You are on page 1of 25

1.

SAPPAN LIGNUM (KAYU SECANG)


Sistematika Tumbuhan :
 Regnum : Plantae
 Divisio : Magnoliophyta
 Classis : Magnoliopsida
 Ordo : Fabales
 Familia : Caesalpiniaceae
 Genus : Caesalpinia
 Species : C.Sappan

Ciri Makroskopik Tumbuhan : Bubuk berwarna merah apabila di tambah KOH,


warna berubah menjadi merah violet stabil, penambahan Kloralhidrat, memberikan
warna kuning Jingga.

Gambar Utuh Tanaman :

Gambar Bentuk Makroskopik Simplisia :

Kandungan Simplisia : Zat yang terkandung dalam secang antara lain brazilin,
alkaloid, falvonoid, saponin, tanin, fenil propana dan terpenoid. Selain itu juga
mengandung asam galat, brasilein, delta-a-phellandrene, oscimene, resin dan
resorin. Sementara daunnya mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 0,20%
yang beraroma enak dan tidak berwarna. Bagian yang digunakan untuk dijadikan
minuman adalah kayunya atau batang pohonnya. Kayu secang mengandung
Brazilin, yaitu senyawa penting yang menghasilkan warna merah berasal dari kayu
brazil (Brazilwood). Pigmen alami kayu secang (Caesalpina sappan) dipengaruhi oleh
tingkat keasaman. Pada suasana asam (pH 2-4) berwarna kuning sedangkan pada
suasana netral dan alkali (pH 6-8) berwarna merah keunguan.

Khasiat Simplisia : Astringensia


Daftar Pustaka
Anonim, 1980. Materi medika Indonesia, jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Elyanoor Basyar Ben. 2012. Panduan Praktrikum Farmakognosi. Jakarta : Bina Ilmu
Mandiri
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kayusecang

2. CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA (TEMU HITAM)


Sistematika Tumbuhan :
 Regnum : Plantae
 Divisio : Magnoliophyta
 Classis : liliopsida
 Ordo : Zingiberales
 Familia : Zingiberaceae
 Genus : Curcuma
 Species : Curcuma aeruginosae ROXB

Ciri Makroskopik Tumbuhan : Warna kuning pucat pada bagian dalam dan berserat,
coklat pucat pada bagian luar, bentuknya bulat agak lonjong, bau menyengat.

Gambar Utuh Tanaman :

Gambar Bentuk makroskopik Simplisia

Kandungan Simplisia : Rimpang temu hitam mengandung minyak atsiri, kurkumol,


kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, lizeradulene,
kurkumin, demetyokxykurkumin, bisdemethoxykurkumin.

Khasiat Simplisia : Antirematik, karminativa

Daftar Pustaka
Anonim, 1980. Materi medika Indonesia, jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Elyanoor Basyar Ben. 2012. Panduan Praktrikum Farmakognosi. Jakarta : Bina Ilmu
Mandiri
3. KAEMPFERIAE RHIZOMA (RIMPANG KENCUR)
Sistematika Tumbuhan :
 Regnum : Plantae
 Divisio : Tracheopyta
 Classis : Spermatophyta
 Ordo : Zingiberales
 Familia : Zingiberaceae
 Genus : Kemferia L
 Spesies : Kaempferia galanga L

Ciri Makroskopis :
 Bau khas aromatic, rasa pedas, hangat, agak pahit, akhirnya menimbulkan rasa
tebal.
 Kepingan pipih, bentuk hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan.
 Tebal kepingan 1 mm sampai 4 mm; panjang 1 cm sampai 5 cm; lebar 0,5 sampai
3 cm
 Bagian tepi berombak dan berkeriput, warna coklat sampai coklat kemerahan,
bagian tengah berwarna putih sampai putih kecoklatan.
 Korteks smpit, lebar ±2 mm, warna putih, berkas pembuluh tersebar tampak
sebagai bintik-bintik berwarna kelabu atau keunguan.
 Silinder pusat lebar, banyak tersebar berkas pembuluh seperti pada korteks.
 Bekas patahan rata, berdebu, berwarna putih

Gambar Tanaman (Utuh) :

Gambar (Bentuk Simplisia) :

Kandungan Simplisia : Pati (4,14 %), mineral (13,73 %), minyak-minyak


atsiri (0,02 %), berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam sinamat, etil
ester, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisat, alkaloid dan, gom.
Khasiat : Mengobati radang lambung, radang telinga, influenza pada bayi, masuk
angin, sakit kepala, batuk, diare, menghilangkan darah kotor dll

Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Kencur
Anonim, 1980. Materi medika Indonesia, jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

4. GARCINIA MANGOSTANA FRUCTUS CORTEX (KULIT BUAH MANGGIS)


Sistematika Tumbuhan :
 Regnum : Plantae
 Divisio : Spermatophyte
 Classis : Dicotyledoneae
 Ordo : Guttiferanales
 Familia : Guttiferae
 Genus : Garcinia
 Spesies : Garcinia mangostana L

Ciri Makroskopis :
 Kulit buah manggis berwarna merah coklat
 Permukaan dalam licin
 Berbau khas
 Berasa sepat dan pahit

Gambar Tanaman (Utuh) :

Gambar (Bentuk Simplisia) :

Kandungan Simplisia : Kandungan kimia kulit buah manggis adalah xanthon,


mangostin, garsion, flavonoid, dan tannin (Soedibyo, 1998), dan senyawa lainnya.

