You are on page 1of 8

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI

Acara : Pengamatan Ortoskop Nikol Sejajar Nama : Moh Fauzan U


Dan Nikol Silang
Hari / Tanggal : Rabu, 19 september 2018 Nim : F 121 14 020

No. Urut : 01 Nikol Sejajar

No. Peraga : ST 61 DIORIT KUARSA


BAYUNG. G
Warna Absorbsi : Kuning
Bentuk : Euhedral
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Tidak rata
Pleokroisme : Tidak ada
Relief : Rendah
Nikol Silang
Intensitas : Tinggi
Ukuran Mineral : 40 x 1/40 = 1 mm
W. Interferensi Maksimum : Putih Kekuningan
Bias Rangkap : 0,007 (Orde I)
Sudut Gelapan : 18,5°
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Tidak ada
Nama Mineral : Quartz ( SiO2 )
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI
Acara : Pengamatan Ortoskop Nikol Sejajar Nama : Moh Fauzan U
Dan Nikol Silang
Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2018 Nim : F 121 14 020
Keterangan :
Bentuk mineral merupakan bentuk secara fisik yang dapat kita amati dalam
kondisi dua dimensi. Belahan merupakan kemampuan mineral untuk membelah
dalam satu bidang tertentu. Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk memotong
bidang belahan dan tidak menentu apabila mineral dikenai gaya. Pleokrisme yaitu
sifat penyusun mineral anisotropic dalam menyerap sinar mengikuti system
kristalografinya, ditunjukan oleh beberapa kali perubahan warna kristal setelah
diputar hinggah 360o. Relief merupakan kenampakan yang timbul akibat perbedaan
indeks bias antara suatu media dengan media yang lain. Intensitas adalah
kemampuan mineral menyerap cahaya. Warna interferensi cahaya max adalah warna
yang dihasilkan akibat cahaya yang masuk mengalami absorbs.
Bias rangkap adalah angka yang menunjukan perbedaan indeks bias sinar
ordiner dan extraordiner. Sudut gelapan merupakan proses penggelapan yaitu akibat
perulangan pembiasan yang terjadi, yang diperoleh dengan mengubah-ubah posisi
mineral terhadap kedudukan analisator dan polalisator jenis gelapan kembaran adalah
kenampakan pada mineral akibat adanya tumbuhnya kristal bersamaan pada proses
pengkristalan. Kenampakan tersebut dapat disebabkan karena pada waktu proses
kristalisasi terganggu (kembaran tumbuh) atau karena adanya proses deformasi pada
waktu kristal tersebut sudah terbentuk (kembaran deformasi). Secara deskriptif
keduanya dapat dibedakan dengan melihat bentuk dari masing-masing lembar
kembarannya. Sedang pada kembaran deformasi lebar lembar kembarannya berubah
dan batasnya sering melengkung. Ada beberapa macam kembaran, dengan dasar
pembagian yang bermacam-macam pula. Tetapi untuk kebutuhan praktikum ini,
hanya kita bagi secara diskriptif praktis dengan melihat bentuk dan pola
kembarannya saja. Bentuk-bentuk kembaran tersebut antara lain albit, karlbad,
baveno, periklin ("cross hatch"), karlbad-albit.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI
Acara : Pengamatan Ortoskop Nikol Sejajar Nama : Moh Fauzan U
Dan Nikol Silang
Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2018 Nim : F 121 14 020
Hasil pengamatan yang dilakukan pada nomor peraga ST 61 DIORIT
KUARSA BAYUNG. G. Dengan warna absorpsi kuning yang berasal dari cahaya
yang di pancarkan oleh lampu mikroskop, bentuk mineral euhedral yang ditandai
dengan adanya mineral lain yang menutupi sebagian dari tubuh mineral tersebut,
mineral ini tidak memilki belahan dan mempunyai pecahan yang rata yakni pecahan
tersebar diseluruh mineral, tidak dijumpai pleokrisme, relief sedang dimana garis
yang membatasi mineral ini dengan mineral lain kurang terlihat jelas, intensitas
sedang dimana cahaya yang diserap oleh mineral cukup sehingga mineral yang
diamati cukup jelas, ukuran mineral 1 mm, nilai bias rangkap 0,007 (Orde I), sudut
gelapan yang didapatkan 18,5° dengan jenis gelapan miring dan mineral ini tidak
memilik kembaran.
Berdasarkan pengamatan dari mineral optik maka dapat disimpulkan mineral
ini adalah Quartz (SiO2)

