Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORITIS
2. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang
pemimpin dalam mempenaruhi perilaku orang lain. Dari dari gaya ini
dapat diambil manfaatnya untuk dipergunakan sebagai pemimpin dalam
memimpin bawahan atau para pengikutnya. Gaya kepemimpinan
merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorng pemimpin
pada sat mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atua bawahan.
b. Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis merupakan kepemimpinan
yangmenghargai sifat dan kemampuan staf.Menggunakan pribadi dan
posisiuntuk mendorong munculnya ide dari staf serta memotivasi
kelompokuntuk menentukan tujuan sendiri (Soegoto, 2010).
c. Partisipatif
Gaya partisipatif adalah seorang pemimpin yang
menjalankankepemimpinannya secara konsultatif, ia tidak
mendeklarasikanwewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan
untuk memberikanpengarahan tertentu pada stafnya. Pemimpin ini
akan serius mendengarkandan menilai pemikiran bawahannya dan
menerima sumbangan pemikiranmereka, sejauh pemikiran tersebut
bisa di praktikkan. Pemimpin ini jugamendorong kemampuan
d. Laisser Faire
Suyanto (2009) gaya kepemimpinan bebas tindak ialah pemimpinyang
hanya sebagai official, staf yang menentukan sendiri
kegiatankegiatanyang akan dilaksanakan tanpa pengarahan, supervisi
dankoordinasi, sehingga kendali yang dilakukan pimpinan sangat
minimaldan hanya bersifat laporan. Gaya kepemimpinan bebas tindak
(LaisserFaire ) merupakan gaya pemimpin yang melepaskan
sepenuhnya kendalidan memilih untuk menghindari tanggung jawab
dan melimpahkanseluruh pengambilan keputusan pada kelompok. Tipe
kepemimpinan inisangat sesuai diterapkan pada kelompok professional
yang memilikimotivasi yang sangattinggi, akan tetapi jarang skali tipe
ini dapatditerapkan dengan baik dalan dilingkungan perawatan
kesehatan karenagaya ini dapat menimbulkan kompleksitas dalam
lingkungan kerja (Perrydan Potter, 2005),
Fungsi Kepemimpinan
Ada empat fungsi kepemimpinan yang utama yaitu :
a . Melakukan perencanaan suatu keputusan untuk masa yang akan
datang. Merupakan apa, siapa, kapan, dimana, berapa, dan
bagaimana yang akan dan harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.
b . Melakukan organisasi adalah suatu aktifitas dari tata hubungan
kerja yang teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
c . Melakukan kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar mau dan
suka bekerja dalam rangka menyelesaikan tugas, demi
tercapainya tujuan bersama.
d. Pengawasan adalah suatu proses untuk mengetahui apakah
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana, pedoman, ketentuan,
kebijakan, tujuan dan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya
(Suarli dan Bahtiar, 2009). Kepemimpinan keperawatan
mempunyai fungsi yang sejalan dengan fungsi kinerja secara
umum yaitu pengorganisasian, perencanaan, kepemimpinan dan
pengawasan (Nursalam, 2013).
B. Kinerja
1. Pengertian
Menurut Revai (2004), kinerja merupakan suatau fungsi motivasi dan
kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang
sepatutnya memiliki derajat kesedian dan tingkat tertentu.Kinerja
merupakan prilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan peranya dalam
perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya (Rivai, 2004)
3. Kerja Perawat
Standards of Clinical Nursing Practice (Yanti, 2013) dapat digunakan
dalam pengembangan standar kinerja, yaitu sebagai berikut:
a. Asuhan keperawatan pasien, tujuan utama: melakukan fungsi-fungsi
primer perawat propesional (50% dari waktu kerja).
b. Manajemen personel keperawatan, tujuan utama: merencanakan
asuhan keperawatan pasien setiap hari (14% dari waktu kerja).
IIyas (2001) penilaian kinerja adalah suatu proses penilaian hasil karya
personil dalam suatu organisasi melalui instrumen kinerja dan pada
Penilaian kinerja merupakan alat yang paling dapat dipercaya oleh manajer
perawat dalam mengontrol sumber daya manusia dan produktivitas. Proses
penilaian kinerja dapat digunakan secara efektif dalam mengarahkan
perilaku pegawai dalam rangka menghasilkan jasa keperawatan dengan
kualitas yang tinggi. Manajer perawat dapat menggunakan proses
penilaian kinerja untuk mengatur arah kerja dalam memilih, melatih,
bimbingan perencanaan karir serta memberikan penghargaan personal.
