You are on page 1of 4

MANAJEMEN KINERJA, TEORI DAN APLIKASI

Pendahuluan
Menulis merupakan upaya dalam mengekspresikan apa yang telah dilihat, didapatkan,
dialami dan dirasakan ke dalam bahasa tulisan, atau bentuk hasil dari pemikiran yang
diwujudkan dalam bentuk karya tulis. Dengan menulis karya tulis atau biasa disebut karya
ilmiah, bertujuan untuk memberi informasi, penjelasan dan saran. Karya ilmiah adalah suatu
karya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbentuk ilmiah.
Manajemen merupakan suatu proses yang sangat dibutuhkan dalam dunia perusahaan,
karena dalam proses manajemen terdapat tahapan untuk mencapai tujuan perusahaan
sehingga dapat mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini untuk
membantu pembentukan suatu organisasi yang memiliki daya saing di tingkat nasional dan
internasional. Perkembangan dan kemajuan suatu organisasi tidak dapat dipungkiri jika faktor
kualitas manajemen kinerja memberi pengaruh sebagai driven force (kekuatan pendorong

PEMBAHASAN
Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu oganisasi baik organisasi tersebut bersifat
profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu. Manajemen
kinerja haruslah dipandang sebagai suatu sistem yang beroperasi secara luas agar hasil dari
manajemen kinerja maksimal. Makna manajemen kinerja sebagai suatu sistem dapat dijelaskan
sebagai berikut.

Apakah Sistem Itu?


Banyak sekali definisi tentang sistem yang diciptakan oleh ahlinya
dewasa ini tergantung dari sudut pandangnya masing-masing. Kata sistem menunjuk pada
sesuatu yang memiliki komponen-komponen yang berinteraksi (berhubungan secara timbal
balik) dan bekerja bersama secara interdependen (saling tergantung) untuk mencapai sesuatu.
Sistem menurut Bacal (2005) ialah seperangkat komponen yang bekerja bersama-sama secara
interdependen untuk mencapai sesuatu. Sistem menurut Irham Fahmi (2010) adalah seperangkat
komponen yang berada dalam suatu organisasi yang saling berhubungan dalam menunjang
aktivitas kinerja organisasi tersebut. Manajemen kinerja adalah suatu ilmu yang memadukan seni
di dalamnya untuk menerapkan suatu konsep manajemen yang memiliki tingkat fleksibelitas
yang representatif dan aspiratif guna mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan cara
mempergunakan orang yang di ada di organisasi tersebut secara maksimal. Sehingga untuk
menerapkan suatu format manajemen kinerja yang baik adalah dengan cara mengedepankan
konsep fleksibelitas yang bersifat aspiratif, artinya fleksibelitas dengan tetap mengedepankan
tujuan inti perusahaan yaitu ewujudkan suatu perusahaan yang professional dan disegani oleh
para mitra bisnis dan pesaing. Suatu organisasi yang professional tidak akan mampu mewujudkan
suatu manajemen kinerja yang baik, tanpa ada dukungan yang kuat dari seluruh komponen
manajemen perusahaan dan juga tentunya para pemegang saham.
Sistem manajemen kinerja adalah tantangan. Para manajer tidak terlalu menyukai proses
tersebut, karyawan bahkan seringkali takut melakukannya. Tantangan yang kita hadapi adalah
menemukan cara melakukan sistem manajemen kinerja yang masuk akal, baik bagi manajer
maupun karyawan, menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan sistem
tersebut, membantu karyawan untuk melakukan pekerjaan tersebut, dan membantu
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Mengapa banyak orang menghindari
melaksanakan sistem manajemen kinerja? Berikut ini minimal ada 7 (tujuh)alasan yang sering
dikemukakan para manajer.
a. Formulir dan prosedur yang digunakan perusahaan tidak masuk akal hanya sekedar
tumpukan pekerjaan administrasi yang tidak ada tujuannya
b. Saya tidak punya waktu
c. Saya tidak suka bertengkar (beroposisi)
d. Saya tidak mau bermasalah dengan karyawan
e. Saya tidak nyaman dengan karyawan
f. Susah bagi saya untuk memberikan umpan balik kepada karyawan
g. Saya tidak mungkin mengawasi karyawan setiap waktu

Tujuan suatu perusahaan agar bisa menerapkan konsep manajemen kinerja yang
berkualitas dan profesional maka perlu dipahami apa yang menjadi tujuan menyeluruh dan
spesifik dari manajemen kinerja. Dalam hal ini Michael Armstrong mengatakan tujuan
manajemen kinerja adalah untuk menumbuhkan suatu budaya di mana individu dan kelompok
bertanggung jawab atas kelanjutan peningkatan proses bisnis dan peningkatan keterampilan dan
kontribusi mereka sendiri.
Adapun tujuan spesifik yang diterapkannya manajemen kinerja, Michael Armstrong
mengatakan manajemen kinerja adalah untuk:

