You are on page 1of 5

ANALISA TRANSAKSIONAL

Glean A. Holland

DEFINISI
Analisa transaksional adalah nama suatu pendekatan terhadap psikoterapi interaksional.
Konsep-konsep dan teknik-tekniknya didasarkan kepada situasi langsung sebuah kelompok
serta bertujuan meraih kesejahteraan sebesar besarnya dari penyembuhan para anggota
kelompok. Analisa transaksional dikembangkan oleh Eric berne di tahun-tahun antara 1950
hingga wafatnya tahun 1970. Analisa transaksional terdiri dari teori pengorganisasian
kepribadian yang diterapkan melalui proses analisa structural, serta dilengkapi dengan interaksi
manusia yang tergambar dalam wacana analisa transaksional. Target yang ingin dicapai adalah
adanya tingkat kesadaran yang membuat seseorang mempunyai kemampuan mental untuk
membuat keputusan-keputusan baru berkaitan dengan tingkah laku kedepan dan arah yang
akan ditiju dalam hidupnya.
PSIKOTERAPI
Dua aspek dari terapi analisa transaksional yang dapat dipertimbangkan adalah aspek
fundamental dan aspek karakter. Pertama dalah bahwa terapi analisa transaksional adalah
bersifat kontrak. Ini berarti bahwa seseorang yang mencari penyembuhan di minta untuk
mendefinisikan tujuan spesifik atau situasi obyektif dari usaha usahanya, yaitu apa yang dia
harapkan untuk dikerjakan selama dalam masa penyembuhan. Peryataan-peryataan yang
sangat diinginkan tentang situsi obyectif adalah yang mengkhususkan tujuan dengan jelas dan
operasional. Jadi, rencana, “saya mencari bantuan karena kehilangan uang 50 pounds,” sangat
sesuai dengan kerangka referensi transaksional, ketika pencapaian obyektif dapat ditentukan
oleh tindakan mempertimbangkan dari pasien.

Saat kontrak penyembuhan diterima, iya menyediakan dua tujuan.

1. Ia dengan jelas mendefinisikan apa saja aktivitas-aktivitas yang relavan untuk


dipertimbangkan dalam hubungan-hubungan terapi dan mana yang dengan jelas dapat
didefinisikan sebagai tidak relevan.
2. Analisa transaksional adalah unsur fundamental dan unsur karakter, dalam kenyataan,
berhubungan dengan aspek pertama.

Analisa transaksional mempunyai mamfaat spesifik berikut ini sebagai suatu metode
psikoterapi:

1. Ia menyuplai suatu kerangka kerja, analisa structural (yaitu, pemisahan ego-ego yang
mempunyai ciri-ciri tersendiri ) dalam mana dekontaminasi dapat mengambil tempat. Ia
membuat peryataan tentang apa yang terkontaminasi dan yang sedang berkontanasi,
yaitu suatu ego yang mengkontaminasi, yaitu suatu ego yang mengkontaminasi ego
lainya.
2. Analisa structural juga menyuplai sebuah kerangka kerja bagi aplikasi recathexis
(pengaktifan kembali); yaitu iya menyatakan system-sistem yang terlibat sehingga
terapis dapat menentukan arah kateksis yang akan didorong untuk tampil.
3. Analisa transaksional, karena peryataan-pernyataan yang tegas, mudah diterapkan
karena sifat oprasionalnya, dan karena sedikitnya kosakata khusus semuanya hanya
terdiri dari 5 kata: orangtua, dewasa, anak, permainan dan scenario), menawarkan
kerangka kerja yang mudah dipelajari untuk klarifikasi.
4. Karena sifat operasionalnya, ia menyediakan cek yang dapat diverifikasi dengan mudah
tentang kadar riorentasi pasien.
Proses psikoterapi
Disamping mamfaat-mamfaat teoritis, analisa transaksional mempunyai tendisi untuk
meminjam teknik-teknik dari berbagai sumber seperti psikodrama dari morenu, terapi gestalt
dari derls, serta teknik-teknik yang dikembangkan, digunakan dan dilaporkan oleh George boch
(1954). Ini mensugestikan suatu kekurangan daya cipta pada tingkat proses (kontras dengan
tingkat teori )psikoterapi .

