Professional Documents
Culture Documents
NUTRISI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : Muhammad Eko Raheza
Nim : 34400216101
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang asuhan keperawatan pneumonia pada anak.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Sigli,……April 2018
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pneumonia merupakan penyakit yang sering terjadi dan setiap tahunnya
menyerang sekitar 1% dari seluruh penduduk Amerika. Meskipun sudah ada
kemajuan dalam bidang antibiotic, pneumonia tetap merupakan penyebab keatian
keenam di Amerika Serikat.Pneumonia sering terjadi pada anak usia 2 bulan – 5
tahun, pada usia dibawah 2 bulan pneumonia berat ditandai dengan frekuensi
pernafasan sebanyak 60 kali/menit juga disertai penarikan kuat pada dinding dada
sebelah bawah kedalam.Pada usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun, frekuensi
pernafasan sebanyak 50 kali/menit dan pada usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun
frekuensi pernafasan sebanyak 40 kali/menit.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi pneumonia ?
2. Bagaimana cara menjelaskan penyebab dan proses terjadinya
pneumonia ?
3. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada anak yang terkena
penyakit pneumonia ?
C. Tujuan
1. Menegtahui tentang penyakit pneumonia.
2. Menjelaskan penyebab dan proses terjadinya pneumonia.
3. Mengetahui asuhan keperawatan pneumonia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri,
virus, bahan kimia, inhalasi asap, debu, allergen,dan aspirasi isi lambung ; jaringan
paru berkosolidasi karna alveoli terisi oleh eksudat.(Susan Martin Tucker :
2008).Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak
berusia dibawah 5 tahun ( balita ). Peradangan akut parenkim paru yang biasanya
berasal dari suatu infeksi, disebut pneumonia ( Mardjanis Said : 2002 ).
B. Etiologi
2
saluran pernafasan bagian atas, tetapi gangguan ini dapat memicu pneumonia,
terutama pada anak-anak.
Organism mirip bakteri yaituMicoplasma pneumonia. Pneumonia jenis ini
berbeda dengan pneumonia pada umumnya. Karena itu pneumonia yang
diduga disebabkan oleh virus yang belum ditemukan ini sering disebut
pneumonia yang tidak tipikal. Mikoplasma ini menyerang segala jenis usia.
Jamur penyebab pneumonia yaitu candida albicans
Gambaran klinis pneumonia pada anak bergantung pada berat ringan nya
infeksi ,
3
D. Patofisiologi ( Darmawan Budi Setyanto : 2002)
1. Virus
Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya
virus masuk kedalam paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup
melalui mulut dan hidung. setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan
alveoli. Invasi ini sering menunjukan kematian sel, sebagian virus langsung
mematikan sel atau melalui suatu tipe penghancur sel yang disebut apoptosis.
Ketika sistem imun merespon terhadap infeksi virus,dapat terjadi
kerusakan paru.Sel darah putih,sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi
sejenis sitokin yang membuat cairan masuk ke dalam alveoli.
4
2. Bakteri
Bakteri secara khusus memasuki paru-paru ketika droplet yang berada
di udara dihirup,tetapi mereka juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran
darah ketika ada infeksi pada bagian lain dari tubuh.
Banyak bakteri hidup pada bagian atas dari saluran pernapasan atas
seperti hidung,mulut,dan sinus dan dapat dengan mudah dihirup menuju
alveoli.Setelah memasuki alveoli,bakteri mungkin menginvasi ruangan
diantara sel dan diantara alveoli melalui rongga penghubung.Invasi ini
memacu sistem imun untuk mengirim neutrophil yang adalah tipe dari
pertahanan sel darah putih,menuju paru.Neutrophil menelan dan membunuh
organisme yang berlawanan dan mereka juga melepaskan
cytokin,menyebabkan aktivasi umum dari sistem imun.
Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding
dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema.