Khasiat : Rebusan kulit buah manggis mempunyai efek antidiare. Kulit buah
digunakan untuk mengobati sariawan, disentri, nyeri urat, sembelit.

Daftar Pustaka
https://www.petanihebat.com/2013/12/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman_3.html
5. RAUWOLFIAE RADIX (AKAR PULEPANDAK)
Sistematika tumbuhan :
 Regnum : Plantae
 Divisio : Magnoliophyta
 Classis : Magnoliopsida
 Ordo : Gentianales
 Familia : Apocynaceae
 Genus : Rauwolfia
 Species : Rauwolfia serpentine

Ciri Makroskopik : Merupakan akar yang berwarna kuning kecoklatan, bentuknya


berlekuk. Bila dipotong terlihat batas antara bagian kulit dan bagian kayu. Rasa
pahit sekali dan tidak berbau.

Gambar Tanaman :

Gambar (bentuk simplisia) :

Kandungan simplisia :
Alkaloid serpentine, serpentinine, ajmaline, reserpine, rescinnamine.

Khasiat :
Anti hipertensi, sedative, hipnotik, analgetik, antipiretik,

Daftar Pustaka
Dalimartha, setiawan. 2007. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta : Trubus
Agriwidya

6. SANTALI LIGNUM (KAYU CENDANA)


Sistematika tumbuhan :
 Kerajaan : Plantae
 Divisi : Magnoliphyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Santales
 Famili : Santalaceae
 Genus : Santalum
 Spesies : Santalum album L.

Ciri Makroskopik : Kayu keras, berserabut, berwarna merah cokelat (zat warna
mengandung desoksisantalin dan santalin), tidak berbau dan tidak berasa.

Gambar tanaman utuh :

Gambar makroskopik :

Kandungan kimia : Minyak atsiri, hars, dan zat samak. Minyak:Santalol


(seskuiterpenalkohol), santalen (seskuiterpena), santen, santenon, santalal,
santalon, dan isovalerilaldehida

Khasiat :
 Antiseptik saluran kemih.
 Disentri.
 Mencret.
 Radang Usus

Daftar Pustaka
Eliyanoor, Benbasyar. 2015. Penuntun Praktikum Farmakognosi: Makroskopik dan
mikroskopik. Ed 2. Jakarta : EGC
http://googleweblight.com/i?u=http://grahapermana19.blogspot.com/2013/12/cen
dana-santalum-album-l_25.html?m%3D1&hl=en-ID
http://googleweblight.com/i?u=http://reridian.blogspot.com/2012/11/santali-
lignum.html?m%3D1&hl=en-ID
7. BOESENBERGIAE RHIZOMA (TEMU KUNCI)
Sistematika tumbuhan :
 Kingdom : Plantae
 Filum : Tracheophyta
 Kelas : Liliopsida
 Ordo : Zingiberales
 Famili : Zingiberaceae
 Genus : Boesenbergia
 Spesies : Boesenbergia pandurata

Ciri makroskopik :
 Bau khas aromatik, rasa agak pahit
 Kepingan tidak rapuh, keras, jorong sampai bulat, permukaan luar tidak rata/
kasar, berwarna coklat muda

Gambar tanaman utuh :

Gambar makroskopik :

Kandungan kimia : Rimpang temu kunci mengandung minyak atsiri 1,2% (pada
rimpang segar 0,06% - 0,32% minyak atsiri). Komponen utama minyak atsiri terdiri
dari monoterpen, seskuiterpen, turunan fenilpropana antara lain : geranial, neral,
kamfora, zingiberen, d-pinen, kamfen, 1,8-sineol (eucaliptol), d-borneol, geraniol,
osimen, dimetoksi-4(-2-propenil), miristin, linalil propanoat, asam sinamat, kamfen
hidrat, propenil guaikol, dihidrokarveol, linalool, etil-sinamat, etil p-metoksi
sinamat, panduratin A. 1,4,6,8,10,11,16,17). Kandungan kimia lain yaitu asam
kavisinat dan golongan flavonoid yang terdiri dari pinosembrin (2,3-dihidrokrisin),
2',6'-dihidroksi-4'-metoksi kalkon, pinostrobin (5-hidroksi-7-metoksi flavanon),
alpinetin, kardamomin, 2',4'-dihidroksi-6'-metoksi kalkon, boesenbergin A, 5,7-
dimetoksiflavon