5. Alat Ukur
Berbagai macam alat ukur telah digunakan dalam penelitian
pelaksanakerja karyawan keperawatan.Agar lebih efektif, alat evaluasi
sebaiknya dirancang untuk mengurangi bias, meningkatkan objektivitas
serta menjamin keabsahan dan ketahanan. Objektivitas, yaitu kemampuan
untuk menghalikan diri sendiri secara emosional dari satu keadaan untuk
mempertimbangankan fakta tampa adanya penyimpangan oleh perasaan
pribadi (Nursalam,2002).
Keabsahan diartikan sebagai tingkatan alat mengukur pokok isi serta apa
yang harus diukur. Alat pengukur yang digunakan dalam menilai
pelaksanaan kerja dan tugas-tugas yang ada dalam diskripsi kerja dari
kepala perawat perlu di rinci satu demi satu dan dilaksanakan secara
akurat.
Jenis alat evaluasi pelaksanaan kerja perawat yang umum digunakan ada
lima yaitu: loporan bebas, pengurutan yang sederhana, checklist
pelaksanaan kerja, penilaian grafik, dan perbandingan pilihan yang di
buat-buat (Nursalam, 2002).
C. Menajemen Keperawatan
1. Pengertian
Menajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif, karena
menajemen adalah pengguna waktu yang efektif, keberhasilan rencana
keperawatan manager klinis, yang mempunyai teori atau sistematik dari
prinsip dan metode yang berkaitan pada instusi yang benar dan organisasi
keperawatan didalamnya, termasuk setiap unit.Teori ini meliputi
pengetahuan tentang misi dan tujuan dengan instusi tetapi dapat
memerlukan pengembangan atau perbaikan termasuk misi atau tujuan
devisi keperawatan. Dari peryataan, pengertian yang jelas perawat
manager mengembangkan tujuan yang jelas dan realistis untuk pelayanan
keperawatan (Swanburg,2000).
a. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan,sasaran, kebijaksanaan, dan
peraturan – peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan
jangka pendek untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi,
b. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan,
menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
yang paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan
unit, serta melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan
menggunakan power serta wewenang dengan tepat.
c. Ketenagaan
Dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi dari staf baru,
penjadwalan, pengenbangan staf, dan sosialisasi staf.
d. Pengarahan
Mencangkup tanggung jawab dalam mengelolah sumber daya manusia
seperti motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian,
komunikasi dan memfasilitasi kolaborasi.
e. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika,
aspek legal, dan pengawasan profesional. Seorang menejer dalam
mengerjakan kelima fungsinya tersebut sehari-hari akan bergerak
dalam berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi, personalia dan
lain lain.
D. Penelitian Terkait
Pada penelitian terkait iniyang dilakukan oleh Nurjanah (2008) bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh signifikan dengan kinerja karyawan. Penelitian
yang samajuga yang dilakukan oleh Hilda (2013) dengan judul penelitiaanya
hubungan gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan imbalah dengan
Penelitian Azaare dan Gross (2011), The nature of leadership style in nursing
management. Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi (mengkaji) sifat
kepemimpinan yang digunakan oleh perawat manager, dan untuk
mengembangkan resepsi perawat tentang sifat kepemimpinan kepala
ruangan.Hasil penelitian mengatakan bahwa sifat kepemimpinan manager
mempengaruhi motivasi perawat dalam memberikan layanan keperawatan
kepada pasien.
Hal yang sama diperoleh dari penelitian Susanti (2013), yang berjudul
pengaruh sifat kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat di
RS.UD Bengkalis mengatakan bahwa ada pengaruh signifikat antara sikap
kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja perawat pelaksana. Dalam
melakukan asuan keperawatan dengan nilai (p value=0,036).
E. Kerangka Konsep
Skema 2.1
Kerangka Konsep
F. Hipotesa
Ha : Ada hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Kinerja
Perawat Pelaksana Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Sari
Mutiara Medan Tahun 2016.