Penyebab paling umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah
Streptococcus pneumoniae,bakteri gram negatif dan bakteri
atipikal.Penggunaan istilah “Gram positif” dan “Gram negatif” merujuk pada
warna bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang
dinamakan pewarnaan Gram.Istilah “atipikal” digunakan karena bakteri
atipikal umumnya mempengaruhi orang yang lebih sehat,menyebabkan
pneumoni yang kurang hebat dan berespon pada antibiotik yang berbeda dari
bakteri yang lain.
5
Tipe dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada
hidung atau mulut dari banyak orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering
disebut”pneumococcus” adalah bakteri penyebab paling umum dari
pneumoni pada segala usia kecuali pada neonatus.Gram positif penting lain
penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus aureus. Bakteri Gram
negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram
negatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni
termasuk bkan demam, menggigil, dan mual umumnya pada pneumoni yang
disebabkan bakteri dan jamur. Neutrophil, bakteri, dan cairan dari sekeliling
pembuluh darah mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen.
Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi menuju aliran darah
menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik syok
dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti
otak,ginjal,dan jantung.Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-
paru dan dinding dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang
dinamakan empyema. Penyebab paling umum dari pneumoni yang
disebabkan bakteri adalah Streptococcus pneumoniae,bakteri gram negatif
dan bakteri atipikal.
6
pneumoni termasuk Haemophilus influenzae,Klebsiella
pneumoniae,Escherichia coli,Pseudomonas aeruginosa,dan Moraxella
catarrhalis.Bakteri ini sering hidup pada perut atau intestinal dan mungkin
memasuki paru-paru jika muntahan terhirup.Bakteri atipikal yang
menyebabkan pneumonia termasuk Chlamydophila pneumoniae,Mycoplasma
pneumoniae,dan Legionella pneumophila.
3. Jamur
4. Parasit
Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru.Parasit
ini secara khas memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan.Setelah
memasuki tubuh,mereka berjalan menuju paru-paru,biasanya melalui
darah.Terdapat seperti pada pneumonia tipe lain ,kombinasi dari destruksi
seluler dan respon imun yang menyebabkan ganguan transportasi
oksigen.Salah satu tipe dari sel darah putih,eosinofil berespon dengan dahsyat
terhadap infeksi parasit.Eosinofil pada paru-paru dapat menyebabkan
pneumonia eosinofilik yang menyebabkan komplikasi yang mendasari
pneumonia yang disebabkan parasit.Parasit paling umum yang dapat
menyebabkan pneumonia adalah Toxoplasma gondii,Strongioides stercoralis
7
dan Ascariasis. a adalah Toxoplasma gondii,Strongioides stercoralis dan
Ascariasis.
https://html2-f.scribdassets.com/6ch8x4kclc4t1nk6/images/1-
8a314ec9fd.jpg
8
E. Klasifikasi (Darmawan Budi Setyanto : 2002 )
Secara Garis Besar Pneumonia Dapat Dibedakan Menjadi 3 Yaitu:
1. Aspirasi pneumonia
Terjadi apabila tersedak dan ada cairan /makanan masuk ke paru- paru.pada
bayi baru lahir, biasanya tersedak karena air ketuban atau asi.
9
e. Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosis
f. Spirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasi.
g. Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda asing.
Sebagian besar pneumonia pada anak tidak perlu dirawat inap. Indikasi
perawatan terutama berdasarkan berat ringan penyakit, missal nya toksis, distress
pernafasan, tidak mau makan atau minum, atau ada penyakit dasar yang lain,
komplikasi , dan terutama mempertimbangkan usia pasien. Neonates dan bayi kecil
dengan kemungkinan klinis pneumonia harus di rawat inap.
10
BAB III
I. Pengkajian
Anamnesis
Keluhan utama yang sering menjadi alasan klien dengan pneumonia untuk
meminta pertolongan kesehatan adalh sesak napas,batuk,dan peningkatan
suhu tubuh / demam.
