You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang, kita sering mendengar banyak kasus yang
merajalela seperti pencurian, penipuan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan yang
marak terjadi. Hal ini terjadi dengan berbagai alasan dan motif yang ada, yang
sering dibeberkan oleh orang-orang yang melakukannya. Mengapa zaman
sekarang banyak hal-hal aneh terjadi, seperti yang sering kita lihat di acara
televisi. Bahkan acara-acara televisi yang adalah sebagai media komukasi secara
tidak langsung ini, sering memberikan dan menawarkan program siaran yang
kadang-kadang tidak seharusnya di tonton dan di sebarkan di televisi. Mengapa
demikian ? apakah karena manusia senang dan menikmati melakukan hal ini ?
atau mungkin juga karena seseorang sudah kehabisan cara untuk meluapkan
emosi, keinginan atau apapun yang dipikirkannya.?
Moral. Adalah salah satu alasan yang jelas yang dapat menjawab hal ini.
Moral yang dari zaman ke zaman semakin terkikis oleh, kurangnya tindakan yang
dilakukan menurut hukum dan firman Allah yang seharusnya dilakukan agar
menciptakan rasa damai bagi sesama Manusia. Morallah yang akn menjawab
setiap maslah yang hadir di hampir seluruh hamparan bumi ini. Moralpun yang
diperlukan untuk menyelamatkan manusia dari ancaman zaman yang makin
menggila ini. Dengan morallah manusia yang sudah jauh melangkah dapat
menyadari setiap hal dan perbuatannya.
Disini moral yang mungkin diaanggap sebagai kata-kata belaka akan kita
sadari keberadaanya. Dengan moral dunia ini akan terasa aman sekalipun
terancam oleh setiap rancangan busuk si iblis. Moral dapat menyelamatkan
manusia dan menjauhkan manusia dari tindakan yang berada diluar keinginan
Tuhan. Moral yang dimiliki manusia dapat mewujudkan kehidupan manusia yang
aman, damai, dan sejahtera.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Moral
Moral (Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang
lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki
moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di
mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan
proses sosialisasiindividu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan
proses sosialisasi. Moral dalamzaman sekarang memiliki nilai implisit karena
banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang
sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah bahkan di
perguruan tinggi dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh
sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan atau harus dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan
masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang
dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta
menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral
yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama.
Setiap budaya maupun agama memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai
dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.
B. Pertumbuhan Moral
Dalam kehidupannya manusia dituntut harus memiliki moral, agar dapat
dihormati oleh sesamanya manusia. Namun, dalam perkembangan di era
globalisasi ini tidak sedikit manusia yang kehilangan moralnya dengan berbagai
alasan dan tujuan yang ada. Dengan demikian hal-hal tersebut mengganggu
pertumbuhan moral dalam kehidupan manusia di zaman sekarang. Pendidikan
yang didapatkan baik secara langsung maupun tidak secara langsung dalam
kehidupan sehari-hari sangat berpengaruh dalam pertumbuhan moral yang ada.

2
Dalam perkembangannya, moral dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang
jelas dalam kehidupan manusia antara lain ;
1. Keluarga
2. Lingkungan
3. Teknologi

