You are on page 1of 50

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

USIA PRA SEKOLAH

OLEH KELOMPOK :

1. Muhammad Firdaus I (1411020056)


2. Elsita Widiastuti (1411020075)
3. Erlin Nur Aslih (1411020076)
4. Widya Kartika Bella P (1411020094)
5. Resling Yulion (1411020095)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2016

1|Page
A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala keluarga, serta
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Depkes, 1988).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa
kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan
masyarakat serta lingkungannya. (Menurut BKKBN, 1999).

B. Ciri-ciri keluarga
Ada beberapa ciri-ciri keluarga menurut Nasrul Effendi (2007) sebagai berikut:
1. Diikat dalam satu perkawinan
2. Ada ikatan batin
3. Ada tanggung jawab masing anggota
4. Ada pengambilan keputusan
5. Kerjasama di antara anggota keluarga
6. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga

C. Tipe/Bentuk Keluarga
Bentuk-bentuk keluarga antara lain: (Zaidin Ali, 2009: 6-7)
a. Keluarga Inti (Nuclear Family)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga Besar (Ekstended Family)
Adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara, misal: nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c. Single parent family
Adalah satu keluarga yang di kepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama
dengan anak-anak yang masih bergantung kepadanya.
d. Nuclear dyed
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam
satu rumah yang sama.
e. Blended Family
Adalah suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang masing-
masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan terdahulu.
2|Page
f. Three Generation Family
Adalah keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu kakek, nenek, bapak, ibu dan
anak-anak dalam satu rumah.
g. Single adult living alone
Adalah bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa yang hidup
dalam rumahnya.
h. Middle age atau Elderly Couple
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh baya.

D. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga antara lain: (Zaidin Ali, 2009; 11-12)
1. Fungsi biologis, kebutuhan meliputi:
a. Sandang, Pangan dan papan
b. Hubungan seksual suami istri
c. Reproduksi atau pengembangan keturunan
2. Fungsi ekonomi
Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya (istri dan
anaknya)
3. Fungsi pendidikan
Disini keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator sosial budaya bagi
anak)
4. Fungsi sosialisasi
Keluarga merupakan penyamaan bagi masyarakat masa depan dan lingkungan
keluarga merupakan faktor penentu yang sangat mempengaruhi kualitas generasi yang
akan datang
5. Fungsi perlindungan
Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga dari gangguan,
ancaman atau kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan (fisik, psikologis) para
anggotanya
6. Fungsi rekreasi
Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi kenyamanan, keceriaan,
kehangatan dan penuh semangat bagi anggotanya
7. Fungsi agama (religius)

3|Page
Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar mereka
memiliki pedoman hidup yang benar

E. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan


Friedman (2002) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu:
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3. Menberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga
5. Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga
kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan
yang ada.

F. Tugas Perkembangan Sesuai Dengan Tahap Perkembangan (Duval) (Sociological


Perspective)
1) Keluarga baru menikah
· Membina hubungan Intim
· Bina hubungan, dengan keluarga lain : teman dan kelompok
sosial
2) Keluarga dengan anak baru lahir
· Persiapan menjadi orang tua
· Adaptasi keluarga baru, interaksi keluarga, hubungan seksual
3) Keluarga dengan anak usia pra sekolah
· Memenuhi kebututuhan anggota keluarga : rumah, rasa aman
· Membantu anak untuk bersosialisasi
· Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar
· pembagian tanggung jawab
· Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak
4) Keluarga dengan anak usia sekolah
· membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar
· Mempertahankan keintiman pasangan
· Memenuhi kebutuhan yang meningkat
4|Page
5) Keluarga dengan anak remaja
· Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab
· Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga
· Komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan
· Persiapan perubahan sistem peran
6) Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
· Perluas jaringan keluarga dari keluarga inti ke extended
· pertahnakan keintiman pasangan
· Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
· Penataan kembali peran orang tua
7) Keluarga dengan usia pertengahan
· mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
· Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya
· Meningkatkan keakraban pasangan
8) Keluarga usia tua
· Mertahankan suasana saling menyenangkan
· Berdapatasi dengan perubahan : kehilangan pasangan, kekuatan fisik,
dan penghasilan
· Pertahankan keakraban pasangan
· Melakukan life review masa lalu

G. Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga


Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut duvail adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan
dalam pembentukan rumah tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak, tugas keluarga untuk mendapatkan keturunan sebagai
generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang
merupakan saat-saat yang sangat dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga dapat mengasuh, mendidik, dan
memberikan kasih sayang kepada anak, karena pada tahap ini bayi kehidupan sangat
tergantung kepada kedua orang tuanya, dan kondisinya sangat lemah.
d. Tahap menghadapi anak pra sekolah, pada tahap ini anak sudah mulai mengenal
kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan
dalam masalah kesehatan, karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang
5|Page
bersih..Dalam fase ini anak sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas
keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma sosial budaya.
e. Tahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluaga adalah bagaimana
mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan
anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan meningkatkan
pengetahuan umum anak.
f. Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena
dalam tahap ini anak akan mencari identitas buku dalam membentuk kepribadiannya,
oleh karena itusuri tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan.Komunikasi dan
saling pengertian antara kedua orangtua dengan anak perlu dipelihara dan
dikembangkan.
g. Tahap melepaskan anak kemasyarakat, setelah melalui tahap remaja dan anak telah
dapat menyelesaikan pendidikannya. Maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak
kemasyarakat dalam memulai kehidupan yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak
akan memulai kehidupan berumah tangga.
h. Tahap berdua kembali setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-
sendiri, tinggalah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi
dan tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
i. Tahap masa tua, tahap ini masuk ketahap lanjut usia, kedua orang tua mempersiapkan
diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

H. TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK PRASEKOLAH

Definisi tumbuh kembang pada anak

1. Pertumbuhan (Growth)
2. Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat
sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (kg/gr) atau ukuran
panjang (meter/centimeter) (Soetjiningsih : 1998).

Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah


atau ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat
seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi : 2004).

3. Perkembangan (Development)

6|Page
Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada perubahan
yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling
tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi:
2004).

Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh


yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari
proses pematangan ( Soetjiningsih : 1998).

Mencakup aspek-aspek lain dari deferensiasi bentuk termasuk perubahan


emosi atau sosial yang sangat ditentukan oleh interaksi dengan lingkungan

4. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah


a. Pertumbuhan
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun
prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya
sedikit mendekati 90x/menit dan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat
sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmH. Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5
kg per tahun, berat rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6
kali berat badan lahir. Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang
mereka menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada pada
tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai
kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90%
dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil terjadi
antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih
banyak otot dan kurang jaringan lemak.

Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-anak berusia dibawah 6


tahun adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi. Konsumsi
karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang sangat besar dari makanan yang
berlemak bisa menimbulkan kegemukan dan menjadikan anak prasekolah
dalm kondisi sangat lapar. Orang tua dan penberi pelayanan perlu membuat
asaha secara sadar untuk membantu anak prasekolah mengembangkan
kebiasaan makan yang sehat dan mencegah defisiensi dan kelebihan.

b. Perkembangan

7|Page
Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin
besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.

Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi,
makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB,Mulai memahami waktu,
penggunaan tangan primer terbentuk.

c. Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud )


Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada
fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh
yang sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan
mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin.

d. Perkembangan psikososial ( Eric Ericson )


Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah
inisiatf vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji
lingkungan melalui kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak
belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif
berkembang dengan teman sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa
meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas. Hasil akhir yang
diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya.

Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu
berpretasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih
marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya,
misalnya mengompol dan menghisap jempol.

e. Perkembangan kognitif ( Jean Piaget )


Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase
praoperasional. Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini
didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat,
dirasakan dan dengan pengalaman lainnya.

Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:

f. Prokonseptual ( 2- 4 tahun )
Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error

8|Page
dan menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan
sinbulkata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.

g. Intuitive thuoght ( 4-7 tahun )


Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir
timbal balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku orang dewasa tetapi
sudah bisa memberi alasan pada tindakan yang dilakukan.

h. Perkembangan Moral ( Kahlberg )


Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase
prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah melalui budaya
sebagai dasra peletakan nilai moral.

9|Page
 PENGKAJIAN

Dilakukan pada tanggal 19 April 2016 dengan menggunakan pendekatan model konseptual
Struktural Functional Model dari Marlyn Friedman

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bapak S
2. Usia : 38 Tahun
3. Pendidikan : S2
4. Pekerjaan : Guru
5. Alamat : Sokaraja
6. Komposisi Anggota Keluarga
No Nama Umur L/P Agama Hub,dg KK Pend. Pek. Keterangan
1. Ibu N 33 Th P Islam Istri SMP IRT
2. An.K 6 Th L Islam Anak - -

Genogram :

Bpk.W Ibu.R Ibu.D Bpk.T Ibu.E


71 Th 69 Th 65 Th 70 Th 69 Th

Stroke kanker

Bpk S
Ibu N
38 Th
33 Th

Ibu Rumah Tangga, Sehat Guru, Sehat


An. K
6 Th

Sehat, kadang sakit flu

10 | P a g e
7. Tipe/Bentuk Keluarga :
Keluarga inti, terdiri dari Ibu, Ayah, dan Anak
8. Suku Bangsa :
Keluarga Bpk S dan Ibu N berasal dari Jawa, yang mempunyai kebiasaan
masak sayur dengan santan dan rasanya manis
9. Agama :
Keluarga menganut agama islam
10. Status Sosial Ekonomi :
Saat ini Bapak S bekerja sebagai Guru, dan Mempunyai Banyak kamar Kos di
rumahnya, Pendapatan Keluarga dalam sebulan Rp.5.000.000. Cukup untuk
kebutuhan sehari-hari dan anaknya.
11. Aktivitas Keluarga :
Keluarga Bapak S sering berekreasi, dan makan bersama di luar rumah.
Kadang-kadang jika hari libur, Bpk S mengajak anaknya jalan-jalan naik
sepeda motor. Hampir setiap sore hari.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan Usia anak
Prasekolah, memiliki satu anak laki-laki dengan usia 6 Tahun. Keluarga Bapak
S sedang dalam proses menjalankan tugas perkembangan saat ini yaitu
menjadi orang tua yang baik, menyesuaikan penghasilan dengan pengeluaran
tambahan, membesarkan balita dan pengaturan serta pengembangan sosialisasi
balita.
13. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi :
Keluarga ( Bapak S dan Ibu N ) kadang-kadang belum dapat memberikan
contoh menjadi orang tua yang baik. Ibu N merasa belum mampu menjadi
seorang Ibu Rumah Tangga yang baik, karena belum mampu merawat
anaknya dengan baik. Manurut Ibu N, An.K bandel dan kadang susah diatur
tetapi tidak pernah menangis. Apalagi An.K kalau menginginkan sesuatu
harus selalu dituruti, jika tidak dituruti maka akan terus menagihnya.
14. Riwayat Keluarga Inti :
Bapak S dan Ibu N menikah karena dasar saling mencintai, Bapak S dan Ibu N
menikah pada usia ideal, Bapak S 30 Tahun dan Ibu N 25 Tahun.
11 | P a g e
15. Riwayat kesehatan sebelumnya :
Bapak S adalah anak kelima dari 6 bersaudara, dari ayah Bapak S tidak ada
yang memiliki riwayat penyakit keturunan, tetapi Ibu dari Bapak S memiliki
riwayat penyakit Stroke, sedangkan Ibu N anak Kedua dari 3 bersaudara,
keluarga dari pihak Ibu N tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
keturunan, tetapi Ayah dari Ibu N memiliki riwayat penyakit Kanker dan
sudah meninggal. Sedangkan An.K meiliki riwayat Demam Berdarah pada
umur 2 tahun.

III. Lingkungan
16. Karakteristik Rumah
Rumah milik sendiri ukuran 25 x 10 meter menghadap kearah barat, jenis
rumah permanen dua lantai, lantai rumah keramik, rumah disatukan dengan
rumah kost. Rumah agak kotor, Ibu N biasa membersihkan 1x sehari, ventilasi
: ada jendela diruang televisi dan ruang tamu tetapi jarang di buka. Tidak ada
ventilasi di kamar yang digunakan. Kamar mandi dan dapur agak kotor dan
pengap. Banyak tumpukan sampah sudah berbau di lantai dua atas tangga.
Sumber air yang digunakan dari sumur (sanyo) kualitas air tidak berbau, tidak
berwarna dan tidak berasa. Berdasarkan observasi penilaian rumah sehat
mendapatkan skor (905,05) yang berarti rumah Bpk S termasuk rumah tidak
sehat.
 PENILAIAN SKOR RUMAH SEHAT

INSTRUMEN PENILAIAN RUMAH SEHAT


N KOMPONEN NIL BOBO KETERANGAN NILAI
O DAN ITEM AI T YANG
YANG DI DIBERIK
NILAI AN
A KOMPONEN RUMAH

1) Langit-
langit 0 Aspek kebersihan dan keamanan
1  Tidak ada 2
2  Ada,kotor dan rawan
kecelakaan
 Ada,bersih dan tidak rawan
kecelakaan
2) Dinding 1 Aspek konstruksi

