Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Oleh :
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “ LAPORAN
KERJA PERAWAT”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca yang membangun. Terima Kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
BAB 2
TINJAUAN LITERATUR
1. Planing (perencanaan)
Fungsi planning (perencanaan) adalah fungsi terpenting dalam
manajemen, oleh karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Menurut muninjaya, (2004) fungsi perencanaan merupakan landasan
dasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi
perencanaan tidak mungkkin fungsi manajemen lainnya akan dapat
dilaksanakan dengan baik. Perencanaan akan memberikan pola pandang
secara menyeluruh terhadap semua pekerja yang akan dilaksanakan, dan juga
merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan
efisien.
Dibidang kesehatan perencanaan dapat didefinisikan sebagai proses
untuk menumbuhkan. Merumuskan masalah-masalah kesehatan di
masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan program yang paing pokok. Dan menyusun langkah-lagkah
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
a. Tujuan Perencanaan
Untuk menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan
tujuan
Membantu dalam koping dengan situasi kritis
Meningkatkan efektivitas dalam hal biaya
Membantu menurunkan elemen perubahan, karena perencanaan
berdasarkan masa lalu dan akan datang
Dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah
Penting untuk melakukan kontrol yang lebih efektif
b. Tahap dalam perencanaan
Penting untuk melakukan kontrol yang lebih efektif
Analisis situasi, bertujuan untuk mengumpulkan data atau fakta
Mengidentifikasikan masalah dan penetapan prioritas masalah
Merumuskan tujuan program dn besarnya target
Mengkaji kemungkinan adanya hambatan dan kendala
Menyusun rencana kerja operasional (RKO)
c. Jenis perencanaan
Perencanaan Strategi
Perencanaan strategi merupakan suatu proses
berkesinambungan, proses yang sistematis dalam pembuatan dan
pengambilan keputusan masa kini dengan kemungkinan pengetahuan
yang paling besar dari efek-efek perencanaan pada masa depan.
Mengorganisasikan upaya-upaya yang perlu untuk melakanakan
keputusan ini terhadap hasil yang diharapkan melalui mekanisme
umpan balik yang dapat dipercaya.
Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional menguraikan aktivitas dan prosedur
yang akan digunakan, serta menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan,
menentukan siapa orang-orang yang bertanggung jawab untk setiap
aktivitas dan prosedur.
Di dalam perencanaan operasional terdiri dari dua bagian yaitu
rencana tetap dan rencana sekali pakai. Rencana tetap adalah rencana
yang sudah ada dan menjadi pedoman di dalam kegiatan setiap hari
yang terdiri dari kebijaksanaan, standard prosedur operasional dan
peraturan. Sedangkan rencana sekalli pakai terdiri dari program dan
proyek.
d. Manfaat perencanaan
Membantu proses manajemen dalam perubahan lingkungan
Memberikan cara pemberian perintah untuk pelaksanaan
Memudahkan kordinasi
Memungkinkan manajer memahami keseluruhan operasional
secara jelas
Membantu tujuan lebih khusus
e. Keuntungan perencanaan
Mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang tidak
produktif
Memberikan suatu landasan pokok fungsi manajemen lainnya
terutama fungsi keperawatan
Memodifikasi gaya manajemen
Fleksibilitas dalam pengambilan keputusan
f. Kelemahan perencanaan
Perencanaan mempunyai keterbatasan dalam hal informasi dan
fakta-fakta lainnya
Perencanaan memerlukan biaya yang cukkup banyak
Perencanaan mempunyai hambatan psikologis
Perencaaan menghambat timbulnya inisiatif
Perencanaan menyebabkan terhambatnya tindakan yang perlu
diambil
2. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk mendapatkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-
tugas dan wewenang seseorang, fungsi pengorganisasian merupakan alat
untuk memadukan semua kegiatan yang beraspek personil, finansial, material
dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi juga dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas menyusun
suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segerap kegiatan usaha kerja.
