Professional Documents
Culture Documents
KEPERAWATAN MATERNITAS
MAKALAH
oleh
Kelompok 13
MAKALAH
oleh
Kelompok :
FajarKharisma 142310101060
Mila Yuni Sahlia 142310101090
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui pengertian
1.2.2 Untuk mengetahui epidemologi
1.2.3 Untuk mengetahui etiologi
1.2.4 Untuk mengetahui tanda dan gejala
1.2.5 Untuk mengetahui patofisiologi dan pathways
1.2.6 Untuk mengetahui komplikasi dan prognosis
1.2.7 Untuk mengetahui pencegahan
1.2.8 Untuk mengetahui penatalaksanaan
2.1 Pengertian
Kehamilan postmatur merupakan salah satu bentuk kegawatdaruratan
medis yang terjadi pada ibu hamil dan ibu yang akan bersalin. kehamilan
postmatur adalah kehamilan yang melampaui umur 294 hari (42 minggu)
dengan segala kemungkinan komplikasinya (Manuaba, 1999).
Kehamilan post matur adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih
dari 42 minggu lengkap di hitung dari HPHT (Hari pertama Haid Terakhir).
Biasanya usia kehamilan normal antara 38-42 minggu. Namun, sekitar 3,4-
14% atau rata-rata 10% kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebih.
Prevalensi diatas bervariasi tergantung pada kriteria yang di pakai oleh
peneliti (Prawirohardjo, 2008).
2.2 Epidemiologi
Insiden kelahiran postmatur jauh lebih umum daripada prematur. Ada
sekitar 7% bayi dilahirkan postmatur, meskipun faktanya mungkin tidak
semuanya benar-benar postmatur. Kelahiran postmatur sebenarnya diduga
karena kesalahan dalam menghitung awal kehamilan, yaitu hanya sekitar 2-
3% yang betul-betul postmatur.
Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara
3,5-14%. Data statistik menunjukkan, angka kematian dalam kehamilan lewat
waktu lebih tinggi ketimbang dalam kehamilan cukup bulan, di mana angka
kematian kehamilan lewat waktu mencapai 5-7%.
2.3 Etiologi
Penyebab dari kehamilan post matur ini masih belum diketahui secara jelas.
Menurut ( Sarjowo, 2010) beberapa teori yang diajukan antara lain :
1. Pengaruh progesteron
Penurunan hormon progesteron dalam kehamilan merupakan
perubahan endokrin yang dapat memacu proses biomolekur pada saat
persalinan dan meningkatkan sensitivitas unterus terhadap oksitosin,
4
2. Teori oksitosin
Pemakaian okstitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan,
secara fisiologis memiliki peranan penting dalam menimbulkan
persalinan dan pelepasan okstitosin dari neurohipofisis ibu hamil yang
kurang pada usia kehamilan lanjut diduga sebagai salah satu peyebab
kehamilan post matur.
3. Teori Kortisol/ ACTH Janin
Dalam teori ini diajukan bahwa sebagai “pemberi tanda” untuk
dimulainya persalinan adalah janin, diduga akibat peningkatan kadar
kortisol plasma janin. Kortisol janin akan mempengaruhi plasenta
sehingga produksi progesteron berkurang dan memperbesar sekresi
estrogen, yang dapat berpengaruh terhadap meningkatnya produksi
prostaglandin. Pada cacat bawaan janin seperti anasefalus, hipoplasia
adrenal janin dan tidak adanya kalenjar hipofisis pada janin akan
menyebabkan kortisol janin tidak diproduksi dengan baik sehingga
kehamilan dapat berlangsung lewat bulan
4. Saraf Uterus
Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus Frankenhauser akan
meningkatkan kontraksi uterus. Pada keadaan dimana tidak ada
tekanan pada pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek
dan bagian bawah masih tinggi kesemuannya diduga sebagai
penyebab terjadinya kehamilan post matur.
5. Herediter
Bebrapa penuulis menyatakan bahwa seorang ibu yang mengalami
kehamilan post matur mempunyai kecenderungan untuk melahirkan
lewat bulan pada kehamilan berikutnya. Mogren menyatakan bahwa
jika ada seorang ibu menngalami kehamilan pot matursaat melahirkan
anak perempuan, makan kemungkinan besar anak perempuan tersebut
akan mengalami kehamilan post matur.
5
Esterogen Progesteron
Kepekaan uterus-
oksitoin menurun Stimulasi (pacemaker)
bagi kontraksi otot polos
uterus tidak timbul.
