Professional Documents
Culture Documents
FARMAKOGNOSI I
OLEH:
KELOMPOK : 1A
SUCI MAGFIRA
ADISTA
SITTI KHADIJAH
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Ini Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Praktikum
KELOMPOK : 1A
4. St. KHADIJAH(15020170240)
KELAS : C9C10
Menyetujui ,
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karna dengan Rahmat dan
Dalam laporan ini kami berterima kasih kepada dosen dan asisten
kami sehingga dapat menyelesaikan laporan lengkap ini sebagai syarat mengikuti
ujian farmakognosi I.
Penulis
Kelompok 1A
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. MAKSUD PRAKTIKUM
D. TUJUAN PRAKTIKUM
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. URAIAN TANAMAN
1. Klasifikasi Tanaman
3. Morfologi Tanaman
4. Kandungan Kimia
5. Manfaat Tanaman
B. PEMBUATAN HERBARIUM
b. Kadar Air
c. Kadar Abu
d. Sisa pelarut
e. Residu Pestisida
2. Standarisasi Spesifik
a. Identitas Simplisia
a. Pola Kromatogram
METODE KERJA
2. Uji Organoleptik
3. Pembuatan Herbarium
a. Herbarium Basah
b. Herbarium Kering
5. Pengolahan Simplisia
6. Pola Kromatogram
9. Metabolit Primer
BAB IV
A. Hasil pengamatan
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang seluruh bagian dari tanaman ini dimamfaatkan sebagai obat bagi
senyawa pada buah pare memiliki khasiat sebagai obat batuk, radang
mengandung senyawa anti inflamasi, dan selain itu juga dapat sebagai obat
Rasa pahit yang dimiliki pare tidak dapat dihilangkan sehingga cara
mengkomsumsinya, maka sari buah pare dibuat dalam bentuk permen jeli.
Buah pare segar berwarna hijau muda dan jika terkena panas atau
warna produk menjadi kurang menarik. Pare juga memiliki aroma yang
pewarna lainya.
padi pada musim kemarau. Melihat khasiat dan kegunaan yang cukup
banyak dari tanaman pare serta budidayanya yang tergolong mudah maka
B. Rumusan Masalah
(Momordica charantia)?
charantia)?
4. Bagaimana cara penetapan kadar zat terestraksi air dan etanol pada
charantia)?
pare(Momordica charantia)?
charantia)?
C. Maksud Praktikum
D. Tujuan Praktikum
TINJAUAN PRAKTIKUM
A. Uraian Tanaman
RI,2001)
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Sub-devisi : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Cucurbitales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Momordica
Bima : paria
Bugis : paria
Ternate : kepari
Maluku : papariane(seram)
Jakarta : papare
Bali : paya
Sulawesi : popari (manado)
(Depkes RI,2001)
3. Morfologi Tanaman
tumbuh baik didataran rendah dan dan dapat ditemukan tumbuh liar
4. Kandungan Kimia
daun pare terdiri dari asam lonoleat, selain buah dan daunya,
sejumlah zat terkandung dalam bijinya seperti momordicine dan
dan urine.
5. Manfaat Tanaman
Penurun demam
Radang tenggorokan
Malaria
B. Pembuatan Herbarium
(kertas mounting), diberi label berisi keterangan yang penting dan sulit
dkk, 2015)
altimeter, kompas, alat tulis, etiket gantung, dan kamera. b. Alat untuk
atau triplek, tali. e. Alat untuk mounting, kertas monting (manila) dengan
ukuran 29-31 x 39-42 cm, benang, jarum jahit, kantong biji, perekat.
diinginkan.
lagi dengan alkohol, satu persatu diletakkan dalam lipatan kertas koran
Kemudian spesimen disusun dalam apitan kertas kardus atau tripleks yang
berukuran 32 x 42 cm dengan susunan kardus-spesimen-kardusspesimen
4. Penempelan (Mounting)
5. Pemberian Label/Labelling
bawah dari spesimen. Label dibuat dari kertas yang berkualitas baik, ukuran
a. Susut Pengeringan
b. Bobot jenis
Massa per satuan volume pada suhu kamar tertentu (25 0c)
c. Kadar Air
d. Kadar Abu
e. Sisa Pelarut
ada.
f. Residu Pestisida
pertanian.
berat tertentu (Hg, As, Cd, Pb, dll) melebihi nilai yang ditetapkan
2. Standarisasi Spesifik
garam misalnya sebagai tartrat, sitrat yang dapat larut dengan pelarut
2. Flavonoid, senyawa golongan ini yang mudah larut dalam air terutama
bentuk glikosida dan juga mudah larut dalam etanol (Robinson, 1995)
3. Tanin, senyawa ini larut dalam air (terutama air panas) membentuk
4. Saponin, senyawa ini dapat larut dalam air dan etanol (Voigt, 1994)
a. Pola kromatogram
METODE KERJA
2. Uji Organoleptik
Uji rasa
dahulu.