12 | P a g e
2  Bukan tembok(terbuat dari
3 anyaman bambu ilanalang)
 Semi permanen/setengah 3
tembok/pasangan bata atau
batu yang tidak ledap air
 Permanen(tembok, pasangan
batu bata atau batu yang
diplester).papan kedap air
3) Lantai 0 Aspek kontruksi
1  Tanah
2  Papan/anyaman bambu yang
dekat dengan tanah/plester 2
yang retak/berdebu
 Diplester/ubin/kramik/papan/r
umah panggung
4) Jendela 0 Aspek kelengkapan
kamar tidur 1  Tidak ada 1
 Ada
5) Jendela 0 Aspek kelengkapan
Ruang 1  Tidak ada 1
Keluarga  Ada

6) Ventilasi 0 Aspek kelengkapan dan ukuran


1  Tidak ada
2  Ada, tapi luasnya lebih dari
10% luas lantai 2
 Ada, luas ventilasi kurang dari
10% luas lantai
7) sarana 0 Aspek kelengkapan dan ukuran
pembuanga 1  Tidak ada
n asap 2  Ada,luas lubang ventilasi/asap
dapur dapur lebih dari 10% dari luas 1
lantai dapur
 Ada, dengan lubang ventilasi
kurang dari 10% luas lantai
dapur (asap keluar dengan
sempurna atau ada exhaust fan
atau ada peralatan lain yang
sejenis)
15 31.25 12
B SARANA SANITASI

1) Sarana Air Aspek ketersediaan,kepemilikan dan


Bersih memenuhi syarat kesehatan
(SGL/SPT/ 0  Tidak ada
PP/KU) 1  Ada, bukan milik sendiri dan
2 tidak memenuhi syarat
3 kesehatan 4
4  Ada,milik sendiri dan tidak
13 | P a g e
memenuhi starat kesehatan
 Ada, bukan milik sendiri dan
memenuhi syarat kesehatan
 Ada, milik sendiri dan
memenuhi syarat kesehtan
2) Jamban(sar 0 Aspek ketersediaan dan konstruksi
ana 1  Tidak ada
pembuanga 2  Ada, bukan leher angsa, tidak
n kotoran) 3 ada tutup disalurkan ke
4 sungai/kolam
 Ada, bukan leher angsa, ada 4
tutup. Disalurkan ke sungai
 Ada bukan leher angsa, ada
tutup di salurkan kesungai
 Ada, leher angsa tertutup
sepric tank
3) sarana 0 Aspek ketersediaan dan kontruksi
pembuanga 1  Tidak ada , sehingga tergenang
n air 2 tidak teratur di halaman rumah
limbah 3  Ada, diresapkan mencemari
(SPAL) 4 sumber air
 Ada dialirkan ke selokan 3
terbuka
 Ada, diserapkan dan tidak
mencemari sumber air ada,
dialirkan ke selokan terutup
untuk di olah lebih lanjut
4) sarana 0 Aspek ketersediaan
pembuanga 1  Tidak ada
n sampah 2  Ada, tetapi tidak kedap air dan
(Tmp 3 tidak ada tutup 1
Sampah)  Ada, kedap air dan tidak
tertutup
 Ada, kedap air, tertutup

12
C PERILAKU PENGHUNI
1) Membuka
jendela
kamar tidur 0 Aspek kebiasaan
1  Tidak pernah dibuka 0
2  Kadang-kadang
 Setiap hari di buka
2) Membuka 0 Aspek kebiasaan
jendela 1  Tidak pernah dibuka 1
ruang 2  Kadang-kadang
keluarga  Setiap hari di buka
3) Membersih 0 Aspek kebiasaan

14 | P a g e
kan rumah 1  Tidak pernah membersihkan 1
dan 2  Kadang-kadang
halaman  Setiap hari membersihkan
4) Membuang 0 Aspek kebiasaan
tinja bayi 1  Dibuang ke
dan balita 2 sungai/kebun/kolam 2
ke jamban sembarangan
 Kadang-kadang dibuang di
jamban
 Setiap hari di buang di jamban
5) Membuang 0 Aspek kebiasaan
sampah 1  Dibuang ke
pada 2 sungai/kebun/kolam
tempat sembarangan 2
sampah  Kadang-kadang di buang ke
tempat sampah
 Setiap hari di buang ke tempat
sampah
10 43.75 6
HASIL PENILAIAN RUMAH SEHAT = JUMALAH TOTAL NILAI X BOBOT
STANDAR RUMAH SEHAT = 1068-1200, RUMAH TIDAK SEHAT = < 1068

262,5 + 375 +

15 | P a g e
Denah Rumah :

9 6.kamar 5. Kamar 4.kamar kamar mandi

Ruang tamu

Dapur

Pintu keluar Ruang Keluarga

8.

Jendela

3.

kamar 7. kamar R.W

jalan setapak

16 | P a g e
17. Karakteristik Tetangga dan Komunitas :
Jarak rumah keluarga Bpk S berdekatan dengan tetangga. Hubungan dengan
tetangga cukup rukun. Sebagian besar tetangga bekerja sebagai Ibu Rumah
Tangga, dan guru. Fasilitas posyandu dan masjid dekat dengan rumah Bpk S.
Jarak dari rumah ke puskesmas ±500 m. Alat transportasi yang digunakan
Angkutan Umum.
18. Mobilitas geografi Keluarga :
Keluarga Bpk S sudah lama (± 7 tahun) tinggal di wilayah sokaraja.
19. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
Saudara Bpk S kadang-kadang berkunjung menengok dan memberikan
support pada Bpk S dan keluarga. Biasanya setiap Hari Raya Idul Fitri atau
Idul Adha, keluarga Ibu S pulang ke kampung halaman (rumah orangtua). Saat
ini Bapak S tidak mengikuti pengajian di Masyarakat karena masih menuntut
ilmu S2. Sedangkan Ibu N juga tidak pernah mengikuti pengajian ibu-ibu di
wilayahnya karena mengurus anaknya yang masih 3 tahun.
20. Sistem pendukung keluarga :
Pada umumnya anggortta keluarga Bpk S dalam keadaan sehat. Tapi
terkadang An.K sering mengalami batuk dan Influenza jika sudah pergantian
cuaca apalagi pada musim hujan dan An.K juga sering makan-makanan yang
manis-manis dan yang dingin. An.K juga suka jajan sembarangan, An.K juga
kadang susah untuk menghabiskan porsi makannya dan maunya jajan saja.
Biasanya jika ada anggota keluarga yang sakit, dibawa berobat ke puskesmas
terdekat atau ke bidan bahkan ke praktek dokter.