Khasiat :
 Mengobati Sariawan serta Panas Dalam
 Mengobati Masuk angin dan perut kembung
 Sebagai peluruh atau melancarkan air seni
 Mengatasi penyakit kulit seperti gatal-gatal dan lain-lainnya.
 Mencegah Sel tumor atau kanker berkembang dalam tubuh
 Penambah tenaga atau stamina tubuh

DAFTAR PUSTAKA.
Eliyanoor, Benbasyar. 2015. Penuntun Praktikum Farmakognosi: Makroskopik dan
mikroskopik. Ed 2. Jakarta : EGC
http://googleweblight.com/i?u=http://kesehatandia.blogspot.com/2014/11/10-
manfaat-temu-kunci-untuk-kesehatan.html?m%3D1&hl=en-ID
http://googleweblight.com/i?u=http://lansida.blogspot.com/2012/10/temu-
kunci.html?m%3D1&hl=en-ID
http://googleweblight.com/i?u=http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-
morfologi-temu-kunci/&hl=en-ID

8. RHEI RADIX ( AKAR KELEMBAK)


Sistematika Tumbuhan :
 Regnum : Plantae
 Divisio : Magnoliophyta
 Classis : Magnoliopsida
 Ordo : Caryophyllales
 Familia : Polygonaceae
 Genus : Rheum
 Species : R. officinale

Ciri Makroskopik Tumbuhan : Akar dekat pangkal batang memiliki bagian- bagian
yang keras dan rapuh serta mengandung serbuk rheum. Kelembak memiliki bau
spesifikasi asam, rasa pahit dan tidak enak. Jika dikunyah ;udah akan berarna
kuning.

Gambar Utuh Tanaman :

Gambar Bentuk Makroskopik Simplisia :


Kandungan Simplisia : Antraglukosida yang pada penguraian memberikan emodin,
rhein, oloe emodin dan asam krisofanat. Terdapat pula tanin, pektin, katekin dan
kalsium oksalat.

Khasiat Simplisia : Laksativa.

Daftar Pustaka
Anonim, 1980. Materi medika Indonesia, jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Elyanoor Basyar Ben. 2012. Panduan Praktrikum Farmakognosi. Jakarta : Bina Ilmu
Mandiri
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kelembak

9. CURCUMAE RHIZOMA (TEMULAWAK)


Sistematika Tumbuhan :
 Regnum : Plantae
 Divisio : Magnoliophyta
 Classis : Monocotyledonae
 Ordo : Zingiberales
 Familia : Zingiberaceae
 Genus : Curcuma
 Species : Curcuma Xanthorrhiza ROXB.

Ciri Makroskopik Tumbuhan : Bau khas aromatik, rasa tajam dan pahit. Kuning
pucat pada bagian dalam, coklat muda pada bagian luar, bentuknya bulat dan agak
besar.

Gambar Utuh Tanaman :

Gambar Bentuk Makroskopik Simplisia :

Kandungan Simplisia : Minyak atsiri mengandung felandren, tumerol, zat berwarna


kukumin dan kadar minyak atsiri tidak kurang dari 8,2%.
Khasiat Simplisia : Kolagoga, antispasmodika.

Daftar Pustaka
Anonim, 1980. Materi medika Indonesia, jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Elyanoor Basyar Ben. 2012. Panduan Praktrikum Farmakognosi. Jakarta : Bina Ilmu
Mandiri

10. AURANTII FRUCTUS CORTEX (KULIT BUAH JERUK)


Sistematika Tumbuhan :
 Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
 Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
 Sub Kelas : Rosidae
 Ordo : Sapindales
 Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
 Genus : Citrus
 Spesies : Citrus sinensis (L.) Osbeck

Ciri Makroskopik : Jeruk manis termasuk kelas Dicotyledoneae (berkeping dua).


Buah jeruk manis berukuran besar,tangkainya kuat. Bentuknya bulat, bulat lonjong,
atau bulat rata (papak) dengan bagian dasar bulat, ujungnya bulat atau papak,
bergaris tengah 4-12 cm. Buah yang masak berwarna oranye, kuning, atau hijau
kekuningan, berbau sedikit harum, agak halus, tidak berbulu, kusam, dan sedikit
mengilat. Kulit buah tebalnya 0,3 – 0,5 cm, dari tepi berwarna kuning atau oranye
tua dan makin ke dalam berwarna putih kekuningan sampai putih, berdaging, dan
kuat melekat pada dinding buah.

Gambat Tanaman Utuh :

Gambar Simplisia :
Kandungan Simplisia : Komposisi buah jeruk manis terdiri dari bermacam-macam,
diantaranya air 70-92% (tergantung kualitas buah), gula, asam organik, asam amino,
vitamin, zat warna, mineral, dan lain-lain.