1. Keluarga
Dalam perkembangan moral, keluarga menjadi salah satu faktor internal
(dari dalam) yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan pembinaan moral
seseorang. Mengapa demikian ? dalam pertumbuhan moral seseorang, keluarga
merupakan tempat pertama bagi setiap manusia untuk dapat berinteraksi. Adanya
interaksi membuat seseorang dapat belajar bagaimana mengembangan dan
menumbuhkan moral, serta belajar untuk menunjukan moral yang baik dalam
kehidupannya sehari-hari. Dengan demikian tanpa disadari pertumbuhan moral
seseorang sangat tergantung pada pendidikan atau pengajaran dalam keluarga,
baik dirumah bahkan dimanapun dia berada. Sebab itu, baiklah sebuah keluarga
menjadi wacana bagi setiap manusia dalam mempelajari dan mengembangkan
moralnya. Bacalah kutipan ayat ini “jangalah kamu berbuat seolah-olah kamu
mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah
kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu ( 1 petrus 5 : 3 ).
Dengan membaca ayat diatas sudah cukup jelas bahwa keluarga menjadi
tempat perkembangan moral yang diajari melalui kehadiran orang tua. Dalam hal
ini dan sesuai dengan kutipan ayat tadi Tuhan berkehendak untuk setiap orang tua
dapat menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari baik perilakunya bahkan cara
hidupnya. Tuhan menginkan agar setiap orang tua dapat mengajari anak-anaknya
yang sudah dipercayai hadir dalam kehidupan mereka dengan penuh rasa
tanggung jawab. Bukan, berhak dalam melakukan tindakan-tindakan yang tidak
sesuai, seperti melakukan kekerasan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu sudah
cukup jelas bahwa pertumbuhan moral seseorang sangat berpengaruh dari
keluarganya. Karena dari keluargalah seorang Manusia bertumbuh.

3
2. Llingkungan
Selain keluarga, pertumbuhan moralitas seseorang sangat di pengaruhi
oleh lingkungan sekitar. Lingkungan sangat berpengaruh penting dalam
membangun moral seseorang, karena dalam lingkunganlah manusia berkembang
dan bertumbuh serta berinteraksi dengan manusia lainnya. Oleh dan sebab itu
baiknya setiap pribadi manusia kiranya pintar dalam menempatkan diri disebuah
lingkungan. Baca kutipan ayat ini ”siapa bergaul dengan orang bijak menjadi
bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang (amsal 13 : 20
), dengan demikian sudah ditekankan dalam alkitab bahwa pergaulan cukup
berpengaruh dalam membentuk pribadi seseorang termasuk moralitasnya. Dengan
memilih dan menempatakan diri kita pada hal-hal yang positif maka pertumbuhan
moral kita ke arah yang positif akan sangat terbuka.
Begitupun sebaliknya, jika kita salah dalam hal ini maka pertumbuhan
moral yang ada akan mengarah ke arah yang negative dan cenderung merusak
moralitas kita. Sekalipun dalam keluarga pertumbuhan moral kita sudah dibina
dengan baik namun, dalam bergaul kita salah menempatkan posisi kita, maka hal
itu akan sangat mempengaruhi moral atau sifat positif kita dan cenderung
melakukan hal yang kurang baik. Ayat ini akan cukup jelas menerangkan kepada
kita bahwa“jangalah kamu sesat: pergaulan yang buruk merusakan kebiasaan
yang baik ( 1 kor 15 : 3 ). Ayat tadi mengajarkan bahwa pergaulan yang buruk
akan merusak setiap sisi kebaikan yang ada dalam diri kita, hanya karena salah
dalam memilih orang untuk berinteraksi dalam lingkungan sehari-hari. Jadi,
baiknya setiap manusia dapat memilih dan menempatakan diri pada posisi yang
tepat dalam sebuah lingkungan. Oleh karenanya, lingkungan sangat berperan
penting dalam pertumbuhan moral seseorang karena dari lingkungan juga manusia
berinteraksi dan memenuhi hasratnya sebagai mahkluk social yang membutuhkan
manusia lainya.