IV. Struktur Keluarga


21. Pola Komunikasi :
Keluarga Bpk.S mempunyai pola komuniksi yang baik satu sama lain. Antara
Bpk.S dan Ny.N berbahasa jawa sedangkan kepada An.K mereka berbahasa
Indonesia. Komunikasi terbuka dua arah. Anggota keluarga mengungkapkan
keinginan-keinginan dan perasaan secara terbuka. Jika timbul masalah,
keluarga berusaha untuk mendiskusikannya dan memberikan umpan balik
yang tepat. Tidak ada pola komunikasi yang disfungsional dalam keluarga.
22. Struktur Kekuatan :

17 | P a g e
Apabila ada permasalahan yang mendesak yang terjadi dalam keluarga
biasanya Ibu N membicarakanya kepada suami. Tapi apabila masalah antara
suami istri biasanya dibicarakan terlebih dahulu antara mereka saja, tapi
apabila tidak bisa diselesaikan Ibu N menceritakan kepada orang tuanya untuk
meminta pendapat. Sedangkan dalam pengambilan keputusan dalam setiap
permasalahan keluarga disepakati berdua oleh Bpk.S dan Ibu.N
23. Struktur Peran :
Bpk.S sebagai kepala keluarga yang berperan sebagai pencari nafkah utama
dalam keluarganya. Bertanggung jawab terhadap semua kebutuhan
keluarganya. Jika sedang dirumah, Bpk.S ikut merawat anaknya dan mengajak
anaknya jalan-jalan, kadang juga membantu pekerjaan rumah.
Ibu.N adalah istri dari Bpk.S yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga yang
berperan sehari-harinya mengasuh anaknya dan melakukan tugas-tugas
lainnya seperti memasak, mencuci, menyapu dan membersihkan rumah, dan
lain-lain.
An.K adalah anak dari Bpk.S dan Ibu.N yang berperan sebagai anak yang
patuh terhadap aturan-aturan yasng telah ditetapkan oleh kedua orang tuanya
dan sangat menyayangi orang tuanya.
24. Nilai-nilai dan Norma-norma Budaya :
Nilai-nilai dan Norma yang dianut oleh keluarga Bpk.S sesuai dengan yang
ada di masyarakat pada umumnya, seperti tidak boleh pulang terlalu malam,
jam tamu sampai jam 21.00 WIB. Bpk.S dan Ibu.N sudah menanamkan nilai
norma dan agama kepada An.K seperti mengajarkan untuk menghormati orang
lain, menyayangi orang lai, dan membaca doa sebelum melakukan sesuatu.

V. Fungsi-fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif
Bpk S dan Ibu N menikah atas dasar cinta yan diawali dengan perkenalan dan
kemudian menjadi teman dekat (berpacaran) kuarng lebih 4 tahun, akhirnya
berlanjut sampai ke jenjang pernikahan.
Semua anggota keluarga saling menyayangi, menghormati dan saling
menghargai, seperti antara suami dan istri, menantu dan anaknya, ayah, ibu,
anak dan cucu.
26. Fungsi Sosialisasi
18 | P a g e
Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik antara keluarga
lainnya, namun untuk bersosialisasi dengan masyarakat lebih sedikit karena
keluarga Bpk.S lebih sering berada di dalam rumah.
Ibu.N sering mengajak anaknya berjalan ke luar rumah, seperti : ke Toko,
Main ke rumah tetangga sambil mendampingi anaknya belajar sepeda, ikut
acara di lungkungan masyarakat seperti ibu-ibu PKK, bahkan ke acara
pernikahan.
27. Fungsi Perawatan kesehatan
Setelah dilakukan pengkajian terhadap Bpk.S tidak mengalami gangguan
kesehatan dan kondisi kesehatan sekarang baik-baik saja. Karena Bpk.S
teratur minum Vitamin.
Hasil pengkajian pada Ibu.N juga tidak mengalami gangguan kesehatan dan
kondisi kesehatan sekarang baik-baik saja, karena Ibu.N sedang mengandung
5 bulan anak yang kedua sehingga Ibu.N sangat menjaga kesehatannya.
Sedangkan hasil pengkajian pada An.K sedang mengalami batuk dan flu. Dan
menurut orang tua An.K juga mempunyai riwayat demam berdarah, sehingga
orang tua / keluarga selalu membawa An.K ke pelayanan kesehatan atau
puskesmas jika An.K mengalami panas tinggi.

VI. Koping Keluarga


28. Stressor Keluarga Jangka Pendek :
Bpk.S dan Ibu N khawatir dengan masalah kesehatan anaknya yang rentan
terkena batuk dan flu apabila anaknya memakan makanan yang dapat
merangsang terjadinya ISPA, seperti : es, makanan yang manis-manis, dan
pengaruh cuaca. Bpk.S dan Ibu.N juga selalu waspada setiap saat untuk
mencegah agar anaknya tidak mengalami kekambuhan penyakit yang
sebelumnya menyerang An.K.
29. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah :
Bpk.S dan Ibu N selalu berantisipasi khususnya untuk kesehatan An.K, karena
takut An.K terkena penyakit yang pernah menyerang An.K dimasa lalu.
Ibu.N mengatakan tidak tahu cara mengobati anak yang terserang ISPA di
rumah dan cara meningkatkan nafsu makan anaknya dengan cara membujuk
anaknya supaya mau makan seperti makan sambil jalan-jalan keliling rumah
dan berusaha mencari makanan pengganti yang baik dan disukai anak.
19 | P a g e
30. Strategi Koping yang digunakan :
Jika An.K sakit, Bpk.S dan Ibu.N selalu membawa An.K ke puskesmas. Dan
jika ada masalah didalam keluarga Bpk.S dan Ibu.N selalu mendiskusikan
masalahnya tanpa melibatkan An.K.
31. Strategi adaptasi fungsional :
Keluarga Bpk.S mengatakan bila ada masalah didalam keluarga akan
dibicarakan bersama dan dicari jalan keluarnya.
Ibu.N kadang menegur dan melarang anaknya untuk bermain sepeda
sendirian, dan harus didampingi Ibu.N.
32. Pemeriksaan Fisik :
No Aspek yang diperiksa Bpk S Ibu N An K
1 TD 120/70 mmHg 110/70 mmHg
N 76 x/mnt 74 x/mnt 80 x/mnt
RR 19 x/mnt 21 x/mnt 24 x/mnt
BB 60 kg 57 kg 13 kg
2 Kepala dan leher
 Rambut & kulit Lurus dan Lurus panjang Lurus dan
kepala bersih dan bersih bersih
 Mata
Konjungtiva Anemis Anemis Anemis
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
Fungsi penglihatan Dapat Dapat membaca Dapat melihat
membaca tulisan dengan
jelas
 Hidung Simetris Simetris Simetris
Fungsi penciuman Dapat Dapat Dapat
membedakan membedakan membedakan
bau bau bau
 Telinga + fungsi Bersih, dapat Bersih, dapat Bersih, dapat
pendengaran mendengarkan mendengarkan mendengarkan
detik jam detik jam detik jam
 Mulut dan gigi Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak
ada caries gigi, ada caries gigi, ada caries gigi,

20 | P a g e
gigi masih gigi masih gigi masih
lengkap lengkap lengkap
 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar
3 Dada Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas
vesikuler, S1 vesikuler, S1 & ronchi, S1 & S2
& S2 terdengar S2 terdengar terdengar jelas.
jelas, tidak ada jelas, tidak ada
suara nafas suara nafas
tambahan tambahan
4 Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada
distensi distensi distensi
BU 16 x/mnt BU 17 x/mnt BU 15 x/mnt
5 Ekstremitas 55 5 5 55
55 5 5 55
 Kekuatan otot
Bebas Bebas Bebas
 Pergerakan sendi
 Sensori
6 Genetalia BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr
BAB & BAK BAK lancar BAK lancar BAK lancar
Pemeriksaan pada An.K
7 Tangan Tidak ada pembengkakan, LLA : 13 cm
8 Nutrisi Input :
 Minum ±1000 ml / hari termasuk minum susu
kadang lebih.
 Makan 3x sehari, tetapi susah sering tidak habis
hanya beberapa suap saja.