 Mencapai peningkatan yang dapat diraih dalam kinerja organisasi


 Meningkatkan moticasi dan komitmen karyawan
 Bertindak ebagai pendorong perubahan dalam mengembangkan suatu budaya
yang berorientasi pada kinerja
 Memungkinkan individu mengembangkan kemampuan mereka meningkatkan
 Mengembangkan hubungan yang kontruksi dan terbuka antara individu dan
manajer dalam suatu dialog yang dibutuhkan dengan pekerjaan yang sedang
dilaksanakan sepanjang tahun
Ada hubungan kuat antara kinerja dan prestasi kerja, menurut Peter dan Yeni Salim
prestasi kerja merupakan hasil kerja yang diperoleh dari melaksanakan tugas yang dibebankan
kepada seseorang. Ini disebabkan salah satu hasil kualitas kinerja itu juga ditentukan oleh
kemampuan seorang manajer dalam membangun dan mengendalikan suasana tempat kerja
menjadi lebih baik. Suatu perencanaa dan pengendalian yang baik tidak akan diperoleh dengan
maksimal jika seandainya itu tidak dapat dikomunikasikan dengan baik kepada para karyawan.
Fungsi manajemen kinerja adalah mencoba memberikan suatu pencerahan dan jawaban
dari berbagai permasalahan yang terjadi di suatu organisasi baik yang disebabkan oleh faktor
internal dan eksternal, sehingga apa yang dialami pada saat ini tidak membawa pengaruh yang
negative bagi aktivitas perusahaan pada saat ini dan yang akan datang. Menurut Joel G. Seigel
dan Jae K. Shim perencanaan adlahpemilihan tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta
merencanakan taktik dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan manajemen
kinerja adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dengan melibatkan
ilmu dan seni dengan cara merencanakan dan mengatur orang–orang yang ada di suatu
organisasi dengan tujuan agar tercapainya suatu tujuan dari kualitas kinerja diharapkan. Proses
diskusi dan riset terlebih dahulu sebelum rencana dibuat adalah suatu keharusan. Dalam hal ini
Robert Bacal mengatakan, “bagian-bagian penting lain dari diskusi perencanaan kinerja adalah:

 Mengidentifikasi bantuan yang akan disediakan manajer


 Mengidentifikasi kendala-kendalanyang menghambat pencapaian, serrta cara-cara
mengatasinya
 Mengembangkan pemahaman bersama tentang arti penting relatife dari tugas-tugas
kerja (prioritas) dan tingkat kewenangan.
Dalam suatu organisasi bisnis peran bagian human resource menjadi penting pada saat
dihadapkan dengan penciptaan tenaga yang berkualitas, karena itu bagian Sumber Daya Manusia
(SDM) memiliki peran strategis dalam membangun dan merencanakan karyawan yang benar-
benar berkualitas. Sebuah organisasi yang berkeinginan membangun kualitas kinerja yang baik
tidak akan tercapai tanpa adanya dukungan dari kinerja para pegawainya. Sehingga
merencanakan pengembangan kualitas para pegawai artinya organisasi tersebut berusaha
membangun dan menciptakan suatu kekuatan yang bersinergi dalam suatu kerangka yaitu
organisasi manajemen yang berkinerja. Seorang manajer dituntut mampu mempergunakan ilmu
dan seni dengan mendorong para karyawan untuk melaksanakan pekerjaan secara baik. Ini
sebagaimana definisi dari manajemen itu sendiri yaitu, manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan
semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. dalam menetapkan
suatu perencanaan SDM yang berkualitas maka selanjutnya harus diikuti dengan konsep
penilaian kinerja dari karyawan yang bersangkutan. Suatu rencana SDM yang baik tidak akan
berjalan jika tidak diikuti dengan penilaian yang bersifat berkelanjutan, bertujuan untuk terus
mempertahankan perencanaan yang telah dibuat sehingga seorang karyawan dapat terus
bekerja sesuai dengan target-target yang ditentukan tersebut. Penilaian kinerja adalah suatu
yang dilakukan kepada pihak manajemen perusahaan baik para karyawan maupun manajer yang
selama ini telah melakukan pekerjaannya. Penilaian yang dilakukan tersebut nantinya akan
menjadi bahan masukan yang berarti dalam menilai kinerja yang dilakukan dan selanjutnya dapat
dilakukan perbaikan, atau yang biasa disebut perbaikan yang berkelanjutan.

KESIMPULAN
Manajemen kinerja akan dapat terwujud jika ada hubungan dan keinginan yang sinergi
antara atasan dan bawahan dalam usaha bersama-sama mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Setiap organisasi atau perusahaan tentu ingin tujuannya tercapai dengan baik dan lancar,
sehingga dapat mewujudkan suatu organisasi atau perusahaan yang profesional dan disegani
oleh para mitra bisnis atau pesaing.

Daftar pustaka
Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Kinerja Teori Dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Dharma, Surya. 2014. Tantangan Manajemen Kinerja. Jakarta

You might also like