You are on page 1of 4

41

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus


Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah

keperawatan dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang

mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian studi kasus

dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa,

aktivitas atau individu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah

yang dihadapi pasien (Nursalam, 2013).


Studi kasus yang dilakukan pada penelitian ini yaitu studi kasus

terhadap pasien TB Paru pada masa kini, dengan cara mengeksplorasi,

mengklasifikasi data, menafsirkan dan memutuskan diagnosa keperawatan

kemudian memecahkan masalah yang dihadapi dengan pendekatan proses

keperawatan.

B. Subjek Study Kasus


Subyek dalam penulisan ini adalah individu yang mempunyai penyakit

TB Paru yang merupakan pasien di ruang paru RSUD Ratu Zalecha

Martapura.

C. Fokus Study Kasus


Studi kasus ini berfokus pada masalah keperawatan yang timbul pada

penyakit TB Paru yang diderita klien.

D. Definisi Operasional
TB Paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan

Mycobacterium tuberculosi yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh

organ tubuh lainnya Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernapasan dan
42

saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit. Tetapi paling banyak melalui

inhalasi droplet yang berasal dari orang yang terinfeksi bakteri tersebut.
Individu adalah makhluk biopsikososial, yang memiliki karakteristik

unik dan berespon terhadap orang lain dan dunia dengan berbagai cara.

E. Tempat dan Waktu Penelitian


Studi kasus ini dilakukan di RSUD Ratu Zalecha Martapura di ruang

Paru, lama waktu sejak klien pertama kali masuk rumah sakit sampai pasien

pulang atau minimal pasien yang dirawat selama 3 hari. Apabila sebelum 3

hari pasien sudah pulang, maka perlu penggantian pasien lainnya yang sejenis.

Dan bila perlu dapat dilanjutkan dalam bentuk home care. Asuhan

Keperawatan dilakukan di bulan Desember

F. Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data studi kasus adalah

sebagai berikut (Nursalam, 2013):


1. Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas pasien, keluhan

utama, riwayat penyakit sekarang – dahulu – keluarga dll). Sumber data

dari pasien, keluarga, perawat lainnya.


2. Observasi dan Pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA: inspeksi,

palpasi, perkusi, Asukultasi) pada sistem tubuh pasien.


3. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data

lain yg relevan).

G. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan menggunakan deskriptif dan narasi dengan

format yang telah ditentukan (format asuhan keperawatan individu).

H. Etika Studi Kasus


43

Menurut Hidayat (2008), dalam melaksanakan penelitian ini penulis

menekankan masalah etika yang meliputi:


1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Inforemed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan.Jika responden tidak bersedia,


maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi

yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi

responden, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan,

komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial yang akan terjadi, manfaat,

kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.


2. Tanpa Nama (Anonymity)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan. Untuk menjaga kerahasiaan pada lembar

yang telah diisi oleh responden, penulis tidak mencantumkan nama secara

lengkap, responden cukup mencantumkan nama inisial saja.


3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikampulkan dijamin kerahasiaannya


44

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset. Peneliti menjelaskan bahwa data yang diperoleh dari responden

akan dijaga kerahasiaanya oleh peneliti.

You might also like