Output :

 BAK & BAB Lancar

9 Bayi Baru Lahir Sehat, BBL 3000 gr, panjang 45 cm.

21 | P a g e
10 Kehamilan Pada trimester I & II ibu mengalami mual dan
muntah, sehingga porsi makan berkurang namun
diimbangi dengan minum susu.
11 Kelahiran Ibu dibantu oleh Bidan dalam proses kelahiran
secara normal

33. Pengkajian Anak Usia Pra Sekolah


a. Kebiasaan saat ini
An.K bangun jam 6.30 pagi, biasanya menonton televisi sebentar lalu
mandi, sarapan ke sekolah. Setelah pulang sekolah An.K Bermain di
rumah. Susah untuk tidur siang.
b. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini
Pertumbuhan An.K stabil, tetapi untuk BB naik secara perlahan kadang
turun karena susah jika diminta untuk makan.
An.K sudah bisa menghafal huruf abjad dan berhitung.
c. Stimulasi yang diberikan orang tua
Orangtua memberikan stimulasi kepada An.K dengan menyediakan
peralatan menulis dan huruf abjad untuk latihan membaca, jika An.K
sedang ingin belajar menulis dan membaca Ibu.N mendampingi An.K.
d. Kegiatan pendidikan/sekolah
Ibu.N sudah memasukkan An.K ke sekolah TK, dan selalu di dampingi.
e. Waktu yang diberikan orangtua untuk berkumpul dengan anak
Ibu.N mendampingi An.K selama 24 jam karena Ibu.N memang sebagai
Ibu Rumah Tangga, sehingga selalu disamping An.K dan merawatnya.
Sedangkan Bpk.S jarang mendampingi An.K karena dari pagi sampai sore
Bpk.S bekerja sebagai pengajar. Bpk.S mendampingi An.K jika sepulang
kerja hingga malam tidur dan hari libur.
f. Orang yang setiap hari dengan anak
Orang yang dekat dengan An.K adalah Ibu.N yang 24 jam berada dirumah,
karena mempunyai kos, An.K juga dekat dengan anak – anak kos.

VII. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga :

22 | P a g e
Harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi adalah agar masalah
tersebut dapat diatasi dan keluarga dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa
gangguan kesehatan.
Dan harapan keluarga terhadap kunjungan yang dilakukan perawat adalah perawat
dapat membantu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi keluarga dan
membantu keluarga mengatasi maslah tersebut. Selain itu dengan adanya
kunjungan rumah tersebut keluarga berharap dapat menambah
wawasan/pengetahuan mereka tentang kesehatan.
Purwokerto, .............................

(......................................)

23 | P a g e
 ANALISA DATA
DATA (DS/DO) PROBLEM
DATA SUBYEKTIF : Domain 7 : Hubungan Peran
 Keluarga (orang tua An.K) mengatakan Kelas 1 : Peran Pemberi Asuhan
cemas dan takut jika penyakit anaknya 00061. Ketegangan peran pemberi asuhan
yang dulu pernah dialami anaknya
(DBD) Sumber : Blackwell
 Ibu.N mengatakan tidak tahu cara W.(2015).NANDA international. Nursing
mengobati anak yang terserang ISPA di Diagnosis, Definitions and Classification
rumah 2015-2017. Ed 10th.hal 295
 Ibu.N dan Bpk.S langsung tanggap jika
ada gejala tidak sehat/panas tinggi pada
anaknya, sehingga Ibu.N dan Bpk.S
langsung membawa An.K ke
Puskesmas
 Ibu.N dan Bpk.S mengatakan cemas
jika anaknya terkena apa-apa, karena
Ibu.N belum tau betul bagaimana cara
menangani ketidakstabilan kesehatan
anaknya.
 Ibu.N mengatakan cemas jika anaknya
sedang naik sepeda, karena An.K belum
bisa lancar naik sepeda sendiri tetapi
An.K kadang tidak mau didampingi.
DATA OBYEKTIF :
 Ibu.N dan Bpk.S terlihat cemas jika
anaknya sakit.
 Ibu.N dan Bpk.S terlihat sangat
waspada akan gejala penyakit yang
mulai timbul pada anaknya.

24 | P a g e
 Ibu.N dan Bpk.S sangat berantusias
dalam menghadapi keadaan kesehatan
anaknya
DATA SUBYEKTIF : Domain 2 : Nutrisi
 Ibu.N dan Bpk.S mengatakan bahwa Kelas 1: Makan
An.K nafsu makannya kadang 00002.Ketidakseimbangan nutrisi : kurang
berkurang/menurun. dari kebutuhan tubuh.
 Ibu.N mengatakan An.K suka jajan Sumber : Blackwell
sembarangan/makanan ringan. W.(2015).NANDA international. Nursing
 Ibu.N mengatakan jika nutrisi yaitu dari Diagnosis, Definitions and Classification
makanan kita sehari-hari. 2015-2017. Ed 10th.hal177
 Ibu.N belum mengetahui makanan
pengganti untuk An.K yang memenuhi
kebutuhan gizinya supaya mau makan.
 Ibu.N mengatakan jika An.K tidak mau
makan, ibu.N menyuapi anaknya sambil
jalan-jalan keliling rumah supaya An.K
mau makan dan ada nutrisi yang masuk.
DATA OBYEKTIF :
 An.K terlihat kurus.
BB : 13 kg
LLA : 13 cm
 An.K tampak malas untuk makan.
 An.K terlihat sedang makan jajan yang
kurang sehat.
 Ibu.N kadang melarang An.K supaya
jangan makan makanan ringan yang
kurang sehat.
DATA SUBYEKTIF : Domain 11 : Keamanan/perlindungan
 Ibu.N mengatakan jika anaknya sedang Kelas 2 : Cedera fisik
suka naik sepeda. 00155. Resiko Jatuh/resiko cedera fisik
 Ibu.N mengatakan cemas jika anaknya Sumber : Blackwell
sedang naik sepeda, karena An.K belum W.(2015).NANDA international. Nursing