Khasiat Simplisia :
 Pencegahan kanker kulit
 Menghambat kehidupan sel Kanker Paru
 Menurunkan Kolesterol
 Membantu mengghetikan kebiasaan merokok

Daftar Pustaka
Anonim, 1980. Materi medika Indonesia, jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Elyanoor Basyar Ben. 2012. Panduan Praktrikum Farmakognosi. Jakarta : Bina Ilmu
Mandiri

11. CINNAMOMI CORTEX (KULIT KAYU MANIS)


Sistematika Tumbuhan :
 Nama tanaman asal : Cinnamomum zeylanicum (BI)
 Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
 Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
 Sub Kelas : Magnoliidae
 Ordo : Laurales
 Famili : Lauraceae
 Genus : Cinnamomum
 Spesies : Cinnamomum burmannii

Ciri Makroskopik : Tanaman kayu manis tumbuh menahun (perenial),berbentuk


semak perdu ketinggian antara 2.5 m sampai 5 m,dan menurut susunan morf
ologinya tanaman kayu manis terdiri atas akar,batang daun bunga,buah,dan biji.
Pemerian : bau aromatik, rasa pedas dan manis

Gambar Tanaman Utuh :


Gambar Simplisia :

Kandungan Simplisia : Minyak atsiri yang mengandung egenol sinamilaldehida, zat


penyamak, pati lendir.

Khasiat : Karminativa, menghangatkan lambung, dicampur dengan adstringensia


lainnya untuk obat diare.

Daftar Pustaka
Anonim, 1980. Materi medika Indonesia, jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Elyanoor Basyar Ben. 2012. Panduan Praktrikum Farmakognosi. Jakarta : Bina Ilmu
Mandiri

12. HEYNEANAE RHIZOMA (TEMU GIRING)


Sistematika tumbuhan :
 Regnum : Plantae
 Divisio : Magnoliophyta
 Classis : Liliopsida
 Ordo : Zingiberales
 Familia : Zingiberaceae
 Genus : Curcuma
 Species : Curcuma heyneana

Ciri Makroskopik : Keping pipih, ringan, bentuk hampir bulat sampai jorong atau
bulat panjang, kadang bercabang atau berbentuk tidak beraturan, tebal keping 1
mm sampai 4 mm. panjang 2 cm sampai 5 cm, lebar 5 mm sampai 4 cm, bagai tepi
berombak atau berkeriput, warna kecoklatan, bagian tengah berwarna kuning
keputih – putihan, kadang – kadang terdapat pangkal upih daun dan pangkal akar,
bats korteks dan silinder pusat kadang jelas, korteks semit, lebar lebih kurang 3 mm.
silinder pusat lebar, berkas patah agak rata, warna kuning keputih – putihan.

Gambar Tanaman Utuh :


Gambar (bentuk simplisia) :

Kandungan simplisia : Minyak atsiri, tannin dan kurkumin.

Khasiat : Antiseptika Kulit

Daftar Pustaka :
Anonim, 1989. Materia Medika Indonesia jilid V. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia

13. LIGUSTRINAE LIGNUM (KAYU BIDARA LAUT)


Sistematika Tumbuhan :
 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Tracheobionta
 Super Division : Spermatophyta
 Division : Magnoliophyta
 Class : Magnoliopsida
 Sub Class : Asteridae
 Ordo : Gentianales
 Family : Loganiaceace
 Genus : Strychnos

Ciri Makroskopik : Tumbuhan semak yang liar yang tumbuhya di hutan dekat
pantai, tingginya kurang lebih 2 meter, mempunyai batang yang kecil, berkatu
keras dan kuat. Bagian tumbuhan yang digunakan yaitu pada bagian kayu dan biji.
Daun tunggal, bertangkai, letak berseling, bentuk oval, tepi rata, ujung runcing,
panjang 6–12 cm, lebar 3,5–8,5 cm. Bunga ke luar dari ujung tangkai. Buah bulat,
diameter + 4 cm, warna kuning kemerahan. Seluruh bagian tumbuhan ini rasanya
pahit.

Gambar Tanaman Utuh :


Gambar Simplisia :

Kandungan Simplisia : Biji dan kayu bidara laut mengandung alkaloid, tanin, galat,
steroid (triterpoid), alkaloid yang dikandungnya adalah striknina dan brusina yang
termasuk kedalam golongan obat keras.Selain itu, terdapat juga kandungan kimia
seperti trychnine, brucine, tetrahydostrychinine, brucidine, tetrahydrobrucidine,
pseudostrychinine, a-B-culubrine, vomicine, strychinichine, loganin, chlorogenic
acid, mannosan, galactan, dan copper.