a. Manfaat perorganisasian
Melalui fungsi pengorganisasian akan dapat diketahui :
Pembagian tugas perorangan atau kellompok
Hubungan organisatoris antara orang-orang di dalam rganisasi
melalui kegiatan
Pemanfaatan staff dan fasilitas fisik
b. Langkah-langkah pengorganisasian
Tujuan prganisasi harus dipahami oleh stf
Kegiatan pokok untuk mencapai tujuan
Kegiatan pokok kedalam satuan-satuan kegiatan yang praktis
Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staff dan
menyediakan fasilitas
3. Staffing (kepegawaian)
Staffing merupakan metodologi pengaturan staff, proses yang teratur,
sistematis berdasarkan rasional yang diterapkan untk menentukan jumlah
personil suatu organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu. Proses
pengaturan staff bersifat kompleks, komponen pengaturan staff adalah sistem
kontrol termasuk studi pengaturan staff, penguasaan rencana pengaturan staff,
rencana penadwalan, dan sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK).
Meliputi lima elemen yaitu kualitas perawatan pasien, karakteristik dan
kebutuhan perawatan pasien, perkiraan suplai tenaga perawat yang diperlukan,
logistik dari pola program pengaturan staff dan kontrolnya, evaluasi kualitas
perawatan yang diberikan.
Dasar perencanaan untuk pengaturan staff pada suatu unit keperawatan
mencakup personil keperawatan yang bermutu harus tersedia dalam jumlah
yang mencukupi dan adekuat, memberikan pelayanan pada semua pasien
selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, 52 minggu dalam setahun.
Setiap rencana pengaturan staff harus disesuaikan dengan kebutuhan rumah
sakit dan tidak dapat hanya dicapai dengan rasio atau rumusan tenaga/pasien
yang sederhana.
Pengaturan staff juga dipengaruhi oleh organisasi divisi keperawatan.
Rencana harus ditinjau ulang dan diperbaharui untuk mnegatur departemen
beroperasi secara efisien dan ekonomis dengan pernyataan misi, filosofi, dan
objektif tertulis, struktur organisasi, fungsi, dan tanggung jawab, kebijakan
dan prosedur tertulis, pengembangan program staff efektif, dan evaluasi
periodik terencana.
Komponen yang termasuk fungsi staffing adalah prinsip rekrutmen,
seleksi, orientasi pegawai baru, penjadwalan tugas, dan klasifikasi pasien.
Merupakan proses pengumpulan sejumlah pelamar yang berkualifikasi untuk
pekerja. Penjadwalan siklus merupakan salah satu cara terbaik yang dipakai
untuk memenuhi syarat distribusi waktu kerja dan istirahat untuk pegawai.
4. Directing (pengarahan)
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat
dipahami dan pembagian pekerja yang efektif.
Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam keberhasilan
manajemen. Menurut stogdil dalam swanburg (2000), kepemimpinan adalah
suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi dalam
upaya menyusun dan mencapai tujuan.
Menurut Lewin dalam Swanburg (2000), terdapat beberapa macam
gaya kepemimpinan yaitu :
Autokratin
Pemimpin membuat keputusan sendiri.
Demokratis
Pemimpin melibatkan bawahannya dalam proses pengambilan
keputusan
Lalssez lalrre
Pemimpin memberikan kebebasan dan segala serba boleh, dan
pantang memberikan bimbingan kepada staff.
5. Controlling (pengawasan)
Fungsi pengawasan atau pengendalian merupakan fungsi yang terakhir
dari proses manajemen yang memiliki kaitan yang erat dengan fungsi yang
lainnya.
Pengawasan merupakan pemeriksaan terhadap sesuatu apakah terjadi
sesuai dengan rencana yang ditetapkan/disepakati, instruksi dan prinsip-
prinsip yang telah ditentukan yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan
dan kesalahan agar dapat diperbaiki (Fayol, 1998).