11
5. Pengkajian Fisik
a. Ispeksi:
Amati bentuk thorax
Amati Frekuensi napas, irama, kedalamannya
Amati tipe pernapasan : Pursed lip breathing, pernapasan diapragma,
penggunaan otot Bantu pernapasan
Tanda tanda reteraksi intercostalis , retraksi suprastenal
Gerakan dada
Adakan tarikan didinding dada , cuping hidung, tachipnea
Apakah daa tanda tanda kesadaran meenurun
b. Palpasi
Gerakan pernapasan
Raba apakah dinding dada panas
Kaji vocal premitus
Penurunan ekspansi dada
c. Auskultasi
Adakah terdenganr stridor
Adakah terdengar wheezing
Evaluasi bunyi napas, prekuensi,kualitas, tipe dan suara tambahan
d. Perkusi
Suara Sonor/Resonans merupakan karakteristik jaringan paru normal
Hipersonor , adanya tahanan udara
Pekak/flatness, adanya cairan dalan rongga pleura
Redup/Dullnes, adanya jaringan padat
Tympani, terisi udara.
6. Faktor Psikososial/Perkembangan
a. Usia, tingkat perkembangan.
b. Toleransi/kemampuan memahami tindakan.
c. Koping
d. Pengalaman berpisah dengan keluarga/orang tua.
12
e. Pengalaman infeksi saluran pernafasan sebelumnya
7. Pengetahuan Keluarga, Psikososial
a. Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit bronchopneumonia.
b. Pengalaman keluarga dalam menangani penyakit saluran pernafasan.
c. Kesiapan/kemauan keluarga untuk belajar merawat anaknya.
d. Koping keluarga
e. Tingkat kecemasan
1. Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat adanya
c. Makanan/cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat diabetes mellitus
Tanda : sistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk, penampilan
kakeksia (malnutrisi)
d. Neurosensori
Gejala : sakit kepala daerah frontal (influenza)
Tanda : perusakan mental (bingung)
e. Nyeri/kenyamanan
Gejala : sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk), imralgia, artralgi
Tanda : melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit untuk
membatasi gerakan)
13
f. Pernafasan
Gejala : adanya riwayat ISK kronis, takipnea (sesak nafas), dispnea.
Tanda : sputum: merah muda, berkarat
Perpusi : pekak datar area yang konsolidasi
Premikus : taksil dan vocal bertahap meningkat dengan konsolidasi
Bunyi nafas menurun : Warna: pucat/sianosis bibir dan kuku
g. Keamanan
Gejala : riwayat gangguan sistem imun misal: AIDS, penggunaan steroid,
demam.
Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar
h. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alkohol kroni
Tanda : DRG menunjukkan rerata lama dirawat 6 – 8 hari
14
Tujuan : Jalan nafas efektif
Kriteria hasil :
Batuk teratasi
Nafas normal
Bunyi nafas bersih
Tidak terjadi Sianosis
Intervensi :
1. Kaji frekuensi/kedalaman pernafasan dan gerakan dada
R : Takipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi
karena ketidaknyamanan
2. Auskultasi area paru, catat area penurunan 1 kali ada aliran udara dan bunyi
nafas.
R : Penurunan aliran darah terjadi pada area konsolidasi dengan cairan
Implementasi :
1. Mengkaji frekuensi/kedalaman pernafasan dan gerakan dada
2. Mengauskultasikan area paru, catat area penurunan 1 kali ada aliran udara
dan bunyi nafas
3. Mengajarkan teknik batuk efektif
15
Irama jantung normal
Intervensi :
1. Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai
indikasi.
R : Menciptakan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut
sesuai indikasi
Implementasi :
1. memberikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut
sesuai indikasi.
2. membantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat atau tidur.
3. membantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan
3) Tampak tenang
16
Intervensi :
Implementasi :
Sakit kepala
Dispnea
Tujuan :
Mendemontrasikan Batuk Efektif Dan Suara nafas yang bersih
Kiteria hasil :
Memelihara kebersihan paru-paru dari tanda – distres pernafasan
Tidak ada sianosis ( mampu mengeluarkan sputum , mampu bernafas dengan
mudah
17
Intervensi :
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
2. Lakukan fisiologi dada jika perlu
3. Auskultasi suara nafas.
Implementasi :
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
o Bakteri:
o virus
o Jamur:
o Protozoa
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20