Khasiat Simplisia :
 meningkatkan nafsu makan
 meredakan rematik
 radang kulit
 kecantikan
 menyegarkan kulit muka
 meredakan sakit perut
 kurap dan panu

Daftar Pustaka
http://infotoga.blogspot.co.id/2014/03/khasiat-dan-manfaat-bidara-laut.html
https://juraganjamu.wordpress.com/tag/ligustrinae-lignum/
http://manfaatdaunobat.blogspot.co.id/2014/10/manfaat-khasiat-bidara-laut-
untuk.html

14. GRANATI FRUCTUS CORTEX (KULIT BUAH DELIMA)


Sistematika Tumbuhan :
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Subkelas : Rosidae
 Ordo : Myrtales
 Famili : Lythraceae (Lauraceae)
 Genus : Punica
 Spesies : P. granatum
 Nama Tanaman Asal : Punica granatum L.
Ciri Makroskopik : Buah buni, bulat, diameter 5 – 12 cm, tebal 3 – 5 mm. Pada
bagian pangkal umumnya terdapat sisa gagang buah, pada bagian ujung terdapat
sisa dasar bunga berbentuk tabung, tinggi sampai lebih kurang 1,5 cm. Permukaan
dalam tabung berwarna coklat tua kemerahan, dalam tabung terdapat banyak sisa
tangkai sari, di dasar tabung terdapat sisa tangkai putik berbentuk silindrik.
Permukaan luar kulit buah agak kasar, agak mengkilat, warna kecokelatan atau
cokelat kemerahan sampai cokelat kehitaman, kadang-kadang terdapat bercak-
bercak yang agak menonjol berwarna lebih tua. Permukaan dalam kulit buah licin
dan berwarna kuning sampai kuning kecokelatan. Terdapat sisa sekat buah dan sisa
tembuni terutama pada bagian ujung. Permukaan dalam di antara sekat buah
berbentuk persegi empat sampai segi enam dengan batas-batas jelas. Di dalam segi
enam tersebut kadang-kadang terdapat biji. Biji berbentuk bulat panjang yang
bersegi-segi agak pipih. Bekas patahan kulit buah tidak rata, berbutir-butir, warna
kuning sampai kecokelatan. Pemerian : Tidak berbau, rasa agak pahit sangat kelat.

Gambar Tanaman Utuh :

Gambar Simplisia :

Kandungan Simplisia : Tanin sampai lebih kurang 20%, alkaloid yang terdiri dari
peletierina, metil-peletierina, psendo-peletoerina, iso-peletierina dan metil-iso
peletierina.

Khasiat Simplisia : Pengelat usus (astringen usus), obat cacing.

Daftar Pustaka
Anonim, 1980. Materi medika Indonesia, jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Elyanoor Basyar Ben. 2012. Panduan Praktrikum Farmakognosi. Jakarta : Bina Ilmu
Mandiri
https://id.wikipedia.org/wiki/Delima
15. ARECAE SEMEN (BIJI PINANG)
Sistematika Tumbuhan :
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Liliopsida
 Ordo : Arecales
 Famili : Arecaceae
 Genus : Areca
 Spesies : A. catechu

Ciri Makroskopik : Buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye,
panjang 3,5 – 7 cm, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur,
dan memiliki gambaran seperti jala.

Gambar Tanaman (utuh) :

Gambar simplisia :

Kandungan Simplisia : Biji pinang mengandung alkaloida seperti misalnya arekaina


(arecaine) dan arekolina (arecoline).

Khasiat : Secara tradisional, biji pinang digunakan dalam ramuan untuk mengobati
sakit disentri , diare berdarah, dan kudisan . Biji ini juga dimanfaatkan sebagai
penghasil zat pewarna merah dan bahan penyamak.

Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pinang

16. COLAE SEMEN (BIJI KOLA)


Sistematika Tumbuhan :
 Kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Rosopsida
 Ordo: Malvales
 Famili: Malvaceae (Sterculiaceae)
 Genus: Cola

Ciri Makroskopik : Buahnya Kotak berwarna hijau, disetiap tangkai terdapat satu
hingga lima buah, bulat memanjang dengan permukaan berbenjol-benjol, berlekuk
5-15,panjang 8-15 cm,diameter 5-9 cm, tiap buah berisi lima sampai lima belas biji.
Bijinya Bulat telur, keras, panjangnya 3-6 cm, lebar 2-4 cm, selaput biji rasa manis,
wangi, merah.

Gambar Tanaman Utuh :

Gambar Simplisia :

Kandungan Simplisia : Biji kola mengandung alkaloida, flaonoida dan polifeno

Khasiat : Biji kola berkhasiat sebagai obat sakit kepala dan obat kuat.

Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kola

17. VETIVERIAE RADIX (AKAR WANGI)


Sistematika Tumbuhan :
 Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
 Divis : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
 Sub Kelas : Commelinidae
 Ordo : Poales
 Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
 Genus : Vetiveria
 Spesies : Vetiveria zizanioides L. Nash
 Nama Lain : Jawa : Larasetu, Larawastu, dan Rarawestu.; Batak : Hapias, dan
Usar; Gayo :Useur; Minangkabau : Akar Babau; Timor : Akar Banda;
Sumatra Utara : Morwastu, dan Iser ; Makasar : Usa, dan Urek Usa;
Sunda : Janur, Narawastu, dan Usar.

Ciri Makroskopik : Tanaman akar wangi ini tumbuh tegak dengan ukuran 1,50 m
sampai 2,5 m. Batang tanaman akar wangi lunak, beruas-ruas, berwarna putih.
Daun tanaman akar wangi tunggal berbentuk seperti pita panjang sedikit keras, dan
berwarna hijau. Bunga tanaman akar wangi berbentuk bulir tumbuh diujung batang.
Buah tanaman akar wangi berbentuk seperti tanaman padi berduri dan berwarna
putih kusam. Akar tanaman akar wangi ini serabut terstruktur, kuat, memiliki
rimpang dan berwarna kuning.

Gambar Tanaman Utuh :

Gambar Simplisia :

Kandungan Kimia : Tanaman akar wangi mengandung minyak atsiri, harsa, zat
pahit, vetiverin, vetiveron, veron, vetivazulen

Khasiat : Minyak atsiri, harsa dan zat pahit , obat gosok, bahan arak obat, obat
kumur, bahan dalam industri kosmetik, parfum, dan sabun mandi, untuk mengusir
serangga.

Daftar Pustaka
http://simplisia-radix.blogspot.co.id/2015/01/simplisia-radix.html
http://simplisia-radix.blogspot.co.id/2015/01/simplisia-radix.html
https://tanaman--herbal.blogspot.co.id/2016/08/manfaat-dan-khasiat-tanaman-
akar-wangi.html
18. ZINGIBER MONTANUM RHIZOMA (BANGLE)
Sistematika Tumbuhan :
 Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)
 Bangsa : Zingiberales
 Suku : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
 Marga : Zingiber
 Nama Daerah : Indonesia: Bengle (Jawa); Mungle (Aceh); Bungle (Tapanuli);
Panglai (Pasundan/Sunda); Bale (Makasar). Inggris: Purple
ginger; Cina: zi jiang.

Ciri Makroskopik :
 Batang : berbatang semu.
 Daun : daun tunggal, letak berseling, helaian daun lonjong, ujung runcing,
pangkal tumpul, tepi rata, berambut halus, pertulangan menyirip, panjang 23-35
cm, lebar 20-40 mm, warnanya hijau, daun kelopak tersusun seperti sisik tebal,
kelopak bentuk tabung, ujung bergerigi tiga, warna merah menyala.
 Bunga : bunganya majemuk, bentuk tandan, keluar di ujung batang, panjang
gagang sampai 20 cm. bagian yang mengandung bunga bentuknya bulat
telur/seperti gelendong, panjangnya 6-10 cm, lebar 4-5 cm.
 Buah dan bijinya : di rimpangnya.

Gambar Tanaman Utuh :

Gambar Simplisia :

Kandungan Kimia : Rimpang bangle mengandung zat kimia berupa sineol, pinen,
seskuitterpen, mineral, albuminoid, lemak, getah yang pahit, dan asam organic.

Khasiat : penurun panas (antipiretik), peluruh kentut (karminatif), peluruh dahak


(expectorani), pembersih darah, pencahar (laksan), dan obat cacing (vermifuge).
Daftar Pustaka
http://www.tanobat.com/bangle-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan-
manfaatnya.html/bentuk-tanaman-rimpang-bangle

19. GLYCYRRHIZAE RADIX (AKAR MANIS)


Sistematika Tumbuhan :
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Spermatophyta
 Kelas : Dicotyledonae
 Bangsa : Fabales
 Suku : Papilionaceae
 Marga : Glycyrrhiza
 Spesies : Glycyrrhiza glabra L

Ciri Makroskopis : Akar yang bagian luar kelabu coklat sampai merah coklat, bagian
dalam luning tua, berbau khas dan rasa manis.

Gambar Tanaman Utuh :

Gambar Makroskopis :

Kandungan Kimia : Glisirhisin, saponin, glikosida likuiritin, asparagin, umbeliferona,


glabrolida, glukosa, sukrosa, asam likuiritat, asam hidroksiglisirhitat, zat pahit,
minyak atsiri, dan asparagin.

Khasiat : Ekspektoran, anti inflamasi, dan spasmolitik.

