You are on page 1of 13

TEKNIK DAN MANAJEMEN LABORATORIUM

‘’PRODUK BIOTEKNOLOGI PERTANIAN AEROPONI’’

OLEH:

TRINITA APRILIA MAHARANI


A1J118022

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

semua limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan

makalah yang berjudul ‘’Produk Bioteknologi Pertanian Aerponik’’ ini meskipun

dengan sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat

sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah

wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk

ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Sebagai penulis, saya mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang

terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya

berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih

memperbaiki makalah ini. Terima Kasih.

Kendari, Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioteknologi ........................................................................... 4


B. Pengertian Aeroponik............................................................................... 6
C. Proses Penanaman Bioteknologi .............................................................. 7
D. Kelebihan dan Kekurangan Bioteknologi ................................................ 9
E. Alasan Menggunakan Sistem Bioteknologi ...............................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 11
B. Saran ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkurangnya lahan yang ada di Indonesia tidak dapat memenuhi
kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia akan sayuran keseluruhan. Lahan tersebut
kini banyak yang sudah mulai beralih fungsi. Lahan yang seharusnya menjadi lahan
pertanian kini berubah menjadi pemukiman penduduk. Hal ini menyebabkan
Indonesia banyak mengimpor sayuran-sayuran dari negara lain.
Teknologi penanaman dengan teknik aeroponik merupakan teknologi
bercocok tanam sayuran yang sudah mulai banyak dilakukan oleh pengusaha
agribisnis. Hasil produksi sayuran yang ditanam dengan menggunakan teknologi ini
sekarang ini sudah mulai banyak ditemukan di berbagai swalayan di kota-kota besar.
Meskipun harganya tinggi, namun sayuran ini selalu habis dibeli konsumen.
Konsumen produk aeroponik biasanya dari kalangan menengah keatas. Alasan
konsumen tetap memburu produk ini karena kualitas baik, higienis, sehat dan segar.
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti
daya. Jadi aeroponik adalah memberdayakan udara. Aeroponik merupakan salah satu
tipe dari hidroponik karena air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk
kabut hingga mengenai akar tanaman. Salah satu kunci keunggulan aeroponik adalah
oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara sehingga respirasi akar lancar
dan menghasilkan banyak energi. Metode ini juga tidak memerlukan lahan yang luas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Apa yang dimaksud aeroponik ?
3. Bagaimana prsoses penanaman eroponik?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan aeroponik ?
5. Mengapa menggunakan system penanaman aeroponik ?

1
C. Tujuan
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah agar dapat :
1. Mengetahui pengertian bioteknologi.
2. Mengetahui pengertian aeroponik.
3. Mengetahui kelebihan serta kekurangan aeroponik.
4. Mengetahui alasan menggunakan aeroponik.

2
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan
makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika,
biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi.

Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-


bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Adapun beberapa definisi
dari bioteknologi adalah sebagai berikut :

 Penggunaan terpadu biokimia, mikrobiology dan ilmu keteknikan untuk


mewujudkan aplikasi teknologi dari mikro-organisme, kultur jaringan dan
bagian-bagian lainnya.
 Aplikasi dari organisme, system atau proses untuk industri manufaktur dan
pelayanan jasa.
 Teknologi yang menggunakan fenomena biology untuk mengopi dan
menghasilkan bermacam-macam produk yang berguna.
 Bioteknologi adalah tidak lebih dari sebuah istilah diberikan untuk
sekumpulan teknik-teknik dan proses-proses.
 Bioteknologi adalah penggunaan organisme hidup dan komponennya dalam
bidang pertanian, pangan dan proses-proses industri lainnya.
 Aplikasi berbagai teknik yang menggunakan organisme hidup atau bagiannya
serta untuk menghasilkan produk dan/atau jasa.

3
B. Pengertian Aeroponik
Aeroponik adalah sebuah metode bercocok tanam di udara, tanpa
menggunakan media tanah, tanaman akan disokong menggunakan media papan,
Rockwool (tenunan berserat dari helai lava) dan Styrofoam. Hal ini untuk
menghindarkan akar tanaman terkena cahaya lampu yang ada di atas media, batas
batang hingga pucuk tanam atau daun akan berada di atas yang akan mendapat
cahaya langsung, dan akar tanaman akan dibiarkan menggantung di udara.