25 | P a g e
bisa lancar naik sepeda sendiri tetapi Diagnosis, Definitions and Classification
An.K kadang tidak mau didampingi. 2015-2017. Ed 10th.hal 410
 Ibu.N mengatakan takut jika anaknya
jatuh dari sepeda, takut jika tubuh An.K
luka.
 Ibu.N masih belum banyak mengetahui
cara mengurus An.K jika An.K sakit.
 Ibu.N hanya bisa memberi obat warung
saja jika terdesak.
 Ibu.N kadang menegur An.K supaya
berhati-hati saat naik sepeda, dan Ibu.N
ikut mendampingi An.K
 Ibu.N mengatakan, jika Ibu.N sedang
memasak. An.K suka mengikuti Ibu.N
dan ikut memainkan alat dapur sehingga
Ibu.N sedikit takut kalau An.K
memainkan alat dapur yang
membahayakan An.K.
DATA OBYEKTIF :
 Ibu.N terlihat khawatir melihat An.K
naik sepeda.
 An.K terlihat menolak saat Ibu.N
menawari untuk mendampingi An.K
naik sepeda, karena merasa sudah bisa
sendiri.
 Rumah Ibu.N dekat dengan jalan raya.
 Terdapat pembatas/pagar didepan
rumah tetapi selalu terbuka, sehingga
beresiko An.K keluar tanpa
sepengetahuan Ibu.N
 An.K suka memainkan alat dapur saat
bermain.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

26 | P a g e
1. Perumusan masalah
a. Ketegangan peran pemberi asuhan
b. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.
c. Resiko Jatuh/resiko cedera fisik

2. Skoring Prioritas
a. Ketegangan peran pemberi asuhan
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah resiko. 2/3 x 1 = 2/3 Keluarga (Ibu.N dan Bpk.S)
mencemaskan jika penyakit An.K
kambuh namun tidak terlalu menjadi
masalah keluarga.
2 Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 Kecemasan keluarga (Ibu.N dan
dapat diubah mudah. Bpk.S) akan hilang, karena keluarga
akan segera membawa An.K ke
Puskesmas jika terjadi perubahan
kesehatan/demam tinggi pada An.K.
3 Potensi masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Masalah yang dialami oleh Ibu.N dan
dicegah cukup. Bpk.S dapat dicegah atau diatasi oleh
Ibu.N dan Bpk S, karena Ibu.N dan
Bpk.S sangat berantusias dalam
menghadapi keadaan kesehatan
anaknya.
4 Menonjolnya masalah, 1/2 x 1 = 1/2 Kebiasaan dalam menangani masalah,
ada masalah tetapi tidak menyebabkan masalah menjadi tidak
perlu segera ditangani. terlalu serius. Ibu.N dan Bpk.S
menghawatirkan penyakit An.K
kambuh.
Total Skor 3 5/6

b. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.

27 | P a g e
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah resiko. 2/3 x 1 = 2/3 Nafsu makan An.K kadang suka
menurun, dan jika tidak segera
ditangani maka akan berdampak buruk
bagi An.K. Karena akan menyebabkan
gangguan pada kesehatan An.K yaitu
gangguan nutrisi
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Ibu.N bisa saja memberikan makanan
dapat diubah sebagian. pengganti yang disukai An.K, sehingga
nutrisi An.K bisa terpenuhi dan
kemungkinan besar tidak terjadi
gangguan nutrisi pada An.K.
3 Potensi masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Masalah untuk dicegah cukup, karena
dicegah cukup. Ibu.N bisa melakukan latihan
pengolahan makanan yang menarik
untuk An.K dengan makanan yang
sama, sehingga nafsu makan An.K
menjadi meningkat.
4 Menonjolnya masalah, 1/2 x 1 = 1/2 Ibu.N menyadari akan masalah yang
ada masalah tetapi tidak dihadapi, dan akan dapat dengan
perlu segera ditangani. mudah untuk menanganinya, sehingga
tidak perlu segera ditangani.
Total Skor 2 5/6

c. Resiko Jatuh/resiko cedera fisik


No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah resiko. 2/3 x 1 = 2/3 Bahaya fisik mungkin bisa terjadi pada
An.K, karena An.K belum bisa lancar
naik sepeda sendiri tetapi An.K kadang
tidak mau didampingi.
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Ibu.N kadang menegur An.K supaya
dapat diubah sebagian. berhati-hati saat naik sepeda, dan

28 | P a g e
Ibu.N ikut mendampingi An.K.
3 Potensi masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Ibu.N dan Bpk.S bisa
dicegah cukup. memberikan/membuat taman bermain
pribadi untuk An.K yang aman
sehingga tidak menimbulkan ancaman
buruk untuk An.K
4 Menonjolnya masalah, 2/2 x 1 = 2/2 An.K sering bermain sepeda sendiri
berat harus segera dan tidak mau di dampingi oleh Ibu.N.
ditangani. Dan Ibu.N sulit untuk memberitahu
An.K. Sehingga masalah ini harus
segera ditangani, jika tidak segera
ditangani makan bisa membahayakan
An.K.
Total Skor 3 1/3

Urutan prioritas diagnosa keperawatan / masalah adalah :

1. Resiko Jatuh/resiko cedera fisik dengan skor 3 1/3


2. Ketegangan peran pemberi asuhan dengan skor 3 5/6
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh dengan skor 2 5/6

29 | P a g e
 PERENCANAAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN (TUM & TUK) NOC NIC


1 Resiko Jatuh/resiko cedera fisik TUM : Keluarga mampu mengetahui 1. Keluarga mampu 1. Keluarga mampu
berbagai cara untuk mengurangi mengenal mengenal
resiko cedera fisik pada anak usia Level 1 Level 1
prasekolah. Domain 1 : functional Domain 2 :
TUK 1 : health Physiological
Setelah dilakukan intervensi Level 2: Level 2
keperawatan, keluarga mampu Kelas B : Kelas E : Physical
megenal tentang : Growth & development. comfort pomotion
 Cara pengawasan untuk anak (0106) Child Level 3 : Intervention
 Meminimalkan resiko cedera fisik development : 4 years (6482) enviromental
pada anak Level 1 management : Comfort.
 Memperbaiki keamananan Domain IV : Health
lingkungan bermain anak Knowledge & behavior Level 1
Level 2 Domain 3 : Behavioral
Kelas S : Health Level 2
Knowledge Kelas S : Patient
Kelas T : educations
Risk Control & safety Level 3 : Interventions
(1910) Safe Home (5510) Health

30 | P a g e
Environment education.