3. Interpretasi rasa
turunannya.
rendah.
Uji bau
3. Pembuatan Herbarium
a. Herbarium Basah
warna pelarut.
= 70:20:1.
b. Herbarium Kering
sekuat-kuatnya.
9. Tumpukan bersassag kayu disusun tegak didalam rak oven
10. Waktu yang dibutuhkan sekitar 3-4 hari namun specimen yang
lama.
11. Setiap hari perlu dilakukan pengetatan ikaatan tali sasag karena
a. Tentukan responden
meliputi
dan kosmetik.
terendah.
untuk 5 narasumber.
5. Penggolongan Simplisia
B. Prosedur Kerja Praktikum
penyimpanan.
floroglucin/kloralhidrat.
Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan mikroskopik
a. Siapkan simplisia serbuk
a. Saponin
b. Flavonoid
flavonoid)
1. Konstantkan capor
2. Timbang 5 g sampel
labuu tersebut.
konstan).
konstan)
5. Hitung kadar dalam persen yang larut dalam etanol terhadap
6. Pola Kromatogram
Mengandung terpen jika berwarna ungu atau biru dengan pereaksi asam
sulfat 10%. Dan reagen vanillin asam sulfat jika spot berwarna biru
(saponin) dan jika spot berwarna merah,biru atau kuning (minyak atsiri).
pereaksi Dragendorf.
berwarna biru-hijau.
porselen.
9. Metabolit Primer
2. Pemeriksaan anatomi
Uji molisch
Uji benedict
Uji selliwanof
A. Hasil Pengamatan
Pemeriksaan Daun:
Bau : KhasLebar : 5 cm
Warna : Hijau
senyawa Daun
1 Flavonoid -
Pare
2 Alkaloid +
(Momordica
3 Saponin +
charantia)
4 Glikosida -
5 Tannin -
Tabel 3.Hasil penentuan kadar abu, kadar air, susut pengeringan tanaman
B. Pembahasan
tumbuh baik didataran rendah dan dan dapat ditemukan tumbuh liar ditanah
dirambatkan dipagar.
Pemeriksaan makroskopis
dalam tanah dan daunya berbentuk menjari dan memiliki panjang 4,5 cm,
lebar 5 cm, warna daunya hijau, rasa pahit dan memiliki bau yang khas.
Pemeriksaan mikroskopis
penambahan larutan molish dan asam asetat tidak terbentuk cincin ungu.
Penetapan kadar abu di peroleh 1,698% dan kadar abu tidak larut asam
yaitu 0,1347%.
Penetapan kadar sari larut air dan etanol dilakukan untuk memberikan
gambaran awal jumlah senyawa yang dapat tersari dengan pelarut air dan
etanol dari suatu simplisia. Dari hasil pengujian menunjukkan kadar sari
larut air daun tumbuhan pare diperoleh kadar yaitu 14149%dan penetapan
pada saat proses pengeringan. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai
batasan maksimal kandungan air di dalam simplisia, karena jumlah air yang
tinggi dapat menjadi media tumbuhnya bakteri dan jamur yang dapat
terdapat dalam sampel yang sifatnya relatif, artinya tidak semua tumbuhan
dilakukan uji molisch dimana pada pengujian ini tidak terbentuk cincin
PENUTUP
A. Kesimpulan
panjang 4,5 cm dan lebar 5 cm berwarna hijau dengan bau khas, dan
rasa pahit.
4. Penetapan kadar abu di peroleh 1,698% dan kadar abu tidak larut
5. Penetapan kadar sari larut dalam air diperoleh kadar yaitu 14149%
dan penetapan kadar sari yang larut dalam etanol di peroleh kadar
0,4170%.
6. Penetapan susut pengeringan di peroleh kadar yaitu 1,0735%.
B. Saran
yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
: Makassar
Makassar
Pustaka Kartini.
LAMPIRAN