CONTOH KASUS
Untuk mengilustrasikan aspek penting tertentu dari analisis transaksional, sejarah khasus
dari dua orang,Beth dan Sandra akan dihadirkan. Mereka bersama-sama menggabungkan diri di
salah satu dari kelompok-kelompok terapiku dan mengikuti pertemuan regular mingguan selama
kurang lebih dua taun.

Ada kemiripan dalam situasi kehidupan mereka berdua. Keduanya tidak menikah,
berkulit putih, perempuan, berstatus kelas menengah dari wilayah berpenghuni kelas menengah
ke atas di Selatan California.

KESIMPULAN
Analisa Transaksional adalah bentuk kontrak penyembuhan dimana sang pasien
menampilkan dirinya sejelas dan sekongkret mungkin mengenai apa yang diharapakan untuk di
capai dengan menjalani hubungan terapi .Seorang terapis kemudian menerima kontrak atau tidak
tergantung pada pendapatnya tentang kemampuannya menjadi pembantu instrumental dalam
memenuhi target-target obyektif suatu kontrak. Dengan demikian,definisi kontrak adalah usaha
keras yang relevan untuk menjalin hubungan terapi dan juga ketika hubungan akan berakhir
ketika target-target obyektif suatu kontrak telah terpenuhi.

Apa yang diterapkan oleh seorang terapis ke dalam suatu hubungan adalah pengetahuan
seorang ahli tentang analisis structural, analisia transaksional,dan analisa scenario serta
mempunyai kompetensi dalam menggunakan media-media yang membantu tercapainya tiga
macam analisa di atas. Analisa struktural bersifat sangat mendasar dan melibatkan ketetapan dan
keakuratan dalam menggambarkan ego baik secara subyektif ( ego dalam diri seseorang )
maupun secara sosial ( ego dalam diri orang lain ). Di samping identitas dasar tentang ego
parental, ego dewasa, dan ego anak, problem-problem lain yang berhubungan adalah konsep
kontaminasi dan eksklusi. Kontaminasi antara dua ego, eksis ketika batas-batas wilayah
keduanya saling melengkapi, atau bila (pada tingkat tingkah laku) seorang subyek tidak dapat
mengidentifikasi kandungan atau tindakan dari suatu ego sebagaimana dimiliki oleh
egonlain.Jadi perilaku ego parental diidentifikasikan oleh sang subyek itu sendiri sebagai ego
dewasa yang menghadirkan contoh kontaminasi. Penciptaan suasana berkelompok sangat
berguna bagi tujuan ini, ketika sebuah konsensus dari kelompok yang konsisten dapat membantu
menghadirkan problem-problem transferensi yang terlibat dalam psikoterapi individu.

Analisa struktural diikuti oleh analisa Transaksional. Terdiri dari suatu analisa ego dari
mana transaksi-transaksi berasal dan analisa tentang ego ke arah mana transaksi-transaksi hendak
ditujukan. Suatu syarat untuk melanjutkan komunikasi adalah bahwa suatu ego dari mana sebuah
respons transaksional berasal haruslah suatu ego ke mana stimulus transaksional yang
mendahului ditujukan. Di bawah syarat-syarat ini, garis –garis vektor transaksional adalah
parallel, transaksi- transaksi itu sendiri adalah saling melengkapi sehingga komunikasi dapat
tercapai dan terpelihara keberlangsungannya, ketika garis putus dan hanya dapat diteruskan jika
transaksi-transaksi yang saling melengkapi dapat dikukuhkan kembali.

You might also like