You are on page 1of 6

Theravāda

Theravāda

Negara

Sri Langka
Kambodia • Laos
Myanmar • Thailand

Naskah

Kanon Pali
Komentar
Sub-komentar

Sejarah

Pre-sectarian Buddhism
Early schools • Sthavira
Asoka • Third Council
Vibhajjavada
Mahinda • Sanghamitta
Dipavamsa • Mahavamsa
Buddhaghosa

Ajaran

Saṃsāra • Nibbāṇa
Jalan Tengah
Jalan Utama Berunsur Delapan
Empat Kebenaran Mulia
Tahap Pencerahan
Pedoman • Tiga Mustika




Bagian dari serial
Agama Buddha

Sejarah
Garis waktu
Dewan-dewan Buddhis

Konsep ajaran agama Buddha


Empat Kesunyataan Mulia
Delapan Jalan Utama
Pancasila · Tuhan
Nirvana · Tri Ratna

Ajaran inti
Tiga Corak Umum
Samsara · Kelahiran kembali · Sunyata
Paticcasamuppada · Karma

Tokoh penting
Siddharta Gautama
Siswa utama · Keluarga

Tingkat-tingkat Pencerahan
Buddha · Bodhisattva
Empat Tingkat Pencerahan
Meditasi

Wilayah agama Buddha


Asia Tenggara · Asia Timur
Tibet · India dan Asia Tengah
Indonesia · Barat
Theravada (Pāli: थेरवाद theravāda; Sanskerta:
स्थववरवाद sthaviravāda); secara harafiah berarti, "Ajaran Sekte-sekte agama Buddha
Sesepuh" atau "Pengajaran Dahulu", merupakan Theravada · Mahayana
mazhab tertua Agama Buddha yang masih bertahan. Vajrayana · Sekte Awal
Ditemukan di India. Theravada merupakan ajaran
yang konservatif, dan secara menyeluruh merupakan
ajaran terdekat dengan Agama Buddha pada
Kitab Suci
awalnya, dan selama berabad-abad menjadi
Sutta · Vinaya · Abdhidahamma
[1]

kepercayaan yang berkuasa di Sri Lanka (sekitar 70%


dari penduduk ) dan sebagian besar benua di Asia
[2]

Tenggara(Kambodia), (Laos), (Myanmar), (Thailand).


Mazhab Theravada juga dijalankan oleh sebagian
minoritas dari Barat Daya Cina oleh etnik Shan dan
Tai), Vietnam (oleh Khmer Krom), Bangladesh (oleh
etnik group dari Barua, Chakma, dan Magh),
Malaysia dan Indonesia, dan yang belakangan ini mendapatkan lebih banyak popularitas
di Singapura dan Negara Barat. Sekarang ini, mazhab Theravada dari Agama Buddha mencapai
lebih dari 100 juta pengikut di seluruh dunia, dan dalam dekade terakhir ini mazhab Theravada
telah menanamkan akarnya di Negara Barat dan di India. [3]

Daftar isi
 1 Prinsip dasar theravada
 1.1 Empat kebenaran mulia
 1.2 Tiga corak umum
 1.3 Jalan utama berunsur delapan
 2 Empat tingkat pencerahan
 3 Referensi
 4 Lihat pula
 5 Pranala luar

Prinsip dasar theravada


Empat kebenaran mulia

Garis besar empat kebenaran mulia adalah sebagai berikut:

 Dukkha; Duka atau Penderitaan


 Dukkha Samudaya; Sebab Penderitaan
 Dukkha Nirodha; Berakhirnya Penderitaan
 Dukkha Nirodha Gamini Patipada; Cara Menghentikan Penderitaan
Tiga corak umum
 Ketidak-kekalan adalah satu dari Tiga Corak Kehidupan. Istilah ini menggambarkan
pendapat Agama Buddha bahwa segala hal atau gejala yang berkondisi (materi atau
pengalaman) adalah tidak tetap, senantiasa berubah dan tidak kekal. Segala sesuatu yang
kita alami melalui indera kita terbentuk dari bagian-bagian, yang keberadaannya terbentuk
dari kondisi-kondisi luar. Segala sesuatu berubah senantiasa, demikian juga dengan
kondisi dan hal itu sendiri berubah tanpa henti. Segala hal berubah menjadi sesuatu, dan
berhenti. Tidak ada yang abadi.
 Derita, walaupun dukkha seringkali diterjemahkan sebagai "penderitaan", arti filosofisnya
lebih menyerupai "kegelisahan", selayaknya berada dalam keadaan terganggu. Dengan
demikian, "penderitaan" merupakan artian yang terlalu sempit untuk "konotasi emosional
yang negatif" (Jeffrey Po), yang dapat memberikan kesan akan pandangan Buddhis yang
[4]

