You are on page 1of 9

Arya SriSaddharma Pundarika Nama Dharmaparyaya

Mahayana Suttram

Yang Suci Sutra Bunga Teratai Putih Dari Pintu Gerbang Dharma Mahayana
tentang pembabaran dua belas nidana dari hukum kesunyataan mulia

Anandadivyakarana Parivartah Dharmaparyaya


Suttram
BAB IX
PENETAPAN TENTANG ANANDA, RAHULA, DAN 2000 ORANG BHIKSU

Namo Bhagavate Sakyamuni Buddhaya

Namo Bhagavate Pancavagghi Maha Sravakaya Bhiksu Anna Kondanna


Namo Bhagavate Pancavagghi Maha Sravakaya Bhiksu Asaji
Namo Bhagavate Pancavagghi Maha Sravakaya Bhiksu Bhadiya
Namo Bhagavate Pancavagghi Maha Sravakaya Bhiksu Vappa
Namo Bhagavate Pancavagghi Maha Sravakaya Bhiksu Mahanama

Namo Shi Fang Jie Yin Tao Shi A Mi To Ru Lai Fo


Namo Yao Chi Jin Mu Pusa Mohosa

1
Pada waktu itu Ananda dan Rahula membayangkan demikian:"Kami telah
berpikir dalam Diri Kami Sendiri, seandainya hari depan Kami dijelaskan, betapa
akan gembiranya hati Kami !" Kemudian Mereka bangkit dari tempat duduknya dan
berjalan kearah Sang Buddha kemudian bersujud pada Kaki-Nya, dan bersama-sama
berkata kepada Sang Buddha:"Yang Maha Agung ! Biarlah Kami di dalam hal ini
juga mempunyai sebuah Kedudukan. Kami hanya percaya kepada Sang Tathagata.
Kami diperkenalkan serta dikenal oleh semua dunia termasuk para dewanya,
manusia-manusianya, dan asuranya. Ananda selalu sebagai Pembantu Yang
Melindungi dan Memelihara Hukum Kesunyataan ini, dan Rahula adalah Putra Sang
Buddha. Seandainya Sang Buddha menganggap layak untuk menetapkan Kami
mencapai Penerangan Agung, maka keinginan-keinginan Kami akan terkabul dan
harapan orang-orang akan terpenuhi."

Kemudian kedua ribu Sravaka yang masih dibawah asuhan, semua bangkit dari
tempat duduk-Nya serta menutup bahu kanan-Nya kemudian berjalan kearah Sang
Buddha sambil mengatupkan Tangan-Nya dan memandang kearah Sang Buddha,
mengucapkan keinginan-Nya seperti yang diucapkan oleh Ananda dan Rahula
dalam Barisan. Kemudian Sang Buddha bersabda kepada Ananda:"Didalam dunia
yang akan datang, Engkau akan menjadi Seorang Buddha dengan Gelar
Sagaravaradharabuddhivikriditabhijna, Yang Telah Datang, Yang Maha Suci, Yang
Telah Mencapai Penerangan Agung, Sempurna Pikiran dan Perbuatan, Yang
Terbahagia, Maha Tahu Dunia, Pemimpin Tiada Tandingan, Guru Dewa dan
Manusia, Yang Telah Sadar, Yang Dihormati Dunia. Ia akan mengabdi kepada
Enam Puluh Dua Koti Para Buddha, melindungi serta memelihara Kekayaan Hukum
Kesunyataan, dan setelah mencapai Penerangan Agung, kemudian mengasuh Dua

2
Puluh Ribu Koti Bodhisattva yang tak terbilang jumlah-Nya seperti pasir Sungai
Gangga, mengarahkan Mereka hingga mencapai Penerangan Agung. Kawasan-Nya
akan disebut Anavanamitavaijayanti.

Kawasan-Nya akan menjadi indah dan tanah-Nya berlapis Lazuardi. Kalpa-Nya


akan disebut Manojnasabdabhigarjita. Masa kehidupan dari Sang Buddha ini, akan
menjadi beribu-ribu koti asamkhyeya kalpa yang tak terbatas jumlahnya, sehingga
apabila seseorang menghitung jumlah koti yang tak terbatas jumlahnya itu, tidaklah
mungkin untuk mengetahuinya. Hukum-Nya yang benar akan berada di dunia dua
kali dari Masa Kehidupan-Nya, dan tiruan Hukum-Nya akan berada di dunia dua
kali Masa Hukum-Nya yang benar. Ananda ! Sang Buddha
Sagaravaradharabuddhivikriditabhijna akan dipuja dan Jasa-Jasa-Nya akan dihargai
oleh Ribuan Koti Buddha Tathagata yang tak terbilang jumlah-Nya seperti pasir
Sungai Gangga. Kemudian Yang Maha Agung menghendaki untuk mengumumkan
kembali Pelajaran ini, bersabdalah di dalam Syair sebagai berikut:

