You are on page 1of 2

FOTOBIOLOGI VITAMIN D

Pembentukan Vitamin D
Vitamin D memiliki 2 bentuk aktif yaitu vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3
(kolekalsiferol). Ergosterol merupakan bentuk prekusor vitamin D yang terdapat di dalam
tumbuh-tumbuhan, sedangkan 7-dehidrokolesterol merupakan bentuk prekusor vitamin D
yang normal ditemukan di kulit manusia. Akibat paparan sinar ultraviolet dari matahari yaitu
UVB, 7-dehidrokolesterol tersebut diubah menjadi previtamin D3. Selanjutnya vitamin D3
tersebut akan diaktivasi di dalam hepar dan ginjal dengan penambahan dua gugus hidroksil.
Di hepar, vitamin D3 tersebut diubah menjadi 25-hidroksi vitamin D3, melalui penambahan
satu gugus hidroksil. Selanjutnya di ginjal, dengan penambahan gugus hidroksil kedua, 25-
hidroksi vitamin D3 tersebut diubah menjadi 1,25-dihidroksi vitamin D3 yang merupakan
bentuk paling aktif dari vitamin D, seperti tampak pada skema di Gambar 1. Kadar 25-
hidroksi vitamin D merupakan bentuk vitamin D terbanyak yang beredar di sirkulasi darah,
sehingga dapat dijadikan sebagai penanda yang paling baik untuk menentukan status vitamin
D dalam tubuh.

Gambar 1 :skema metabolism dan aktivasi vitamin D

UVB dalam Formasi Vitamin D pada Kulit


Studi menunjukkan bahwa panjang gelombang UVB yang paling efektif dalam
menghasilkan fotosintesis vitamin D pada kulit terletak pada kisaran 295 nm hingga 315 nm,
yang ironisnya adalah sebagian dari panjang gelombang yang sama yang bertanggung jawab
untuk fotokarsinogenesis. Sintesis optimal terjadi pada spektrum UVB yang sangat sempit
antara 295-300 nm dengan puncak isomerisasi pada 297 nm. Dengan indeks UV minimal 3,
yang terjadi setiap hari di daerah tropis dan hampir tidak pernah di daerah lintang tinggi,
jumlah vitamin D3 yang cukup dapat dibentuk di kulit setelah 10-15 menit paparan
setidaknya dua kali per minggu ke daerah wajah, lengan, tangan, atau punggung tanpa
penggunaan tabir surya. Di Boston, AS, paparan sinar matahari dari bulan November hingga
Februari tidak memadai untuk menghasilkan produksi vitamin D kulit yang signifikan.
UVB yang tersedia untuk sintesis vitamin D tergantung pada semua faktor yang
menentukan indeks UV, termasuk waktu, tutupan awan, kabut asap, bayangan, refleksi dari
air terdekat, pasir atau salju, garis lintang, ketinggian, dan musim. Faktor individu seperti usia
(produksi vitamin D menurun ketika lebih usia >70 tahun), indeks massa tubuh, pakaian yang
dikenakan, serta jumlah kulit yang terpapar. Individu dengan kulit melanin yang lebih tinggi
membutuhkan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari untuk menghasilkan jumlah
vitamin D yang sama dibandingkan individu dengan kandungan melanin yang lebih rendah.
Produksi vitamin D pada kulit terjadi dalam beberapa menit dan sudah dimaksimalkan
sebelum kulit Anda berubah menjadi merah muda. Paparan sinar matahari untuk jangka
waktu yang lama biasanya tidak menyebabkan keracunan vitamin D. Dalam 20 menit
paparan sinar matahari pada individu berkulit putih (1-3 jam untuk kulit berpigmen),
konsentrasi prekursor vitamin D yang diproduksi di kulit mencapai kesetimbangan

DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A. C. and Hall, J. E., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta EGC
Goldsmith, L.A., Katz, S.I., Gilchrest, B.A., Paller, A.S., Leffell, D.J., Wolff, K, 2012.
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th edition. New York:Mc Graw Hill
Companies.

You might also like