerak peristaltik, mengatur kadar gula darah dan ikut
merubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.

Cara Kerja

Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam akan memberikan efek pada
hipotalamus untuk mengaktifkan medula adrenal dengan impuls saraf, kemudian korteks adrenal
dengan sinyal hormonal. Lalu medulla adrenal bertugas sebagai respon jangka pendek dari stress
dengan cara mensekresi hormon katekolamin. Kemudian korteks adrenal akan mengontrol
respon dari medulla adrenal, dimana respon tersebut berlangsung lebih lama dibandingkan
respon medulla adrenal.

5. Kelenjar Timus

Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan
manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan di dalam mediastinum, tepatnya disekitar trakea. Kelenjar
ini biasanya dapat membesar seiring dengan berjalannya proses pubertas, akan tetapi akan
mengecil kembali ketika dewasa. Timus juga menghasilkan hormon pertumbuhan yang akan
berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti hormon pertumbuhan tidak akan berfungsi.
Adapun fungsi kelenjar timus adalah:

 Untuk membantu pertumbuhan makhluk hidup


 Bertugas mengurangi aktivitas dari kelenjar kelamin
 Menghasilkan senyawa timosin yang bertugas sebagai perangsang limfosit tubuh

6. Kelenjar Pinealis

Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di dekat pusat otak kita. Kelenjar ini
menghasilkan hormon yang bernama melatonin, dimana reproduksi hormon ini bergantung dari
seberapa lama tubuh mendapatkan penyinaran. Ketika siang hari, kelenjar ini akan menghasilkan
sedikit melatonin, akan tetapi pada malam hari akan menghasilkan banyak.

Fungsi

Kelenjar pinealis yang menghasilkan hormon melatonin memiliki fungsi sebagai antioksidan
tubuh yang efektif untuk memberikan perlindungan pada sistem saraf otak dari serangan radikat
bebas. Dalam ritme biologis, hormon ini memberikan pengaruh pada siklus pada seseorang,
maksudnya disini adalah siklus dari bangun hingga tidur lagi atau kebiasaan makan
pada seseorang.

7. Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk menghasilkan insulin yang bertugas untuk
mengatur tingkat glukosa dalam darah. Apabila seseorang mengalami kekurangan insulin, maka
akan menyebabkan individu tersebut menjadi rentan terserang penyakit diabetes. Selain itu,
kelenjar pankreas ternyata terbagi atas 3 sel yang memiliki fungsi masing masing, sel tersebut
adalah :

 Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta meningkatkan glukagon,
selain itu juga dapat menurunkan kadar glukosa tubuh.
 Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain itu juga dapat menurunkan
glukagon dan meningkatkan glukosa.
 Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti fungsi
tugasnya.

8. Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad merupakan kelenjar yang bertanggung
jawab atas pertumbuhan pada manusia. Secara umum, kelenjar ini menghasilkan beberapa
hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu pada laki laki dan perempuan. Pada laki laki, kelenjar ini
menghasilkan hormon testosteron, sedangkan pada perempuan menghasilkan hormon
progresteron dan estrogen.

Fungsi

Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk menjaga metabolisme pria, selain
itu juga memiliki pengaruh besar sebagai penentu jenis kelamin pada janin dan mempengaruhi
masa pubertas pada pria. Sedangkan fungsi hormon progresteron utamanya adalah untuk
mematangkan sel induk wanita, mempertahankan status kehamilan dan meningkatkan fungsi
kelenjar tiroid. Lalu fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah nyeri pada payudara,
memberikan karakteristik secara generatif pada wanita, untuk meningkatkan anabolisme protein
tubuh dan membantu dalam pembentukan tulang.

Itulah sistem endokrin pada manusia beserta fungsinya masing masing. Semoga dapat menambah
wawasan Anda.

E. Sistem Reproduksi pada Manusia

Salah satu ciri makhluk hidup khususnya manusia adalah berkembang biak. Manusia
berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Untuk berkembang biak manusia menggunakan
alat reproduksi. Alat reproduksi pada manusia terdiri dari beberapa bagian yang disebut sistem
reproduksi. Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.

1. Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Pria

Sistem reproduksi pada pria terdiri dari 2 bagian utama yaitu testis yang merupakan tempan
pembentukan sperma, dan penis. Pada manusia, kedua organ ini berada di luar perut. Letak testis
yang berada di luar perut memungkinkan untuk mengatur suhu sperma, yang membutuhkan suhu
tertentu untuk bertahan hidup yaitu sekitar 2-3o C lebih rendah dari suhu tubuh normal yaitu
37o C. Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada pria:
1) Testis adalah tempat untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga
hormon kelamin jantan (testosteron). Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat
telur.
2) Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis
sehingga jumlahnya sepasang. Di epididimis sperma disimpan hingga matang.
3) Vas deferens adalah saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Fungsinya adalah
sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma.
4) Vesikula seminalis adalah sebuah kantong yang dindingnya menghasilkan getah sebagai
makanan untuk sperma.
5) Kelenjar cowper adalah kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir dan dialirkan ke
uretra.
6) Uretra adalah saluran urine dari kandung kemih sampai keluar tubuh melalui penis.
7) Penis adalah organ yang berperan dalam proses kopulasi. Kopulasi adalah hubungan
antara kelamin pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan sperma ke dalam
rahim wanita.
8) Skrotum adalah kantong testis yang berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu testis.

2. Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Wanita


Sistem reproduksi pada wanita juga terdiri dari 2 bagian utama yaitu vagina dan uterus. Ovarium
menghasilkan ovum betina. Vagina melekat pada rahim melalui leher rahim, sementara rahim
melekat pada ovarium melalui tuba falopi. Dalam jangka waktu tertentu, ovarium melepaskan sel
telur, yang melewati tuba falopi ke dalam rahim.

Pembuahan ovum dengan sperma terjadi di tuba falopi. Peristiwa pembuahan ini disebut
fertilisasi. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam
perjalanannya menuju rahim, zigot membelah berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya,
embrio akan menempel pada dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam
rahim membentuk janin. Janin akan keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada di dalam
rahim. Jika sel telur tidak dibuahi, sel telur ini akan keluar bersama dengan meluruhnya dinding
rahim. Peristiwa ini disebut menstruasi.

Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada wanita:

1) Ovarium adalah tempat pembentukan sel telur (ovum). Ovarium berjumlah sepasang dan
terdapat di rongga badan.
2) Tuba falopi adalah penghubung antara ovarium dan rahim. Jumlahnya juga sepasang. Di
sinilah pembuahan sel telur oleh sperma terjadi.
3) Rahim adalah tempat janin terbentuk sampai terbentuknya embrio dan kelahiran anak.
4) Vagina adalah akhir dari saluran kelamin wanita dan tempat bayi keluar pada saat
kelahiran.

3. Proses Reproduksi pada Manusia

Proses reproduksi pada manusia dimulai dengan hubungan seksual, kemudian diikuti oleh
sembilan bulan kehamilan sebelum melahirkan. Selama bertahun-tahun orangtua merawat
anaknya hingga menjadi manusia yang independen. Kehamilan dapat dihindari dengan
menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom untuk pria dan KB untuk wanita.

3.1. Usia Subur

Sistem reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu diawali pubertas,
pada wanita ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah akibat dari meluruhnya
selaput rahim (endometrium) disertai pecahnya pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita
telah menghasilkan sel telur. Usia subur pada wanita berakhir ketika sudah tidak haid
(menopause).

Tahap siklus menstruasi:

 Fase menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.


 Fase pra ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.
 Fase ovulasi, dipengaruhi oleh hormon LSH.
 Fase pasca ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.

Sedangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya sperma pada
waktu tidur karena terjadi rangsangan seksual dalam mimpinya. Usia subur pada laki-laki
berlangsung sepanjang hidupnya.