Level 1 Level 1
Domain VI : Family Domain 4 : safety
Health. Level 2
Level 2 Kelas V : Risk
Kelas DD : Parenting Managemen
(2906) parenting Level 3 : Intervention
performance (6480) Environmental
Management

TUK 2 : Setelah dilakukan 2 x 2. Keluarga mampu 2. Keluarga mampu


kunjungan keluarga, keluarga dapat memutuskan memutuskan
mengambil keputusan untuk Level 1 Level 1
mengatasi resiko jatuh pada An.K Domain IV : Health Domain 3 : Behavioral
Knowledge & Behavior Level 2
Level 2 : Kelas R : Coping
Kelas S : health assistence
knowledge (5230) Coping
Level 3 : Outcome enhancement
(1801) : Child Physical ((5240) Counseling

31 | P a g e
Safety (5440) Support system
enhancement
Kelas O : behavior
therapy
(4360) behavior
modification

TUK 3 : Setelah dilakukan 3 x 3. Keluarga mampu 3. Keluarga mampu


kunjungan keluarga, keluarga dapat merawat merawat
menunjukkan cara untuk melakukan Level 1 Level 1
tindakan pengawasan terhadap An.K Domain IV : Domain 4 : safety
Health Knowledge & Level 2
Behavior Kelas V : Risk
Level 2 management
Kelas S : Health (6520) Health screening
Knowledge
Level 3 : outcome
(1826) : Knowledge
parenting
(1809) : Knowledge
personal safety

32 | P a g e
TUK 4 : setelah dilakukan 2 x 4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu
kunjungan keluarga mampu memodifikasi memodifikasi
memodifikasi lingkungan bermain lingkungan lingkungan
yang dapat menurunkan resiko jatuh Level 1 Level 1
pada An.K Domain IV : Helath Domain 4 : safety
Knowledge and Level 2
Behavioral Kelas V : Risk
(1910) : Save Home and Management
Environment Level 3 : interventions
(1909) : Fall prevention (6486) environmental
Behavioral management : safety
(6490) fall prevention

Level 1
Domain 5 : Family
Asisistance

Level 1
Domain 6 : Health
System

33 | P a g e
Level 2
Kelas Y : Health
system mediation
Level 3 : Interventions
(6485) Environmental
management : home
preparations

TUK 5 : setelah dilakukan 3 x 5. Keluarga mampu 5. Keluarga mampu


kunjungan keluarga, keluarga dapat memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
memanfaatkan fasilitas kesehatan kesehatan. kesehatan
untuk membantu mengatasi jika Level 1 Level 1
terjadi sesuatu pada anak. Domain V : Perceived Domain 6 : Health
Health system
Level 2 Level 2
Kelas U : Helath & life Kelas
Quality Level 3 : interventions
Level 3 : outcome (7910) Consultation
(2008) comfort status (7960) Health care
(2009) comfort status information exchange
Environmental

34 | P a g e
(2006) personal health
status
(2000) quality of life

2 Ketidakseimbangan nutrisi : TUM : Menyeimbangkan asupan 1. Keluarga mampu 1. Keluarga mampu


kurang dari kebutuhan tubuh nutrisi yang cukup sesuai kebutuhan mengenal mengenal
anak. Level 1 Level 1
TUK 1 : Domain IV : Domain 1 :
Setelah dilakukan intervensi Health Knowledge & Psychological basic
keperawatan, keluarga mampu behavior Level 2
megenal tentang : Level 2 Kelas E : Physical
 Cara mengkombinasikan makanan Kelas S : Health Comfort Promotion
agar disukai anak dan knowledge Level 3 : Interventions
meningkatkan nafsu makan anak. (1823) Health (6482) Environmental
 Pemberian makanan pengganti promotion Management : Comfort
yang sesuai dengan kebutuhan Kelas D : Nutrition
gizi dan disukai oleh anak. Level 1 Support
Domain VI : (1160) Nutritional
Family Health Monitoring
Level 2
Kelas DD : Parenting

35 | P a g e
(2906) Parenting
Performance :
preschooler

TUK 2 : setelah dilakukan 1 x 2. Keluarga mampu 2. Keluarga mampu


kunjungan keluarga, keluarga memutuskan memutuskan
mampu memutuskan untuk lebih Level 1 Level 1
berusaha memenuhi kebutuhan Domain II : Physiologic Domain 3 : Behavioral
nutrisi anak. Health Level 2
Level 2 Kelas R : Coping
Kelas K : Digestion & assistance
Nutrition Level 3 : Interventions
(1009) Nutritional status (5230) Coping
: nitrien Intake enhancement
(5240) Counseling
(5440) Support system
enhancement

Level 1
Domain 1
Level 2

36 | P a g e
Kelas D : Nutrition
Support
Level 3 : Interventions
(5246) Nutritional
Counseling

TUK 3 : setelah dilakukan 2 x 3. Keluarga mampu 3. Keluarga mampu


kunjungan, keluarga mampu merawat merawat
merawat An.K supaya terpenuhi Level 1 Level 1
semua kebutuhan nutrisinya. Domain II : Physiologic Domain 1
Health Level 2
Level 2 Kelas D : Nutrition
Kelas K : Digestion & Support
Nutrition Level 3 : Interventions
(1008) Nutritional status (1100) Nutrition
: Food & Fluid intake Management

TUK 4 : setelah dilakukan 2 x 4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu


kunjungan, keluarga mampu memodifikasi memodifikasi
memodifikasi lingkungan yang dapat lingkungan lingkungan
menambah nafsu makan An.K Level 1 Level 1

37 | P a g e
Domain IV : Health Domain 6 : Health
knowledge & behavior System
Level 2 Level 2
Kelas S : Health Kelas Y : Health
Knowledge System mediation
(1853) Knowledge : Level 3 : Interventions
Eating Disorders (6485) Environmental
Management management : Home
Preparations

TUK 5 : setelah dilakukan 2 x 5. Keluarga mampu 5. Keluarga mampu


kunjungan keluarga, keluarga memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan kesehatan
kesehatan untuk membantu Level 1 Level 1
meningkatkan status nutrisi anak. Domain VI : Family Domain 6 : Health
health System
Level 2 Level 2
Kelas X : Family wel Kelas b : Information
being Management
(2602) Family Level 3 : Interventions
Functioning (7910) Consultation

38 | P a g e
(7980) Incident
Level 1 Reporting
Domain V : Perceived (8100) Referral
Health
Level 2
Kelas U : Health & life
quality
(2008) Comfort status
(2010) Comfort Status
Environment
(2000) Quality of life
(2002) Personal well
being.
(2006) Personal health
status

3 Ketegangan peran pemberi TUM : menurunkan tingkat 1. Keluarga mampu 1. Keluarga mampu
asuhan ketengangan/kecemasan orang tua mengenal mengenal
terhadap anak. Level 1 Level 1
TUK 1 : setelah dilakukan intervensi Domain VI : family Domain 3 Behavioral
diharapkan keluarga mampu Health Level 2

39 | P a g e
mengenal tentang : Kelas W : family Kelas P : Cognitive
 Cara penyelesaian masalah Caregiver performance Therapy
 Menurunkan tingkat kecemasan (2203) Caregiver stressor Level 3 : Interventions
terhadap anak (4640) Anger control
assistance
(5520) learing
facilitation S

