You are on page 1of 10

Asuhan Keperawatan Klien dengan

Kecemasan/Ansietas

KELOMPOK 1 :

DEKRIANI YUSHELLA

MUHAMMAD ASRUL

PUTRA IBNU SINA

YOVI ANTIKA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES PAYUNG NEGERI


PEKANBARU
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ansietas atau kecemasan adalah keadaan mood yang berorientasi dan
berkenaan akan persiapan untuk menghadapi kemungkinan peristiwa buruk yang
akan terjadi di masa depan (Craske, 2009). Schab menambahkan dalam bukunya
bahwa ansietas atau kecemasan adalah perasaan umum yang biasanya digambarkan
sebagai kegelisahan atau ketakutan dan setiap orang dapat mengalami kecemasan
(Schab, 2008).
Kecemasan merupakan gejala normal pada manusia dan disebut patologis
bila gejalanya menetap dalam jangka waktu tertentu dan mengganggu ketentraman
individu. Kecemasan sangat mengganggu homeostasis dan fungsi individu, karena
itu perlu segera dihilangkan dengan berbagai macam cara penyesuaian (Maramis,
2005).

B. Rumusan masalah

Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas ?

C. Tujuan
Untuk menyelesaikan tugas perkuliahan keperawatan jiwa tentang asuhan
keperawatan pada pasien ansietas .
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Ansietas

Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respon otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu);
perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan
isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan
memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.

B. Batasan Karakteristik

Perilaku :
1) Penurunan produktivitas
2) Gerakan yang ireleven
3) Gelisah
4) Melihat sepintas
5) Insomnia
6) Kontak mata yang buruk
7) Mengekspresikan kekawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup
8) Agitasi
9) Mengintai
10) Tampak waspada

Affektif :
1) Gelisah, Distres
2) Kesedihan yang mendalam
3) Ketakutan
4) Perasaan tidak adekuat
5) Berfokus pada diri sendiri
6) Peningkatan kewaspadaan
7) Iritabihtas
8) Gugup senang beniebihan
9) Rasa nyeri yang meningkatkan ketidakberdayaan
10) Peningkatan rasa ketidak berdayaan yang persisten
11) Bingung, Menyesal
12) Ragu/tidak percaya diri
13) Khawatir

Fisiologis :
1) Wajah tegang, Tremor tangan
2) Peningkatan keringat
3) Peningkatan ketegangan
4) Gemetar, Tremor
5) Suara bergetar

Simpatik :
1) Anoreksia
2) Eksitasi kardiovaskular
3) Diare, Mulut kering
4) Wajah merah
5) Jantung berdebar-debar
6) Peningkatan tekanan darah
7) Peningkatan denyut nadi
8) Peningkatan reflek
9) Peningkatan frekwensi pernapasan
10) Pupil melebar
11) Kesulitan bernapas
12) Vasokontriksi superfisial
13) Lemah, Kedutan pada otot

Parasimpatik :
1) Nyeri abdomen
2) Penurunan tekanan darah
3) Penurunan denyut nadi
4) Diare, Mual, Vertigo
5) Letih, Ganguan tidur
6) Kesemutan pada ekstremitas
7) Sering berkemih
8) Anyang-anyangan
9) Dorongan segera berkemih

Kognitif :
1) Menyadari gejala fisiologis
2) Bloking fikiran, Konfusi
3) Penurunan lapang persepsi
4) KesuIitan berkonsentrasi
5) Penurunan kemampuan belajar
6) Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah
7) Ketakutan terhadap konsekwensi yang tidak spesifik
8) Lupa, Gangguan perhatian
9) Khawatir, Melamun
10) Cenderung menyalahkan orang lain.

Kasus 1

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


ANSIETAS

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien Klien sudah beberapa hari mengalami gelisah, sulit tidur, tidak nafsu
makan. Klien selalu memikirkan anaknya yang bekerja sebagai TKW di luar negeri. Klien
khawatir anaknya mendapat perlakuan yang tidak baik dari tempatnya bekerja.