Daftar Pustaka
Eliyanoor, Benbasyar. 2012. Penuntun Praktikum Farmakognosi Mikroskopik dan
Makroskopik. Jakarta: Binu Ilmu Mandiri
http://id.m.wikipedia.org
Depkes RI. 1979. Materia Medika Indonesia Jilid III. Jakarta: Direktorat Pengawasan
Obat dan Makanan
20. PARAMERIAE CORTEX (KAYU RAPAT)
Sistematika Tumbuhan :
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Gentianales
 Famili : Apocynaceae
 Genus : Parameria
 Spesies : Parameria laevigata

Ciri Makroskopik : Potongan kulit : Berbentuk gelendong atau pipa, menggulung


datar atau melengkung, ringan, tidak rapat, panjang 5 cm – 20 cm, tebal 2 mm –
7mm. Permukaan luar : Kasar tidak beraturan, berwarna coklat gabus sering
mengelupas. Permukaan dalam : Berwarna coklat dengan garis-garis membujur.
Pada kulit sering masih melekat jaringan kayu berwarna putih kekuningan atau
putih semu coklat. Berkas patahan : Tidak rata dan tiap patahan masih dihubungan
satu dengan lainnya oleh benang-benang getah.

Gambar Tanaman Utuh:

Gambar Makroskopis:

Kandungan Kimia: Tanin

Khasiat:Astringen

Daftar Pustaka
Eliyanoor, Benbasyar. 2012. Penuntun Praktikum Farmakognosi Mikroskopik dan
Makroskopik. Jakarta: Binu Ilmu Mandiri
http://id.m.wikipedia.org
Depkes RI. 1979. Materia Medika Indonesia Jilid III. Jakarta: Direktorat Pengawasan
Obat dan Makanan
21. COFFEAE SEMEN (BIJI KOPI)
Sistematika Tumbuhan :
 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Viridiplantae
 Infra Kingdom : Streptophyta
 Super Divisi : Embryophyta
 Divisi : Tracheophyta
 Sub Divisi : Spermatophytina
 Kelas : Magnoliopsida
 Super Ordo : Asteranae
 Ordo : Gentianales
 Famili : Rubiaceae
 Genus : Coffea L.
 Spesies : Coffea arabica L.

Ciri Makroskopik : Kopi termasuk golongan tumbuhan Angiospermae, yaitu


tumbuhan dengan biji tertutup. Lapisan pertama disebut dengan kulit luar, lapisan
yang keras seperti kayu, lapisan ini berfungsi melindungi biji kopi yang ada di
dalamnya. Sedangkan lapisan kedua adalah kulit dalam, yaitu selaput tipis yang
biasanya disebut kulit ari. Di dalam lapisan-lapisan itu terdapat inti biji yang terdiri
dari dua bagian, yaitu lembaga dan putih lembaga. Lembaga atau embrio adalah
calon individu baru, sedangkan putih lembaga atau albumen merupakan jaringan
berisi cadangan nutrisi untuk masa perkecambahan.

Gambar Tanaman Utuh :

Gambar Simplisia :

Kandungan Simplisia :
 Kafein
Komponen yang cukup penting dalam biji kopi adalah kafein dan kafeol.
Kandungan kafein dalam biji kopi bervariasi menurut jenisnya. Kafein (1,3,7-
trimetilsantin) merupakan zat perangsang syaraf yang sangat penting dalam
bidang farmasi dan kedokteran sedangkan kafeol merupakan salah satu zat
pembentuk cita rasa dan aroma. Kadar kafein rata-rata dalam biji kopi Arabika
adalah 1,2% sedangkan kopi Robusta 2,2%. Meskipun rasanya pahit tetapi kafein
hanya menyumbang cita rasa bitterness kurang dari 10%. Kafein tidak
mempunyai pengaruh langsung terhadap cita rasa. Namun, pada beberapa
kultivar kopi, kafein berhubungan dengan komponen lainnya seperti lemak dan
asam khlorogenat, sehingga menentukan bitterness seduhan.

 Trigonelin
Trigonelin terdapat pada biji kopi Arabika 1,6%-1,3%, sedangkan kopi Robusta
0,3 %-0,9%. Kadar trigonelin tidak berhubungan langsung dengan mutu seduhan
kopi, namun karena trigonelin terdegradasi tidak sempurna selama penyangraian
maka rasa pahitnya sedikit mewarnai karakteristik cita rasa seduhan.

 Protein Asam Amino


Asam amino pada biji kopi terdapat secara bebas atau terikat sebagai protein.
Jenis asam amino pada kopi antara lain alanin, arginin, asam asparat, asam
glutamat, glisin, histridin, 3-metilhistridin, isoleusin, g-asam aminobutirat, lisin,
metionin, penilalanin, serin, tirosin, valin dan triptopan. Kandqngan pada protein
terdapat enzim polifenolloksidase yang bertanggung jawab terhadap perubahan
warna biji kopi cacat dengap asam khologenat

 Karbohidrat
Kadar karbohidrat kopi Arabika 43,9% dan Robusta 47,3%. Karbohidrat pada biji
kopi sebagai komponen larut air atau tidak larut, antara lain arabinosa, fruktosa,
mannose, galaktosa, dan glukosa. Perbedaan antara karbohidrat dan tebal
dinding sel antar jenis varietas atau tingkat kemasakan biji sangat mempengaruhi
karakter penyangraian dan cita rasa.