3.2. Hubungan Seksual

Reproduksi pada manusia merupakan pembuahan di dalam yakni melalui hubungan seksual.
Dalam proses ini, alat kelamin pria (penis) dimasukkan ke dalam alat kelamin wanita (vagina).
Selama proses ini, sperma akan disalurkan ke vagina selanjutnya menuju rahim dan tuba falopi.
Di tuba falopi terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.

3.3. Kehamilan

Kehamilan adalah saat dimana janin berkembang di dalam rahim wanita. Selama kehamilan,
janin menerima semua nutrisi dan oksigen melalui darah dari wanita melalui plasenta. Plasenta
melekat pada janin melalui tali pusar. Akibatnya, wanita memerlukan kalori yang lebih besar.
Selain itu, wanita juga memerlukan beberapa vitamin dan nutrisi dalam jumlah yang lebih besar
dari normal, sehingga wanita perlu makan dalam jumlah yang lebih besar. Masa kehamilan pada
manusia adalah sekitar 266 hari.

3.4. Kelahiran

Setelah janin berkembang, janin akan mendorong keluar dan menuju proses persalinan. Manusia
yang baru lahir disebut bayi. Bayi harus mulai mampu bernapas sendiri setelah kelahiran. Tak
lama kemudian, plasenta ikut keluar dan tali pusar akan diputuskan.
3.5. Perawatan oleh Orangtua

Bayi manusia hampir tidak berdaya dan membutuhkan perawatan dari orangtua selama bertahun-
tahun. Salah satu yang harus dilakukan adalah menyusui bayi oleh ibunya.

4. Kelenjar pada Sistem Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi pada manusia juga terdiri dari beberapa kelenjar yang mendukung proses
reproduksi. Berikut adalah beberapa kelenjar pada sistem reproduksi:

1) Vesika Seminalis, adalah kelenjar pada pria yang menghasilkan cairan pekat berwarna
kuning, mengandung makanan sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma.
2) Kelenjar Prostat, adalah kelenjar pada pria yang berfungsi sebagai penghasil semen
terbesar yang bersifat encer, berwarna putih dana berisi makanan untuk sperma.
3) Kelenjar bulbourethralis, adalah kelenjar yang terdapat pada uretra wanita yang berfungsi
mensekresi cairan lendir bening untuk pada menetralkan cairan urine yang bersifat asam
pada uretra.
4) Kelenjar Bartholini, adalah Kelenjar yang terdapat pada vagina wanita berfungsi
menghasilkan lendir yang alkalis saat berhubungan badan.

5. Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia

Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut adalah beberapa hormon pada
sistem reproduksi manusia:

1) FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis. Hormon FSH ini berfungsi dalam proses pembentukan dan pematangan
spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai
oogenesis. Di samping itu, FSH juga merangsang produksi hormon testoseron pada pria
dan estrogen pada wanita.
2) LH (Luteinizing Hormone). Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon
ini dapat merangsang proses pembentukan badan kuning atau korpus luteum di dalam
ovarium, setelah terjadi poses ovulasi (pelepasan sel telur).
3) Testosteron adalah hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam spermatogenesis
dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
4) Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Hormon ini
berperan alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di
samping itu, hormon ini juga berperan untuk merangsang produksi LH dan menghambat
produksi FSH.
5) Progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam
ovarium. Berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim
untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesteron
bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami
pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan
merangsang kelenjar susu memproduksi ASI.
6) Oksitosin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses kelahiran,
untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
7) Relaksin. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi
ligamen pelvis pada proses kelahiran.
8) Laktogen adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama
dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.

https://bawenduyuliana.blogspot.com/2015/04/anatomi-dan-regio-tubuh-manusia.html

https://www.kerajaanbiologi.com/macam-macam-jaringan-dan-fungsinya/

https://prezi.com/dvijfgbe8inn/sistem-persarafan-pada-manusia/

https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia

You might also like