Pengawasan juga diartikan sebagai suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standard pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang
sistem informasi timbal baik, dan menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan serta mengambil tindakan yang digunakan dengan cara paling
efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan (Mockler, 2002).
Tugas seorang manajemen dalam usahanya menjalankan dan
mengembngkan fungsi pengawasan manajerial perlu memperhtikan beberapa
prinsip berikut :
Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staff dan hasilnya
mudah diukur
Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang amat penting dalam
upaya mencapai tujuan
Standard kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staff
Harus menunjukkan sifat dan aktivitas
Harus melaporkan kesalahan dengan segera
Memandang ke depan
Menunjukkan penerimaan pad titik kritis
Objektif
Fleksibel
Menunjukkan pola organisasi
Ekonomis
Mudah dimenegerti
Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui kerja sama
berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga keseahatan lain dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya.
Perawat yang bekerja di rumah sakit harus melaksanakan standard asuhan keperawatan di
rumah sakit . standard asuhan keperawatan di rumah sakit yang meliputi :
Pengumpulan data tentang status kesehatan pasien secara sistematis menyeluruh , akurat,
singkat dan berkesinambungan data dapat di komunikasikan dan dicatat .
Kriteria pengkajian meliputi :
Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnese, observasi, pemeriksaan fisik, serta
dari pemeriksaan penunjang
Sumber data adalah pasien, keluarga atau orang yang terkait ,tim kesehatan, rekam
medis dan catatan lain.
Data yang dikumpulkan difokuskan untuk mengidentifikasi :
Status kesehatan pasien masalalu
Status kesehatan pasien saat ini
Status biologis-psikologis-sosial-spiritual
Respon terhadap terapi
Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal
2 Standard II : Diagnosa keperawatan
Proses diagnose terdiri dari analis , interpretasi data, identifikasi masalah, perumusan
diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan terdiri dari masalah (P), penyebab (E), dan tanda/gejela (S), atau
terdiri dari masalah dan penyebab (P,E).
Bekerjasama dengan pasien dan petugas kesehatan lainnya untuk memvalidasi
diagnosa keperawatan
Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan data terbaru.
3 Standard III : Perencaan keperawata
Dokumentasi keperawatan mempunyai makna yang penting bila dilihat dari berbagai
aspek yaitu :
Hukum
Semua catatan informasi tentang pasien merupakan dokumentasi resmi dan bernilai
hukum. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi keperawatan
deimana perawat sebagai pemberi jasa dan pasien sebagai pengguna jasa , maka
dokumentasi diperlukan sewaktu waktu. Dokumentasi tersebut dapat digunakan
sebagai barang bukti di pengadilan(nursalam,,2001)
Jaminan mutu (kualitas pelayanan)
Pencatatan data pasien yang lengkap dan akurat akan memberi kemudahan bago
perawat dalam membantu menyelasaikan masalah pasien(nursalam,2001)
Komunikasi
Dokumentasi keadaan pasien merupakan alat perekam terhadap masalah yang
berkaitan dengan pasien.(nursalam,2001)
Pendidikan
Dokumentasi dapat bernilai keuangan semua tindakan keperawatan yang belum
,sedang dan telah di berikan dicatat dengan lengkap yang dapat dipergunakan
sebagai bahan atau referensi pembelajaran bagi siswa atau profesi
keperawatan(nursalam,2001)
Penelitian
Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai penelitian data yang terdapat
didalamnya mengandung informasi yang dapat dijadikan bukti(nursalam,2001)
2.7 Contoh Laporan Kerja
CONTOH LAPORAN KERJA KOMITE KEPERAWATAN
KOMITE KEPERAWATAN
Komite Keperawatan mulai aktif bulan juli 2014
3.2 Saran
Untuk tidak ceroboh dalam melakukan tidakan apapun kepada pasien harus teliti
dan menggerakan para karyawan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan
aturan dari rs tersebut
DAFTAR PUSTAKA