4
3. Teknologi
Selain keluarga dan lingkungan, kurang pas rasanya kalau tidak berbicara
tentang teknologi yang ada sekarang ini. Pada era globalisasi ini, banyak tercipta
teknologi yang sering digunakan dalam kehidupan manusia. Teknologi ini
digunakan untuk mempermudah setiap pekerjaan manusia, dan keperluannya.
Akan tetapi, terkadang manusia salah dalam mempergunakan fasilitas yang sudah
ada ini untuk hal-hal yang negatif. Oleh dan karena itu terkadang teknologi
menjadi jalur bagi orang-orang yang amoral (tidak memiliki moral) untuk
melakukan berbagai hal jahat dengan banyak tujuan maupun alasan. Dengan
adanya orang-orang amoral ini dapat mempengaruhi orang lain yang ada di
sekitarnya untuk melakukan hal-hal atau tindakan yang tidak terpuji.
Dengan demikian teknologi menjadi salah satu sarana yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan moral seseorang. Sehingga, kiranya setiap manusia
yang ada dan hidup di jaman moderen ini dapat mempertimbangkan setiap
tawaran teknologi yang ada ini dengan penuh kesadaran akan hal-hal yang akan
dihadapi nantinya dan harus menggunakannya dengan penuh rasa tanggung
jawab. Banyak contoh yang kasus yang dapat kita ambil dari hal ini, seperti
penggunaan jaringan internet dan social yang salah sehingga mengakibatkan
timbulnya kejahatan-kejahatan yang ada. Selain internet, televisi yang juga adalah
salah satu sarana komunikasi secara tidak langsung ini marak disalah gunakan di
massa-massa kini. Oleh dan sebab itu kita sebagai mahkluk yang moralitasnya
diancam harus mampu memilih-milih dan mempergunakan teknologi dengan
semestinya, sesuai dengan kegunaan sesungguhnya dengan penuh rasa
bertanggung jawab. Dengan berbagai cara iblis akan melakukan caranya untuk
menjatuhkan manusia dalam dosa, bahkan melalui teknologi yang sering dianggap
sebagai gaya hidup. Ada tertulis ”banyak orang yang akan mengikuti cara hidup
mereka dan dikuasai hawa nafsu, dank arena mereke jalan kebenaran akan
dihujat (2 petrus 2 :2 )

5
C. Moral Dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari moral manusia akan di tempa dan diuji setiap
saat dimanapun berada. Moral banyak terdapat dalam kehidupan manusia sehari-
hari dan selalu dituntut untuk menggunakan moral untuk bertindak atau
melakukan sesuatu. Dengan menggunakan moralnya, seseorang akan dihormati
dan akan timbul rasa saling menghormati satu sama lain. Oleh dan sebab itu,
moral akan sering kita jumpai dalam kehidupan kita baik kita sebagai pelakunya
atau sebaliknya. Dengan demikian moral dapat kita bagi dalam 2 jenis.
1. Moral Dalam Adatistiadat
Dalam adatistiadat, sering kita jumpai keberadaan moral. Manusia akan
dituntut moralnya dan dinilai moralnya oleh manusia lain dengan adatistiadat atau
kebiasan yang sudah ditanamkan dalam kehidupan bersosial. Banyak contoh yang
sering dijumpai bahwa dalam hari lepas hari dan dalam lingkungannya, manusia
sering menggunakan moral dalam mejalankan adatistiadatnya. Manusia akan akan
dituntut jika memasuki sebuah lingkungan atau tempat dengan adat istiadatnya.
Seseorang harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dengan segala tata aturan
yang sudah berlaku didalamnya. Sebagai contoh kecil jika kita memasuki sebuah
gedung kantor kita wajib untuk melaporkan diri kepada security, agar kita dapat
dilayani dengan sopan. Dan masih banyak contoh lainya yang sering kita jumpai
setiap saat. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa moral yang ada didalam
diri seseorang akan selalu dituntut keberadaannya setiap saat, dimanapun kita
berada.
2. Moral Dalam Agama
Selain dalam adat istiadat, moralpun pasti akan ditemui dan akan secara
alami diajari dan ditempa didalam agama. Dalam sebuah agama, sudah pasti kita
akan diajari bagaimana cara kita memnumbuhkan sisi positif moral kita. Kita akan
diajari bagaimana moral yang sebenarnya, dan cara hidup yang benar untuk
memeperkembangan moral yang sudah kita miliki. Agama sudah jelas mengajari
hal-hal postif, dan memeberikan jalan hidup yang benar bagi manusia. Dengan
demikian moral yang dimiliki manusia sudah pasti akan dibina dan diarahkan ke
jalan yang benar. Maka agamapun mengajarkan tentang bagaimana moral yang
ada ini, harus tetap di jaga dan dibina keberadaanya. Dan dengan agama ini kita

