You are on page 1of 7

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

F4.Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Kunjungan Rumah dan Konseling Pasien Diabetes Militus

Disusun oleh :

dr. Ari Hidriansyah

Pendamping :

dr. Andri Suharyono, M.KP

PROGRAM DOKTER INTERNSIP INDONESIA

PUSKESMAS BARENG KABUPATEN JOMBANG


JAWA TIMUR
2019
F4.Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Kunjungan Rumah dan Konseling Pasien Diabetes Militus

A. LATAR BELAKANG

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik

peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin,

kerja insulin atau keduanya. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi dan

secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Insulin merupakan suatu

hormon yang diproduksi pankreas yang berfungsi mengendalikan kadar glukosa dalam darah

dengan mengatur produksi dan penyimpanannya (American Diabetes Assosiation, 2004

dalam Smeltzer&Bare, 2008).

Secara klinis terdapat dua tipe DM yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM tipe 1

disebabkan karena kurangnya insulin secara absolut akibat proses autoimun sedangkan DM

tipe 2 merupakan kasus terbanyak (90-95% dari seluruh kasus diabetes) yang umumnya

mempunyai latar belakang kelainan diawali dengan resistensi insulin (American Council on

Exercise, 2001; Smeltzer&Bare, 2008). DM tipe 2 berlangsung lambat dan progresif,

sehingga tidak terdeteksi karena gejala yang dialami pasien sering bersifat ringan seperti

kelelahan, iritabilitas, poliuria,polidipsi dan luka yang lama sembuh (Smeltzer&Bare, 2008).

DM sudah merupakan salah satu ancaman bagi kesehatan umat manusia pada abad 21.

WHO membuat perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah penderita diabetes di atas umur 20

tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian jumlah tersebut

akan meningkat menjadi 300 juta orang (Suyono, 2006). Menurut data WHO, Indonesia

menempati urutan keempat terbesar dalam jumlah penderita diabetes di dunia. Pada tahun

2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap penyakit
diabetes. Namun, pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia

meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 persen yang sadar mengidapnya dan

di antara mereka baru sekitar 30 persen yang datang berobat teratur (Medicastore, 2007).

Penelitian terakhir antara tahun 2001 dan 2005 di daerah Depok (Suyono, 2006)

didapatkan prevalensi DM tipe 2 sebesar 14,7%, demikian juga di Makasar prevalensi

terakhir pada tahun 2005 mancapai 12,5%, merupakan suatu angka yang sangat mengejutkan.

Ini sesuai dengan perkiraan yang dikemukakan WHO bahwa jumlah pengidap diabetes

sebanyak 12,4 juta orang pada tahun 2025, meningkat dua kali dibanding tahun 1995.

Latihan jasmani merupakan salah satu dari empat pilar utama penatalaksanaan diabetes

mellitus (Perkeni, 2006 dalam Setyanto, 2009). Latihan jasmani dapat menurunkan kadar

glukosa darah karena latihan jasmani akan meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang

aktif (Yunir&Soebardi, 2006). Penelitian terbaru memperlihatkan manfaat dari latihan

jasmani yang teratur terhadap metabolisme karbohidrat dan sensitivitas insulin.

B. PERMASALAHAN di MASYARAKAT

Yang masih menjadi masalah sampai hari ini adalah tidak semua penderita diabetes

melitus mengetahui pola diet gizi untuk penderita Diabetes Melitus sehingga seringkali

menimbulkan komplikasi diabetes melitus dan bahaya yang bisa ditimbulkan

C. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN

Kegiatan kunjungan rumah dan konseling gizi ditunjukan kepada pasien DM diharapkan

dapat meningkatkan pengetahuan tentang pola diet gizi untuk penderita DM

Metode yang digunakan menerangkan dan tanya jawab secara langsung ke penderita

tentang pola diet gizi untuk penderita DM.


Kegiatan ini dilaksanakan pada pada :

Hari, Tanggal : 6 November 2018

Waktu : 12.00- Selesai

Tempat : Rumah Pasien dengan DM

D. MONITORING DAN EVALUASI

Evaluasi pengetahuan mengenai mengenai pola diet gizi dilakukan oleh penulis pasien

menangkap dengan baik dengan memberikan pertanyaan dan ketika pasien kontrol glukosa 2

minggu setelah kunjungan gula darah pasien tersebut mngalami perbaikan .


Komentar/ Umpan Balik

Jombang, 15 Januari 2019


Dokter Pendamping
Dokter Interensip

dr. Andri Suharyono, M. KP


dr. Ari Hidriansyah
NIP. 1966. 1205. 2001. 12.1. 001
E. DOKUMENTASI

You might also like