Sekarang Aku nyatakan kepada Kalian


Para Wiharawan, bahwa Ananda
Si Pemelihara Hukum Kesunyataan
Akan mengabdi kepada Para Buddha
Setelah itu Ia akan mencapai Penerangan Agung
Dengan bergelar Sagarabuddhidhariabhijnaprapto

Sang Buddha Raja yang berkuasa atas semua alam


Kawasan-Nya menjadi indah disebut Anonatayam dhajavaijayantyam
Beliau akan mengajar Para Bodhisattva banyak sekali
3
Yang jumlah-Nya sebanyak pasir di Sungai Gangga

Sang Buddha akan mempunyai Daya Kekuatan Besar


Kemashuran-Nya meliputi seluruh alam semesta
Masa Kehidupan-Nya tak dapat dihitung
Karena belas kasihan-Nya kepada mahluk-mahluk hidup
Maka Hukum-Nya yang benar umur-Nya menjadi dua kali
Dari Masa Hidup-Nya

Tiruan Hukum-Nya lipat dua kali-Nya


Banyaknya seperti pasir di Sungai Gangga
Para mahluk hidup tak terbilang banyaknya
Dengan Hukum KeBuddhaan ini Mereka akan membina benih-benih Jalan
KeBuddhaan

Kemudian Kedelapan Ribu Bodhisattva didalam Persidangan yang baru saja dimulai
lagi semua berpikir demikian:"Kami belum mendengar bahwa Para Bodhisattva
yang paling lama, menerima Penetapan-Penetapan seperti ini. Apakah yang dapat
menjadi sebab bahwa Para Sravaka ini memperoleh Penetapan yang demikian?"
Karena Yang Maha Agung mengetahui apa yang sedang direnungkan di dalam
Pikiran Para Bodhisattva, maka bersabdalah Beliau:

"Anak-Anak yang baik ! Aku dan Ananda berdua dibawah Buddha Tathagata
Dharmagaganabhyudgataraja serempak mempunyai Gagasan untuk mencapai
Penerangan Agung. Ananda selalu bersemangat di dalam belajar, sementara itu Aku
mencurahkan Diri-Ku untuk bergerak maju dengan aktif. Oleh karena Aku telah
mencapai Penerangan Agung, sedangkan Ananda masih memelihara Hukum-Ku,

4
karena Beliau bersedia memelihara Kekayaan Hukum Kesunyataan Para Buddha
pada masa yang akan datang dan mengajar serta menyempurnakan Kelompok Para
Bodhisattva. Demikianlah Prasetya yang sebenarnya dan oleh karena-Nya Dia
menerima Penetapan ini." Ananda berhadap-hadapan dengan Sang Buddha, setelah
mendengar Penetapan dan Perhiasan Kawasan-Nya, dan bahwa Ikrar-Nya telah
terkabul, Beliau sangat bergembira memperoleh Berita yang tak terduga ini. Dengan
segera Beliau mengingat-ingat Kekayaan Hukum Kesunyataan Yang Telah Silam
dan beribu-ribu koti Para Buddha yang tak terbilang jumlah-Nya, dan memahami-
Nya tanpa ada kesukaran, seolah-olah Beliau baru saja mendengarkan-Nya dan
teringat juga akan Prasetya-Nya. Kemudian Ananda berbicara dalam Syair:

"Yang Sangat Dihormati Dunia


Mengingatkan Saya akan Hukum Kesunyataan
Yang Telah Silam
Dari beribu-ribu Buddha yang tak terbilang jumlah-Nya
Seolah-olah Saya sedang mendengarkan-Nya hari ini.
Saya sekarang tidak merasa ragu lagi
Penuh ketentraman di dalam Jalan KeBuddhaan.

Dengan tulus Saya akan mengabdi


Memelihara Hukum Kesunyataan Buddha."

Kemudian Sang Buddha bersbada kepada Rahula:


"Didalam dunia yang akan datang Engkau akan menjadi Seorang Buddha yaitu
Saptaratnapadmavikrantagami, Yang Telah Datang, Yang Maha Suci, Yang Telah
Mencapai Penerangan Agung, Sempurna Pikiran dan Perbuatan, Yang Terbahagia,

5
Maha Tahu Dunia, Pemimpin Tiada Tandingan, Guru Dewa dan Manusia, Yang
Telah Sadar, Yang Dihormati Dunia. Beliau akan mengabdi kepada Para Buddha
Tathagata yang jumlah-Nya sama dengan atom-atom dari sepuluh dunia, dan selalu
menjadi Putera Yang Tertua dari Para Buddha, persis seperti Beliau pada saat ini.
Kawasan dari Buddha
Saptaratnapadmavikrantagami ini akan terhiasi dengan Megahnya. Jumlah Kalpa
dari masa Hidup-Nya, Penganut-Penganut yang telah ditakbiskan-Nya, Hukum
Yang Sejati dan Tiruan Hukum-Nya, semua-Nya akan sama seperti Sang Tathagata
Dharmagaganabhyudgataraja; dan dari Buddha ini Belaiu akan mencapai
Penerangan Agung." Kemudian Yang Maha Agung berkehendak untuk
mengumumkan Pelajaran ini, bersabdalah didalam Syair sebagai berikut:

"Ketika Aku menjadi Seorang Pangeran Agung,


Rahula adalah Putra-Ku Yang Tertua.
Sekarang, karena Aku telah mencapai Jalan KeBuddhaan,
Maka Ia adalah Pewaris Hukum Kesunyataan-Ku ini.

