Professional Documents
Culture Documents
NIM : P07220214049
– FSH Spermatogenesis
– LH Menstimulasi
Estrogen
– ICSH Menstimulasi
Produksi Testosteron
– Oksitosin Merangsang
kontraksi otot pada
uterus
– ADH Mencegah
pembentukan urine
dalam jumlah banyak
Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau
Langerhans. Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur
konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel
hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan.
Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang
ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kelebihan
glukosa tersebut dikeluarkan bersama urine. Tanda-tanda diabetes
melitus yaitu sering mengeluarkan urine dalam jumlah banyak, sering
merasa haus dan lapar, serta badan terasa lemas.
Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon
glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
C.Auskultasi
Mendengarkan bunyitertentu dengan bantuan stetoskop dapat menggambarkan
berbagai perubahan dalam tubuh.Auskultasi pada daerah leher, diatas kelenjar
tiroid dapat mengidentifikasi“ bruit“. Bruit adalah bunyi yang dihasilkan oleh
karena turbulensi pada pembuluh darah tiroidea. Dalam keadaan normal, bunyi ini
tidak terdengar. Dapat diidentifikasi bila terjadi peningkatan sirkulasi darah ke
kelenjar tiroid sebagai dampak peningkatan aktivitas kelenjar tiroid. Auskultasi
dapat pula dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan pada pembuluh darah dan
jantung seperti tekanan darah, ritme dan rate jantung yang dapat menggambarkan
gangguan keseimbangan cairan, perangsangan katekolamin dan perubahan
metabilisme tubuh.
4. Auskultasi
a. Penyakit Addison
Tekanan darah rendah
b. Cushing Sindrom
Suara yang dalam
Pemeriksaan Fisik Pada Kelenjar Pankreas
Cara pemeriksaan fisik pada kelenjar pancreas itu terbagi atas 3 cara :
A. Inspeksi
1. Atur pencahayaan yang baik
2. Atur posisi yang tepat yaitu berbaring terlentang dengan tangan dikedua
sisi dan sedikit menekuk. Bantal kecil diletakkan dibawah lutut untuk
menyokong dan melemaskan otot-otot abdomen.
3. Buka abdomen mulai dari prosessus xifoideus sampai simfisis pubis
4. Amati bentuk perut secara umum, warna kulit, kontur permukaan kulit,
adanya retraksi, penonjolan, adanya ketidaksimetrisan, jaringan parut dan
striae
5. Perhatikan posisi, bentuk, warna dan adanya inflamasi atau pengeluaran
umbillikus
6. Amati gerakan-gerakan kulit pada perut saat inspirasi dan ekspirasi
B. Palpasi : teraba masa pada abdomen
Teknik palpasi pada perut ini terbagi atas 2 :
a. Palpasi Ringan
Palpasi ringan abdomen diatas setiap kuadran. Hindari area yang
ebelumnya sebagai titik bermasalah.
Letakkan tangan secara ringan diatas abdomen dengan jari-jari ekstensi
dan berhimpitan. Tempatkan tangan klien dengan ringan diatas tangan
pemeriksa untuk mengurangi sensasi geli
Jari-jari telapak tangan sedikit menekan perut sedalam 21 cm.
Palpasi untuk mendeteksi area nyeri, penegangan abnormal, atau adanya
massa
Selama palpasi, observasi wajah klien untuk mengetahui tanda
ketidaknyamanan.
Jika ditemukan adanya keluhan nyeri, uji adanya nyeri lepas: tekan
dalam kemudian lepas dengan cepat untuk mendeteksi apakah nyeri
timbul dengan melepaskan tangan.
b. Palpasi Dalam
Gunakan metode bimanual
Tekan dinding abdomen sekitar 4 - 5 cm
Catat adanya massa dan struktur organ dibawahnya. Jika terdapat
massa, catat ukuran, lokasi, mobilitas, kontur, dan kekakuan
B. Auskultasi :untuk mendengarkanbising usus meningkat.
Hangatkan bagian diafragma dan bell stetoskop
Letakkan sisi diafragma stetoskop tadi diatas kuadran kanan bawah
pada area sekum.
Berikan tekanan yang sangat ringan. Minta klien agar tidak berbicara
Dengarkan bising usus dan perhatikan frekuensi dan karakternya.
Jika bising usus tidak mudah didengar, lanjutkan pemeriksaan
sistematis, dengarkan setiap kuadran abdomen
Catat bising usus apakah terdengar normal, tidak ada, hiperaktif atau
hipoaktif
Letakkan bagian bell/sungkup stetoskop diatas aorta, arteri renalis,
arteri iliaka dan arteri femoral.