6
dapat melindungi dan menjaga moral kita dari hal-hal yang sering mempengaruhi
moral kita, seperti yang telah disebutkan diatas tadi.
D. Moral Dalam Pandangan Iman Kristen
Seperti yang telah dibahas tadi, dalam setiap agama pasti manusia
diajarkan bagaimana menggunakan moral dalam kehidupannya. Dalam agama
Kristen, moral kita di tempa dengan berbagai firman dan hukum yang sudah di
tuliskan didalam firman Tuhan. Dengan firmannya Tuhan mengajarkan tentang
bagaimana jalan hidup yang benar dan bagaimana cara mendapatkan jalan
keselamatan. Dengan bermoral dan memiliki moral yang baik kita akan
mejalankan setiap hukum Tuhan yang ada dengan penuh rasa tanggung jawab,
dan itu menjadi salah satu jalan mendapatkan keselamatan. Oleh iman kepada
Tuhan dan mengarahkan hati serta pandangan kita kepada Tuhan kita
dengan sendirinya akan membangun moral yang baik didalam hidup kita. Akan
tetapi cobaan akan selalu menghampiri setiap manusia, untuk mencobai iman kita.
Secara tidak langsung setiap cobaan yang ada selain menguji iman kita hal
tersebutpun akan mencobai pertumbuhan moral kita. Maka dengan iman yang
baik, moral yang kita miliki akan tetap terjaga dan tetap bertumbuh terutama
didalam Tuhan. Selain itu dengan iman yang baik, moral kita yang ada tetap
terjaga dari cobaan yang datang baik dari keluarga, lingkungan, dan lain-lain
seperti yang tadi sudah kita baca. Dengan iman yang ada manusia harus belajar
untuk menumbuhkan moralnya. Dalam firmannya, Tuhan selalu mengajarkan
tentang bagaimana agar kita tetap memiliki moral yang baik. Salah satunya
dengan menjalankan 10 hukum Tuhan. Pada hukum yang ke-5 samapai dengan
yang ke-10 Tuhan menekankan agar kita menjaga moral kita dari cobaan seperti
yang ada tertulis :
1. Hormatilah Ayah dan Ibumu.
2. Jangan membunuh.
3. Jangan berzinah.
4. Jangan mencuri
5. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu

7
Dari beberapa Hukum Tuhan tadi dapat kita jabarkan dan kita pelajari
bersama bagaimana dan dengan apakah kita dapat menjaga dan tetap memiliki
moral yang baik. Dan dengan hal ini kita dapat mengetahui sejauh mana moral
kita berada dan sebaik apakah moral kita, Yaitu dengan tetap bercermin pada
hukum dan firman yang sudah Tuhan berikan bagi kita melalui para nabi yang
dipercayai-Nya
1. Hormatilah Ayahmu dan Ibumu
“Hormatilah ayahmu dan ibumu” dengan kutipan ayat ini yang terambil
dari hukum Tuhan yang ke 5 cukup jelas mengajarkan kepada kita, bahwa dengan
cara menghormati orang tua kita sudah menggunakan moral hidup kita. Dengan
menghormati Mereka kita sudah secara langsung menjauhkan diri kita dari setiap
cobaan yang datang sebab kita mengasihi dan menghormati orang tua kita.
Menghormati mereka maka apapun yang akan kita perbuat kita akan selalu ingat
akan mereka. Dan selalu berhati-hati dalam mengambil langkah serta keputusan
kita.
2. Jangan Membunuh
Pada hukum yang ini, sudah cukup jelas bahwa, jika kita melakukan hal
ini kita dapat disebut sebagai manusia Amoral. Membunuh sudah sangat
menggambarakan bahwa seseorang melakukan hal ini dikarenakan miskin moral
bahkan tidak bermoral. Dengan hukum Tuhan yang ke-6 ini sekali lagi
mengajarkan kita untuk belajar menggunakan moral kita bagi sesama kita.
Seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa iblis tidak akan tinggal diam.
Dengan berbagai cara dia ingin mencobai dan menggoyangkan iman percaya kita.
Hukum Tuhan ini akan selalu menuntun kita untuk tetap beriman kepada Tuhan
dan tetap menjaga moral hidup kita.
3. Jangan Berzinah
Berzinah, berarti melakukan hal diluar kehendak Tuhan. Dan dengan
berzinah seseorang menunjukan bahwa dia tidak bermoral dan kehilangan iman
percayanya serta, jatuh kedalam cobaan iblis. Berzinah berarti melakukan hal
diluar waktu yang sudah di tentukan, yaitu berhubungan intim diluar dari
wkatunya. Dan hal ini sudah menjadi maslah dalam kaum muda dan tidak sedikit
kaum muda Kristen. Secara tidak disadari berzinah sudah mengarah pada hukum