Dimasa dunia-dunia mendatang,


Setelah melihat beribu-ribu koti Buddha yang tanpa batas,
Maka kepada Beliau-Beliaulah Dia akan menjadi Putra Tertua
Dan dengan sepenuh hati mencari Jalan KeBuddhaan.

Dari ceramah Rahula yang tersembunyi


Hanya Akulah yang mengetahui-Nya.
Sebagai Anak-Ku Yang Tertua pada saat ini
Ia diperkenalkan pada semua.
Beribu-ribu koti yang tak terbatas
6
Jasa-Jasa-Nya tak ternilai banyak-Nya
Penuh ketentraman berada di dalam Hukum Kesunyataan Buddha,
Ia mencari Jalan Yang Agung."

Pada waktu itu Yang Maha Agung memandang kepada Kedua Ribu Manusia Yang
Masih Dibawah Asuhan maupun Yang Sudah Tidak Dibawah Asuhan dengan
perasaan iba, tenang serta mengharukan, yang sedang memperhatikan Sang Buddha
dengan sepenuh hati. Sang Buddha bersabda kepada Ananda :"Apakah Engkau
melihat Dua Ribu Manusia Yang Masih Dibawah Asuhan maupun Yang Sudah
Tidak Dibawah Asuhan ini?" "Ya, Saya melihat." "Ananda ! Manusia-Manusia ini
akan mengabdi kepada Para Buddha Tathagata yang tak terbatas jumlah-Nya seperti
atom-atom dari lima puluh dunia, memuja dan menghormati-Nya, memelihara
Kekayaan Hukum Kesunyataan-Nya, dan akhirnya pada waktu yang bersamaan,
didalam Kawasan-Kawasan diseluruh penjuru, masing-masing akan menjadi
Seorang Buddha. Semua akan mempunyai Gelar yang sama, yaitu Ratnaketuraja
Sang Tathagata Arhan Samyaksambuddha. Masa Hidup-Nya akan menjadi satu
kalpa, dan Kemegahan Kawasan-Nya, Para Sravaka dan Para Bodhisattva-Nya,
Hukum-Nya Yang Sejati dan Tiruan Hukum-Nya, semua-Nya akan menjadi sama."

Kemudian Yang Dihormati Dunia yang menghendaki untuk mengumumkan


kembali Pelajaran ini, bersabdalah didalam Syair sebagai berikut:

"Kedua Ribu Sravaka


Yang sekarang berada dihadapan-Ku ini,
Aku berikan Wejangan kepada Mereka,
Dimasa yang akan datang Mereka akan menjadi Buddha.

7
Para Buddha yang Mereka puja dan puji,
seperti atom-atom yang tak terbatas jumlah-Nya.
Setelah memelihara Kekayaan Hukum-Nya,
Mereka akan mencapai Penerangan Agung,

Didalam Kawasan-Kawasan diseluruh penjuru


Masing-masing akan mempunyai gelar yang sama:
Serempak duduk pada Tingkat kebijaksanaan
Mereka akan membuktikan Kebijaksanaan Agung.
Semua-Nya akan disebut Ratnaketu

Kawasan-Kawasan dan Penganut-Penganut-Nya,


Hukum-Nya Yang Sejati dan tiruan Hukum-Nya,
Semuanya akan sama tanpa ada perbedaan.
Semua-Nya dengan Kekuatan-Kekuatan Yang Tanpa Batas
Akan menyelamatkan mahluk-mahluk hidup yang berada dimana-mana;
Dan Kemashuran-Nya mengisi alam semesta,
Kemudian Beliau akan masuk Nirvana."

Kemudian kedua ribu manusia yang masih dibawah asuhan maupun yang sudah
tidak dibawah asuhan, setelah mendengar Penetapan dari Sang Buddha, menjadi
senang dan dihinggapi perasaan gembira, dan berbicara didalam Syair sebagai
berikut:

"Yang Dihormati Dunia !

8
Pelita Kebijaksanaan Yang Cemerlang !
Kami setelah mendengar Pernyataan ini
Menjadi senang dan perasaan Kami sangat gembira
Seolah-olah dihujani dengan embun yang bersih."

Demikianlah Sutta Bunga Teratai Dari Kegaiban Hukum Yang Menakjubkan,


Tentang Penetapan Pencapaian Penerangan Sempurna Sang Ananda, Rahula, Dan
2000 Orang Bhiksu, Bab 9.

You might also like