Produksi
prostaglandin tidak
maksimal
Kontraksi uterus
tidak terjadi
Penipisan Serviks Tidak
Terjadi
Kehamilan
postmatur
8
O2 ke jaringan
Kehamilan janin berkurang
postmatur
MK: Gangguan
perfusi jaringan
Fungsi plasenta Insufisiensi Kompresi tali
baik plasenta pusat
GawatJa
Janin terus tumbuh nin,
Spasme arteri Reflek vagus janindist
spiralis plasenta res
LGA (Large for
Gestasional Age Terbukanya
Sirkulasi sfingter ani
uretroplasenta
DistosiaBahu menurun
Mekonium keluar
dan bercampur
NutrisiBerkura Suplai oksigen amnion
MK:
ng dan nutrisi
GangguanNutrisikurang
menurun
darikebutuhantubuh
Amnion kental
1. Gawat janin
2. Gerakan janin berkurang
3. Kematian janin
4. Asfiksia neonaturum dan dan kelainan letak
2.6.2. Prognosis
Pada kehamilan 43 minggu jumlah kematian janin atau bayi 3 kali
lebih besar pada kehamilan 40 minggu karena post maturitas akan
menambah bahaya pada janin. Pengaruh post maturis pada janin
bervariasi: berat badan janin dapat bertambah besar, tetap dan ada yang
berkurang, sesudah kehamilan 42 minggu. Ada pula yang bisa terjadi
kematian janin dalam kandungan.
2.7 Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan yang
teratur, minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertama (sebelum
12 minggu), 1 kali pada trimester ke dua (antara 13 minggu sampai 28 minggu)
dan 2 kali trimester ketiga (di atas 28 minggu). Bila keadaan memungkinkan,
pemeriksaan kehamilan dilakukan 1 bulan sekali sampai usia
11
7 bulan, 2 minggu sekali pada kehamilan 7-8 bulan dan seminggu sekali pada
bulan terakhir. Hal ini akan menjamin ibu dan dokter mengetahui dengan benar
usia kehamilan, dan mencegah terjadinya kehamilan serotinus yang berbahaya.
Perhitungan dengan satuan minggu seperti yang digunakan para dokter kandungan
merupakan perhitungan yang lebih tepat. Untuk itu perlu diketahui dengan tepat
tanggal hari pertama haid terakhir seorang (calon) ibu itu. Perhitungannya, jumlah
hari sejak hari pertama haid terakhir hingga saat itu dibagi 7 (jumlah hari dalam
seminggu). Misalnya, hari pertama haid terakhir Bu X jatuh pada 2 Januari 1998.
Saat ini tanggal 4 Maret 1998. Jumlah hari sejak hari pertama haid terakhir adalah
61. Setelah angka itu dibagi 7 diperoleh angka 8,7. Jadi, usia kehamilannya saat
ini 9 minggu.
2.8 Penatalaksanaan
Menurut Arif Mansjoer (2000) penatalaksanaan kehamilan lewat waktu bila
keadaan janin baik dapat dilakukan dengan cara:
1. Tunda pengakhiran kehamilan selama 1 minggu dengan menilai gerakan
janin dan tes tanpa tekanan 3 hari kemudian, Bila hasil positif, segera
lakukan seksio sesarea.
2. Induksi Persalinan. Induksi persalinan merupakan suatu usaha supaya
persalinan mulai berlangsung dengan jalan merangsang timbulnya his.
Ada dua cara yang biasanya dilakukan untuk memulai proses induksi,
yaitu mekanik dan kimia. Kedua cara ini pada dasarnya dilakukan untuk
mengeluarkan zat prostaglandin yang fungsinya sebagai zat penyebab otot
rahim berkontraksi.
setelah salah satu cara kimia itu dilakukan, ibu hamil akan merasakan
datangnya kontraksi
2.Resiko cidera
2.Memecahkan ketuban
1.Pasien dirawat
6.Bila terdapat patologi lain (misalnya preeklamsi berat, bekas SC, dsb), maka
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan dengan SC
Kasus
Ny.W (35 th) merupakan istri dari Tn.D (38 th). Ny. W datang ke rumah
sakit cinta bunda untuk memeriksakan kehamilannya.Kehamilan yang dialami Ny
W merupakan kehamilan yang kedua, sebelumnya Ny W pernah mengalami
kehamilan post matur pada kehamilan yang pertama. kehamilan Ny. W sudah
berlangsung lama namun belum juga melahirkan. Diketahui sudah 46 minggu Ny.
W hamil. Setelah diperiksa oleh dokter kandungan ternyata kehamilan Ny. W
sudah lewat waktu (kehamilan post matur). Dokter menyarankan untuk dilakukan
SC.