8
yang ke-6. Jika terjadi kecelakaan pada saat berzinah seseorang akan kehilangan
moralnya dan cenderung membunuh. Dengan demikian Tuhan sudah meningatkan
kita agar tetap menjaga moral kita dengan tidak berzinah.
4. Jangan Mencuri
Mencuri merupakan salah satu tindakan dosa, yang sudah jelas
menunjukan bahwa seseorang tidak memiliki moral yang baik. Dan mencuri
adalah salah satu bentuk bahwa manusia tidak bisa menjaga imannya dan jatuh ke
dalam perangkap iblis. Moral seseorang akan dicobai tatkala imannya goyang
dengan segala keadaan dan situasi yang dialami. Selain itu, faktor hawa nafsu dan
keinginan seseorang cukup mempengaruhi seseorang dalam hal ini. Moral yang
baik dan iman yang kuat akan menjauhkan kita dari semua cobaan yang dibuat
iblis.
5. Jangan Mengucapkan Saksi Dusta Tentang Sesamamu
Pada hukum Tuhan yang ke-9 ini, Tuhan mengajarkan kita sekali lagi cara
menjaga moral. Dengan mengucapkan saksi dusta maka kita sudah melakukan
dosa yang nyata di mata Tuhan akan tetapi tertutup di mata manusia. Tuhan akan
memandang bersalah setiap orang yang melakukan hal ini. Orang yang berdusta,
sudah kehilangan moral untuk diterapkan ke sesamanya manusia. Dan berbuat
jahat kepada sesamanya manusia.
E. Moral Generasi Muda Kristen Masa Kini.
Pada zaman kini, generasi muda yang masih mencari jati dirinya kerap kali
jatuh kedalam cobaan iblis dan kehilangan moralitasnya sebagai orang Kristen.
Hal seperti ini biasanya terjadi karena beberapa hal yang sudah kita baca tadi,
yakni “Keluarga, Lingkungan, dan Teknologi” serta masih banyak lagi. Pada
massa muda seseorang rentan pada masalah yang sering mencobai keberadaan
moral seseorang. Dengan demikian baiknya seseorang dapat mengatasi hal ini
dengan melakukan 10 hukum Tuhan yang ada. 10 hukum Tuhan tadi akan
mengajarkan seseorang untuk jauh dari cobaan iblis, dan akan memiliki moral
yang baik sejatinya generasi muda Kristen yang baik. Generasi muda Kristen
sangat berarti, karena merekalah pilar gereja di zaman akhir ini. Dan Tuhanpun
berfirman “jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam

9
tingkalakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu ( 1 tim
4 : 12)” dari firman ini sudah cukup jelas Tuhan apa yang Tuhan mau agar kita
sebagai generasi muda selalu menjaga moralitas kita dengan beriman kepada
Tuhan Yesus Kristus.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan Dan Saran