Praktikan Asisten

(Moh Fauzan U) (Moh Sofyan)


PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI
Acara : Pengamatan Ortoskop Nikol Sejajar Dan Nikol Silang Nama : Ahmar Jabir
Hari / Tanggal : Senin / 18 september 2017 Nim : F 121 14 048

No. Urut : 02 Nikol Sejajar


No. Peraga : ST 71 ML
Warna Absorbsi : Kehijauan
Bentuk : Subhedral
Belahan : 1 arah
Pecahan : Rata
Pleokroisme : Monokroik
Relief : Tinggi
Nikol Silang
Intensitas : Tinggi
Ukuran Mineral : 0,8 mm
W. Interferensi Maksimum : Coklat kehijauan
Bias Rangkap : 0,008( Orde I )
Sudut Gelapan : 40°
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Tidak Ada
Nama Mineral : Pyroksene (Ca,Mg,Fe,Na,Al,Ti) Si2O6
Keterangan :
Bentuk minral merupakan bentuk secara fisik yang dapat kita amati dalam
kondisi dua dimensi. Belahan merupakan kemampuan mineral untuk membelah dala
satu bidang tertentu. Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk memotong bidang
belahan dan tidak menentu apabila mineral dikenai gaya. Pleukrosime yaitu sifat
penyusun mineral anisotropic dalam menyerap sinar mengikuti system
kristalografinya, ditunjukan oleh beberapa kali perubahan warna kristal setelah
diputar hinggah 360o Relief merupakan kenampakan yang timbul akibat
perbedaanindeks bias antara suatu media dengan media yang lain. Intensitas adalah
kemampuan mineral menyerap cahaya. Warna interferensi cahaya max adalah warna
yang dihasilkan akibat cahaya yang masuk mengalami absorbs.
Bias rangkap adalah angka yang menunjukan perbedaan indeks bias sinar
ordiner dan extraordiner. Sudut gelapan merupakan proses penggelapan yaitu akibat
perulangan pembiasan yang terjadi, yang diperoleh dengan mengubah-ubah posisi
mineral terhadap kedudukan analisator dan polalisator jenis gelapan kembaran adalah
kenampakan pada ineral akibat adanya tumbuhnya kristal bersamaan pada proses
pengkristalan.
Pada Saat melakukan praktikum hasil yang kami dapatkan pada nomor peraga
ST 71 ML warna absorbpsi ialah kehijauan yang berasal dari cahaya yang di
pancarkan oleh lampu, bentuk mineral ini ialah euhedral yang jika seluruhnya
dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri, belahan yang didapatkan ialah belahan satu
arah serta memilik pecahan yang rata yakni pecahan tersebar diseluruh mineral,
pleokroisme pada mineral ini monokroik, relief pada mineral ini ialah tinggi dimana
garis yang membatasi antar mineral ini sangat tebal, intensitas yang di perlihatkan
pada saat mineral ini diamati tinggi yang mana cahaya yang masuk sangat banyak
sehingga mineral yang diamati jelas, ukuran mineral ini yakni 2,0 mm serta warna
interferensi maksimum adalah coklat kehijauan, bias rangkap dari ini mineral ini
yaitu Orde I yang mempunyai nilai 0,008 dan sudut gelapannya 40°, jenis
gelapannya adalah miring karena nilai yang di dapatkan masuk di antara 1°- 44
sedangkan kembaran tidak ada. Berdasarkan pengamatan dari mineral optik maka
dapat disimpulkan mineral ini adalah Pyroksene (Ca,Mg,Fe,Na,Al,Ti) Si2O6.

