You are on page 1of 3

Resume Cherry Eye: Prolapse of Third Eyelid Gland in Dog- A Case Report

Cherry Eye: Keluarnya membran ketiga mata pada anjing- laporan kasus

A. Raza1 , M.A. Naeem2 , M. Ahmad3 , A. Manzoor1 , M. Ijaz1

Cherry eye adalah keadaan dimana keluarnya lapisan ketiga mata, kelainan ini biasa
terdapat di anjing dan jarang pada kucing. Ras yang biasa terkena cherry eye adalah Pekingese,
Neapolitas Mastiff, Cocker Spaniel, Beagle, Bulldog, dan Basset Hound. Penyakit ini biasanya
menyerang hewan berusia dibawah 2 tahun dan tidak jarang di usia 2-3 tahun. Nama lain cherry
eye yaitu folicular opthalmitis, eversi membran nictitan atau membran hiperplasia, hipertropi,
adenoma membran niktitan, protrusi dari kelenjar atau. Cherry eye biasa terjadi sebelah mata
saja dan jarang terjadi pada kedua mata. Penyebab umum prolaps yaitu kelemahan dari
penggantung membran niktitan sehingga terdapat jendolan keluar seperti buah ceri.

Case Report

Pada kasus di jurnal ini dilaporkan anjing jantan jenis Cocker Spaniel terdaftar di Klinik
Kedokteran Hewan Universitas Pertanian Pakistan dengan gumpalan pink menonjol pada dasar
mata kiri dibagian tengah antara kelopak mata bawah dan atas atau disebut canthus. Keadaan ini
sudah 15 hari dan hewan sudah sudah stress selama 5 hari terakhir akibat iritasi dan lakrimasi.

Dari pemeriksaan fisik menunjukkan suhu hewan normal 101,6oF, panting, dan salivasi,
respirasi 80 bpm, pulsus 90/menit dimana sebelumnya hewan sudah diberi obat tetes mata dan
antibiotik sistemik. Kemudian diberi terapi dengan lignocaine gel pada mata dan di pijat searah
jarum jam dibagian pendorong dan kebalikannya pada kelopak mata dengan mata tertutup 3x
setiap pijitan 4-5 menit. Membran yang prolaps dikembalikan ke tempat yang seharusnya
kemudian diberi obat tetes mata mebradex agar mata tetap lembab dan mengurangi kemungkinan
inflamasi dan infeksi. Hewan dimonitoring sampai tiga bulan setelah terapi.

1.1 prolaps jendolan membran ketiga mata 1.2 membran setelah dipijat
Diskusi

Lapisan ketiga pembungkus mata yaitu jaringan berselaput tipis dibagian medial cantus
yang membantu melindungi kornea secara fisik. Keluarnya membran ini biasanya disalahartikan
sebagai tumor dan diterapi namun hal ini menyebabkan keringan di mata karena membran ketiga
di mata atau membran niktitan adalah salah satu yang memproduksi air mata untuk
mempertahankan kelembapan mata. Komplikasi setelah pemotongannya yaitu KCS atau
keratokonjungtivitis siccas. Membran ketiga mata memproduksi 30% dari total air mata dimana
hal ini sangat dibutuhkan untuk kelopak, permukaan bola mata dan konjungtiva. Prolaps ini
terjadi karena kurangnya kekuatan dari penggantung peri-orbital yang menahan membran peri-
orbita. Jadi keluranya membran ini memicu pembesaran ukuran membran karena abrasi dan
kekeringan mata.

Bentuk dasar daro membran niktitan adalah tulang rawan hyalin berbentuk huruf T,
dimana lengan dari huruf T tersebut merupakan margin bebas dari membrana niktitan
sedangankan kakinya huruf T berupa batang tegak lurus yang dibungkus oleh serabut elastis
permukaan anterior dan posterior konjungtiva dan sejumlah limfoid serta sel goblet. Bagian
ventral dari kaki huruf T akan menyambung dengan jaringan ikat periorbital yang terkait dengan
inferonasal bola mata.

Dengan metode histokimia para peneliti mengatakan bahwa membran niktitan terdiri dari
sel tubular yang menghasilkan cairan serous dan sel acinar menghasilkan mukus sehingga
disebut sialomucin. Membran tersebut juga tanggap kebal pada permukaan kornea karena
mempunyai IgA plasma sel yang terletak pada permukaan epitelium konjungtiva dan dalam
stroma jaringan ikatnya. Maka dari itu kualitas produksi air mata sangat berpengaruh pada
membran niktitan dengan sel granular

Ada dua terapi yang biasa dipakai yaitu eksisi pada membran dan menggantikan
membran namun kurang direkomendasikan karena seluruh membran dijepit dan hal itu
menyebabkan mata kering yang kemudian menjadi komplikasi. Opsi terapi yang kedua yaitu
dengan memasukkan membran ketempat asalnya dimana opsi ini sangat direkomendasi.
Sebelumnya memasukkan membran digunakan tanpa alat bantu namun sekarang dapat
digunakan jahitan. Kemudian dimodifikasi dimana jaringan diiris dan dilepaskan kemudian
dijahit untuk merekatkannya kembali. Ukuran jaringan yang diiris dipertimbangkan berdasarkan
kebutuhan. Komplikasi dari teknik modifikasi adalah inflamasi, kemungkinan untuk kembali
prolaps, kelemahan dalam menahan membran. Pada kasus ini dilakukan terapi dengan pijat
sederhana dimana terapi ini merukan metode yang paling aman dan baik untuk mengobati cherry
eye dimana tidak akan terjadi prolaps kembali.
DAFTAR PUSTAKA

A. Raza, M.A. Naeem, M. Ahmad, A. Manzoor, M. Ijaz. 2013. Cherry Eye: Prolapse of
Third Eyelid Gland in Dog- A Case Report. Departemen Klinik dan Bedah. Fakultas Kedokteran
Hewan. Universitas Pertanian Faisalabad. Pakistan

You might also like