Dengan menjaga moral, seseorang akan berjalan pada kehendak dan
maksud Tuhan. Dan oleh moral yang baik seseorang baik itu anak muda, orang
tua, bahkan anak-anak akan membuka pintu keselamatan yang Tuhan berikan.
Dengan kata lain moral yang baik menyelamtakan jiwa seseorang. Baiknya kita
menjalankan setiap hukum yang sudah Tuhan buat demi menjamin moral serta
menjaga moral kita tetap baik di mata sesame kita terutama di mata Tuhan. Moral
baik seseorang, tidak hanya menyelamatkan hidupnya di saat nanti, tetapi juga
menjadi tolah ukur bagi sesamanya dalam menerimanya dan berinteraksi. Moral
baik yang ditunjukan seseorang akan mampu menempatkan dia pada suasana yang
dami dan tenang, begitupun sebaliknya bagi siapa saja yang kurang menggunakan
moralnya dia akan susah untuk mendapati hidup yang di hormati dan cenderung
kurang berinteraksi.
Dan selain itu moral akan sangat menolong seseorang dalam bertindak,
dan menyelamatkannya dari segala kecaman dunia. Untuk menjaga moral kita
tetap baik kita membutuhkan iman yang kuat untuk mengahadapi setiap tawaran-
twaran iblis yang ingin menjatuhkan kita kedalam dosa dan secara tidak langsung
merusak moral kita. Kesepuluh hukum Tuhan hanya perlu kita jalani dan bukan
sekedar mengetahuinya untuk menyelamatkan moral serta iman percaya kita
kepada Tuhan. Dengan semua firman Tuhan dan hukum Tuhan yang ada ingatlah
bahwa itu demi mengajari manusia untuk menjalankan kehidupannya hari lepas
hari. Kiranya melalui kuasa kasih Roh Kudus memampukan kita untuk dapat
menjalakan kehidupan kita dengan tetap menjaga moral kita melalui iman yang
teguh akan pengharapan dari Tuhan yang sudah Dia berikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abineno Dr.J.L.Ch. (1996), Sekitar Etika dan Soal-Soal Etis”, PT. BPK Gunung
Mulia, Jakarta.
Sirait, Drs. Jerry. R.H. dkk (1993), ”Diktat mata kuliah pendidikan Etika
(Kristen)”, Departemen Mata Kuliah Dasar Umum Universitas Kristen Indonesia.
Verkuyl, DR. J. (2000), ”Etika Kristen: Bagian Umum”, PT. BPK Gunung Mulia,
Jakarta.

12
MAKALAH

MORAL DALAM PANDANGAN


IMAN KRISTEN

Disusun Oleh :
ITA PURNAMA SARI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AUFA ROYHAN
PADANG SIDIMPUAN
2018

13
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut penulis panjatkan atas hikmat dan kemampuan serta
berkat yang melimpah yang di berikan Tuhan Yesus, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Moral Dalam
Pandangan Iman Kristen” ini, diharapkan dapat memeberikan gambaran bagi
setiap pembaca, moral yang baik yang kita miliki dapat menjadi pintu dan juga
jalan keselamatan bagi setiap manusia.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan dan masih sangat banyak kesalahan yang perlu diperbaiki. Penulis
sangat mengharapkan pengertian pembaca apabila terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Penulis sadar bahwa masih perlu banyak belajar
untuk dapat menulis makalah ini dengan lebih baik lagi.

Padangsidimpuan, Oktober 2018

Penulis

14
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Moral ............................................................................ 2
B. Pertumbuhan Moral .................................................................... 4
C. Moral dalam kehidupan sehari-hari ........................................... 6
D. Moral Dalam Pandangan Iman Kristen ...................................... 8
E. Moral Generasi Muda Masa kini ................................................ 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................ 10
B. Saran ........................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
15

You might also like