Teknik ini sebenarnya telah dikembangkan sejak lama oleh para ahli botani
pada tahun 1920-an walaupun masih secara primitif dan lebih berfokus pada
penelitian penyakit akar tanaman, namun lebih populernya sistem tanam hidroponik
membuatnya kurang mendapat perhatian, dan berkembang dengan lambat. Pada
tahun 1942 W. Carter meneliti kemungkinan perilaku tanaman untuk hidup di dan
pada udara, metode memberikan tanaman makanan melalui uap air pada akarnya.
Tahun 1944 L.J. Kolt mejadi orang yang pertama kali menemukan tanaman jeruk
aeroponik dari hasil studi pemeliharaan akar dari penyakit pada tumbuhan jeruk dan
alpukat, tahun 1952 G.F. Trowel pada tanaman apel. Dan akhirnya F.W. Went pada
tahun 1957 menjadi orang pertama yang berhasil mengembangkan proses
pertumbuhan tanaman menggunakan sistem aeroponik pada kopi dan tomat. Namun
yang dianggap sebagai penemu pertama adalah Dr. Franco Massantini dari
universitas PIA di Italia pada tahun 1980 berhasil mengembangkan teknologi system
penanaman aeroponik. Di asia percobaan pertama dilakukan oleh Prof. Lee Sin Kong
dari Nanyang Technological University, di atap gedung dengan menggunakan bak
persegi panjang.

4
C. Proses Penanaman Tanaman Aeroponik
Cara merangkai sistem irigasi mini ini adalah sebagai berikut :

 Potong pipa PVC utama dengan panjang disesuaikan dengan penampang


ember plastik,
 Pada jarak tertentu buat pipa-pipa sekunder yang ujung-ujungnya
dipasangi emiter untuk mengatur penyiraman atau penyemprotan nutrisi,
 Sambungkan pompa pada pipa PVC utama,
 Masukkan rangkaian rangkaian irigasi mini tersebut ke dalam ember,
 Pasang timer untuk mengatur penyiraman atau penyemprotan nutrisi,
 Tutup bagian atas ember dengan styrofoam agar air tidak muncrat keluar.
Styrofoam juga berfungsi sebagai tempat meletakkan tanaman.
 Buat jarak tanam sesuai dengan jenis sayuran yang dipilih. Caranya cukup
dengan melubangi styrofoam tersebut.

Untuk tanaman yang lebih besar, Les Bridgewood dalam Practical


Hydroponics and Greenhouses membuat sistem aeroponik dengan peralatan yang
digunakan sebagai berikut :

 Ember berpenutup (penutupnya bukan styrofoam)


 Airstone,
 pot berbentuk jaring,
Cara merangkai adalah sebagai berikut:

 Buat lubang pada tutup ember dengan diameter sesuaikan dengan


diameter pot yang akan digunakan,
 Lubangi bagian bawah pot agar akar tanaman dapat menggantung dan
agar tanaman tidak jatuh ke dalam ember sebaiknya batang tanaman
diikat ke bagian atas pot.
 Letakkan pot tersebut di lubang buatan pada tutup ember,
 Masukkan nutrisi ke dalam ember sampai dengan dapat menggenangi
setengah akar tanaman yang menggantung.

5
 Pasang/gunakan airstone (menghasilkan gelembung udara) dlm larutan
nutrisi. Hal ini bertujuan agar akar tanaman tetap mendapatkan pasokan
oksigen

Les Bridgewood juga membuat sistem aeroponik dengan menggunakan


pompa semprot ultrasonik. Pompa ini digunakan untuk mengangkat nutrisi agar
membasahi akar tanaman. Penggunaan pompa semprot ini tidak disarankan
mengingat biaya operasionalnya tinggi.
Persemaian
Sebelum penanaman sebaiknya dibuat benih disemaikan terlebih dahulu,
dengan tahap-tahap sebagai berikut :

 Sebagai tempat perbenihan gunakan spons sintetik dari dakon (biasa


dipakai padding pada pakaian wanita),
 Potong spons tersebut 3 x 3 x 4 cm tetapi tidak terlepas atau masih
tersambung dibagian bawahnya,
 Lubangi bagian tengah potongan spons tersebut,
 Basahi spons tersebut dgn air sampai kuyup,
 Isi tiap lubang dengan benih sayuran yang akan ditanam sebanyak 2 – 3
biji/ lubang,
 Rendam spons yang telah ditebari benih ke dalam baki persemaian,
 Setelah 3 – 5 hari benih tersebut sudah berkecambah dan pindahkan ke
pot penanaman aeroponik yang telah disiapkan,
 Pada saat memindahkan tanaman usahakan rangkaian spons di baki dalam
keadaan basah.

Larutan Nutrisi

 Gunakan mangkuk untuk mengaduk bahan-bahan nutrisi


 Hancurkan bahan-bahan yang mengkristal sebelum dicampur
 Simpan bahan tersebut di tempat tertutup

6
 Larutkan campuran bahan diatas setiap saat akan digunakan dengan
melarutkan bahan tersebut sebanyak 1 sdt (10 gram) kedalam 1 galon air.

