Professional Documents
Culture Documents
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Usia : 72 Tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Agama : islam
Pekerjaan : pensiunan
Suku/bangsa : jawa / indonesia
Tanggal masuk : 25 agustus 2017
Tanggal pengkajian : 26 agustus 2017
No cm : 06. 15. 98
Diagnosa medik : GEA
D. PENGKAJIAN PRIMER
1. AIRWAY (jalan nafas )
Tidak ada keluhan
2. BREATHING ( pernapasan )
Pasien terpasang O2 nasal kanul
Frekuensi 21x/m
Irama reguler
Kedalaman normal
3. CIRCULATION ( sirkulasi )
TD : 144 / 75, SUHU : 38,5
SpO2 : 99%,
CRT < 3 detik
4. DISABILITY ( pemeriksaan neurologi singkat )
kesadaran pasien Composmentis, GCS 15, V : 6, M : 5, E : 4
5. EKSPOSURE / ENVIRONMENT / EVENT
Suhu : 36,5
Tidak ada tanda jejas diseluruh tubuh
Tdak terdapat odema pada ekstremitas
E. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang di IGD pada tanggal 25 agustus 2017 jam 24.00 dengan keluhan BAB
cair sejak 2 hari, saat di IGD sudah BAB > 10x, ampas (-), lendir (-), darah (-), mual
(+), muntah (-), makan minum menurun, pasien mengatakan tidak mengerti tentang
penyakit yang dialaminya, ia merasa cemas dan nyeri pada perut kiri bawah, terapi
saat di IGD ( infus RL 20 tpm, loperamid 2 – 1 – 1 ) masuk ICU tanggal 26 agustus
2017 jam 01.00, saat pengkajian TD : 144 / 75, N : 89x, S : 36,5, RR : 21x, SpO2 :
99%, terpasang DC urin.
P : diare
Q : diremas – remas
R : pada abdomen
S : skala 4 ( sedang )
T : hilang timbul
2. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan pernah di rawat di RS pada tahun 2014 RS karena penyakit
jantung.
3. Pasien mengatakan tidak ada penyakit keturunan seperti hiprtensi dan DM dan
penyakit menular.
4. Anamnesa singkat ( AMPLE )
Pasien tidak memiliki alergi makanan dengan alergi obat, klien mengonsumsi obat –
obatan dalam waktu yang lama, karena penyakit jantung yang diderita. Penyebab
pasien diare karena makan – mkanan pedas dan berkuah.
5. Pemeriksaan head to toe
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : composmentis, GCS : 15 ( E4, M6,V5)
c. TTV : TD : 144 / 75, N : 89x, S : 36,5, RR : 21x
d. Kepala dan rambut
Bentuk kepala mesochepal, tidak ada nyeri.
e. Hidung
Tidak ada pembengkakan, tidak ada sekret, hidung bersih, tidak ada polip,
terpasang nasal kanul 3 lpm
f. Telinga
Simetris kiri kanan, bentuk daun telinga normal, tidak terdapat serumen,
kebersihan telinga baik.
g. Mata
Mata simetris, tidak ada odema disekitar mata, scelera tidak ikterus, konjuungtiva
anemis, padangan tidak kabur
Ku: Lemah
TD : 144 / 75,
N : 89x,
S : 36,5,
RR : 21x,
SpO2 : 99%,
Bising usus 40x/m
BAB cair, ampas (-),
lendir (-)
HB 11.0 gr%
P : diare
Q : diremas – remas
R : pada abdomen
S : skala 4 ( sedang )
T : hilang timbul
Do :
Peningkatan
prestaltik
Terdengar bising
usus
Ada nyeri tekan pada
abdomen kiri bawah
3. DS:
Intoleransi
klien mengeluh Kelemahan
aktivitas
badannya lemas.