Praktikan Asisten/Dosen
(Ahmar Jabir) (Riska Puspita ST, M.Eng)
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI
Acara : Pengamatan Ortoskop Nikol Sejajar Dan Nikol Silang Nama : Ahmar Jabir
Hari / Tanggal : Senin / 18 september 2017 Nim : F 121 14 048
No. Urut : 03 Nikol sejajar
No. Peraga : ST WU 16 M
Warna Absorbsi : Kuning
Bentuk : Euhedral
Belahan : 1 arah
Pecahan : Rata
Pleokroisme : Tidak Ada
Relief : Rendah
Nikol Silang
Intensitas : Tinggi
Ukuran Mineral : 2,8 mm
W. Interferensi Maksimum : Putih keabuan
Bias Rangkap : 0,002 ( Orde I )
Sudut Gelapan : 70°
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Karlsbat-Albit
Nama Mineral : Anortite (An 92) (CaAl2Si2O8)
Keterangan :
Bentuk mineral merupakan bentuk secara fisik yang dapat kita amati dalam
kondisi dua dimensi. Belahan merupakan kemampuan mineral untuk membelah
dalam satu bidang tertentu. Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk memotong
bidang belahan dan tidak menentu apabila mineral dikenai gaya. Pleikroisme yaitu
sifat penyusupan mineral anisotropic dalam menyerap sinar mengikuti system
kristalografinya, ditunjukan oleh beberapa kali perubahan warna kristal setelah
diputar hinggah 360o Relief merupakan kenampakan yang timbul akibat
perbedaanindeks bias antara suatu media dengan media yang lain. Intensitas adalah
kemampuan mineral menyerap cahaya. Warna interferensi cahaya max adalah warna
yang dihasilkan akibat cahaya yang masuk mengalami absorbs.
Bias rangkap adalah angka yang menunjukan perbedaan indeks bias sinar
ordiner dan extraordiner. Sudut gelapan merupakan proses penggelapan yaitu akibat
perulangan pembiasan yang terjadi, yang diperoleh dengan mengubah-ubah posisi
mineral terhadap kedudukan analisator dan polalisator jenis gelapan kembaran adalah
kenampakan pada ineral akibat adanya tumbuhnya kristal bersamaan pada proses
pengkristalan.
Pada Saat melakukan praktikum hasil yang kami dapatkan pada nomor peraga
ST WU 16 M warna absorbpsi ialah kuning yang berasal dari cahaya yang di
pancarkan oleh lampu, bentuk mineral ini ialah euhedral yang jika seluruhnya
dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri, tidak didapatkan adanya belahan pada mineral
ini, pecahan yang didapatkan rata yakni pecahan tersebar diseluruh mineral,
pleokroisme tidak terdapat pada mineral ini, relief pada mineral ini ialah rendah
dimana garis yang membatasi antar mineral ini sangat tipis, intensitas yang di
perlihatkan pada saat mineral ini diamati tinggi yang mana cahaya yang masuk
sangat banyak sehingga mineral yang diamati jelas, ukuran mineral ini yakni 2,8 mm
serta warna interferensi maksimum adalah Putih, bias rangkap dari ini mineral ini
yaitu Orde I yang mempunyai nilai 0,002 dan sudut gelapannya 2°, jenis gelapannya
adalah miring karena nilai yang di dapatkan masuk di antara 1°- 44 sedangkan
kembaran tidak di didapattkan pada saat mengamati mineral ini. Berdasarkan
pengamatan dari mineral optik maka dapat disimpulkan mineral ini adalah Anortite
(An 92) (CaAl2Si2O8).

Praktikan Asisten / Dosen


(Ahmar Jabir) (Riska Puspita ST, M.Eng)
REFERENSI

Kerr P. F., 1977. Optical Mineralogy, McGraw Hill Book Company Inc. Mew York,
Toronto, London.
Buku Panduan Praktikum Mineral Optik Dan Petrografi Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

You might also like