Setelah dilakukan SC, bayi keadaan bayi Ny. W tercatat sebagai berikut :
Tanggal Lahir Bayi : 12 September 2016, Jam : 13.20 WIB.Berat badan lahir :
4000 gram. Panjang badan : 54 cm, Lingkar kepala : 33 cm, lingkar dada : 36
cm.Denyut Jantung : 165 x/mt, pernafasan : 75 x/mt.Bunyi pernafasan paru-paru
kiri kanan : Vesikuler, Ronchi/whezing : tidak terdengar.Suhu : 34C.
4.1 Pengkajian
4.1.1 Pengkajian Ibu
a. Identitas klien
Identitas klien diperlukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan untuk
mempermudah penanganan dan perawatan serta penanggung jawab
perawatan klien atau pasien.Identitas klien diantaranya meliputi:
1) Nama : Ny. W
2) Usia : 35 tahun
3) Jenis kelamin : perempuan
4) Agama : Islam
5) Suku bangsa/ras : Batak
6) Pendidikan : SD
7) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
8) Status perkawinan: menikah
16
b. Keluhan utama
Ny. W mengeluhkan kehamilan nya telah lewat dari taksiran
persalinannya yaitu 46 minggu, tidak datang haidl >10 bulan dan
gerakan janin kurang dari biasanya.
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan terdahulu
Ny. W pernah mengalami kehamilan post matur sebelumnya.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Ny. W tidak memiliki penyakit yang serius.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit yang serius.
d. Riwayat Obstetri
1) Riwayat perkawinan
Ny W menikah pada umur 25 tahun. Selama 1 tahun
menikah Ny W hamil anak pertama dengan post matur. Setelah
7 tahun kemudian Ny W hamil anak kedua.
2) Riwayat menstruasi
Ny W hari pertama haid terakhir pada tanggal 14 november
2015. Setelah itu Ny W tidak datang haid > 10 bulan.
3) Riwayat kehamilan
Ny W pernah mendapat imunisasi TT. Ny W tidak permah
mengkonsumsi obat-obatan selama hamil dan tidak memilki
penyakit yang berhubungan dengan kehamilannya.
4) Riwayat Kontrasepsi
Ny W tidak pernah mengguakan alat kotrasepsi atau KB
apapun.
5) Riwayat Sosial, ekonomi, dan budaya
hubungan Ny. W dengan suami, keluarga dan masyarakat
berjalan dengan baikKondisi ekonomi keluarga Ny. W tergolong
kurang.
6) Riwayat spiritual
17
4.1.2 PengkajianBayi
A. Bayi Post Term
1. Kondisi Umum
a. Tonus otot : Lunak (tonus otot menurun)
b. Kulit :
1) Warna : Pucat, sianosis, sebagian terwarnai oleh mekonium
2) Tekstur : kering, mengelupas, dan pecah-pecah
c. Tangisan : Lemah
2. Pengukuran
a. Berat badan : 4000 gram (makrosomia)
b. Panjang : 54 cm
c. Lingkar kepala : 33 cm
d. Lingkar dada : 36 cm
2. Tanda-tanda Vital
a. Suhu : 34o C
21
4.5 Evaluasi
BAB 6. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kehamilan postmatur merupakan salah satu bentuk kegawatdaruratan
medis yang terjadi pada ibu hamil dan ibu yang akan bersalin. kehamilan
postmatur adalah kehamilan yang melampaui umur 294 hari (42 minggu)
dengan segala kemungkinan komplikasinya (Manuaba, 1999).
Salah satu penyebab dari kehamilan post matur ini adalah herediter. Jika
ibu melahirkan seorang anak perempuan dengan post matur maka
kemungkinan besar anak perempuan tersebut suatu saat nanti mengalami
kehamilan post matur. Selain penyebab herediter ada juga penyebab lain yaitu
pengaruh dari progesteron, pokstitosin, kortisol, saraf uterus dan juga salah
menghitung haid HPHT (HariPertama Haid Terakhir) menyebabkan
kehamilan lewat bulan (post matur).
5.2 Saran
Masyarakat terutama ibu hamil harus melakukan pemeriksaan
kehamilannya secara teratur, minimal 4 kali selama kehamilan. Ibu hamil
dalam menghitung awal kehilannya harus dengan tepat karena kesalahan
dalam meghitung awala kehimilan juga penyebab dari kehamilan post matur
Sebagai petugas kesehatan harus meningkatkan pelayanan kesehatan
dengan baik karena dapat mencegah kejadian post matur pada ibu bersalin.
32
DAFTAR PUSTAKA