Do:
Ku lemah
Semua ADL
dibantu keluarga &
perawat
TTV
Ku: Lemah
TD : 144 / 75,
N : 89x,
S : 36,5,
RR : 21x,
SpO2 : 99%,
terpasang DC urin
NO DP TUJUAN INTERVENSI
DS :
16.00 Berikan cairan peroral,
tawarkan minum air putih DO : klien sering minum air
tiap 1 jam. setiap 1 jam
17.30 DS :
Kolaborasi pemberian obat
DO :
Loperamid 2 – 1 – 1
Biodiar 3 x 2 tab
Infus RL 20 tpm
Amlodpin 1 x 5 mg
Lisinopril 1 x 10 mg
Amiodaron 2 x 100 mg
Aspar K 3 x 1 tab
Neurobion 1 x 1
15.00 Kemicetin 4 x 500 mg
2. mengkaji tanda-tanda
vital. DS :
DO :
TD : 144 / 75,
N : 89x,
S : 36,5,
RR : 21x,
SpO2 : 99%
DS :
15.30
P : diare
mengkaji tingkat rasa Q : diremas – remas/ mules
nyeri. R : pada abdomen
S : skala 4 ( sedang )
T : hilang timbul
DO : klien nampak meringis
16.00
DS :
mengatur posisi yang
DO : klien mengatakan merasa
nyaman bagi klien.
nyaman dengan posisi miring
16.30
3 Meberikan lingkungan
tenang batasi pengunjung DS :
dan kurangi suara bising,
DO : batas berkunjung sampai
pertahankan tirah baring
jam 1, pasien nampak mengganti
bila di indikasikan
posisi biasanya setengah duduk
17.00
DS :
Berikan cairan peroral,
tawarkan minum air putih DO : klien sering minum air
tiap 1 jam. setiap 1 jam
DS :
Kolaborasi pemberian obat DO :
Loperamid 2 – 1 – 1
Biodiar 3 x 2 tab
Infus RL 20 tpm
Amlodpin 1 x 5 mg
Lisinopril 1 x 10 mg
Amiodaron 2 x 100 mg
Aspar K 3 x 1 tab
Neurobion 1 x 1
Kemicetin 4 x 500 mg
2.
10.30 DS :
mengkaji tanda-tanda DO :
vital.
TD : 144 / 75,
N : 89x,
S : 36,5,
RR : 21x,
SpO2 : 99%
DS :
P : diare
mengkaji tingkat rasa Q : diremas – remas/ mules
11.00
nyeri. R : pada abdomen
S : skala 2 ( ringan )
T : hilang timbul
3
Meberikan lingkungan DS :
12.00 tenang batasi pengunjung
DO : batas berkunjung sampai
dan kurangi suara bising,
jam 1, pasien nampak mengganti
pertahankan tirah baring
posisi biasanya setengah duduk
bila di indikasikan
DS :
Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian DO :
terapi
12.30 Infus RL 20 tpm
Amlodpin 1 x 5 mg
Lisinopril 1 x 10 mg
Amiodaron 2 x 100 mg
Aspar K 3 x 1 tab
Neurobion 1 x 1
Kemicetin 4 x 500 mg
JAM/ NO. IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
DP
TGL
10.30
Berikan cairan peroral, DS :
tawarkan minum air putih
DO : klien sering minum air
tiap 1 jam.
setiap 1 jam
11.00 DS :
Kolaborasi pemberian obat
DO :
Biodiar 3 x 2 tab
Infus RL 20 tpm
Aspar K 3 x 1 tab
Neurobion 1 x 1
Kemicetin 4 x 500 mg
11.30
2.
DS :
mengkaji tanda-tanda
vital. DO :
TD : 144 / 75,
N : 89x,
S : 36,5,
RR : 21x,
SpO2 : 99%
Meberikan lingkungan
tenang batasi pengunjung
DS :
12.30 dan kurangi suara bising,
3
pertahankan tirah baring DO : batas berkunjung sampai
bila di indikasikan jam 1, pasien nampak mengganti
posisi biasanya setengah duduk
L. EVALUASI