Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
TRANSFER A
KELOMPOK 1
Otak merupakan salah satu alat tubuh yang sangat penting karena
merupakan pusat computer dari semua tubuh, bagian dari saraf sentral
yang terletak didalam rongga tengkorak (cranium) yang dibungkus oleh
selaput otak yang kuat (Pearce.2011)
Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang berfungsi untuk
menyapaikan rangsangan dari reseptor yang akan dideteksi dan
direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup dapat
menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar
maupun dalam secara cepat (Widia, 2015).
Pada bidang farmasi obat yang bekerja pada ssp bekerja dengan cara
merangsang (menstimulasi) dan menghambat (mendepresi) obat –
obat ini mempengaruhi ssp dan menimbulkan efek yang sesuai
dengan cara kerja obat tersebut (Tjay dan Rahardja. 2009).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Sistem saraf terdiri dari berjuta-juta sel saraf yang bentuknya
bervariasi. Sistem ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang berfungsi
untuk menyapaikan rangsangan dari reseptor yang akan dideteksi dan
direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup dapat
menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar
maupun dalam secara cepat (Widia, 2015).
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
- Alat peraga (torso)
- Alat tulis
IV.1 Hasil
IV.1.1 Bagian – bagian Otak
IV.2 Pembahasan
Anatomi Sistem Saraf Pusat Dan Fungsinya.Susunan saraf pusat
meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medulla
spinalis), keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan
fungi yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka
(Widia, 2015).
Otak (ensefalon) merupakan pusat saraf yang utama, terletak pada
tulang tengkorak dan dilapisi meningen. Otak terdiri dari otak besar,
otak kecil dan sumsum lanjutan. Besar otak orang dewasa kira-kira
1300 gram, 7/8 bagian berat terdiri dari otak besar (Irianto,
Kus.2013).
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh
bagian kanan, bagian kanan mengendalikan belahan kiri.
Mempunyai permukaan yang berlipat – lipat untuk memperluas
permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak saraf. Otak juga
sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdaasan, ingatan,
keesadaran dan kemauan. Otak terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
a. Otak depan (Prosencephalon)
Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan
diencephalon. Telencephalon berkembang menjadi otak besar
(cerebrum). Diencephalon berkembang menjadi thalamus dan
hipothamalmus (Widia, 2015).
Thalamus terutama berkenaan dengan penerimaan impils
sensorik, yang ditafsirkan pada tingkat ssubkortikal, atau
disalurkan pada daerah sensorik korteks otak, dengan tujuan
mengadakan tujuan penting mengatur perasaan dan gerakan
pada pusat–pusat tertinggi. Hypothalamus berfungsi pengaturan
suhu tubuh, lapar dan haus (Pearce, Evelyn C.2013).
b. Otak besar (cerebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas
mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi),
ingatan (memori), kesadaran dan pertimbangan. Pada bagian
korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian
penerima rangsang (area sensor) yang terletak disebelah
belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar
atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi
yang menghubungkan area motor dan sensorik (Widia, 2015).
Disekitar kedua area tersebut adalah bagian yang mengatur
kegiatan psikologi yang lebih tinggi misalnya bagian depan
merupakan pusat proses berfikir dan emosi. Pusat penglihatan
terdapat dibagian belakang (Widia, 2015).
c. Otak tengah (Mesencephalon)
Otak tengah terletak didepan otak kecil dan jembatan varol.
Didepan otak tengah terdapat thalamus dan kelenjar hipofisis
yang mengatur kerja kelenjar – kelenjar endokrin. Bagian atas
(dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur
refleks mata seperti penyempitan pupil mata dan juga
merupakan pusat pendengaran (Widia, 2015).
d. Otak belakang (Rhombencephalon)
Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan
mielencephalon. Metencephalon berkembang menjadi
cerebellum dan pons varolli. Sedangkan mielencephalon
berkembang menjadi medulla oblongata (Widia. 2015).
e. Otak kecil (cerebelum)
Cerebellum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan
otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan dan posisi tubuh.
Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka
gerakan yang sadar yang normal tidak mmunkin dilaksanakan
(Widia, 2015).
f. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsung sambung berfungsi menghantar impuls yang dating
dari medulla spinalis menuju ke otak (Widia, 2015). sumsung
lanjutan juga berfungsi mengatur kecepatan pernapasan, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan darah dan kegiatan tubuh lainnya
yang tidak disadari (Irianto, Kus.2013).
g. Jembatan varol (Pons varoli)
Jebatan varol beris serabut saraf yang menghubungkan otak
kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang blakang (Widia, 2015).
h. Sumsum tulang punggung(medula spinalis)
Sumsum tulang punggung berfungsi untuk menghantarkan
impuls saraf dari dan ke otak dan sebagai pusat gerak refleks
(Irianto, Kus.2013).
i. Sistem saraf parifer
Sistem saraf parifer adalah system saraf yang berada diluar
system saraf pusat. Sistem saraf parifer merupakan saraf yang
menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ –
organ tubuh tertentu, seperti kulit, persendian, otot, kelenjar,
saluran darah dan lain-lain. Tidak seperti saraf pusat, sistem
saraf parifer tidak dilindungi tulang (Widia, 2015).
Fisiologi Tidur Rem Dan Non Rem.Data yang dikumpulkan dari EEG
(electroencephalogram) mengenai kesiatan otak selama tidur
menunjukkan kalau setidaknya ada empat tahapan tidur yang
berbeda.Selama tahap 1, detak jantung dan pernapasan agak
menurun, mata berputar perlahan - lahan dari satu sisi ke sisi yang
lain dan individunya merasakan sensasi melayang. Tahap ini
biasanya hanya berlangsung selama 5 menit. Individu yang terjaga
selama tidur tahap1 seringkali bersikeras kalau mereka tidak tidur,
tetapi sekedar “mengistirahatkan mata”.
Tidur tahap 2, mata biasanya tidak bergerak, detak jantung dan
pernapasan turun sangat sedikit. Tidur tidak nyenyak.
Tidur tahap 3 adalah tidur menengah dan dikarakterisasi
dengan pernapasan yang stabil, lambat, denyut nadi lambat,
penurunan suhu tubuh dan tekanan darah.hanya suara keras yang
membangunkan individu dalam tidur tahap 3.
Tidur tahap 4, dikenal sebagai tidur terlupa, aalah tahap paling dalam
biasanya tidak dimulai hingga sekitar satu jam sesudah tidur.
Gelombang otak menjadi bahkan lebih lambat lagi, detak jantung dan
pernapasan merosot hingga 20 atau 30 persen dibandingkan saat
terjaga. Individu yang tidur dalam tahap 4 tidak bias dibangunkan
dengan rangsangan eksternal, seperti suara, sekalipun EEG
mengindikasikan kalau otak mengakui keberadaan rangsangan
tersebut. Tidur tahap 4 berlanjut selama hamper satu sejam,
sesudah mana individunya perlahan – lahan akan kembali ketidur
tahap 3, diikuti tahap 2 lalu tahap 1 sebelum siklusnya dimulai lagi
(Balaban dan Bobick, 2017).
Tidur REM adalah tidur dengan mata bergerak cepat. Tidur REM
dikarakterisasi dengan pernapasan dan detak jantung yang lebih
cepat dari pada tidur NREM (tidur dengan mata bergerak lambat).
Satu-satunya orang yang tidak mengalami tidur REM adalah orang
yang buta sejak lahir. Tidur REM biasanya timbul selama empat
hingga lima pperiode. Bervariasi dari lima menit hingga sekitar satu
jam, semakin lama semakin panjang sementara tidur terus berlanjut
(Balaban dan Bobick, 2017).
Biasanya ada beberapa siklus tidur setiap malam. Setiap siklus
dimulai dengan periode tidur REM. Sebelumnya akan ada periode
tidur tahap 3 dan tahap 4. Tapi ini memudar menjelang pagi,
sementara tidur REM menjadi semakin panjang dan tidur semakin
tidak nyenyak (Balaban dan Bobick, 2017).
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalahSistem saraf pusat
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara
individu dengan lingkungan lainnya.Sistem saraf pusat terdiri otak
(ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis),
keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungi yang
sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka.Otak terdiri dari
dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan,
bagian kanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan
yang berlipat – lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat
ditempati oleh banyak saraf. Otak juga sebagai pusat penglihatan,
pendengaran, kecerdaasan, ingatan, keesadaran dan kemauan.
V.2 Saran
Fasilitas dan perlengkapan praktikum dilaboratorium agar dapat
di lengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Kus. 2013. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis.
Yrama Widya.Bandung
Tjay dan Rahardja. 2009. Obat – obat penting. Elex Media Komputindo.
Jakarta
Widia, Lidia. 2015. Anatomi, Fisiologi dan Siklus Kehidupan Manusia.
Numed.Jakarta