Professional Documents
Culture Documents
Theravāda
Negara
Sri Langka
Kambodia • Laos
Myanmar • Thailand
Naskah
Kanon Pali
Komentar
Sub-komentar
Sejarah
Pre-sectarian Buddhism
Early schools • Sthavira
Asoka • Third Council
Vibhajjavada
Mahinda • Sanghamitta
Dipavamsa • Mahavamsa
Buddhaghosa
Ajaran
Saṃsāra • Nibbāṇa
Jalan Tengah
Jalan Utama Berunsur Delapan
Empat Kebenaran Mulia
Tahap Pencerahan
Pedoman • Tiga Mustika
Bagian dari serial
Agama Buddha
Sejarah
Garis waktu
Dewan-dewan Buddhis
Ajaran inti
Tiga Corak Umum
Samsara · Kelahiran kembali · Sunyata
Paticcasamuppada · Karma
Tokoh penting
Siddharta Gautama
Siswa utama · Keluarga
Tingkat-tingkat Pencerahan
Buddha · Bodhisattva
Empat Tingkat Pencerahan
Meditasi
Daftar isi
1 Prinsip dasar theravada
1.1 Empat kebenaran mulia
1.2 Tiga corak umum
1.3 Jalan utama berunsur delapan
2 Empat tingkat pencerahan
3 Referensi
4 Lihat pula
5 Pranala luar
kurang yakin, tetapi Agama Buddha bukanlah mengenai keyakinan atau ketidak-yakinan,
tetapi kenyataan. Dengan demikian, banyak dari naskah atau tulisan-tulisan Agama
Buddha, kata Dukkha dibiarkan demikian adanya, tanpa pemberian arti, guna memberikan
arti yang lebih luas.
Tanpa Inti; dalam filosofi India, pengertian akan diri disebut ātman (yang lebih mengarah
kepada, "Jiwa" atau diri-metafisik), yang merujuk pada keadaan yang tidak berubah,
bersifat tetap lewat pemahaman akan keberadaan. Agama Buddha tidak menerima
pemahaman akan ātman, pada penekanan ketidak kekalan, tetapi kemampuan untuk
berubah. Oleh karena itu, seluruh pemahaman akan diri secara keseluruhan adalah tidak
benar dan terbentuk di alam ketidak-tahuan.
Jalan utama berunsur delapan
Pemasuk Arus - Mereka yang telah mematahkan ketiga belenggu (Pandangan salah tentang
Aku, Keraguan, kemelekatan terhadap peraturan dan ritual) tidak akan terlahirkan
kembali ke dalam keadaan atau kelahiran (sebagai binatan, preta, atau di neraka). Ia hanya
dapat dilharikan sebagai manusia atau di surga. Mereka paling tidak akan dilahirkan
sebanyak tujuh kali sebelum mencapai pencerahan.
Kembali Sekali - Mereka yang telah melenyapkan ketiga belenggu utama dan melemahkan
belenggu akan nafsu indria dan dendam atau dengki, akan kembali ke alam manusia satu
kali lagi sebelum mencapai Nirwana dalam kehidupan tersebut.
Tidak Kembali - Mereka yang telah melenyapkan kelima belenggu, yang mengikat mahluk
hidup pada alam perasaan. Seorang "Tidak-Kembali" (Anagami) tidak akan kembali
kedalam alam manusia setelah meninggal dunia, mereka akan terlahirkan kembali di alam
yang lebih tinggi guna mencapai Nirwana.
Arahat - Mereka yang telah mencapai Pencerahan, mengalami Nirwana, dan telah mencapai
keadaaan akan tanpa kematian, terbebas dari segala bentuk kekotoran batin yang tersisa.
Kebodohan, kegemaran dan keterikatan mereka tidak ada lagi. Mencapai tinkat Arahat
digambarkan pada naskah terdahulu sebagai tujuan kehidupan biara.
Referensi
1. ^ (Inggris) Gethin, Foundations, page 1
2. ^ ""The World Factbook: Sri Lanka"". CIA World Factbook. Diakses 2006-08-12.
3. ^ (Inggris)Adherants.com - See the citations under 'Theravada Buddhism - World'
4. ^ Jeffrey Po, “Is Buddhism a Pessimistic Way of Life?”