kurang yakin, tetapi Agama Buddha bukanlah mengenai keyakinan atau ketidak-yakinan,
tetapi kenyataan. Dengan demikian, banyak dari naskah atau tulisan-tulisan Agama
Buddha, kata Dukkha dibiarkan demikian adanya, tanpa pemberian arti, guna memberikan
arti yang lebih luas.
 Tanpa Inti; dalam filosofi India, pengertian akan diri disebut ātman (yang lebih mengarah
kepada, "Jiwa" atau diri-metafisik), yang merujuk pada keadaan yang tidak berubah,
bersifat tetap lewat pemahaman akan keberadaan. Agama Buddha tidak menerima
pemahaman akan ātman, pada penekanan ketidak kekalan, tetapi kemampuan untuk
berubah. Oleh karena itu, seluruh pemahaman akan diri secara keseluruhan adalah tidak
benar dan terbentuk di alam ketidak-tahuan.
Jalan utama berunsur delapan

Jalan Utama Berunsur Delapan seringkali dibagi menjadi tiga bagian:

 Kebijaksanaan (Pali:Pañña ; Sanskerta:prajñā)


 Pengertian Benar (sammä-ditthi)
 Pikiran Benar (sammä-sankappa)
 Kemoralan (Pali: Sīla)
 Ucapan Benar (sammä-väcä)
 Perbuatan Benar (sammä-kammanta)
 Pencaharian Benar (sammä-ajiva)
 Konsentrasi (Pali: Samädhi)
 Daya-upaya Benar (sammä-väyäma)
 Perhatian Benar (sammä-sati)
 Konsentrasi Benar (sammä-samädhi)
Empat tingkat pencerahan
Melalui pelatihan dan pembelajaran, pengikut mazhab Theravada dapat mencapai salah satu dari
empat tingkat pencerahan:

 Pemasuk Arus - Mereka yang telah mematahkan ketiga belenggu (Pandangan salah tentang
Aku, Keraguan, kemelekatan terhadap peraturan dan ritual) tidak akan terlahirkan
kembali ke dalam keadaan atau kelahiran (sebagai binatan, preta, atau di neraka). Ia hanya
dapat dilharikan sebagai manusia atau di surga. Mereka paling tidak akan dilahirkan
sebanyak tujuh kali sebelum mencapai pencerahan.
 Kembali Sekali - Mereka yang telah melenyapkan ketiga belenggu utama dan melemahkan
belenggu akan nafsu indria dan dendam atau dengki, akan kembali ke alam manusia satu
kali lagi sebelum mencapai Nirwana dalam kehidupan tersebut.
 Tidak Kembali - Mereka yang telah melenyapkan kelima belenggu, yang mengikat mahluk
hidup pada alam perasaan. Seorang "Tidak-Kembali" (Anagami) tidak akan kembali
kedalam alam manusia setelah meninggal dunia, mereka akan terlahirkan kembali di alam
yang lebih tinggi guna mencapai Nirwana.
 Arahat - Mereka yang telah mencapai Pencerahan, mengalami Nirwana, dan telah mencapai
keadaaan akan tanpa kematian, terbebas dari segala bentuk kekotoran batin yang tersisa.
Kebodohan, kegemaran dan keterikatan mereka tidak ada lagi. Mencapai tinkat Arahat
digambarkan pada naskah terdahulu sebagai tujuan kehidupan biara.
Referensi
1. ^ (Inggris) Gethin, Foundations, page 1
2. ^ ""The World Factbook: Sri Lanka"". CIA World Factbook. Diakses 2006-08-12.
3. ^ (Inggris)Adherants.com - See the citations under 'Theravada Buddhism - World'
4. ^ Jeffrey Po, “Is Buddhism a Pessimistic Way of Life?”

You might also like