2. Diagnosa Keperawatan : Ansietas

3. Tujuan :

a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya


b. Pasien mampu mengenal ansietas
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi ansietas

4. Tindakan keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya Dalam membina hubungan saling percaya


perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat
berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan
saling percaya adalah :
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan, asal
institusi)
4) Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
5) Menjelaskan tujuan interaksi
6) Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu
pasien
b. Bantu pasien mengenal ansietas
1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri
1) Pengalihan situasi
2) Latihan relaksasi
3) Tarik nafas dalam
4) Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
5) Teknik 5 jari
6) Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas
muncul

5. Proses pelaksanaan tindakan

Orientasi :

”Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya Dayat panggil saja saya pak dayat saya
perawat yang sedang bertugas di Puskesmas solo, nama ibu siapa bu? Ibu lebih suka
dipanggil siapa? Ibu, tujuan saya ke rumah ibu adalah memantau perkembangan kesehatan
ibu dan keluarga, saya akan datang selama dua hari dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore”.
”Bagaimana perasaan ibu pagi ini? O, jadi ibu semalam gelisah, tidak bisa tidur?” ”Baiklah,
bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu rasakan?
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30 menit?” ”Kita berbincang-bincang
dimana bu? Baiklah kita akan berbincang-bincang di ruang ini”

Kerja

”Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut
tentang perasaan ibu? apa yang ibu sedang pikirkan? Apa yang ibu lakukan terkait dengan
perasaan tersebut? Apa yang terjadi sehingga ibu merasa gelisah?” ”Oh, jadi anak ibu sudah
3 bulan bekerja sebagai TKW di Malaysia, ibu khawatir anak ibu mendapat perlakuan yang
tidak baik karena sering mendengar berita tentang TKW yang mendapat perlakuan buruk
dari televisi?” ”Bagaimana kalau saya ukur dulu ya tekanan darah, ibu” ”Apakah
sebelumnya ibu pernah mengalami kondisi seperti sekarang ini?” ”Jadi ibu sebelumnya
sering juga mengalami perasaan gelisah seperti sekarang ?” “Apa masalah yang
sebelumnya sering membuat ibu gelisah?” “Selama ini, bila ibu punya masalah yang
mengganggu, apa yang ibu lakukan?” ”Jadi kalau ibu punya masalah, ibu akan memikirkan
terus masalah itu sehingga ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, tidak nafsu makan?” ”Kalau
ibu sedang tidak gelisah, bagaimana kebiasaan tidur dan makan ibu?” “Apa pekerjaan ibu
sehari-hari? Apakah ibu selama ini puas dengan pekerjaan yang ibu lakukan? Bagaimana
dengan penghasilan ibu?” “Dalam keluarga ibu, apa yang biasanya dilakukan kalau ada
masalah ?” “Oh, jadi dalam keluarga ibu, memang terbiasa cepat panik dalam menghadapi
masalah?” “Bagaimana kebiasaan ibu dalam beribadah? Bagaimana dengan kebiasaan
beribadah dalam keluarga ibu?” “Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami pengalaman
yang tidak menyenangkan ?” “Apa yang ibu lakukan? Dengan siapa biasanya ibu meminta
bantuan untuk menyelesaikan masalah kalau ibu merasa tidak mampu menyelesaikan
masalah tersebut? Apakah ibu berhasil menyelesaikan masalah tersebut?” “Wah, baik
sekali, berarti dulu ibu pernah mampu menyelesaikan masalah yang cukup berat, saya yakin
sekali ibu sekarang juga akan mampu menyelesaikan kecemasan yang ibu rasakan”
“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan latihan
relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi
kecemasan yang ibu rasakan. Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan,
ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu.
Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-
lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui
mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang coba ibu praktikkan. Wah bagus
sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10
kali sampai ibu merasa relaks atau santai”

Terminasi

”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan
relaksasi? Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari, wah bagus sekali, jam berapa
ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini? Mari, kita masukkan dalam jadual harian ibu.
Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa
melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat. Latihan relaksasi ini hanya salah satu
cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan, masih ada cara lain
dengan latihan mengerutkan dan mengendurkan otot, bagaimana kalau kita latihan cara
yang kedua ini besok pagi, jam berapa bu? Seperti biasa jam 10 pagi di rumah ibu? Masih
ada yang mau ditanyakan bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Assalamualaikum”
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respon otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu);
perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat
kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan
individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

You might also like