Professional Documents
Culture Documents
3. Batang Tubuh
a. Batang tubuh memuat semua subtansi keputusan yang dirumuskan dalam
diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
Dst :
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan dan peraturan lainnya.
c. Materi kebujakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/Keputusan , dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
peraturan/keputusan.
d. Kaki :
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir subtansi peraturan atau
keputusan yang memuat penanda tangan, penerapan, peraturan atau keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri atas tempat dan tanggal
penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, nama lengkap pejabat yang
menandatangani ditulis tanpa gelar
e. Penandatanganan
Peraturan/keputusan kepala puskesmas ditandatangi oleh Kepala Puskesmas
f. Lampiran Peraturan/Keputusan
1) Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor peraturan/keputusan
2) Halaman terakhir harus ditandatangi oleh Kepala Puskesmas
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/ kegiatan.
b. Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan jastifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun.sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga diperlukan
program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan upaya /kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan upaya /kegiatan tersebut. Oleh
karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan
rincian kegiatan. Metode tersebut antara lain dengan membentuk tim, melakukan
rapat, melakukan audit, dll.
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur, untuk
mencapi tujuan-tujuan, upaya/kegiatan.
Sasaran upaya /kegiatan menunjukan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sesuai program perlu memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
a. Specifik : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan,
bukan cara pencapaianya. Sasaran harus memberikan arah dan tolak ukur
yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan stategi
dan kegiatan yang spesifik.
b. Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapainnya.akuntabilitas harus ditanamkan
kedalam proses perencanaan. Oleh karenya metodologi untuk mengukur
pencapaian sasaran ( keberhasilan upaya/kegiatan) harus ditetapkan
sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
c. Agressive but attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target tidak layak. Umpamanya kita bisa menetapkan sebagai
suatu sasaran “Pengurangan Kematian Misalnya Akibat Tb akan dapat
dicapai pada suatu tingkat tertentu”tetapi meniadakan kematian
merupakan hal yang tidak dapat dipastikan kelayakannya.
d. Result oriented ; sedapat mungkin sasaran harus mensfesifikkan hasil yang
ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain terhadap pelayanan OAT
sebesar 50%
e. Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan ( sebaikknya
kurang dari satu taun ). Kalau ada upaya /kegiatan 5 tahun dibuat sasaran
antara. Sasaran akan lebih muda dikelola dan dapat lebih serasi dengan
proses anggaran apabila sesuai dengan batas-batas anggaran di Puskesmas.
Seni didalam penentuan sasaran adalah menimbulkan tantangan yang
dapat dicapai. Sasaran yang terbaik adalah sasaran yang dapat mendorong
peningkatan kapasitas Puskesmas, namun dalam batas-batas kelayakan
sasaran yang baik tidak hanya akan meningkatkan upaya kegiatan, dan
jasa pelayanan yang dihasilkan, namun juga menumbuhkan kebaggaan
dan rasa percaya diri pada pelakasananya. Sebalikknya penerapan target
kinerja yang tidak mungkin dicapai akan menambahkan motifasi,
membeunuh inisiatif dan menghambat daya inovasi para karyawan.
2. Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan
6. Langkah- langkah
7. Diagram Alir ( jika
dibbutuhkan)
8. Hal- hal yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait
10. Dokumen terkait
11. Rekaman histori perubahan N Yang Isi Tanggal
o diubah Perubaha Mulai
n diberlakuka
n
CV CV
CV
Akhir Kegiatan
CV
Keputusan
? ya
?
CV
tidak
CV
Penghubung
Dokumen
Arsip
Ditetapkan di : Kadupandak
Pada tanggal :
KEPALA PUSKESMAS,
JEJE JAMALUDIN
NIP. 19700110 199101 1 001