 Asam Alitifatik (Asam Karboksilat)


Asam karboksilat pada biji kopi antara lain asam formiat, asam asetat, asam
oksalat, asam suksinat, asam sitrat, asam piruvat, asam laktat, asam malat dan
asam kuinat. Asam-asam ini akan berpengaruh terhadap cita rasa bitterness.
Sedangkan asam oksalat, asam malat, asam sitrat dan asam tartanat berperan
pada cita rasa sour pada kopi seduhan.

 Asam Khologenat
Asam khologenat pada kopi adalah turunan dari asam 5-kofeoilkuinat dengan
asam sinamat, asam o-hidroksinamat, p-hidroksinamat, asam kafetat, asam
ferulat, asam isoferulat dan asam sinapat. Kadar khologenat pada biji kopi
Arabika antara 15%-17%, sedangkan pada kopi Robusta antara 7%-11,5%. Lemak
tersebut antara 0,2%-0,3% terdapat pada lapisan lilin pelindung biji.

 Glikosida
Beberapa jenis Glikosida nonterpenoid pada biji Arabika lebih rendah kadarnya
dibandingkan dengan kopi Robusta. Atraktiligenin bebas, sebagai glikorisida
utama ditemukan pada kopi Arabika.

 Mineral
Kadar mineral terlarut pada Robusta lebih tinggi dari pada Arabika dan pada kopi
olahan kering lebih tinggi dari pada proses basah. Beberapa mineral penting pada
biji kopi adalah potassium oksida, fospor oksida, kalsium oksida. mangan oksida,
natrium oksida dan oksida-oksidsa yang lain.

 Komponen Volatil
Komponen volatile pada biji kopi sangrai terbentuk melalui mekanisme yang
melibatkan reaksi pencoklatan maillard antara asam amino, proten, trigonellin,
serotoin, dengan karbohidrat, asam-asam amino belerang, asam amino hidroksi
dan polin ; Degadrasi gula; Degadrasi asam-asam fernolat; Degadrasi sebagian
lemak; interaksi antar komponen-komponen hasil antara komponen-komponen
volatile utama dalam biji kopi sangrai

Khasiat Simplisia : Penawar racun (antidota), penurun panas (antipiretik), peluruh


air seni (diuretik).

Daftar Pustaka
http://syariefsimboro.blogspot.co.id/2013/02/farmakognosi-semennn-biji.html

22. FOENIGRAECI SEMEN (BIJI KLABET)


Sistematika Tumbuhan :
 Kingdom (Dunia/Kerajaan) : Plantae (Tumbuhan)
 Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisio (Pembagian) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Classis (Kelas) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
 Sub Kelas : Rosidae
 Ordo (Bangsa) : Fabales
 Familia (Suku) : Fabaceae (suku polong-polongan)
 Genus (Marga) : Trigonella
 Species (Jenis) : Trigonella foenum-graecum L.

Ciri Makroskopik : Merupakan terna tahunan yang tumbuh tegak dengan tinggi 30
cm sampai 60 cm.Daun berbentuk bundar telur terbalik sampai bentuk baji. Bunga
tunggal atausepasang, keluar di ketiak daun, mahkota berwarna kuning terang.
Buah polonggundul, memanjang atau berbentuk lanset. Buah berisi 10 sampai 20
biji.Tanaman ini banyak dibudidayakan di India dan Maroko.

Gambar Tanaman Utuh :


Gambar Simplisia :

Kandungan Simplisia : Foenigraeci semen adalah biji yang telah dikeringkan dari
tanama Trigonellafoenum-graecum L. dari suku Leguminosae. Simplisia ini
mengandung minyak lemak 20-30%, lendir, trigonelin, nikotinamida, kolin, zat pahit,
dan saponin.Selain itu simplisia ini mengandung sapogenin steroid yaitu diosgenin
sebanyak 0,8-2,2% sebagai basa bebas.

Kegunaan simplisia : Simplisia digunakan sebagai ekspetoran dalam obat batuk dan
juga berkhasiatsebagai roboran. Namun, sekarang bijinya benyak diekstraksi untuk
memperolehsapogenin steroidnya sebagai bahan baku untuk semisintesis obat
kardiosteroidatau kontrasepsi oral.

Daftar Pustaka
Anonim, 1980. Materi medika Indonesia, jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Elyanoor Basyar Ben. 2012. Panduan Praktrikum Farmakognosi. Jakarta : Bina Ilmu
Mandiri

You might also like