TUK 2 : setelah di lakukan 2 kali 2. Keluarga mampu 2. Keluarga mampu


kunjungan keluarga, keluarga dapat memutuskan memutuskan
mengambil keputusan untuk Level 1 Level 1
mengatasi ketegangan pemberian Domain III : Domain 3 : Behavioral
asuhan Psychosocial Helath Level 2
Kelas M : Kelas T : Psychological
physchological well- Comfort Promotion
Being Level 3 : Interventions
(1211) Anxiety level (5820) Anxiety
Reduction
Domain VI family
helath
Kelas DD : parenting

40 | P a g e
(29060) parenting
performance
preschooler

TUK 3 : setelah di lakukan 3 kali 3. Keluarga mampu 3. Keluarga mampu


kunjungan keluarga, keluarga dapat merawat merawat
menunjukan prilaku/ merawat An.k Level 1 Level 1
dengan santai ,tidak tegang Domain II : physiologic Domain 3 : Behavioral
Helath Level 2
Level 2 Kelas S patient
Kelas J Neurocognitive education
(0904) Communication : Level 3 : Interventions
Receptive (5510) Health
Domain III : Education c
Level 2
Kelas O : Self Control
(1404) Fear Self Control

TUK 4 : setelah di lakukan 2 kali 4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu


kunjungan keluarga mampu memodifikasi memodifikasi
memodifikasi ketegangan untuk lingkungan lingkungan

41 | P a g e
memberi asuhan Level 1 Level 1
Domain III : Domain 6 : helath
Psychosocial Helath system
Level 2 Level 2
Kelas O : Self Control Kelas b : information
(1404) anxiety Self Management
Control Level 3 : Interventions
(7910) Consultation
(7960) Helath care
informantion exchange

TUK 5 : setelah di lakukan 3 kali 5. Keluarga mampu 5. Keluarga mampu


kunjungan keluarga dapat memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
memanfaatkan fasilitas kesehatan kesehatan kesehatan
untuk mengatasi ketegangan dalam Level 1 Level 1
pengasuhan kepada An.K Domain V Perceived Domain 6 : helath
Helath system
kelas U Level 2
level 3 : outcome Kelas b : information
(2008) Comfort status Management
(2010) Comfort status Level 3 : interventions

42 | P a g e
environment (7910) Consultation
(2006) personal helath (7960) Helath care
status informantion exchange

43 | P a g e
 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI (per-TUK) T.T/TANGGAL EVALUASI (SOAP/IER) T.T/TANGGAL


KEPERAWATAN & WAKTU & WAKTU
1 Resiko Jatuh/resiko TUK 1 18 April 2016 SUBYEKTIF
cedera fisik a. Mendiskusikan dengan  Keluarga mampu menjelaskan
keluarga cara perawatan dan kembali cara perawatan dan
perbaikan keamanan perbaikan keamanan
lingkungan bermain anak lingkungan bermain anak
b. Mengidentifikasi bersama-  Keluarga mampu
sama keluarga tentang resiko mengidentifikasi resiko cedera
cidera fisik yang terjadi pada fisik yang terjadi pada anak
anak  Keluarga mengatakan akan
c. Memotivasi keluarga untuk merawat An.K dengan baik
menjelaskan kembali tentang agar tidak terjadi resiko cidera
pengawasan untuk anak pada An.K
d. Memberi kesempatan kepada  Ibu N mengatakan akan selalu
keluarga untuk menanyakan mendampingi An.K saat
hal-hal yang kurang jelas bermain sepeda, dan akan
selalu mengawasi An.K jika
TUK 2 19 April 2016 sedang bermain alat dapur saat
a. Mendiskusikan kepada Ibu N sedang memasak

44 | P a g e
keluarga tentang akibat dari  Ibu N akan menemani An.K
resiko jatuh jika tidak bermain
ditangani segera  Ibu N akan mengingatkan atau
b. Memotivasi keluarga untuk menegur An.K jika An.K tidak
memutuskan mengatasi jatuh mau di temani saat bermain
pada anak sepeda
c. Memberikan penghargaan  Keluarga sudah setuju untuk
positif pada keluarga atas membuat pagar mengelilingi
kemampuannya dalam halaman rumah dan taman
mengambil keputusan bermain yang aman untuk
An.k
TUK 3 20 April 2016  Ibu.N sudah mulai tidak cemas
a. Mendiskusikan dengan lagi terhadap anaknya, karena
keluarga tentang cara sebagian dari masalah resiko
merawat an.K jika terjadi jatuh sudah diatasi.
luka karena jatuh
b. Mengajukan kepada keluarga
terkait perawatan OBYEKTIF
c. Menganjurkan kepada  Keluarga Ibu N dan Bpk.S
keluarga terkait sangat memperhatikan
mendemonstrasikan kembali penjelasan yang disampaikan

45 | P a g e
terkait keperawatan dan antusias menanyakan hal
d. Memotivasi kepada keluarga hal yang belum jelas
khususnya orang tua untuk  Ibu.N terlihat mendampingi
melakukan perlindungan An.K saat bermain
terhadap an.K agar aman
e. Menganjurkan keluarga
untuk mendampingi an.K ANALISA
saat an.K main sepeda Masalah sudah teratasi sebagian
dijalan dan saat memainkan
alat dapur
f. Memotivasi ibu N agar ibu N PERENCANAAN
jangan terlalu cemas  Ingatkan kembali Ibu N untuk
terhadap anaknya selalu mendampingi An.K saat
bermain
TUK 4 19 April 2016  Motivasi keluarga untuk tetap
a. Mendiskusikan dengan mengawasi An.K
keluarga tentang lingkungan
yang (aman, tidak
ramai,tidak banyak
kendaraan bermotor), tentang
tidak menyebabkan anak

46 | P a g e
mengalami resiko jatuh
b. Memotivasi keluarga untuk
lingkungan bermain yang
aman dan tenang untuk an.K
c. Memodifikasi lingkungan
bermain anak disertai dengan
fasilitas yang aman untuk
an.K (pagar halaman rumah)

TUK 5 20 April 2016


a. Memenjelaskan kepada
keluarga tentang fasilitas
kesehatan yang dapat
digunakan dan manfaatnya
b. Mengajarkan kepada
keluarga untuk menggunakan
fasilitas kesehatan jika terjadi
sesuatu yang buruk an.K

2 Ketidakseimbangan TUK 1 SUBYEKTIF


nutrisi : kurang dari

47 | P a g e
kebutuhan tubuh OBYEKTIF

ANALISA

PERENCANAAN

3 Ketegangan peran TUK 1 SUBYEKTIF


pemberi asuhan
OBYEKTIF

ANALISA

PERENCANAAN

48 | P a g e
 DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana, Jakarta.
EGC,
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: E

49 | P a g e
 LAMPIRAN

50 | P a g e

You might also like