D. Kelebihan dan Kekurangan Aeroponik


Kelebihan Aeroponik :

 Sistem aeroponik membantu lingkungan dengan menghemat air,


 mengurangi jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat.
 Karena akar di udara, tanaman menerima lebih banyak oksigen.
 Oksigen tambahan yang tanaman terima dapat meringankan pertumbuhan
patogen berbahaya.
 Teknik aeroponik membantu lingkungan dengan menghemat air, mengurangi
jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat, dan biasanya 100% aman.
 Tanaman dapat memanfaatkan karbon-dioksida yang kaya oksigen di udara
untuk melakukan fotosintesis.
 Menggunakan, tertutup tanah-kurang lingkungan sangat mengurangi (atau
menghilangkan dengan total tertutup sistem) ancaman terhadap tanaman
seperti penyakit dan hama.

Kekurangan Sistem Aeroponik :

 Membutuhkan biaya yang cukup mahal.


 Alat ini sangat bergantung pada listrik, jika tidak ada aliran listrik maka alat
ini tidak bisa bekerja.

E. Alasan Menggunakan System Aeroponik


Melihat kelebihan dan kekurangan dari cara aeroponik, kita bisa memilih
komoditi apa yang bisa dibudidayakan supaya mendapat keuntungan, mengingat
investasi awal yang cukup besar. Berdasarkan pengalaman dari Amazing Farm
selama sekitar 10 tahun, hampir semua komoditi bisa dibudidayakan secara
aeroponik, pemilihan komoditi untuk ditanam dengan system aeroponik:
Akar yang menggantung pada selada keriting ,Umur pendek, semakin pendek
umur tanaman berarti dalam 1 tahun kita dapat menanam berkali-kali.Contoh, jika

7
umur tanaman 60 hari, 1 tahun dapat menanam 6 kali; jika umur 30 hari, 1 tahun
dapat menanam 12 kali. Contoh ekstrim kangkung dapat ditanam di daerah dataran
rendah dengan umur panen 18 hari setelah tanam.

Harga jual tinggi , Unik, dengan bibit impor yang biasanya hasilnya berbeda
dan lebih bagus dari produk yang ada di pasar lokal, harga jual sayuran bisa tinggi.
Komoditi yang dibudidayakan oleh Amazing Farm dibagi dalam 2 kelompok besar
berdasarkan kecocokan tanaman terhadap mikroklimat/ketinggian lahan, yaitu :
Kelompok sayuran dataran tinggi, meliputi :

a. Golongan selada (lettuce): selada keriting, romaine, butterhead, batavia,


lollorossab.
b. Golongan Chinese vegetables: pakcoy, petsay, caisim, kalian, siomakc.
c. Golongan lainnya: kangkung, bayam, horenzo (bayam Jepang)
Kelompok sayuran dataran rendah meliputi ;
a. Golongan Chinese vegetables: pakcoy, caisimb.
b. Golongan lain: kangkung, bayam

Pemilihan komoditi juga berdasarkan kebutuhan konsumen. Sebenarnya


system aeroponik juga bisa digunakan untuk budidaya tanaman hias dan komoditi
lainnya. Yang pernah dicoba adalah budidaya kentang (untuk memperoleh jumlah
benih kentang yang banyak dan seragam) dan anthurium “wave of love”. Intinya
pemilihan komoditi harus punya nilai jual yang tinggi supaya biaya operasional
tertutup.

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan :

 Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan


makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan
manusia.
 Aeroponik adalah sebuah metode bercocok tanam di udara, tanpa
menggunakan media tanah, tanaman akan disokong menggunakan media
papan, Rockwool (tenunan berserat dari helai lava) dan Styrofoam.

 Salah satu kelebihan sistem aeroponik membantu lingkungan dengan


menghemat air dan mengurangi jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat.
Sedangkan kekurangannya membutuhkan biaya yang cukup mahal dan alat
ini sangat bergantung pada listrik, jika tidak ada aliran listrik maka alat ini
tidak bisa bekerja.

 Karena melihat kelebihan dan kekurangan dari cara aeroponik, kita bisa
memilih komoditi apa yang bisa dibudidayakan supaya mendapat
keuntungan, mengingat investasi awal yang cukup besar.

B. Saran
Bioteknologi memiliki dampak positif dan negatif. Akan lebih baik jika
penggunaan bioteknologi digunakan secara bijaksana dan semanfaat mungkin tanpa
harus memberikan dampak negatif dilingkungan sekitar. Dan diharapkan dengan
semakin berkembangnya bioteknologi dapat meningkatkan kesejahteraan umat
manusia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aeroponik. 15 Desember 2018 http://aeroponik-leo.blogspot.com/

Supriyatin, T. Bertanam Sayuran Dengan Aeropnik. 16 Desember 2018.


http://blog.ub.ac.id/tulus34/2012/05/27/makalah-bahasa-indonesia/
Tasurun. Budidaya Sayuran Dengan System Aeroponik. 16 Desember 2018.

http://tasurunsblog.blogspot.com/2009/12/budidaya-sayuran-dengan-
sistem.html/

10

You might also like